NovelToon NovelToon
Chen Yu 2

Chen Yu 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Dokter Genius / Kelahiran kembali menjadi kuat / Penyeberangan Dunia Lain / Kultivasi Modern
Popularitas:46.4k
Nilai: 5
Nama Author: Zamo

Ini adalah lanjutan dari novel : Menjadi Kultivator Di Planet Bumi.

Melanjutkan kisah Chen Yu, yang akan membangun kekuasaannya sendiri di bumi, menyelesaikan konflik lama dan menghadapi konflik baru dari Sekte Tersembunyi Dalam yang ternyata mereka semua adalah para Kultivator yang ada di Planet Bumi.

Bagaimana kisah selanjutnya, mampukah Chen Yu menghadapi para Kultivator Bumi?

Bagaimana bisa ada Kultivator di Bumi selain dirinya?

Apakah ini berarti ada sesuatu yang menghubungkan dunianya dengan Bumi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zamo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Api Suci Biru

Saat orang-orang ini masuk, waktu sudah hampir subuh….

"Paman Guru, Orang-orang dari Sekte Bahtera Bumi datang lebih dulu, bagaimana mungkin kita tidak melihat mereka?" Seorang wanita cantik berjalan berkeliling di antara puluhan mayat dan berkata dengan wajah cemberut, sambil menutup hidung dengan sapu tangan.

"Apakah Chen Yu melarikan diri?" Seorang pemuda menimpali pertanyaan yang lain, Pria paruh baya yang merupakan Paman Guru itu tidak berbicara, keningnya berkerut seperti memikirkan sesuatu.

Pria paruh baya itu memejamkan mata dan tidak menjawab. Setelah beberapa saat, dia membuka matanya dan berkata: "Mungkin saja, tetapi di luar, jalan-jalan sudah ditutup oleh pemerintah. Jika dia pergi ke sana, pasti ada berita, tetapi hingga saat ini belum ada kabar apapun. Apakah kalian mencium bau terbakar ini?"

"Mhm, sepertinya ada bau seperti itu, mungkinkah mereka bertarung menggunakan geranat? Hmm, ada darah di sini." Pemuda itu sangat teliti dan wajar ia berpikir seperti itu, karena selain bau gosong, banyak mayat yang tubuhnya hancur tercerai berai seperti terkena bom, ia juga bisa menemukan tetesan darah di tembok.

Lelaki paruh baya itu menatap tembok tempat Chen Yu memanjat dan melihat: "Segera telusuri tempat ini dan juga sumurnya."

…..

Matahari bersinar cerah, Chen Yu tiba di daerah pinggiran kota Jiangnan, waktu sudah menunjukkan jam 10 pagi. Chen Yu benar-benar ingin lari dari Jiangnan tetapi dia tahu bahwa dia berada dalam kondisi yang lebih lemah daripada orang biasa sekarang.

Demi menghindari bau darah, Chen Yu pergi menyelinap diperumahan warga dan mencuri beberapa pakaian, meski agak kebesaran setidaknya bau darah itu sudah tidak ada, ia tak bisa menggunakan Cincin Ruangnya saat ini, Qi yang tersisa ia paksakan untuk menyimpan pedang terbangnya. Kemudian, dia melihat sebuah mobil dan bersembunyi di bak belakang mobil pickap dan tidak berani bergerak lagi.

Ini karena dia melihat semakin banyak master menyerbu Jiangnan. Bahkan ada helikopter yang menuju kesana, ketika dirinya berjalan menuju mobil pickap.

Seorang pemuda yang mengenakan anting-anting datang sambil membawa se-krat miras. Ia membuka pintu belakang dan bersiap untuk menaruh miras di dalamnya. Chen Yu bergegas bersembunyi di balik terpal yang biasa digunakan untuk menutup barang.

Pemuda itu menutup pintu bak belakang mobil. Chen Yu merasa pusing dan matanya mulai sayu hendak tertidur.

Mobilpun mulai melaju, Chen Yu tahu dia tidak boleh tidur sekarang. Meskipun dia sangat lelah, dia tahu bahwa mobilnya telah melaju cukup lama dan berhenti di sebuah stasiun tol. Ada orang-orang yang memeriksa di stasiun tersebut. Qi-nya hampir habis, dia takut para petugas ini juga akan memeriksa barang-barang di dalam mobil.

Namun, Chen Yu segera menyadari bahwa ia terlalu khawatir. Pemuda ini jelas punya cara sendiri. Ia hanya meneriakkan beberapa kalimat dan para pekerja di sana membiarkannya pergi. Mereka bahkan tidak membuka bagian belakang mobil.

