NovelToon NovelToon
AVENGERS

AVENGERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Xander tubuh dengan dendam setelah kematian ibunya yang di sebabkan kelalain sang penguasa. Diam-diam ia bertekat untuk menuntut balas, sekaligus melindungi kaum bawah untuk di tindas. Di balik sikap tenangnya, Xander menjalani kehidupan ganda: menjadi penolong bagi mereka yang lemah, sekaligus menyusun langkah untuk menjatuhkan sang penguasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Sunyi

Jarum jam sudah melewati angka dua belas. Kota mulai lengang, lampu jalan berpendar redup, dan udara malam menusuk dingin. Arena X sudah lama sepi; Xander pun pamit bersama kedua sahabatnya. Namun langkahnya tidak langsung menuju rumah.

Malam itu, ia memilih jalan berbeda. Sunyi membawa dirinya ke pemakaman.

Kuburan tampak kelam di bawah cahaya bulan pucat. Nisan-nisan berdiri bisu, ditemani desiran angin yang membuat dedaunan bergoyang pelan. Bagi kebanyakan orang, tempat ini adalah sumber rasa takut. Tapi tidak bagi Xander. Baginya, kuburan hanyalah saksi bisu, bukan ancaman.

Ia berjalan mantap tanpa ragu, hingga berhenti di depan sebuah pusara sederhana. Nama Ibu Citra "CITRA PRATIWI" terukir jelas di atas batu nisan itu. Xander berjongkok, menaruh setangkai bunga putih di atas tanah yang masih basah. Senyum samar tersinggung di wajahnya–senyum yang lebih mirip kepuasan daripada kesedihan.

"Semua telah selesai," bisiknya lirih. "Damailah di surga."

Ia menunduk sejenak, melipat kedua tangan di depan dada, berdoa dalam hening dengan khidmat. Setelah itu, ia berdiri, menepuk-nepuk celana yang sedikit berdebu, lalu melangkah pergi tanpa menoleh lagi.

Sebelum bayangannya hilang di antara pepohonan pemakaman, bibirnya berbisik pelan, tegas, dan dingin.

"Misi selesai."

•●•

Malam kian larut ketika Xander akhirnya tiba di rumahnya. Rumah sederhana itu tampak sepi, hanya diterangi lampu temaram dari ruang tengah. Ia menaruh tasnya, lalu masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Percikan air membasuh wajahnya, menghapus lelah yang menempel seharian.

Setelahnya, ia duduk di ruang depan, membuka kotak makan sederhana, dan mulai mengunyah perlahan. Di hadapannya, televisi menayangkan berita yang tak kunjung reda—wajah Pak Dermawan, polisi Ardi, dokter forensik Lili, dan nama Avengers masih memenuhi layar, disertai suara reporter yang penuh sensasi.

Xander hanya menatap sekilas, lalu menghela napas. Ia mematikan televisi, meninggalkan layar hitam yang memantulkan bayangannya sendiri.

Di kamar, ia berbaring menatap langit-langit yang polos. Hening menyelimuti seluruh ruangan. Dalam keheningan itu, kesepian kembali datang—kesepian yang selalu menemaninya sejak lama. Dunia ini terasa begitu sunyi. Ayah dan ibunya sudah tiada, meninggalkan lubang yang tak pernah benar-benar bisa ia tutup.

Sejak kecil, Xander sudah terbiasa berjuang sendirian. Kehilangan kedua orang tuanya membuat ia harus belajar bertahan hidup lebih cepat daripada anak-anak lain. Tak jarang ia menahan lapar, bekerja serabutan demi bisa melanjutkan sekolahnya.

Setiap lembar buku, setiap nilai yang ia dapatkan, selalu terasa lebih berat karena diperoleh dengan keringat dan pengorbanan. Namun justru itu yang menempanya—membentuknya menjadi sosok yang keras, tenang, dan tak mudah goyah.

Bagi Xander, bertahan hidup bukan sekadar pilihan, melainkan satu-satunya jalan.

Xander menarik napas panjang, suaranya lirih seolah berbicara ke udara kosong.

“Ibu… Ayah… aku kangen kalian.”

Kata-kata itu tenggelam dalam gelap, hanya terpantul di dinding kamar yang dingin.

Bayangan masa kecil perlahan hadir di benak Xander. Ia melihat dirinya kecil, duduk di dapur, membantu ibunya membungkus gorengan hangat ke dalam kantong kertas. Sementara itu, di teras rumah, sang ayah sedang memanaskan motor tuanya, bersiap mengojek untuk menafkahi keluarga.

Suara tawa kecil, aroma minyak goreng, dan deru mesin motor—semua terasa begitu nyata. Kenangan sederhana itu adalah masa terindah yang kini hanya bisa ia simpan dalam hati.

1
kaylla salsabella
ya Alloh tegang banget aku semoga Xander berhasil
Nona Jmn: Rawr🐯🤣😄🫡
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut Thor
Nona Jmn: Besok, malam yah🤭.
Upnya, jam 00:01
total 1 replies
kaylla salsabella
ikut tegang aku xan
Nona Jmn: 😄😄😄😄😄🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
kaylla salsabella
hoooo aku mampir Thor😍😍😍
Nona Jmn: Selamat datang, semoga suka yah🫡🤭
total 1 replies
Najid Abdullah
terbaikkk..,mantappp....👍👍👍
Najid Abdullah
terbaik Thor.....seruu....lanjuttt....👍💪
Nona Jmn: Terima Kasih🫡
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!