NovelToon NovelToon
Baby Sitter Untuk Yayah

Baby Sitter Untuk Yayah

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Anak Genius / Selingkuh / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Plak!
" Percuma aku menikahi mu, tapi sampai sekarang kamu belum juga memiliki anak. Kamu sibuk dengan anak orang lain itu!"

" Itu pekerjaanku, Mas. Kamu tahu aku ini baby sitter. Memang mengurus anak orang lain adalah pekerjaanku."

Lagi dan lagi, Raina mendapatkan cap lima jari dari Rusman di pipinya. Dan yang dibahas adalah hal yang sama yakni kenapa dia tak kunjung bisa hamil padahal pernikahan mereka sudah berjalan 3 tahun lamanya.

Raina Puspita, usianya 25 tahun sekarang. Dia menikah dengan Rusman Pambudi, pria yang dulu lembut namun kini berubah setelah mereka menikah.

Pernikahan yang ia harap menjadi sebuah rumah baginya, nyatanya menjadi sebuah gubuk derita. Beruntung hari-harinya diwarnai oleh wajah lucu dan tingkah menggemaskan dari Chandran Akash Dwiangga.

" Sus, abis nanis ya? Janan sedih Sus, kalau ada yang nakal sama Sus, nanti Chan bilang ke Yayah. Bial Yayah yang ulus."

Bagaimana nasib pernikahan Raina kedepannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Sitter 35

"Pak, saya habis makan siang ijin ke luar ya. Ada barang yang mau saya beli."

Ketika membantu Bik Yah membereskan piring, Raina meminta izin kepada Bagus untuk keluar. Hari ini adalah week end jadi memang jatah libur bagi Raina. Dengan cepat Bagus pun mengiyakan.

Chan juga tidak merengek ingin ikut karena tahu bahwa Raina juga membutuhkan waktu untuk istirahat dan melakukan apa yang diingkan.

"Happy ya Nak,"ucap Asri. Dia senang melihat rona wajah Raina yang bersinar itu. Sebuah beban berat telah diambil dari hidupnya, dan sudah waktunya bagi wanita itu untuk menyenangkan dirinya sendiri.

"Iya Bu, terimakasih."

Chan dibawa Asri ke kamar untuk ditidurkan sedangkan Raina juga segera bersiap. Kali ini dia tidak ingi mengendarai motornya sendiri melainkan akan memesan ojek online saja.

Tinggal naik dan sampai tanpa harus berpikir dan konsentrasi terhadap jalanan. Itu lah yang Raina pikirkan.

"Nggak pake motor, Rai?"

"Eh, enggak Pak. Saya mau pake ojek online saja."

Bagus terdiam, dia mengerutkan alisnya. Bagus merasa heran, baru kali ini Raina pergi tidak pakai motor sendiri.

"Apa mau aku anterin."

Apa?

Mata Raina membulat, dia tentu terkejut dengan ucapan dari majikannya itu. Jika kemarin dia mau diantar karena memang dalam kondisi yang penting tapi kali ini kan dia hanya ingin jalan-jalan saja. Rasanya kalau dipikir-pikir menjadi tidak etis.

"Nggak usah Pak, saya kan cuma pengen main aja."

"Nggak apa, ayo aku juga mau keluar."

Mulut Raina menganga, dia sungguh tidak menyangka Bagus akan kekeh ikut pergi. Dia menjadi bingung sekarang dengan apa yang ada di kepala ayah dari anak yang diasuhnya.

Padahal Raina sudah berusaha menolak, tapi Bagus tetap saja berkata akan pergi.

"Nah, ayo Rai."

"Oh i-iya Pak."

Raina sangat canggung, dia masuk ke mobil seperti masuk ke ruang ujian nasional untuk kelulusan. Bukan takut, tapi bagaimana ya rasanya, intinya rasanya sama sekali tidak karuan.

Pergi dengan Bagus tanpa sebuah urusan yang penting, sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Raina sebelumnya.

Sepanjang jalan menuju ke pusat perbelanjaan Raina hanya dian. Dia tidak tahu apa yang harus dibicarakan saat begini. Lagi pun selama ini juga dia jarang bicara santai dalam artian ngobrol biasa dengan Bagus.

