Lanjutan Chelsea and The Ghosts
Bermula dari Seiichi Park yang dihantui oleh arwah gadis koma bernama Sasikirana, membuat dirinya terlibat kasus kejahatan yang sadis, terstruktur hingga tidak memperdulikan nyawa manusia.
Kasus Sasikirana membuat Seiichi bersama dengan Divisi Kasus Dingin Polda Metro Jaya berhadapan dengan mafia hukum yang bukan hanya dari kejaksaan tapi juga kehakiman.
Puncaknya, saat ada korban, Klan Pratomo pun turun membantu para polisi-polisi yang masih lurus dan berdedikasi.
Generasi ke delapan klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rusuh Di Divisi Gabut
"Ada apa?" tanya Jaksa Sandra saat datang ke ruang kerja divisi kasus dingin.
"Ada yang neror Lucky dan Daisy semalam, di depan anak-anak pula!" jawab AKBP Victor dingin.
"Siapa Dok?" tanya Jaksa Sandra. "Oh hai, Putri. Bawa kripik usus?"
"Iya mbak Sandra. Ada pesanan mbak Sandra juga kok," jawab Putri manis.
"Ah syukurlah aku pas kemari. Zane suka banget sampai aku bingung satu toples besar itu nggak sampai seminggu! Eh, tapi barengan sama bapaknya ding," gumam Jaksa Sandra.
"Kamu juga suka kok sayang," senyum AKBP Victor.
"Intinya kalian suka makanan tradisional," timpal AKP Arief.
"Oke. Aku akan urus soal Lucky. Mbak Nana, tolong yang kasus Lenny Martina, dicek apakah ucapan yang di sel itu bisa termasuk pengakuan atau tidak dengan Sandra. Hendrik Tan, biarkan saja dulu. Kita kan masih menunggu surat dari Sandra," ucap AKBP Victor.
"Oh iya. Aku kesini karena surat permohonan mas Victor. Jadi lupa." Jaksa Sandra lalu memberikan surat yang diminta ke suaminya.
"Kalian tidak akan percaya apa yang terjadi pada Jamilah!" seru AKP Steven yang baru datang menjemput Shea yang baru ada acara ibu-ibu Bhayangkari.
"Lha? Ada pertemuan ya Shea?" tanya Jaksa Sandra ke Shea yang baru datang dengan baju seragam pinknya.
"Duh! Aku kok juga lupa!" seru Putri sambil menepuk jidatnya.
"Iya Tante Sandra, Tante Putri. Tidak apa-apa sih, soalnya kan Tante juga kerja di kejaksaan, Tante Putri sibuk dengan warmindonya," senyum Shea.
"Aku lupa sih," cengir Jaksa Sandra.
"Tunggu, kalian ngomongin siapa ini? Jamilah yang mana?" tanya Dokter Lucky karena teringat ada kasus istrinya yang korbannya bernama Jamilah.
"Ini hari apa sih, kok banyak hal-hal yang reseh!" sungut Iptu Fariz yang baru datang menjelang siang.
"Lho? Kok kamu baru datang?" tanya AKBP Victor ke bawah nya.
"Eh? Ada Dok Lucky. Dok, suster Lia masuk sore ya. Lagi sibuk dia." Iptu Fariz menatap pria berkacamata itu.
"Ada apa sama Suster Liliput ... Addduuuhhhh!" Dokter Lucky memegang bahunya yang dikeplak AKBP Nana.
"Body shaming ih!" pendelik sepupunya.
"Lho, di Bhayangkara tuh, di geng gabut, Suster Lia memang paling pendek! Aku, Daisy, Hana, Ji-woo, Dok Rahmat, Dok Wayan, Suster Intan itu lebih tinggi dari suster Liliput!" eyel Dokter Lucky.
"Iya, tapi tidak boleh gitu! Shea dan suster Lia juga tidak beda jauh," ucap AKBP Nana.
"Shea, tinggi kamu berapa? 165?" tanya Dokter Lucky.
"166," jawab Shea.
"Nah kan ... Paling pendek dia ... Addduuuhhhh!" Kali ini bahu Dokter Lucky dicubit oleh AKBP Nana.
"Mulut!"
"Eh, udah, udah ...." AKBP Atikah melerai keributan yang sudah menjadi makanan sehari-hari di ruang kerja yang penuh makanan itu. "Memang ada apa dengan Sus Lia?"
