NovelToon NovelToon
Second Chance

Second Chance

Status: sedang berlangsung
Genre:Pembantu / Penyesalan Suami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Amelia

Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhati Malaikat

"Ma, kenapa tidak minta Pak Dadang untuk mengantar kita?"Tanya Clara saat mereka berdiri di trotoar.

"Tidak apa-apa, Mami ingin naik taxi saja."Jawa. Ny.Ratna.

"Apa tujuan kita jauh Ma sampai harus naik pesawat?"

"Nanti kamu akan tahu sendiri."Ucap Ny.Ratna tersenyum menatap Clara.

Tak lama kemudian ada taxi lewat, Ny.Ratna memberhentikannya.Sopir taxi membantu Ny.Ratna memasukkan koper ke bagasi mobil, setelah itu mereka segera masuk ke dalam taxi.

Taxi melaju menuju bandara.

*

Bugghh

Tama memukul perut Reza, Reza pun mundur beberapa langkah sampai menabrak dinding.

Karena Reza benar-benar sudah tak berdaya dipukuli Tama, dia pun duduk dan bersandar di dinding.Wajahnya dibuat babak belur oleh Tama, rambut dan pakaian Reza pun kusut dan berantakan.

Reza meringis sambil memegangi wajahnya.

"Mau saya pukul lagi?"Ucap Tama lalu jongkok di samping Reza.

"Sebenarnya Anda kenapa sih Tuan, kenapa saya dipukuli seperti ini.Apa salah saya?"Tanya Reza.

"Salah kamu adalah, kamu sudah bersekongkol sama Mami untuk membuat kejadian salah paham waktu itu dan menjadikan saya harus menikah dengan Clara, seorang ART tidak berguna itu!"Jawab Tama memberikan penekanan pada setiap katanya.

"E-enggak, itu tidak benar Tuan.Anda tahu dari siapa?"Ucap Reza.

"Kamu jangan coba-coba bohong ya sama saya, saya sudah tahu semuanya."

"Baiklah Tuan saya minta maaf, tapi.......tapi itu semua kan rencana Tante Ratna.Saya hanya melakukan apa yang disuruh Tante Ratna."

"Kenapa kamu mau disuruh Mami sih Reza, kata maaf kamu itu tidak bisa mengubah kenyataan kalau saya sudah menikah dengan ART itu."

"Dan kemarahan kamu itu juga tidak bisa mengubah kenyataan kalau memang perempuan yang akan menghabiskan hidupnya bersama kamu itu Clara bukan Vera."Ucap sebuah suara tiba-tiba, Tama dan Reza menoleh ke arah pintu.

Terlihat Marvel berdiri di sana entah sejak kapan, Tama berdiri dan Marvel mendekatinya.

"Ini lagi, ngapain sih kamu ke sini?"Ucap Tama kesal, Marvel hanya mengangkat kedua bahunya cuek.

"Tadi Tante Ratna telepon dan memintaku pergi ke rumah Reza atau ke hotel untuk melihat keadaan Reza, dan aku memutuskan untuk pergi ke sini dulu.Dan lihatlah keadaan Reza begitu menyedihkan, jahat banget kamu pukuli dia sampai seperti itu."Ucap Marvel lalu berdecak.

"Dengar ya, yang jahat itu Reza bukan aku.Kamu tahu kan kalau aku itu berhati malaikat dan perasaanku mudah rapuh, beda banget sama Reza yang hatinya keras seperti batu."Ucap Tama.

"Mana ada Tuan, justru kebalikannya."Sahut Reza tak terima.

"Diam kamu Reza!"

Reza pun diam, menghela napas panjang.

"Kamu ke sini mau menolong Reza kan, ini bawa dia pergi.Sudah capek aku dari tadi marah-marah terus dan pukuli dia, dan jangan lupa bilang ke Mami kalau anak kesayangannya ini sudah memukuli Reza."Ucap Tama.

Marvel membantu Reza berdiri lalu memapahnya menuju ruangannya Reza.

Sesampainya di ruangan Reza dia pun duduk di kursinya, dan Marvel duduk di kursi yang ada di hadapan meja kerja Reza.

"Tuan tolong dong ambilkan air es."Ucap Reza sambil memegangi wajahnya dan meringis.

"Kamu berani menyuruh saya?"Ucap Marvel santai.

"Ayolah Tuan tolong, Anda itu kan baik hati dan tidak sombong."Ucap Reza.

