Jika biasanya seorang wanita yang terlibat oleh seorang anak dan juga ayahnya, maka kali ini berbeda.
Smith Rian Andromeda, dia harus terlibat dengan seorang anak laki-laki yang bernama Lev Zoran Rostova dan juga ibunya, Irina Rostova.
"Aku mau Ayah Smith yang jadi ayahku. Kalau tidak, maka aku tidak akan tingal sama Ibu lagi. Aku bakalan pergi dari rumah sampai Ibu tidak bisa menemukanku!"
Lev yang berusia 9 tahun tahun itu agaknya sedang masa-masa memberontak. Dia kesal dan marah karena ibunya tidak pernah menjawab saat dirinya bertanya tentang ayah kandungnya.
Bagaimana Smith menghadapi situasi ini?
Akankah Irina menerima permintaan Lev, atau dia hanya menganggap bahwa itu hanya sebuah gertakan?
Lalu, bagaimana sikap Lev saat ayah kandungnya muncul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Anak Mafia 34
Dale dan anggota Chernyye Rozy yang lainnya bergerak dengan cepat sesuai arahan Irina.
Jika Dale fokus mencari tahu tentang Rodion dari berbagai data yang ia dapatkan dari berbagai hal, mulai dari catatan perjalanan hingga penggunaan rekening bank, maka anak buah Irina yang lain menelusuri setiap sisi dari Swiss dan meminta siapapun di tempat itu yang memiliki foto ataupun video yang terkait dengan Rodion.
Salah satu sumber mengatakan bahwa Rodion dan Robert tinggal di sana kurang lebih setengah tahun. Itu cukup memberi Irina banyak gambar tentang pria itu.
"Apa yang kau dapatkan, Dale?" tanya Irina. Malam itu juga Dale benar-benar mencari dengan sepenuh tenaga. Dia tidak ingin membuang waktu. Jika benar Rodion adalah Robert maka bisa saja nyawa Lev terancam. Orang itu jelas bisa berkeliaran dengan bebas karena memiliki identitas lain.
"Semuanya tampak biasa saja, Irina. Dia hanya warga sipil biasa. Namun, orang itu tidak memiliki pekerjaan yang jelas. Dan dia beberapa kali bepergian. Dia memiliki seroang istri bernama Beth Margareth dan bersama mereka ada seorang anak yang bermana Richi Jensen. Perjalan mereka yang terakhir adalah, Bali."
Degh!
Lagi dan lagi, dada Irina berdebar dengan sangat keras. Bahkan dia bisa mendengarkan sendiri debaran jantungnya itu. Ada rasa takut yang muncul dari dalam hatinya. Tapi Irina berusaha untuk tenang dan menghapus ketakutan itu.
"Dale, semua ini nampak seperti sebuah benang yang lurus,"ucap Irina. Rasa khawatir menyeruak dalam dirinya mengingat sang putra berada di sana.
Entahlah, memang belum bisa dipastikan bahwa Rodion adalah Robert. Akan tetapi setiap nama itu disebut, membuat dada Irina menjadi sesak. Nafasnya seolah tercekat.
Sreet
Irina kembali mengambil ponsel milinya. Ia kembali memandangi foto Rodion yang bersebelahan dengan Robert.
Garis senyum yang melengkung di bibir Rodion adalah milik Robert yang ia kenal. Dadanya semakin bergemuruh. Ia pun kemudian menggeser foto itu untuk memastikan sesuatu.
"Ku mohon, ku mohon semoga isi kepalaku ini salah,"gumam Irina lirih.
Dalam hatinya ada pertentangan. Dia ingin sekali meyakini bahwa Rodion itu Robert tapi di sisi lain dia juga ingin mengingkarinya.
Dia ingin meyakini karena ingin segera membalas dendamnya. Akan tetapi dia juga ingin mengingkarinya karena saat ini Rodion ada di Bali dan dia sangat khawatir jika pria itu bertemu dengan putranya.
Seperti simalakama, Irina bingung terhadap apa yang saat ini dihadapi.
Lev sungguh memiliki mata milik Rodion. Tapi permasalahannya bukan itu. Jika benar Rodion adalah Robert, dia pasti sudah mencari tahu siapa Lev. Dan Irina sebagai seorang CEO tentu dirinya yang memiliki anak pun sudah terekspose ke dunia luar.
Irina melihat kembali secara teliti video yang diberikan oleh Luise. Dan ada sebuah hal yang membuatnya menjadi terpaku.
