NovelToon NovelToon
Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Adzadina Istri Sang Gus Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Angst / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Saudara palsu / Cintapertama
Popularitas:70k
Nilai: 5
Nama Author: Penapianoh

Pesantren Al-Insyirah, pesantren yang terkenal dengan satu hal, hal yang cukup unik. dimana para santriwati yang sudah lulus biasanya langsung akan dilamar oleh Putra-putra tokoh agama yang terkemuka, selain itu ada juga anak dari para ustadz dan ustadzah yang mengajar, serta pembesar agama lainnya.
Ya, dia adalah Adzadina Maisyaroh teman-temannya sudah dilamar semua, hanya tersisa dirinya lah yang belum mendapatkan pinangan. gadis itu yatim piatu, sudah beberapa kali gagal mendapatkan pinangan hanya karena ia seorang yatim piatu. sampai akhirnya ia di kejutkan dengan lamaran dari kyai tempatnya belajar, melamar nya untuk sang putra yang masih kuliah sambil bekerja di Madinah.
tetapi kabarnya putra sang kyai itu berwajah buruk, pernah mengalami kecelakaan parah hingga membuat wajahnya cacat. namun Adza tidak mempermasalahkan yang penting ada tempat nya bernaung, dan selama setengah tahun mereka tidak pernah dipertemukan setelah menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penapianoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DAY ONE DI UNIVERSITAS

Adza menghabiskan waktunya dengan santai di apartemen selama dua Minggu. Dia tidak ikut dengan acara keluarga mertuanya, karena masih merasa sungkan dengan keluarga Kyainya itu.

Walaupun dia sudah menjadi menantu di dalam keluarga Firdaus tapi tetap saja dia merasa tidak leluasa karena tidak ada Azka di sana.

Selama ini dia hanya makan, tidur dan menonton lalu mengerjakan beberapa urusan pekerjaan yang di berikan oleh Rahman padanya.

Dia juga sempat belanja untuk kebutuhan kuliahnya yang kurang, sampai akhirnya pada hari ini adza ke kampus dengan mengenakan sebuah gamis yang terbuat dari bahan sutra yang lembut dan polos.

Tetapi dia tetap berpenampilan sederhana dan tidak mencolok. Gamis putih dan juga ransel yang di bawanya berisi laptop dan juga beberapa peralatan kuliah, cukup untuk membuatnya terlihat seperti gadis yang modis apalagi dia menggunakan sepatu senada yang dari bentuknya saja sudah terlihat mahal.

Setelah memastikan semuanya selesai, adza turun menggunakan lift dan tidak akan di antar oleh siapa-siapa karena walaupun seharusnya mungkin ada anak baru di Universitas yang pertama kali di antarkan oleh orang tuanya, adza tidak bisa merasakan hal itu lagi karena tidak lagi memiliki orang tua.

"Kuharap intan sudah datang."

Hari pertama berada di kampus, sendirian dan mahasiswa baru pula, bukanlah hal yang bagus. Walaupun universitas yang dia masuk itu termasuk universitas yang high, hanya anak-anak penerus yang kuliah di sana atau orang-orang yang mampu, tapi tetap saja dia tidak akan merasa nyaman karena dia sendirian.

Begitu dia sampai seorang satpam langsung mengatur parkiran para mahasiswa yang menggunakan mobil.

Adza keluar dari dalam mobilnya setelah parkir dan dia bisa melihat universitas swasta yang dia masuki ini sangat luas, bersih dan gedungnya tinggi.

Dia sempat terdiam selama beberapa saat melihat mahasiswa yang berkeliaran, tapi setelahnya dia berjalan ke arah yang banyak di tuju oleh orang-orang sambil mencari apakah intan sudah ada atau belum.

"Di mana dia ya?" gumamnya lalu membuka ponselnya dan berniat untuk mengirimkan pesan.

Tetapi dia malah duluan melihat pesan dari Azka yang masuk dua menit lalu.

"Selamat menjadi mahasiswi, Za ... Kalau sudah sampai di Universitas jangan lupa kabari."

Adza tersenyum lalu membuka bagian kamera lalu mengambil photo gedung universitas di hadapannya.

"Aku sudah sampai, baru saja."

Terkirim.

Setelah itu adza mengirimkan pesan pada intan dan bertanya lokasi sahabatnya itu.

"Sebentar lagi sampai, Za ... Jangan masuk duluan, tunggu di luar ya."

Adza tersenyum dan membalas.

'Oke', sebelum akhirnya dia menoleh ke arah gerbang dan menunggu dari tempatnya berdiri.

Beberapa mahasiswa laki-laki memperhatikannya tapi tak ada yang menyapa karena wajah adza juga terlihat seperti tak mudah di dekati.