Dengan malas Marvel pun akhirnya meminta tolong ke OB untuk mengambilkannya air es di wadah, dan handuk kecil untuk mengompres.

Tak lama kemudian Marvel sudah kembali.

"Ini, kompres sendiri."Ucap Marvel.

"Terima kasih."Ucap Reza mulai mengompres wajahnya, Marvel berdecak.

"Reza Reza, apa kamu tadi tidak melawan saat di pukuli Tama.Apalagi tadi saya lihat Tama tidak terluka sama sekali."Ucap Marvel.

"Tidak sempat, Tuan Tama tadi langsung pukul saya saat sampai di ruangannya, kalaupun ada kesempatan untuk memukul Tuan Tama sepertinya saya tidak berani."Ucap Reza pelan.

"Apa, tidak berani.Kalau anak buah kamu di markas tahu pemimpin mereka seperti ini, mereka pasti akan menertawakan kamu."

"Mana berani mereka menertawakan saya, bagaimana pun juga saya adalah pemimpin mereka, bos mereka."Ucap Reza.

"Kenapa tidak berani, saya sendiri yang akan menyuruh anak buah kamu untuk menertawakan kamu.Dan mereka tidak akan berani menolak perintah dari saya."Ucap Marvel.

"Terserah Anda Tuan."Ucap Reza yang masih terus mengompres wajahnya.

"Reza saya mau tanya, kenapa Tama memukuli kamu sampai seperti ini.Apa yang sudah kamu perbuat?"Tanya Marvel.

"Karena saya melakukan apa yang disuruh sama Tante Ratna, kejadian di hotel waktu itu.Semua rencana Tante Ratna."Jawab Reza.

"Kejadian apa memang, saya tidak tahu."

"Serius Anda tidak tahu?"

Marvel menggeleng.

"Apa Tante Ratna tidak memberitahu kejadian di hotel waktu itu, yang mengharuskan Tuan Tama menikah dengan Nona Clara?"

"Tidak, cepat ceritakan.",

"Baiklah."

Reza pun mulai menceritakan kejadian di hotel waktu itu dengan detail.

"Jadi seperti itu Tuan ceritanya."Ucap Reza ketika sudah selesai bercerita.

"Oohh seperti itu, mereka menikah karena terpaksa dan salah paham yang dibuat oleh Tante Ratna."

"Yaahh seperti itu Tuan."

Marvel manggut-manggut, tak berselang lama dia pamit untuk segera kembali ke kantornya karena masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan.

Saat jam makan malam tiba

Tama baru saja sampai di rumah.

"Syukurlah Den Tama sudah pulang."Ucap Bi Nur saat berpapasan di ruang tamu dengan nada khawatir."

"Ada apa Bi Nur?"Tanya Tama datar.

"Itu, Ny.Ratna sama Clara tidak ada di rumah.Saya sama yang lain tadi sudah mencari di dalam rumah, di sekitar rumah, tapi tidak ada."Jawab Bi Nur khawatir.

"Apa, kenapa Bi Nur tidak memberitahu saya dari tadi sih.Ini sudah malam, pergi kemana Mami."

"Maaf, tadi siang saya sudah menghubungi nomornya Den Tama tapi tidak bisa.Mau pergi ke hotel takut ganggu.",Ucap Bi Nur.

Tanpa berkata apa-apa Tama pun pergi ke kamarnya Ny.Ratna diikuti Bi Nur.

Sesampainya di sana Tama melihat handphone Ny.Ratna tergeletak begitu saja di atas nakas, tak lupa Tama juga memeriksa baju-baju Ny.Ratna yang sebagian sudah tidak ada.

"Apa tidak ada satu orang pun yang tahu Mami pergi?"Tanya Tama, Bi Nur menggeleng.

"Bi Nur dan yang lainnya lagi ngapain dan kemana sih, Mami pergi tidak ada yang tahu?!"Ucap Tama, Bi Nur hanya diam dan menunduk.

"Yasudah, Bi Nur boleh pergi."Ucap Tama pelan, Bi Nur pun segera pergi dari sana.

"Pasti Mami pergi ke rumah Oma, pasti."Gumam Tama mencoba tenang.

1
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo kak maaf baru mampir lagi👋
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo kak aku mampir lagi 🤗
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
Halo kak aku mampir lagi👋
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
si tama maen dorong2 aja
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo aku mampir lagi kak🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!