Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 26
Ratih tak mengira bu Riska akan berfikir seperti itu.Dia mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Tidak bu bukan seperti itu.Tadi saya sudah mengingatkan mas Danu,tapi mas Danu tidak mendengarkan kata_kata saya.Saya juga sudah berusaha membantu mas Danu tapi dia selalu menolaknya."Ucap Ratih menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Halah saya tidak percaya.Pasti kamu sengaja kan.Kamu sengaja dorong dia supaya dia terjatuh,iya kan?Kamu dendam sama dia karena selama ini menolak kamu,iya?haa."Ucap bu Riska.Matanya melotot sembari menunjuk ke arah Ratih.
"Tidak bu bukan seperti itu."sahut Ratih.
"Awas aja ya kalau sampai terjadi sesuatu kepada anak saya,saya tidak akan memaafkan kamu.Ingat itu."Ucap Bu Riska.
Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan tempat Danu di periksa.
Bu Riska lantas menghampiri dokter tersebut.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya,apa dia baik_baik saja dokter."Tanya bu Riska gemetar.
"Syukurlah bu anak ibu tidak apa_apa,hanya mengalami cedera ringan saja.Ibu jangan khawatir anak ibu akan segera pulih."jawab dokter tersebut.
"Huhhhh syukur deh.kalau begitu terima kasih ya dokter."ucap bu Riska.
"Iya bu."sahut dokter itu.
Bu Riska merasa tenang,tidak terjadi apa_apa terhadap anaknya .Ratih yang mendengar Danu baik_baik saja menghela nafas lega.Dia sangat takut tadinya.Jika terjadi sesuatu pada Danu,dia yakin pasti dia yang akan menanggung semuanya.
Bu Riska menatap tajam ke arah Ratih,kemudian di masuk ke ruangan itu untuk melihat keadaan Danu.
Ratih menunggu mereka di luar ruangan,duduk termenung menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya pada dirinya.
"Danu kamu nggak apa_apa?."Tanya bu Riska kepada anaknya.
"Aku nggak apa_apa bu cuman agak sakit dikit kaki aku."Jawab Danu.
"Lagian kenapa si kamu bisa jatuh.Kan udah ada si Ratih itu nemenin kamu.Masak iya dia celaka in kamu."Lanjut bu Ratih.
"Nggak si bu aku aja yang ngotot turun sendiri dari lantai itu.Lagian ibu si nyuruh_nyuruh dia nganterin aku.Bikin aku males aja deket_deket sama dia."Ucap Danu.
"Ya udah deh yang penting kamu nggak papa dan bisa cepat pulang."Ucap Bu Ratih.
Danu menganggukkan kepalanya mendengar ucapan bu Ratih.
Karena keadaan Danu yang tidak terlalu parah,dia diperbolehkan untuk pulang pada saat itu juga.Mereka berdua keluar dari ruangan itu.Ratih yang melihat bu Riska mendorong kursi roda Danu,mencoba menawarkan bantuan.
"Bu biar saya saja yang membantu mendorong kursi rodanya."Ucap Ratih.
Bu Riska lantas menoleh ke arah Ratih dengan tatapan tajam.
"Udah nggak usah,bisa_bisa nanti kamu celaka kan lagi anak saya."sahut bu Riska.
Ratih hanya terdiam mendengar jawaban bu Riska.Dia berjalan pelan di belakang bu Riska.Mereka pun pulang.
Tak lama kemudian mereka sampai di rumah bu Riska.
"Ratih bawa barang_barang saya."Ucapnya sembari berjalan mendorong kursi roda Danu.
"Oh iya sekalian ya bersihin kamar Danu dan buatkan dia makanan."Lanjut bu Riska yang menoleh ke arah Ratih.
"Baik bu."Sahut Ratih.
Ratih terlihat kuwalahan membawa barang_barang bu Riska,dia berjalan pelan.