Chen Yu merasa lega. Tampaknya, tidak peduli seberapa kuat sekte tersembunyi itu, mereka tidak dapat mengendalikan beberapa hal. Jelas bahwa orang-orang yang bekerja di sana merasa bahwa, mengganggu pemuda itu bukanlah hal yang baik. Mereka lebih suka berpura-pura tidak mendengar perintah atasan mereka daripada menyinggung pemuda ini, yang dapat membawa masalah bagi mereka kapan saja. Jika mereka tidak melakukan apa yang diperintahkan, mereka akan baik-baik saja karena tidak ada yang mengatakan apa pun. Tetapi jika mereka mengganggu tuan muda ini, mungkin mereka akan kehilangan pekerjaannya besok.

Chen Yu benar-benar merasa bersyukur kepada pemuda ini. Jika bukan karena orang ini, akan sangat sulit baginya untuk melarikan diri dari Jiangnan. Mungkin Jiangnan sudah benar-benar kacau.

Mobil itu berada di jalan raya keluar dari Jiangnan dan Chen Yu benar-benar merasa rileks seolah beban berat telah terlepas dari pundaknya.

Karang darah jauh lebih penting daripada Lobak Daun Biru bagi para seniman bela diri kuno, ini karena mereka beranggapan Karang Darah dapat membawa mereka naik ke Alam Surga Agung. Namun di hati Chen Yu, Karang Darah jauh lebih tidak berharga daripada Lobak Daun Biru yang sudah dewasa. Dia dapat menggunakan Karang Darah sekarang tetapi Lobak Daun Birunya masih belum dewasa sehingga pada saat ini, Karang Darah masih lebih berharga baginya.

Chen Yu mulai tertidur, ia mengalami luka dalam yang parah dan energi spiritualnya juga terkuras.

……..

“Yu, jika kamu dapat membuat Pil Pelestari Wajah ini, Kakek anggap kamu menjadi Alkemis Bintang 3, berjuanglah… intinya adalah pengendalian api mu, selamat berjuang.. Kakek pergi dulu.” Kakek Yan pergi meninggalkan Chen Yu di Goa tempat sementara mereka menetap.

Mereka selalu berpindah tempat dan hanya menetap beberapa hari, jika wilayah itu banyak Tanaman Roh dan relatif aman, terkadang mereka menetap hingga beberapa bulan, sebelum pergi kewilayah lain.

Chen Yu masih berkonsentrasi mengontrol api, di usia 14 tahun, pengendalian api nya cukup mumpuni dibandingkan anak seusianya, hal ini juga tak lepas dari pelatihan Kakek Yan.

Keringat sudah bercucuran dan tangan Chen Yu sudah mulai kebas, ia memaksakan dirinya, berusaha menembus batasan tubuhnya, hampir setengah hari berlalu, namun ada satu bahan yang sangat sulit meleleh, Giok Madu, meski bahan utamanya adalah Buah Pengawet Wajah, namun Giok Madu adalah bahan katalis utama untuk Pil.

{Buah Pengawet Wajah Kalau di Bumi disebut Buah Labu Daun Merah dan ketika di Bumi, Chen Yu menggunakan batu giok biasa yang berkualitas tinggi sebagai penggantinya dan Pil Pelestari Wajah di Bumi tak bisa dibandingkan dengan yang ada di Zongzu, Pil ini kulaitasnya 100x lipat dari yang pernah dibuat Chen Yu buat di Bumi, selain untuk mempercantik diri dan awet muda, Pil ini di Zongzu juga dapat memperpanjang umur}.

Chen Yu benar-benar ingin menyerah, namun tiba-tiba Api ditangannya berubah menjadi berwarna biru terang dan Giok Madu langsung meleleh dengan sempurna, Chen Yu bersorak dalam hati, ia memasukan bahan terakhir sekaligus bahan utama Pil ini, Buah Pengawet Wajah, begitu semua bahan meleleh ia menggabungkan dan membakar dengan api biru hingga perlahan tapi pasti, Pil mulai terbentuk.

Kakek Yan yang baru tiba menacari tanaman roh mencium bau Pil dan tersenyum gembira, benar-benar berbakat, tak sia-sia ia mengajarinya, namun begitu ia memasuki Goa, tangan Kakek Yan bergetar, matanya terbelalak tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Bersamaan dengan itu, Chen Yu selesai membuat Pil, Asap berwarna merah muda merembes keluar dari tutup kuali, bau harum semerbak memenuhi Goa, Chen Yu bergegas mengambil Pil dalam kuali dan dengan bangga memperlihatkan pada Kakek Yan.

“Kakek..aku berhasil, bagaimana, apa aku sekarang ….” Sebelum ia sempat menyelesaikan kata-katanya, dahinya berkerut, apa yang terjadi? Chen Yu takut jika terjadi sesuatu pada Kakek Yan, namun kekawatirannya segera sirna, Kakek Yan tersenyum dan berlinang air mata.

