April terpaksa bekerja lagi setelah melahirkan dan kehilangan anaknya. Eric mengusir dan menceraikannya.
April menjadi menerima tawaran menjadi baby sister di sebuah rumah mewah milik CEO bernama Dave Rizqy. Dave sendiri baru saja kehilangan istrinya karena kehilangan banyak darah setelah melahirkan.
April mendapati bayi milik Dave sangat mirip dengan bayinya yang telah tiada. April seketika jatuh cinta dengan bayi tersebut dan menganggap sebagai obat dari lukanya.
Saat bayi milik Dave menangis,
April tidak tega lalu ia menyusui bayi itu.
Siapa sangka dari kejadian itu, mengubah hidup April menjadi ibu susu anak CEO.
Lalu bagaimana dengan perasaan Dave sendiri apakah ia akan menikahi April yang merupakan bekas dari orang lain ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
April terlihat bingung untuk mengelak. Sementara baby David terus menangis seolah ia berbicara ingin berada dalam pelukan sang ibu susu.
Dave tak bisa membiarkan ini terus begitu. Dengan cepat ia merebut baby David dari gendongan Laurent. "Kembalikan putraku !"
Laurent kalah tenaga dan tak bisa menolak, "Kak David, aku tantenya, biarkan sejenak ia bersamaku !"
Tangisan baby David mulai tenang setelah Dave memberikannya pada April. Dengan isyarat gerakan kepala, Dave meminta April untuk membawanya masuk ke kamar.
"Aku ayahnya yang lebih berkuasa atas David. Jika kamu tidak ada kepentingan lagi, kamu boleh pulang sekarang!" usir Dave tanpa ragu.
"Kak Dave kamu mengusirku? Aku adalah tantenya, keluarganya. Aku juga punya hak untuk menemuinya atau menggendongnya. Beri aku kesempatan untuk membuktikan ketulusanku menjaganya." Laurent membela diri.
Dave menggeleng cepat, "Itu sudah berakhir semenjak kamu membohongiku. Cepat keluar sekarang dari rumahku ! Siapa pun bawa wanita ini keluar !" Dave meninggikan suaranya dan setelah itu dua pengawal datang dan membawa Laurent keluar.
"Kak Dave, beri aku kesempatan. Lepaskan tanganku !" Laurent meronta namun tak digubris oleh dua pria kekar itu hingga membawanya sampai ke depan rumah.
"Sial, hari ini gagal lagi untuk mengambil hati kak Dave. Baby sister itu juga sialan, mengapa kak Dave begitu percaya padanya." Umpat Laurent. Sejurus kemudian saat ia akan meninggalkan rumah Dave, ia mendengar dua pembantu yang sedang membicarakan April.
"Aku yakin, baby sister itu sengaja melamar kerja di sini untuk mendekati Tuan Dave." ujar Lea begitu yakin dengan asumsinya.
"Aku setuju dengan ucapanmu. Bayangkan saja, saat acara reuni kemarin. April bergaya, lagaknya seperti nyonya Dave saja. Begitu jijik aku melihat kelakuannya." timpal Nika.
"Jadi, kalian berdua berada di pihak ku ? Sama - sama tidak menyukai baby sister itu." Laurent menyela pembicaraan mereka.
"Nona Laurent!" kedua pembantu itu terkejut karena pembicaraannya terdengar oleh adik ipar majikannya.
"Aku tidak masalah jika memiliki sekutu dari orang dalam." imbuhnya lagi.
"Apa maksud Anda, Nona Laurent ?" Lea melirik Nika lalu kembali menatap Laurent.
"Begini, aku akan membayar mahal kalian berdua jika mau bekerja sama denganku. Bagaimana?" Laurent megeluarkan banyak uang dari dalam tasnya.
Lea dan Nika seolah terhipnotis dengan apa yang Laurent perlihatkan.
"Mau Nona ! Kita harus apa ?" Nika menerima uang itu dengan senang hati.
Lea tampak sedang berpikir jika ini sebuah kesalahan. Meski ia cuman pembantu, tapi majikan yang sebenarnya adalah Tuan Dave bukan Nona Laurent.
Nika menegur Lea yang sedang mematung. "Apa yang sedang kamu pikirkan. Ini kesempatan yang bagus bukan ? Jika kita bekerja sama dengan nona Laurent, kita tidak hanya memiliki banyak uang tapi kita juga bisa menyingkirkan baby sister itu." perkataan Nika berhasil mempengaruhi pikirannya.
"Kamu benar," Lea menerima kompensasi yang dibagi oleh Nika.
"Baik Nona, apa yang bisa kami lakukan ?" ucap Nika berambisi.
