NovelToon NovelToon
Jawaban Untuk Kimi

Jawaban Untuk Kimi

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: EmbunPagi25

Kimi Azahra, memiliki keluarga yang lengkap. Orang tua yang sehat, kakak yang baik, juga adek yang cerdas. Ia miliki semuanya.

Namun, nyatanya itu semua belum cukup untuk Kimi. Ada dua hal yang belum bisa ia miliki. Perhatian dan kasih sayang.

Bersamaan dengan itu, Kimi bertemu dengan Ehsan. Lelaki religius yang membawa perubahan dalam diri Kimi.

Sehingga Kimi merasa begitu percaya akan cinta Tuhannya. Tetapi, semuanya tidak pernah sempurna. Ehsan justru mencintai perempuan lain. Padahal Kimi selalu menyebut nama lelaki itu disetiap doanya, berharap agar Tuhan mau menyatukan ia dan lelaki yang dicintainya.

Belum cukup dengan itu, ternyata Kimi harus menjalankan pernikahan dengan lelaki yang jauh dari ingin nya. Menjatuhkan Kimi sedemikian hebat, mengubur semua rasa harap yang sebelumnya begitu dasyat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmbunPagi25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Mas pasti, jemput!

Pagi ini Kimi sudah siap untuk pergi ke Cake castle. Ia mengenakan celana hitam panjang yang dipadukan dengan cardigan rajut.

Kimi sedang mengaitkan kerudung segi empatnya dengan jarum pentol saat matanya menangkap pantulan Arkan dari cermir di depannya. Saat lelaki itu juga sedang mengenakan pakaian dinas harian nya.

"Berangkatnya bareng, Mas, aja. Dek!" Ujar Arkan padanya.

Namun, yang menjadi perhatian Kimi adalah rambut lelaki itu yang nampak basah usai keramas. Air itu terus menetes disetiap helaian nya, membasahi pakaian dinasnya Arkan.

Membuat Kimi beringsut mendekat, setelah ia memastikan kerudung nya terpasang rapi. Ia mengambil handuk terlebih dulu dari tempat gantungan lalu menyerahkan nya pada Arkan.

"Kering kan dulu rambut mu, Mas!" Ucapnya.

Arkan mengambil handuk dari tangan Kimi, lalu mulai menggosok rambutnya. Gerakannya terlalu terburu-buru. Karena ia tidak ingin membuat Kimi menunggunya terlalu lama. Ia masih berpakaian sementara wanita itu sudah siap.

Arkan melakukan semuanya dengan Tergesa-gesa, dan hal itu hanya membuat semuanya jadi berantakan.

Pakaian nya belum terkancing sempurna saat ia menggosok rambutnya dengan handuk. Namun Karena saking ingin cepatnya, Arkan melakukan keduanya secara bersamaan. Tangan kanan nya ia gunakan untuk menggosok rambutnya, sementara dengan tangan kiri nya ia gunakan untuk mengancing kan pakaian nya.

Bukan nya menjadi mudah, semuanya justru jadi lebih rumit. Kecuali saat tangan mungil dengan kulit putih bersih itu mengambil alih dengan mengancingkan pakaian nya. Arkan tertegun dengan napas yang tertahan, gerakan nya secara otomatis berhenti dengan sendirinya. Demi menyadari Kimi yang membantunya mengancingkan pakaian nya.

Tersisa dua kancing atas, Kimi menghentikan gerakan nya. Raut wajahnya sama menunjukkan keterkejutan, seolah baru tersadar atas tindakan nya.

Lalu wanita itu berbalik dan pergi begitu saja. "Aku tunggu di depan, Mas."

Belum sempat untuk Arkan menjawab nya, pintu kamar sudah kembali tertutup.

Arkan tahu, Kimi adalah orang yang lebih banyak diam. Namun, bukan berarti tetap diam meskipun sedang diajak bicara.

"Mau mampir ke tempat yang lain dulu, nggak?"

Arkan kembali mencoba peruntungan sekali lagi, karena yang dilakukan Kimi sedari tadi hanya diam. Membiarkan nya berbicara, yang kebanyakan nya sendirian .

"Iya, Mas?"

Arkan yakin ia tidak salah dengar meski ucapan itu terdengar diantara deru mesin motor yang melaju pelan.

"Mau mampir dulu, apa langsung ke toko?" Ulangnya memastikan Kimi mendengarnya kali ini.

"Langsung ke toko saja, Mas!"

"Oke!"

Salah satu hal yang Arkan sukai dari Kimi.

*Tidak rumit*!

Selama yang Arkan kenali dari seorang Kimi Azahra, wanita itu tidak terlalu memperumitkan keadaan untuk hal sepele, semacam.

*Harus mobil bukan motor*!

*Harus pakaian mewah bukan biasa*!

*Atau, harus makanan mahal bukan murah*!

Kimi terlalu mudah sebagai seorang anak dari pemilik kontrakan 100 pintu. Papa Kimi termasuk orang yang mampu, untuk bisa hidup lebih mewah dari yang mereka jalani sekarang.

"Mau pulang jam berapa? Biar Mas, jemput!"

Kimi turun dari motor, saat mereka sudah tiba di depan toko Cake castle milik Kimi.

"Ngga usah, Mas. Nanti aku bisa minta jemput sama, Alam."

"Oke! Aku bakal datang lebih awal buat jemput, kamu. Sebelum, Alam."

Satu hal lagi yang Arkan tahu tentang Kimi yang ternyata tidak pernah berubah sejak dulu. Selama ia mengenal wanita itu.

