BLUESTONE RIVER ROBERT tak menyangka jika akan bertemu seorang wanita asing yang cukup misterius baginya di sebuah bukit terpencil.
Wanita bernama Honey True Haven itu hanya tinggal bersama sang ibu di sebuah bukit yang jauh dari pemukiman penduduk.
Bagaimana kisah mereka? yuuuk ikutin..
ig ZARIN.VIOLETTA
fb ZARIN VIOLETTA
Seperti biasa ga banyak konflik yang bikin kepala pusing yak😆 cuma novel ringan yang bikin happy n senyum-senyum sendiri😁
Selamat membaca..🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#35
Setelah makan bersama, Blue dan Honey berjalan-jalan mengitari taman belakang mansion yang sangat luas.
"Apakah itu danau, Blue?" tanya Honey menunjuk ke arah danau.
"Ya, kau ingin naik perahu?" tanya Blue.
"Wooww ... Tentu saja aku mau," ucap Honey senang.
"Ayo," sahut Blue.
"Kau memiliki rumah yang indah, Blue," teriak Honey sembari berlari.
Blue ikut berlari di belakang Honey.
Honey berlari menuju danau dan rambutnya melambai indah. Suara tawanya terdengar renyah.
Lalu Blue dan Honey berjalan melewati dermaga kecil dan Blue melepaskan ikatan tali perahu yang terpasang di dermaga.
Kemudian mereka pun menaiki perahu kecil itu bersama. Blue mendayungnya menuju ke tengah danau.
"Apakah danau ini dalam, Blue?" tanya Honey.
"Tak terlalu dalam, karena ini danau buatan," jawab Blue.
"Begitukah? Kau bisa membuat danau?" tanya Honey dengan polosnya.
Blue tertawa pelan dan mengangguk saja.
"Aku ingin mendayung, Blue," ucap Honey.
Lalu Blue memberi tongkat dayung itu pada Honey dan wanita itu tampak menikmati pengalaman pertamanya mendayung perahu.
"Aku ingin berenang, Blue. Kau belum mengajariku berenang," ucap Honey.
"Tidak, Baby. Di sini bukan tempat yang cocok untuk belajar berenang," jawab Blue.
"Kalau begitu kita berenang di kolam renang saja nanti," kata Honey.
'Oh no ... Jangan lakukan ini padaku, Honey,' batin Blue.
"Blue ..." panggil Honey ketika Blue belum menjawab pertanyaannya.
"Baiklah, nanti agak siang kita berenang," jawab Blue akhirnya karena tak mau menolak keinginan Honey.
Honey tersenyum senang dan memberikan dayung itu lagi pada Blue. Lalu tangannya menyentuh ke air danau itu dan memain-mainkannya di sana.
Setelah puas naik perahu, Honey dan Blue kembali ke dalam mansion. Honey langsung mengambil ponselnya dan mengutak-atiknya.
"Apakah nenek yang menyimpan nomer ponselku di ponselmu?" tanya Blue.
Honey hanya mengangguk dan fokus melihat ke layar ponsel. Cukup lama Honey mengutak-atik ponselnya sendiri dan terkadang bertanya pada Blue tentang sesuatu yang tak diketahuinya.
Hal itu membuat Blue merasa terabaikan karena waktu Honey banyak dihabiskan untuk melihat ponsel barunya daripada dirinya. Tapi Blue tetap tak ingin mengganggu kesenangan Honey.
Lalu Blue membuka bajunya karena cuaca cukup panas kemudian membuka laptopnya.
Honey yang berada di sampingnya tentu saja langsung tak fokus ketika punggung kekar Blue menghiasi pandangan matanya.
Honey akhirnya menaruh ponselnya di meja dan melihat ke arah laptop Blue. Banyak angka-angka yang tertera di sana dan Honey tak mengerti dengan hal itu.
Lalu Honey mengecup lengan Blue yang membuat pria itu menoleh ke arah Honey.
"Hmm?" tanya Blue.
"Kita berenang sekarang?" tanya Honey.
"Sebentar lagi, aku akan mengerjakan ini dulu," jawab Blue.
Honey pun hanya mengangguk.
Dan Blue pun kembali menatap layar laptopnya. Honey beranjak dari sofa karena Blue tampak sibuk.
Honey mengitari ruangan yang ada di dekat sana. Hingga akhirnya dia masuk ke sebuah kamar dan itu sepertinya kamar Blue karena ada baju Blue tergeletak di tempat tidur.