Dari almamater yang di tentengnya, terlihat jelas kalau dia seorang mahasiswa baru yang akan mengikuti program ospek.

"Adzaaaaaa!"

Adza tersenyum melihat kedatangan intan. Dia di antarkan oleh orang tuanya, makanya terlihat bar-bar.

Sedikit informasi, tanggal pernikahan intan dan Farel sedikit berubah dan adza belum mengetahui kapan tepatnya sahabatnya ini akan menikah.

"Ya Allah, kamu cantik sekali! Wajah kamu dewasa walau masih imut sih! Tetapi berbeda sekali dengan wajah kamu ketika masih menjadi santriwati," ujar intan ketika dia dekat dengan adza yang memakai pakaian tidak murah.

Dia tahu itu.

"Biasa saja, aku hanya mengubah sedikit look makeup-ku. Menyesuaikannya dengan jurusan yang kupilih dan keadaan yang tidak lagi sama."

"Dulu di pesantren kita tidak bebas menggunakan makeup sembarangan tapi di sini aku harus menggunakannya walaupun hanya tipis." adza berkata santai membuat intan tersenyum.

"Kamu sudah kirimkan photo pada Gus Azka? Beliau pasti klepek-klepek melihatmu sekarang."

Adza berdecak membuat intan tertawa. adza masih sempat menyapa orang tua intan sebelum akhirnya mereka berjalan masuk ke dalam area universitas.

Karena mereka belum mendapatkan aba-aba dari pihak universitas dan juga masih menunggu waktu masuk sesuai dengan jadwal, mereka menuju taman dan duduk di sana.

"Kamu sudah sarapan?" tanya intan membuat adza mengangguk.

"Ya, kamu?"

"Sebenarnya bisa di katakan sudah tapi juga bisa di katakan belum. Karena aku hanya makan sedikit tadi, aku sedikit bangun kesiangan, Za, makanya aku tidak bisa datang dengan cepat. Alhasil aku hanya mengurangi sarapanku, nanti aku akan mencoba makan di kantin, kalau harganya tidak mahal," ujar intan membuat adza tersenyum.

"Aku juga mencari yang murah-murah, soalnya aku menggunakan uang yang di berikan oleh Gus. Aku tidak mungkin menghabiskan pencariannya dengan cara yang kasar seperti memesan makanan yang mahal."

Intan meringis dan menatap ke arah depan. Dia menatap banyaknya mahasiswa laki-laki yang mencuri pandang pada adza yang tetap diam dengan auranya yang tenang.

Intan tidak merasa heran lagi, sikap adza memang berbeda dari kebanyakan gadis, karena dia bukan gadis yang di didik untuk memamerkan harta atau merasa senang dengan pujian atau tatapan orang lain, melainkan dia di didik untuk menjadi pemimpin perusahaan.

"Tetapi dia memang cantik sih, di lihat dari manapun juga dia cantik."

Intan menarik napas pelan melihat ulah adza yang malah santai memainkan ponselnya, sedang bertukar pesan dengan Azka.

"Hai ..."

Intan kaget mendengar suara sapaan dari seorang pria yang ada di hadapan mereka. Sementara intan kaget, adza malah mendongak dengan santai dan menemukan seorang pria yang terlihat tersenyum lebar padanya.

Dari penampilannya dan dari raut wajahnya dia terlihat seperti bukan anak seangkatan mereka, lebih ke seorang kakak tingkat karena dia tidak menggunakan almamater yang sama.

"Perkenalkan, namaku Radit."

Tanpa sungkan sama sekali pria itu mengulurkan tangannya, seolah ingin berjabatan tangan dengan adza yang malah tersenyum kecil.

"Maaf, bukan mahram."

Pria itu tampak membulatkan matanya dan menarik tangannya buru-buru.

"Oh, maaf, aku sudah tidak sopan. Tetapi, boleh dong aku tahu nama kamu?" tanyanya membuat adza tersenyum kecil, lagi.

Dia bangkit dari duduknya, lalu menangkupkan tangannya di depan dada dengan sopan dan itu membuat pria yang bernama Radit tadi melihat sebuah cincin yang terpasang di jari manisnya dengan begitu indah.

"Adza," balasnya pendek tapi tetap sopan membuat Radit menatap intan sejenak.

"Intan."

Radit tersenyum canggung. "Kamu ... Emm?" tanya Radit seraya mengarahkan tangannya ke jari manis adza. "Sudah married?" tambahnya membuat adza menatap jarinya.

"Iya, sudah."

"Ah, sayang sekali."

Adza menatapnya yang jelas merasa kecewa itu dengan tatapan santai dan itu membuat intan merasa sangat kagum.