Senyum itu, itu adalah senyumnya. Wajah yang asing tapi senyum yang masih sama. Dan tawa itu, Robert punya kebiasaan tertawa sambil mengusap tengkuknya jika lawan bicaranya tengah membuat lelucon tapi sebenarnya tidak lucu.
"Irina," ucap Dale. Suara pria itu memecah lamunan Irina. Lamunan tentang pria yang pernah mengisi hatinya dengan cinta tapi kini hanya berisi dendam yang sangat dalam.
"Dale, cari lebih dalam lagi siapa saja yang ada di sisi nya. Jika benar Rodion adalah Robert maka aku akan segera menghabisinya,"sahut Irina. Matanya benar-benar menyiratkan kebencian. Tatapan mata wanita itu yang dingin dan kejam nampak siap mencabik musuh.
Sesaat tubuh Dale merasa merinding. Insting mafia Irina sungguh muncul sekarang. Semua karena dendam yang membara. Dendam yang tidak akan pernah selesai sebelum bisa terbalaskan.
"Lalu, bagaimana dengan Lev, Irina? bagaimana kau akan memberitahunya?" tanya Dale. Dale seolah mengingatkan Irina tentang anak yang seharusnya juga diberitahu tentang siapa ayahnya.
"Aku akan memberitahunya setelah memastikan bahwa Rodion adalah Roberth," sahut Irina cepat. Ya bagaimanapun Lev memang harus tahu tentang Roberts. Dia juga tak mau putranya salah paham nantinya.
"Baiklah jika itu yang akan kau lakukan. Aku akan kembali mencaritahu lebih dalam tentang Rodion Petrov. Aku kembali ke kamarku dulu. Istirahatlah Irina," Dale melenggang pergi meninggalkan kamar Irina untuk kembali ke kamarnya.
Cekleek
Klaaak
Irina berjalan menuju ke jendela setelah Dale keluar dari kamarnya. Ia memeluk tubuhnya sendiri. Udara hangat di dalam kamar seperti tak bisa dirasakannya. Matanya menatap nanar ke arah luar.
"Apa kau kembali untuk menghancurkan ku? Apa kau belum puas sudah membuatku seperti ini? Apa semua yang sudah kau lakukan terhadapku belumlah cukup? Tapi aku tidak akan berdiam diri, Roberts. Jangan harap kau bisa lagi menyentuhku dan keluargaku lagi. Aku bukanlah gadis dan bodoh seperti dulu. Aku kini mnejadi wanita yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya. Dan aku lah yang akan lebih dulu menghancurkan mu, Robert."
Sorot mata yang dingin dan penuh kebencian menghilangkan cinta yang dulu pernah ada. Irina pun mengusap tubuhnya dengan sangat kuat. Rasa jijik itu kembali muncul.
Tring
tring
tring
Beberapa pesan masuk ke ponsel Irina. Pesan-pesan itu berasal dari anak buahnya yang berisi foto dan juga video tentang Robert dan pria yang disebut Luise sebagai adiknya.
Irina yang tadinya berdiri kini sudah duduk sambil memegang ponselnya. Dia memfokuskan matanya untuk melihat foto dan video itu.
Degh!
Tubuh Irina merinding, bulu kuduknya berdiri dan rasa jijik seketika memenuhi sekujur tubuhnya.
Ada sebuah video yang menarik perhatian Irina. Di dalam video itu tidak ada Robert dan hanya ada Rodion saja.
Irina melihat setiap gerak gerik dari pria itu. Semua yang dilakukan Rodion, dari cara duduk, cara tertawa, cara bicara dengan lawan bicara tak ada yang terlewat. Dan semua itu mengingatkannya kepada Robert Sanders.
Ya segala hal yang dilakukan Rodion adalah tindak tanduk dari Roberts Sander. Irina pun membandingkan video yang terdapat Robert seorang diri. Robert yang ada dia lihat melalui video itu sungguh sangat berbeda dark Robert yang dia kenal selama ini.
"Bajingan bangsat! sepertinya bedebah itu sungguh mengubah wajahnya. Sialan!" umpat Irina. Tangannya mengepal dan menggebrak meja dengan begitu kuat
Lagi dan lagi, meskipun dirinya belum yakin 100%, namun kecurigaan Irina terhadap Rodion yang merupakan Robert sangat besar. Dia hanya membutuhkan beberapa bukti lagi sampai dirinya yakin bahwa Rodion Petrov adalah benar Robert Sanders.
TBC
Dimana richi akan menemukan arti keluarga di tengah² LEV & yg lainnya.
Semangat richi...kamu bener2 menemukan JATI DIRI kamu sendiri..Semangat✊️✊️