Dia.. anak, Kakak, saudara dan kekasih yang keras, tegas dengan tatapannya yang menusuk. Perubahan ekspresi dapat ia mainkan dengan lihai. Marcelline.. pengendali segalanya!
Dan.. terlalu banyak benang merah yang saling menyatu di sini.
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S.Lintang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. -
Marcelline membuka matanya dan duduk dengan bantuan Azri yang terus memancarkan senyum. Bahkan Adek perempuan, Ayah dan Bundanya pun juga memancarkan senyum.
"Nyonya, ini susu hangat untuk Nona," ujar Maid datang sambil membawa segelas susu di nampan.
Anggi menerimanya dan melangkah, duduk di sebelah sang putri lalu mencium kening Marcelline sangat lama.
"Ayo, di minum, biar keadaan anak kamu selalu kuat dan sehat sampai nanti lahir ke dunia," ujar Anggi lembut.
Marcelline menatap Anggi yang masih memancarkan senyuman. "Bunda tadi bilang apa? A-anak aku?" tanyanya tidak percaya dan takut kalau ini hanya sebuah halusinasi atau mimpi belaka.
Anggi mengangguk sambil mengusap kepala Marcelline. "Putri kecilnya Bunda akan segera menjadi seorang Ibu."
Marcelline masih tidak percaya, ia menatap Afandi yang mengangguk juga. "Ayah dan Bunda akan menjadi Kakek dan Nenek," ucapnya.
Mata Marcelline berkaca-kaca, tapi ia tidak mau bicara begitu saja, lalu ia menatap Azalea yang segera menghapus air mata haru nya.
"Dan Adek.. Adek bakal jadi seorang Aunty," ucapnya penuh kebahagiaan.
Marcelline masih menahan air matanya. Terakhir ia menatap Azri yang tersenyum lebar.
"Keponakan pertama Azri akan segera hadir dan akan memanggil Azri.. Uncle," papar Azri bangga.
Marcelline memejamkan matanya hingga air yang ia tahan itu akhirnya turun, ia menutup mulut.
"Lihat Ren, aku berhasil, kita berhasil memiliki sang buah hati," batinnya menangis haru.
Marcelline menatap Anggi. "Bun.. Bunda tau.. 2 tahun Arcell tunggu momen ini," katanya serak.
Anggi mengangguk dan mencium kembali kepala Marcelline. "Bunda ikut bahagia diatas kebahagiaan kamu. Selamat sayang, sekarang kamu harus minum susu hamil ini dulu untuk memperkuat janin kamu juga."
Marcelline mengangguk, lalu meminumnya perlahan di bantu oleh Anggi. Setelah itu ia memegang perutnya yang masih rata itu dan air matanya kembali turun dengan deras.
"Kamu harus pulang dan sapa anak kamu ini, Ren," lirih Marcelline pelan.
"Bang Arya susah di hubungi, Kak," kata Azri pelan.
"Gapapa, Ayah sudah pesan tiket dan akan menyusul suami kamu untuk memberitahukan kabar bahagia ini. Bahwa kalian akan menjadi orang tua," ucap Afandi menenangkan.
"Siapa yang akan menjadi orang tua?" tanya Ervan yang baru saja tiba setelah urusannya dengan Elara selesai tentang hak asuh Azri.
"Kakak," jawab Azalea tersenyum lebar sampai matanya menghilang.
Ervan mengernyit kan dahi, lalu menatap Marcelline yang tersenyum lalu merentangkan tangannya. Meminta Ervan untuk segera memeluknya.
Walau bingung, Ervan tetap memancarkan senyum dan memeluk si cantik kesayangannya ini.
Ervan mencium kepala Marcelline yang memeluknya erat. Lalu menatap Anggi.
"Kenyataan baru yang harus kamu terima, Van. Celline sudah menikah selama 2 tahun ini tanpa sepengetahuan kita karena privasi. Pernikahan yang hanya di ketahui oleh Ibu dari suaminya, Azri dan Delano, benar-benar privasi. Kita bisa hadir di pernikahan itu hanya saat memutar video pernikahannya yang tidak sederhana tapi juga tidak mewah," jelas Anggi.
"Siapa suaminya?" tanya Ervan tidak percaya kenyataan ini, tapi Marcelline sama sekali tidak membantah berarti benar adanya kenyataan itu.
"Kamu kenal, seluruh dunia juga mengenalnya, dan sekarang aku sedang mengandung anaknya," sahut Marcelline menatap Ervan dengan mata berbinar.
Ervan tersenyum dan mengangguk. "Happy?"
Marcelline mengangguk seperti anak kecil, lalu Ervan menatap mereka lagi.
"Aryasena Renandra Alghazir adalah suaminya," kata Azri menyebutkan nama lengkap yang di segani dan di takuti setelan keluarga Hart. Tapi power Alghazir lebih besar karena satu dunia mengenalnya sedangkan Hart hanya berpengaruh di Indonesia dan beberapa negara saja.