Sikap adza benar-benar semakin berbeda, dia terlihat semakin dewasa menanggapi orang-orang yang mungkin akan mengungkit status atau secara terang-terangan menyukainya.

"Kamu?" Radit beralih ke intan.

"Kamu juga sudah?" tanya radit lagi, seolah merasa akrab karena tidak ada nada-nada pengusiran dari kedua gadis di hadapannya itu itu.

"Bukan sudah, tapi belum." intan berkata sambil tersenyum kecil.

"Saya akan menikah dalam bulan ini, InsyaAllah. Ayo, Za," ajak intan yang merasa sangat cepat tidak nyaman dengan apa yang menjadi pembicaraan mereka.

Dia enggan berlama-lama di hadapan orang yang tak di kenalnya.

Sementara adza malah setuju saja, mereka pamit dan pergi dari hadapan Radit yang tampak menatapi dengan tatapan rumit.

Tak peduli dengan tatapan para mahasiswi yang menatap ke arahnya dengan penuh kekaguman.

"Yang cantik memang biasanya sudah ada yang punya." radit bergumam seraya menarik napas.

"Sayang sekali"

1
irma hidayat
mungkin hukuman yg enak enak ya gus
sum mia
up lagi dong thor....di tunggu pokoke
sum mia
sudah pasti hukumannya yang enak , yang bikin candu dan bikin nagih . bisa jadi Adza akan dibikin tidak bisa berjalan oleh Azka 🤭🤭🤣🤣🤣🤣
Faiz emang sableng , gendeng , gak waras alias gila . pen tak getok kepalanya tuh biar gegar otak sekalian .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Dewi Anggya
sepertinya hukumnya yg enak² 🤭
zhelfa_alfira
minta di ruqyah ini babang faiz kayak nya kk.😁🤭
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hehe🤣🤣
total 1 replies
Nurlaila Elahsb
dasar Faiz kk lucnat gk tau aturan KL dh gila ya Gilak aja kalee
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: keknya otw RSJ aja ini mah si faiz🥴🤣
total 1 replies
barbie❤
udah buang aj ke laut
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: entar d makan hiu gimana kak si faiz?😩🤣
total 1 replies
vivinika ivanayanti
Sdh saat ya kirim ke RSJ kak 🤭🤭🤭✌️✌️
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hihi author siap laksanakan🙏🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
enggak usah ragu lg bgaimn ketampanan Gus Azka bayangin aj dia mirip pangeran Arab 🤭
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: hehe🥰🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
Azka nampak bhgia bgtu juga dengan adza... semoga lancar hingga hari ijab
Ainal Fitri
insyaallah mereka dan dia akn sampai dengan baik baik saja Gus Azka. berkat doa mu tentu nya...
Fittar
faiz sudah gila
𝙋𝙚𝙣𝙖𝙥𝙞𝙖𝙣𝙤𝙝📝: bukan gila lg kak, tpi udah gila maksimal😩🤣
total 1 replies
Ainal Fitri
kekhawatiran Qt sama Abi. gak baik membuat adza dan Faiz tinggal d satu ruang lingkup bs berbhya buat adza.
sum mia
kira-kira azab apa ya yang cocok buat si sableng Faiz 🤔🤔
sum mia: wokeeeyyy
total 4 replies
Ainal Fitri
skakmat
emg enak Ken ceramah Abi mu sendiri.
dasar matre.
sum mia
duh Gustiiiii.... ada ya anak kyai , seorang Gus berpikiran picik dan keji , apalagi pada saudara kandungnya sendiri . benar-benar sudah stres parah dia , dasar laki-laki tua lapuk gak laku mau merebut istri adiknya .oh ... tidak semudah itu pulgoso....🤣🤣🤣 mau merebut Adza....langkahi dulu mayat Azka .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ainal Fitri
good job adza. orang seperti Faiz emg harus d d kasih faham klo kamu tidak mudah untuk d hasut. ap lg dia mnbicarakan perusahaan mu terlihat sx matre nya 🙄
Ainal Fitri
nah adza gak perlu repot repot buat nyari foto masa lalu ato pun masa depan nya Gus Azka Krn ia sudah berterus terang klo wajah nya sedang dlm renovasi alias pengobatan. jd cukup faham bukan dan kamu tidak perlu terprovokasi oleh Gus Faiz itu.
Ainal Fitri
wah calon kakak ipar yg kurang asem in mah.
adza jgn dengarkan omongan nya, bukan kah kamu sudah melakukan istikharah.. yakin lah dengan petunjuk dr Allah.
Ainal Fitri
jd tambah yakin kan klo Gus Azka tampan batin nya
liat lah bgaimn ia dengan sangat baik tutur kata nya. yg akn menunggu ukhti adza dsana.
dan sperti nya Gus Azka emg sudah menaruh hati sejak lama.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!