Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Geram melihat tingkah kakak tirinya ada saja yang dilakukan Putri untuk merusak kebahagiaan Rizki, padahal dirinya cuman ingin dirayakan ulang tahunnya justru semua balon yang akan dipakai buat dekorasi ruangan khusus ulang tahunnya dirusak dan Putri tidak merasa bersalah sama sekali membuat Rizki semakin kesal sama Putri.
"Orang orang gila tidak ada angin tidak ada hujan ngamuk begini, kamu iri iya sama saya yang selalu bisa merayakan ulang tahun dirumah apa lagi Ayah siap untuk dirumah seharian." sindir Rizki senyum sinis melihat Putri yang masih sibuk merusak dekorasi ruangan pesta ulang tahunnya.
"Hah iri sama Lo, kurang kerjaan sekali gue iri sama anak plakor, gue tidak suka disini banyak orang kampung yang akan datang ke rumah, kita itu orang kaya tidak pantas adain acara buat orang kampung datang ke rumah ini mengerti, ngumpang tuh jangan banyak mau kenapa sih Lo bocah!" bentak Putri kesal karena Brata lagi dan lagi selalu turutin apapun keinginan Rizki, Sisca, dan Sisil membuat dirinya semakin iri rasanya melihat perhatian lebih yang Brata kasih.
"Halal jangan bohong deh, kita tahu masa kecil kamu tidak seberuntung kami tapi tolong lah jangan selalu cari masalah terus sama kami apa tidak bosan selalu mencari masalah heran, sudah dewasa kok semakin aneh saja sikap dan ucapannya sih." sindir Sisca melihat kakak tirinya, Sisca mengerti bagaimana perasaannya Putri mungkin apa yang dilakukan Putri selama ini bentuk protesnya karena Sisca, Sisil, dan Rizki selalu bisa mendapatkan apapun yang diinginkan.
"Cih iri sama kalian tidak level sama sekali, ingat dirumah ini tidak boleh ada pesta apapun jangan sampai orang kampung datang ke rumah ini nanti kotor dan bau lagi mengerti kalian!" tegas Putri semakin kesal.
Putri meninggalkan ketiga adik tirinya yang masih berdiri menatapnya dengan perasaan aneh melihat tingkahnya.
**
Ridwan sengaja ajak Intan makan malam berdua di Mall supaya tidak makan dirumah terus, lebih tepatnya supaya istrinya tidak bikin masalah terus yang akhirnya kesal dan sedih sendiri karena ulahnya sendiri.
"Habis makan mau kemana lagi Mami sayang?" tanya Ridwan menatap istrinya, semakin cantik semenjak mengandung.
"Beli cemilan iya sayang buat disimpan didalam kamar, takutnya Mami lapar jadi bisa langsung makan dan tidak ribet." ucap Intan menikmati makanan ketiganya, semenjak hamil porsi makan Intan meningkat drastis.
Makan menjadi hobi terbarunya, semenjak mengandung jadi hobi mencari makanan yang bakal dimakan setiap harinya dan tidak takut dibilang banyak makan dibilang rakus ataupun tidak takut gemuk karena porsi makan yang berlebihan.
**
Menikmati malam berdua di taman kota berdua sambil menikmati pemandangan yang indah dan romantis, Bagas ajak Lulu dinner berdua supaya terasa romantis dan tenang selama makan malam.
"Habis melahirkan nanti kita makan bertiga sayang, bakal ada yang kita suapin gantian." ucap Bagas melihat Lulu yang semakin besar usia kandungannya.
"Benar sayang selain itu ada bayi besar dan bayi kecil dalam hidup Bunda, tidak sabar setiap harinya beli kebutuhan bayi kecil kita." ucap Lulu anggap Bagas bayi besar, karena Bagas selalu saja manja pada dirinya setiap kali berduaan.
"Bayi besar yang sangat dicintai kan sayang, iya nanti kita setiap hari beli kebutuhan anak kita berdua saja iya sayang." sambung Bagas tidak sabar mau merasakan beli kebutuhan anak. Dari beli pempres, makanan untuk anak, baju, dan juga mainan untuk anaknya nanti.