"Ada kasus pembunuhan dekat kontrakannya. Suster Lia telepon aku karena tetangganya teriak-teriak Nemu mayat di rumah kosong. Aku datang, suster Lia sudah di TKP bersama pak RT nya karena dia suster. Aku cek sebentar dan tak lama major crimes datang lalu aku serahkan ke mereka. Suster Lia minta tolong aku sampaikan ke Dok Lucky karena tadi dia diwawancarai oleh Iptu Umar sebagai saksi," jawab Iptu Fariz.
"Kok dia telepon kamu?" tanya Dokter Lucky dengan tatapan menyelidik.
"Maksudnya gimana dok?" balas Iptu Fariz bingung.
"Kok tidak telepon Piktor atau Dok Wayan?"
Iptu Grace yang baru datang setelah memberikan laporan di kasus terakhirnya ke PPA, terkejut saat mendengar Suster Lia menghubungi Iptu Fariz.
"Ya meneketehe, Dok," jawab Iptu Fariz cuek.
Dokter Lucky menyipitkan matanya. "Kamu ada apa-apa sama suster Liliput?"
"Hah? Nggak dok!" potong Iptu Fariz cepat-cepat.
"Ada apa-apa pun tak apa. Kalian macam tiang listrik ketemu botol Yakult ... Addduuuhhhh!" Kali ini telinga Dokter Lucky yang kena jurus japit kepiting dari sepupunya. "Sakiiitttt cumiiii!"
"Bodo amat!" balas AKBP Nana.
Putri hanya tersenyum geli melihat rusuhnya para rekan suaminya.
Tapi setidaknya, mereka tidak meributkan soal hedonisme.
"Maaf ya sayang, kamu setiap kemari, selalu melihat kejelekan kami," ucap AKP Arief ke istrinya.
"Tidak apa-apa, mas. Aku malah terhibur," senyum Putri manis.
"Woi, kembali ke laptop! Apa yang terjadi pada Jamilah!" seru AKBP Victor gemas.
"Oke Oom, Jamilah dibunuh oleh anaknya sendiri. Ironisnya, itu adalah anak kesayangannya," ucap Shea.
"Yang mana? Karena dari berkas yang diterima Steven, anaknya ada tiga orang dan yang dua sudah menikah. Jadi tidak di sana," tanya AKBP Nana.
"Yang paling kecil."
"Sing mbambung Kuwi?" seru Iptu Grace yang juga tahu kasus itu karena anaknya memiliki alibi sempurna, jadi pihak kepolisian tidak bisa mengaitkan. Jamilah memiliki tiga anak, dan yang paling kecil itu belum menikah.
"Kamu tahu dik Grace?" tanya AKP Arief. "Eh, iya. Kenalkan, ini istriku, Putri. Sayang, ini dik Grace, anggota baru divisi klenik."
"Semoga betah ya dik Grace," senyum Putri sambil menyalami Iptu Grace.
"Terima kasih mbak Putri," balas Iptu Grace. Pantas divisi sini dikenal pasangannya keren-keren karena memang good looking semua.
"Dik Grace?" AKBP Victor menatap juniornya.
"Eh iya. Jamilah itu punya tiga anak. Sulung 52 tahun, sudah menikah tinggal di Cikampek, nomor dua usia 50 tahun sudah menikah juga, tinggal di Pluit. Nah si Jamilah ini tinggal di Priok bersama dengan anak laki-lakinya yang bungsu berusia 48 tahun dan belum menikah, tidak kerja juga," jawab Iptu Grace. "Divisi Major crimes sudah mencurigai si bungsu ini bernama Anton. Sayangnya alibinya terlalu sempurna! Sudah diakui oleh tetangganya."
"Si Jamilah itu dibunuhnya bagaimana?" tanya AKP Arief.
"Katanya dianiaya gitu dan mayatnya ditemukan di kebon singkong milik tetangga dalam kondisi membusuk. Macam ... Dibuat seperti kena begal. Tapi pihak forensik bilang, Jamilah sudah meninggal seminggu. Harusnya kan bau busuk mayat itu tercium di hari ketiga meninggal kan?" jawab Iptu Grace.
"Bau mayat mulai tercium sekitar 2-3 hari setelah kematian, saat proses pembusukan (dekomposisi) dimulai. Proses autolisis (pembusukan sel) dan aktivasi bakteri juga mempercepat proses ini."
Semua orang menoleh ke arah pintu dan tampak Daisy berdiri disana tidak sendiri.
"Kok Dylan ada disini?" seru Dokter Lucky bingung.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
baru tole ya pak Hendrik, belum mbak lilis🤭🤭
Ada y ank durjana ky gtu,pdhl ibunya yg hmil trs mlhirkn dia k dnia....bnting tulang jg dmi anknya,glirn udh tua mlah d hbisi anknya sndri....