NovelToon NovelToon
Denganmu Lagi

Denganmu Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Healing / Romansa pedesaan / Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:16.4k
Nilai: 5
Nama Author: ginevra

"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.

Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.

Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."

Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?

Happy reading~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menembus Langit

Happy reading~

.

.

Pagi yang sama, seragam yang sama, sepatu yang sama, dan perpustakaan yang sama. Hari-hari Nindya lalui dengan senang hati, setidaknya dia sudah berusaha menikmati sepi. Setiap hari ia hanya membersihkan, merapikan, dan mendata. Sudah berapa tahun perpustakaan ini tidak dibersihkan? Mengapa ada banyak buku yang belum dicap? Bahkan tidak ada yang berniat untuk menginventariskan buku sebanyak ini.

Sayang sekali, padahal banyak judul buku anak-anak yang menarik. Bukankah itu sumber literasi terbaik. Mungkin tidak adanya tenaga penjaga perpustakaan membuat ini terbengkalai. Ah... Jadi ini kenapa aku berada disini sekarang.

"Bu Nindya..." Panggil salah satu siswa kelas rendah.

"Oh ya," Nindya baru tersadar dari lamunannya.

"Bu Nindya sedang apa?"

"Ini sedang baca buku, kamu mau baca bareng bu Nindya? Sini...."

"Buku apa bu?" Siswa tersebut mendekat penuh penasaran. Nindya menunjukkan buku yang dibacanya. Di dalamnya ada banyak gambar menarik dan tulisan yang sedikit mencirikan buku dongeng khusus anak-anak.

"Bagus kan?"

"Iya bu."

"Bawa temanmu kesini gih..nanti baca bareng."

"Tidak apa-apa kah bu?" Tanyanya dengan polos.

"Tentu saja, lain kali tidak usah bertanya. Kalau ada bu Nindya disini kamu boleh baca sepuasnya bersama temanmu."

Seketika senyum anak itu merekah dengan pipi gembil nan ranum.

"Oke deh bu!" Serunya seraya berlari mengajak teman-temannya yang lain.

'Mengapa anak-anak terlihat enggan datang? Apakah karena tempatnya tertutup? Oke! Akan aku buka semua jendela,' Batinnya.

Akhirnya ada 5 anak yang berkunjung di perpustakaan pagi itu setelah ribuan abad lamanya (lebay).

Itu sudah cukup membuat hati Nindya bersemangat.

Tok tok tok

Suara ketukan pelan memenangkan perhatian Nindya.

"Bu, saya bisa minta tolong?" Ternyata suara ketukan datang dari Bu Siti guru kelas 5.

"Iya bu, ada apa ya?"

"Ini, Pak Iwan hari ini tidak masuk karena sakit jadi saya minta tolong Bu Nindya untuk masuk di kelas 4. Saya sudah minta izin ke Pak Kepala Sekolah bu. Saya kualahan kalau harus mengajar 2 kelas sekaligus."

"Iya bu, tentu saja. Dengan senang hati malahan."

"Terimakasih ya Bu Nindya."

Bel masuk pun terdengar, Nindya meminta anak-anak yang sedang baca untuk kembali ke kelasnya. Dia juga menyusul untuk pergi kelas 4 dengan langkah yang ringan sedikit lompatan kecil saat tidak ada yang melihat. Namun ia berusaha berekspresi lempeng untuk menjaga wibawanya.

...****************...

Waktu telah menunjukkan pukul 12.10, itu tandanya Nindya bisa pulang. Tidak seperti guru PNS yang harus menunggu hingga pukul 2 siang, Nindya bisa bebas pulang ketika siswa pulang.

Langkah Nindya terhenti ketika ia ingat bahwa hari ini adalah hari gajian. 'Duh...aku langsung pamitan apa tanya dulu ya?' batinnya.

Tak berselang lama, Bu Siti menarik tangan Nindya dan berkata, "Bu, ini honor untuk bulan ini. Maaf ya kalau cuma sedikit."

"Terimakasih bu," Nindya menerima amplop isi uang itu dengan hati riang.

Pemandangan perjalanan pulang siang itu sangat indah. Tampak bunga bermekaran dan udara bertiup lembut membuat ujung kerudungnya sedikit berkibar. Apakah mata Nindya terfilter karena amplop yang diterima tadi?

Sesampainya di rumah, Nindya langsung masuk ke kamar untuk membuka amplop. Ia meraba dengan hati-hati. Terasa sangat tipis, tapi tidak mengecilkan hati Nindya.

Nindya menarik nafas perlahan dan menghembuskannya. Matanya menutup dan tangannya meraba untuk membuka amplopnya.

Taraaa!

Senyum yang semula merekah indah perlahan menciut. '50 ribu? Untuk sebulan bekerja? ' Batinnya.

Tangan yang memegang uang biru itu gemetar dan turun ke sisi kasur. Kepalanya menunduk, helaan nafas tidak dapat dielaknya. Sedikit air menggenang di kelopak mata bawahnya.

"Hah... Setidaknya ini cukup untuk membeli bensin besok," dia kembali tersenyum dan menghapus genangan air di matanya.

Tiba-tiba

"Cie yang lagi gajian," terdengar suara lembut Ibu Nindya- Bu Ika.

Nindya hanya tersenyum simpul.

"Dapat berapa nak?"

Nindya menunjukkan uang biru itu kepada Ibunya.

"Ibu .... Maaf...aku cuma menghasilkan ini. Ini buat ibu," kata Nindya dengan suara lirih. Uang sedikit yang rencananya buat beli bensin itu ia serahkan ke Ibu tercintanya.