"Berikan informasi yang cukup mengenai latar belakang baby sister itu. Kedua, tunggu kabar dariku. Aku akan memikirkan cara agar baby sister itu ditendang dari rumah ini. Kalian mengerti?"
"Mengerti Nona, itu sangat mudah." Nika berjingkrak sambil menggandeng tangan Lea.
Laurent pun segera pergi dengan penuh ambisi.
"Kamu yakin dengan keputusan ini, Nika?" Lea terlihat ragu.
"Apa yang kamu takut kan Lea ? Nona Laurent itu sudah sangat lama menyukai tuan Dave bahkan sebelum mendiang nyonya Lara menikah. Kamu tenang saja, ayo kita pergi belanja!"
"Baiklah kalau begitu."
.
.
.
.
"Bagaimana David ?" tanya Dave usai makan malam dan menemui April tengah melipat baju Baby David.
"Tuan muda David sudah tidur meski sedikit rewel tadi." jelas April lalu beranjak untuk menata baju di lemari bayi.
"Hm, ada yang ingin aku sampaikan padamu."
April terdiam sejenak untuk menyimak.
"Aku dan Connor ada urusan di luar kota. Tidak sampai dua hari aku sudah kembali. Titip David. Kabar kan padaku jika ada masalah dengannya."
"Baik. Kapan Anda akan berangkat ?"
"Besok pagi. Aku akan mentransfer gaji tambahan." Dave hendak beranjak namun langkahnya terhenti.
"Em, Tuan Dave ?" April memanggil dengan ragu.
"Ada yang ingin kamu sampaikan sebelum aku pergi ?" Dave mulai menyimak.
"Gaji yang Anda berikan," April tak berani melanjutkan.
"Kenapa, kurang ?"
Dengan cepat April menjawab. "Tidak Tuan. Sebenarnya, gajiku yang aku terima sudah lebih dari cukup. Aku tidak ingin ada tambahan lagi."
"Mengapa? Kamu merasa seolah sedang meremehkanku." Dave tersinggung.
"Aku tidak berani Tuan." April menunduk.
"Maka, jangan bicara lagi !" tegas Dave lalu melangkah pergi. Ia tak tak ingin keputusannya dibantah.
Bukannya senang mendapat tambahan gaji, April malah merasa tertekan. Bagaimana tidak, ia tak ingin punya hutang budi atas semua yang sudah Dave berikan seperti : gaji, tempat tinggal dan perlindungan.
.
Keesokan paginya.
Lea dan Nika terlihat menyelinap pergi ke luar rumah.
"Nona ini berkas yang Anda minta." ujar Nika memimpin obrolan di sebuah taman tak jauh dari tempat tinggal Dave.
Laurent menerima sebuah map. Lalu dengan cepat membacanya. "Baby sister itu seorang janda ?" Laurent begitu terkejut setelah mengetahui identitas April yang sebenarnya.
"Akhir pekan lalu, Tuan Dave mengajak baby sister itu untuk ikut pergi bersama dalam acara reuni sekolahnya." Nika mengompori.
"Kurang ajar !" Laurent tak senang mendengarnya. Mengapa Dave tak mengabari acara reuni itu sebelumnya sehingga dia bisa ikut.
"Baby sister itu semakin angkuh saja statusnya. Aku tidak bisa membiarkan dia terus menempel pada keponakanku."
"Aku pernah melihat tuan Dave membeli susu kotak untuk ibu menyusui." imbuh Nika.
Lea hanya mengiyakan saja setiap apa yang dikatakan rekannya. Lea memang payah jika bekerja menjadi anteknya Laurent. Terlalu takut dan mudah cemas.
"Susu kotak untuk ibu menyusui ?" Laurent semakin tidak mengerti.
"Aku menduga tuan Dave membelikan susu itu untuk April."
Seketika mata Laurent membola hebat lalu berkata dengan geram. " Jangan kau katakan jika baby sister rendahan itu telah menyusui baby David !"
"A-awalnya aku mengira seperti itu, Nona. Tapi, kami tidak memiliki bukti yang kuat. April begitu pintar membuat alibi."
"Untuk itu, cari bukti jika benar Baby sister itu telah menyusui David."
"Baik, Nona. Akan kami laksanakan."
Usai bertemu dengan Laurent, Lea dan Nika kembali ke rumah.
"Kamu tidak takut jika membuat Tuan Dave marah ?" tanya Lea.
"Kamu terlihat begitu ketakutan. Tenang saja, tuan Dave hari ini akan pergi ke luar kota. Jadi, kita punya waktu untuk menyelinap dan mencari informasi tentang susu kotak itu."
"Tapi, kita kan sudah berjanji untuk tidak membahas itu lagi."
"Ah, kamu terlalu pengecut. Biar aku bertindak sendiri." Lalu Nika mencuri kesempatan menyelinap masuk ke kamar Dave.