"Mau beli apa, Rai di sana nanti?"

"Jilbab Pak."

Ya Raina memang ingin membeli jilbab. Jilbab yang sudah sejak lama dia inginkan. Namun tidak pernah bisa ia miliki karena selalu mengalah atas keinginan keluarga mantan suaminya dulu.

Mungkin nominalnya tidak mahal bagi penghasilan Raina yang mencapai 4 juta per bulan. Gaji Raina katanya termasuk lebih besar dari pada teman-teman seprofesinya. Jilbab itu hanya seharga kurang lebih 200 ribu, tapi selama 3 tahun itu dia menjadi istri Rusman, maka selama itu pula dia menahan untuk tidak membelinya.

Self reward yang dia inginkan atas hasil kerja kerasnya itu, belum pernah bisa ia nikmati. Dan sekarang, Raina ingin melakukannya untuk dirinya. Dia ingin membelinya, meski pun hanya satu seumur hidupnya.

"Oh itu."

Tanpa terasa mereka sudah ada di basement. Raina turun dari mobil dan diikuti oleh Bagus.

"Rai, nanti sekalian beli barang keperluan Chan yang habis ya."

"Siap Pak."

Raina bernafas lega, akhirnya memang ada tujuan Bagus datang kemari.

Mereka berdua berjalan, tidak beriringan. Bagus di depan dan Raina mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba Bagus berhenti, hingga membuat Raina bingung.

"Ada apa, Pak?"

"Jalan di sebelahku, Rai. Jangan di belakangku kayak gitu."

Lagi-lagi menjadi sangat canggung, tapi mau tidak mau Raina melakukan apa yang diperintahkan oleh Bagus meskipun ada jarak diantara keduanya.

"Pak itu toko yang mau saya masukin."

"Oke, pakai ini."

"Nggak Pak, saya ada kok. saya memang udah niat mau beli buat saya sendiri. Bukannya nolak rejeki, tapi saya beneran pengen beli dengan uang saya."

Bagus mengangguk paham, dia bukan tipe pemaksa juga jadi kalau memang Raina tidak mau ya sudah dia juga tidak akan mendesak.

Bagus membiarkan Raina masuk sendiri, sedangkan dia menuju ke tempat lain.

Di dalam toko itu, Raina tampak senang. Dia sungguh menikmati harinya dalam memilih jilbab yang dia inginkan. Dari warna dan motif, ada yang menarik perhatiannya.

"Mbak, saya mau yang ini."

"Baik Mbak, silakan ke sini."

Raina dengan suka cita mengeluarkan handphone nya untuk membayar. Dia membayar dengan menggunakan metode pembayaran virtual.

Senyum lebar tampak di bibir wanita itu ketika keluar dari toko sembari membawa jilbab yang dia inginkan. Rasanya sungguh puas dan bahagia.

Raina kemudian mencari keberadaan Bagus, matanya memindai beberapa tempat. Dan dia melihat seseorang. Orang yang dia kenal tapi bukan Bagus.

Dan Raina yakin orang itu pun juga melihat ke arahnya meskipun seketika langsung tiba-tiba mendekat.

Raina berjalan seolah abai, namun dia memiliki keinginan untuk menyapa orang tersebut.

"Suci? Kamu Suci kan? Gimana kabarmu? lagi apa di sini? terus mana suami kamu?" Raina bicara sambil menengok kesana kemari mencari keberadaan Rusman.

Degh!

Suci sangat kaget. Padahal dia sudah memakai masker agar dirinya tidak ketahuan oleh Raina. Tapi ternyata tetap ketahuan juga. Suci tidak tahu saja kalau Raina sudah melihatnya dari tadi.

"Kabarku tentu baik dong, bahagia selalu,"ucap Suci dengan percaya diri.

"Aku di sini ya mau jalan-jalan lah shoping, masa gitu aja nggak tahu,"imbuhnya. Suci bicara dengan sikap setenang mungkin agar dirinya tidak ketahuan kalau sedang berbohong.

Shoping dari mana kalau nyatanya uang di dalam kantongnya saja hanya ada 50 ribu. Dia berkata demikian tentu karena tidak ingin direndahkan oleh mantan istri dari suaminya.