"Buat kamu aja... Kamu mau Ibu tambahin? Bapakmu juga baru gajian."

"Nggak, aku dah kerja masa masih dikasih uang jajan. Lagian aku juga nggak butuh apa-apa. Makan juga udah sama ibu kan."

Ibu Nindya langsung memeluk dan menepuk pelan punggung buah hatinya itu.

"Tidak ada pekerjaan di dunia ini yang mudah, semua orang pasti merasakan kesulitan di awal perjalanan. Tidak apa-apa Nin, gaji sedikit bukan pertanda kamu gagal, Bapakmu dulu juga sedikit gajinya. Itu resiko jadi guru di negeri ini nak. Gaji sedikit tapi barokahnya menembus langit. Ibu selalu mendoakan anakku yang cantik ini. Jadi tidak apa-apa."

Perkataan dari ibunya menyadarkan Nindya bahwa inilah ujiannya. Dia berani bermimpi menjadi guru maka dia hrus menerima segala resikonya. Memang honor GTT di sekolah desa itu sangat rendah apalagi sekarang statusnya Nindya hanya sebagai penjaga perpustakaan.

Mengapa seperti itu? Ya karena yang menghonor adalah sekolah dari dana BOS yang dihitung per siswa. Dengan jumlah siswa SD Negeri di desa yang sedikit, membuat dana BOS yang didapat juga sedikit. Sedangkan sekolah punya banyak guru honorer dibandingkan guru PNS. Itu Karena tes CPNS yang tak kunjung datang.

Karena itu lah banyak lulusan guru yang memilih jadi pegawai Bank atau pekerjaan lain yang lebih menghasilkan uang. Walaupun banyak juga yang memilih jalan seperti Nindya dengan segala resiko pengabdiannya.

'It's okay Nin, lagian kamu juga punya tempat les,' batinnya menghibur diri.

'Kamu juga nggak terlalu butuh uang kan. Guru honorer yang sudah berkeluarga saja kuat dengan honor kecil, apalagi kamu. Kamu pasti bisa!'

Nindya mengangkat uang biru yang tadinya ia geletakkan di kasur. Dia menyimpannya bersama uang hasil mengajar les di sebuah kotak kecil bak harta karun.

'Aku juga masih punya honor dari tempat lesnya Bu Titik.'

Berbanding terbalik, honor di tempatnya bu Titik sebesar 50 ribu per datang. Lumayan untuk gadis lajang sepertinya.

'Aku mau nabung buat beli printer ah. Biar bisa mencetak soal buat anak les,' Nindya memeluk kotak harta karunnya dan melompat bahagia.

.

.

.

Sampai sini dulu ya guys...

Cerita kali ini aku dedikasikan untuk para guru honorer di Indonesia yang dengan ikhlas ikut mencerdaskan anak bangsa.

Tanpa kalian, mungkin banyak sekolah yang tidak mampu beroperasi dengan baik karena kurangnya tenaga pendidik.

Selamat Hari Guru Nasional yang ke-80. Semoga Guru di Indonesia semakin sejahtera.

I love you guys... Sehat-sehat ya para Guru

Terimakasih....

1
Sarifah_Aini97
Yah, Nindya kenapa gak jadi cerita aja sih soal ketemu Denis, padahal kan seru
Aquarius97 🕊️
astaga nis... keknya prasangka ayah Nindya bener.. posesif mu keterlaluan... cari tau dulu napa
Aquarius97 🕊️
wahahahah, jadi inget temenku SD... dia sering boker di celana pas SD 🤣🤣🤣 mana anak guru lagi wahahahaha pulnag2 pakai kain sarung wey
Aquarius97 🕊️
aku tau dan setuju sikap tegas... tapi jangan terlalu dikekang juga om.. anak orang patah hati nanti, takut nekat
-Thiea-
nyes banget dengarnya y nin.. ketika sama orang baru dia baru sadar..😢
-Thiea-
deg-degan karena mau ketemu mantan terindah ya nin .🤭🤭
Oksy_K
padahal dia dulu yg ngejar, sekarang gilirn mau di bawa serius dia maln mundur cantik. udh fix gk mau serius
ginevra
nah, ternyata ada yang sadar juga. disini Nindya jadi mirip Robby karena sudah terbiasa dengan hubungan yang tidak terlalu intens.
Oksy_K
putus aja aku dukung 100%😂
Oksy_K
coba pikirin lagi, jgn sampe nyesel loohh
Oksy_K
dih, nggk pengertian tpi maunya di perhatiin twruss
ginevra: jadi mirip siapa tuh, hehehe iya mantannya. Nindya malah ketularan Robby yang sok cuek.
total 1 replies
Nuri_cha
gitu dong Nin... gak ada salahnya nyoba dulu. semoga langgeng ya
Nuri_cha
kamu sadar gak... KL pelan2 kamu udh mirip si robby
Nuri_cha
gimana kamu bs tahu Dennis bakalan berubah ato engga, kalo kamu gak coba
Nuri_cha
pdkt berjalan lancar niiih.... semoga bisa naik level ke tahap selanjutnya ya
Jemiiima__
jir Denis jgn bilang gtu nnti nindya sakit hati wak
Jemiiima__
udh gak akan nyambung inimah kalian yang satu cuek, yg satu posesif
Xlyzy
kayak belum deh soal nya kalok sendiri pasti masih nangis tuh
Xlyzy
aku ngakak Thor 😭 kencan buta bukan kencan sama orang buta
Xlyzy
coba aja dulu kalau belum di cobak kan ga tau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!