“Kakek..?” Chen Yu ingin bertanya ada apa dengan sikap Kakeknya.

“Cepat, perlihatkan padaku..” Timpa Kakek Yan tidak sabar. Chen Yu segera mengerti dan dengan bangga menyerahkan Pil buatannya, dengan seyum tersungging lebar.

“Bukan, bukan Pil itu ..” Ucapan Kakek Yan membuat Chen Yu linglung, Apa?, kalau bukan Pil ini lalu apanya yang mau dilihat Kakek nya?

“Api mu, perlihatkan apimu..cepat” Chen Yu semakin bingung, Api? Kenapa dengan apinya, seketika Chen Yu langsung menyadari, memang saat ia akan menyerah Api nya berubah menjadi biru, namun ia tak terlalu memperdulikannya tadi, karena kegembiraannya melelehkan Giok Madu.

Chen Yu segera memperlihatkan Api nya yang menyala berwarna biru terang. Mata Kakek Yan berbinar, ia sangat bersuka cita.

“Api Suci Biru!” Ucap kakek Yan penuh kekaguman, “Ha..ha..ha.. Cucuku punya Api Suci Biru”

Kakek Yan sadar akan kebingungan Chen Yu dan berkata : “Kau tahu Yu, Api Suci Biru adalah salah satu dari 10 Api paling panas dan kuat di dunia, Api ini bisa membakar roh dan kekuatan kutukan Iblis, kau sangat beruntung memiliki Api ini, baiklah kita makan dulu, nanti akan Kakek ceritakan tentang kisah Raja Utara Ying Shiao, ia adalah Dewa Obat, salah satu dari 5 Raja Beladiri dan juga pendiri Istana Yaopin.” Kakek Yan dengan bangga mengatakannya, karena ia juga berasal dari sana.

Chen Yu juga terharu melihat senyum sumringah Kakek Yan, yang dengan bangganya saat mengucapkan Istana Yaopin, namun tiba-tiba telinganya berdengung dan ia mulai pusing, penglihatannya mulai berkunang-kunang, pendengarannya seakan menjauh “Yu..YU…” dan pandangan nya mengabur hingga akhirnya gelap gulita.

……

“Kakek..” Chen Yu terbangun, ia mendapati mobilnya sudah terparkir di luar sebuah bar. Saat itu sudah gelap. Ia mungkin tidur selama 10 jam-an.

Chen Yu mencoba mengamati sekelilingnya dengan indera spiritualnya dan tidak menemukan seorang pun yang mencurigakan. Qi-nya ternyata sudah sedikit pulih, ia mengemasi Se-krat Miras dan memasukan kedalam Cincin Ruang. Meskipun tuan muda itu telah menyelamatkan hidupnya, dia benar-benar tidak punya banyak uang sekarang. Miras ini tidak buruk, dia akan meminjamnya untuk diminum terlebih dahulu.

Chen Yu mendorong pintu dari dalam. Dia mencoba menjalankan sirkulasi Qi-nya dan tidak berjalan sebagaimana mestinya, alirannya menjadi kacau. Jika dia tidak tidur, mungkin akan sulit baginya untuk bangun sekarang. Sedikit pembakaran esensi Qi, benar-benar melukai Dantiannya, jika bukan karena pertarungan hidup mati, mungkin ia tak akan pernah mau melakukannya.

1
Mamat Stone
/Determined/
Mamat Stone
/Angry/
FZAO999
beberapa hari ini diprank sama noveltoon , ada notifikasi update dari novel"Chen Yu 2" yang anda ikuti, eh pas gua buka ternyata updatean siang yang udah gua baca , knp bisa telat wkwkwk
MyOne
Ⓜ️⏩🔜⏩Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️5️⃣5️⃣5️⃣Ⓜ️
Mamat Stone
/Toasted//Toasted/
Rusdi Udi
laaanjuuuut thor...+ upnya
Mamat Stone
/Hammer//Hammer/
Rusdi Udi
laaanjuuuut thor...+ upnya
Mamat Stone
/Toasted//Toasted/
Mamat Stone
👻👻
MyOne
Ⓜ️😎😎😎Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🆗🆗🆗Ⓜ️
MF
auuuuuuuu......
MyOne
Ⓜ️🫣🫢🫣Ⓜ️
Rasyad Alfarisi
mantalppppp
Dompet Janda
masih terasa pahitnya kehidupan..... tapi lebih pahit saat naik tingkat ada gangguan 😀😅😆🫣
FZAO999
oh Yao yui, Awas nanti lama lama kena pelet cap author/Toasted/
Madonna Donna
Hhmmm
afifo maning
bikin penasaran sll...gassskeun lg Thor😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!