Honey mengedarkan pandangannya di semua sudut di kamar itu. Hingga matanya tertuju ke arah meja yang tertata buku-buku rapi di atasnya.
Honey yang selalu tertarik dengan buku, langsung menuju ke arah meja. Honey membuka satu-satu persatu buku itu.
Dan kebanyakan buku-buku itu tentang ekonomi dan bisnis. Hingga ketika akan mengembalikan salah satu buku, ada dua lembar foto yang jatuh dari dalam buku itu.
Honey melihatnya dan tampaklah gambar Blue ketika masih lumayan muda atau lebih tepatnya ketika Blue masih kuliah karena background foto itu adalah sebuah kampus yang cukup terkenal di Inggris.
Honey melihat Blue sedang merangkul seorang gadis berambut pirang dan bermata biru. Meskipun dalam foto itu Blue juga bersama banyak temannya yang lain, tetapi Honey tetap merasa janggal melihat kemesraan Blue dengan gadis lain karena Honey masih awam dengan sebuah hubungan yang sejatinya pasti memiliki masa lalu.
Lalu Honey melihat foto kedua dan kini hanya ada gambar Blue dan gadis itu saja. Honey hanya melihatnya sebentar saja dan langsung mengembalikan foto itu ke tempat semula.
Moodnya langsung berubah ketika melihat foto itu. Honey merasa dia bukanlah satu-satunya wanita yang disukai oleh Blue karena sebelum dirinya, Blue sudah menyukai gadis lain.
Sekali lagi, ini karean Honey masih awam dengan rasa ini. Honey merasa Blue adalah miliknya dan hanya dengannya lah Blue berhubungan.
Honey segera keluar dari kamar dan kembali ke ruang tengah.
Karena terlalu fokus pada laptopnya, Blue sampai tak sadar bahwa Honey sudah berkeliling mansionnya sendirian.
Honey kemudian menghampiri Blue dan berdiri di dekatnya.
"Aku ingin pulang, Blue," ucap Honey tiba-tiba.
Blue melihat ke arah Honey.
"Tak jadi berenang?" tanya Blue.
Honey hanya menggeleng.
"Kau terlihat sibuk sepertinya. Aku tak mau mengganggumu," jawab Honey.
Blue kemudian menutup laptopnya dan berdiri lalu memeluk Honey.
"Sorry. Ayo kita berenang sekarang," ucap Blue.
"Aku sudah malas," jawab Honey pelan.
Blue melepaskan pelukannya dan melihat wajah Honey yang terlihat sedikit murung.
"Ada apa?" tanya Blue.
Honey hanya menggeleng.
"Maaf, jika aku mengabaikanmu," ucap Blue sambil membelai pipi Honey dan mengecup bibirnya.
Honey menatap mata Blue sedikit lama hingga akhirnya dia menampakkan senyumnya lagi.
"Aku tak punya baju renang. Apakah aku cukup memakai pakaian dalamku seperti kemarin?" tanya Honey.
Blue tak langsung menjawab dan terdiam sebentar.
"Kalau begitu berenang besok saja," jawab Blue.
"Aku tak malas lagi, jadi aku ingin berenang sekarang saja," ucap Honey yang moodnya kembali baik seketika dan itu cukup membuat Blue merasa amaze.
"Tapi kau tak membawa baju ganti," sahut Blue.
"Aku sudah mempelajari membeli barang melalui ponsel. Jadi kau bisa membelikanku baju hanya menggunakan ponsel saja, kan?" tanya Honey.
"Astaga ... Mengapa kau cepat sekali belajar?" ucap Blue mencubit hidung mancung Honey yang menjadi kebiasaannya.
"Aku sangat cepat belajar, Blue. Termasuk berciuman denganmu," jawab Honey dengan senyum nakalnya.
Blue tertawa pelan dan kemudian Honey menarik tangan Blue menuju area kolam renang.
Honey membuka dressnya dan Blue tepat berada di belakangnya.
Honey memiliki kulit putih pucat dan cenderung sangat putih bersih yang menurun dari gen ayahnya yang asli dari Korea.
Hal itu membuat kulitnya semakin bersinar jika terkena sinar matahari dan terlihat seperti porselen.
Lalu Honey berbalik dan melihat ke arah Blue. Kali ini Honey memakai bra berwarna nude dan semakin membuatnya terlihat seperti tak memakai apa pun.
Reaksi Blue? Jangan ditanyakan lagi bagaimana dia berusaha keras tak membuat salah satu bagian tubuhnya terbangun.