Keras kepala

Dua hal itu, sebenarnya tidak saling bersinggungan. Namun, anehnya. Dua hal itu yang justru dimiliki oleh seorang Kimi. mengkombinasi nya untuk satu orang.

Wanita itu tidak rumit, cenderung biasa, cerminan dari kesederhanaan itu. Dan akan keras kepala untuk sesuatu yang tidak ia sukai. Maka sebab itu, dibandingkan dengan membantah keinginan Kimi, ia lebih dulu menyampaikan keputusan nya sebelum wanita itu protes.

"Mas! Aku bilang ngga usah jemput!" Alis kimi saling menyatu memprotes Arkan.

Arkan mengabaikannya dan kembali melajukan motornya. "Mas, pasti jemput nanti!"

"Selamat bekerja!" Arkan menoleh padanya sekilas dan mulai menjauh, bersamaan dengan kendaraan lain yang lalu.

Jam pulang untuk anak SMA sudah berlalu dari menit sebelumnya, Arkan segera berjalan menuju parkiran dan melajukan motornya menuju Ke Cake castle.

Sesampainya disana, Arkan tidak menemukan tanda-tanda motornya Alam di parkiran, hingga saat ia membuka pintu kaca itu, dan menemukan sepasang mata milik Kimi di balik meja kasir.

Wanita itu menghela napas nya saat ia mendekat. "Mas yang duluan, kan. Dek?" Tanya Arkan seraya mengedarkan pandanga nya mencari sosok yang tidak Kimi tahu siapa.

"Kan, aku sudah bilang. Ngga usah jemput aku, Mas!"

"Mas juga ada bilang, kan? Kalau bakal datang lebih awal sebelum Alam jemput kamu."

Kimi mendekus membuat Arkan mengulum senyumnya demi melihat wajah merengut nya Kimi. Ekspresi nya justru terlihat asing dimata Arkan, karena wanita itu yang lebih sering menujukan wajah datarnya.

"Hai!" Sapa Arkan pada Bagas. Lelaki itu hanya tersenyum lebar membalas sapaan Arkan disela kesibukannya membuat minuman untuk pelanggan.

Kimi melirik Maudy yang menunjukan cengiran nya seraya menaik turunkan kedua alisnya. "Cie ... yang sekarang dijemput suami." Goda Maudy yang membuatnya melengus sementara Arkan justru terkekeh.

"Aku belum selesai, Mas. Pulangnya bisa sampai malam." Kimi tidak berbohong, sesekali ia memang pulang malam hingga tokonya tutup di jam biasanya. Meski seringnya ia titipkan pada Maudy dan Bagas.

"Pulang aja, lah. Kim! Toko bisa kita yang handle." Bagas tersenyum menatap Kimi, jenis senyum yang menyeringai.

Arkan melihat ke engganan dari Kimi hingga ia memberi keputusan. "Aku tunggu kamu disana, sampai selesai!" Arkan menunjuk kursi paling pojok dekat dengan jendela kaca.

Untuk hari ini Kimi memang ingin pulang sampai toko tutup. Itulah alasan nya kenapa ia belum memberitahukan Alam untuk menjemput nya.

Kimi biarkan Arkan menunggunya di sana, sekaligus ia ingin melihat sendiri, seberapa lama lelaki itu sanggup menunggu nya tanpa meminta nya untuk pulang lebih awal.

Dan ternyata, hingga senja itu menyapa dan mulai menampakan semburat jingga di langit. Arkan masih duduk ditempatnya, masih dengan pakaian yang sama dan dengan senyum yang sama saat menyambut selorohan Bagas.

Arkan hanya beranjak saat memesan kue dengan nya dan bersikap layaknya pembeli. Lalu kembali begitu saja ketempat nya semula menunggu. Kimi mengalihkan perhatian nya dari Arkan saat kedatangan seorang wanita cantik dibalik pintu kaca, tubuhnya semampai dengan rambut hitam panjang yang diikat tinggi. Wanita itu mengenakan pakaian kasual yang memberi kesan santai.

"Selamat datang di Cake Castle!" Sapanya.

Wanita itu tersenyum lembut yang menambah poin kecantikan nya. "Mau order untuk dine in atau take away, Mba?"

1
Asrar Atma
Abang Ar, hati-hati dijaga hatinya istri/Angry/
Kesini
lanjut Thor
Kesini
ah manis
Kesini
Alhamdulillah, ada hikmahnya saya tidak jadi pelakor
Asrar Atma
beda emang doa orang baik, kata-kata nya terusan indah nih
Asrar Atma: tersusun
total 1 replies
Abel Peony
Unyuk?/Drowsy/
Asrar Atma
tumbuhkan lah benih cinta itu/Determined/
Asrar Atma
aku malah bacanya ngga cantik tadi, jadi ngulang lagi baca nya ternyata salah
Kesini
ku kira murahan tadi/Curse/
Kesini
lah lah bearti kamu sayang kimi
Kesini
mang Danang sama man dang memang kembar
Kesini
habis panen langsung ngembengkel
Kesini
belikan saya kue
Asrar Atma
cuma dinovel yang nyebelin gini jadi lucu
Asrar Atma
itu adalah kebiasaan perempuan yang ngga tahu kenapa, tapi percaya deh aku juga kesal kalo jadi abang Arkan
Asrar Atma
kimi ngga butuh apapun, biar dicintai suaminya /Doubt/
Asrar Atma
sedikit kesal pada abang Ar/Grimace/
Asrar Atma
oh gitu tuh, ngerti jadi sih dari sudut pandang kimi. eh akhirnya Arkan deh yang suka. jadi berbalik gitu/Angry/
Kesini
mellow
Kesini
pantas kau kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!