"Aah Alhamdulillah kalau begitu. Tapi cuma sendirian, Mas Rusman nya mana?"

"Ngapain nanyain suami orang, kalian udah mantan ini. Jadi nggak usah nanya-nanya tentang suami ku."

Raina mengerutkan alisnya, dia padahal hanya sekedar basa-basi tapi reaksi Suci sungguh di luar biasa.

."Tenang aja, aku nggak bakalan ngambil orang itu kok. Dikasih pun aku ogah. Silakan dirawat ya. Dan semoga langgeng sampai tua."

"Rai!"

Raina dan Suci sama-sama melihat ke arah sumber suara. Jika Raina tersenyum maka tidak dengan Suci, dia sangat kaget melihat pria yang sekarang berjalan mendekat ke arah mereka itu.

Pria yang tinggi, tampan dan bisa dipastikan dompetnya tebal. Suci lalu menoleh ke arah Raina, wanita itu tampak sangat akrab dengan si pria.

"Udah selesai, yuk lanjut ke tempat lain."

"Oh iya udah. Suci, maaf ya aku harus pergi duluan. Sekali lagi aku doain semoga kamu bahagia dengan pernikahanmu."

Raina membalikkan badan dan langsung pergi meninggalkan Suci yang masih berdiri terpaku. Hatinya terasa teriris ketika melihat Raina yang nampak bahagia itu. Terlebih pria yang berjalan di sampingnya jelas bukan pria biasa-biasa saja.

"Kenapa jadi kayak gini? Aku yang pengen lihat dia susah, tapi kenapa malah dia seneng dan aku yang susah. Kenapa!!"

TBC

1
Vera Wilda
Alhamdulillah ….
Akhirnya Raina dan Rusman bercerai …
Katherina Ajawaila
semoga bagus junior cepat ada ya thour biar tau kalau Rania mmg normal 😇
Katherina Ajawaila
kan mau mkn gratis, di prodeo mkn nya gratis tidur pun gratis tapi di gelar 🥸
Katherina Ajawaila
dasar pemalas demennya hanya nipu aja, ngk mikin efek nya gimana. silah kan. tinggal Terima berkat tabur tuai
Katherina Ajawaila
semangat Gus, sukses selalu 😇
Katherina Ajawaila
semangat Raina dan Bagus semoga kedepannya selalu bahagia dengan bertambahnya Chan dan ade2 nya😘
Katherina Ajawaila
mantap Rusman stres tingkat tinggi, sok don Juan sih. punya ortu sok kaya, kere a jj a pd belagu.
Katherina Ajawaila
semoga cepat ketahuan bohong nya, stop lah thour para pelakor jgn ada yg bereaksk lg,
Katherina Ajawaila
berarti Rusman yg melang, ngk bisa menghasilkan anak
Katherina Ajawaila
Riz mending jebur aja k empang, isin tau
Katherina Ajawaila
dasar ulat keket, pasti gatelnta ngkketulungan makanya ngk bisa diam
Katherina Ajawaila
ada ajalah keket yg mau nempel, blm tau aha siapaChan ya kan.
Katherina Ajawaila
mantap hancur kalian semua kel Toxic
Katherina Ajawaila
bego tapi mau nya enak, kerja yg bener udh kere cuci botol sana sini
Katherina Ajawaila
mmg enak di grebek bawa, aja k. pos biar sekalian tau belang nya suci nm boleh suci. kelakuan jablai.
Katherina Ajawaila
minta arahan sama bos mu Raina, kan Bagus punya pengCara. biar. ngk di tipu sm Rusman dan kel
Katherina Ajawaila
dasar janlai lanang dan wedo, mau ketahuan warga biar di arak suruh nikah.. menjijikan
Katherina Ajawaila
semangat Raina, pasti kedepan hidup mu akan lebih baik jgn pikirin suami dan mertua. yg. ngk jelas. 🥸
Katherina Ajawaila
semoga Bagus mau menolong, keren lah Bagus org nya disiplin
Katherina Ajawaila
mending bubaran suamimu nhk jelas, dari pada di buat utk sapi perahan🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!