Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lembah-3
"Allahu Akbar!" pekik Ahmed, saat Cicak. Bermata merah menggigit pundaknya. Rasa perih dan juga panas kembali menyengat tubuhnya, ia bahkan sampai menggigil menahan rasa sakitnya.
Ia mencengkram tubuh Cicak bermata merah, dan berusaha menariknya, agar melepaskan gigitan dipundaknya.
Semakin ia kuat mebariknya, maka semakin kuat gigitannya, sehingga membuat daging dipundak ikut terlepas.
Craaaaas
Sosok itu mengunyah daging korbannya, dan mengunyahnya, tepat dihadapan Ahmed.
Darah mengalir deras, dan membasahi tubuh sang pria. Ia berusaha mencekik leher Cicak bermata merah, yang telah menelan daging pundaknya.
Akan tetapi, sosok ifu memberontak, dan mengibaskan ekornya, hingga mengenai wajah Ahmed, dan membuat pria itu berteriak kesakitan, lalu melepaskan Cicak bermata merah, yang saat ini sudah melukainya, dan melompat le batang pohon minyak kayu putih.
Ia menatap dengan rasa puas, saat melihat korbannya menderita.
Ia kembali melesat, dan mencoba menyerang Ahmed yang sedang menderita kesakitan. Akan tetapi, sesuatu melesat dengan cepat, dan berhasil menusuk pergelangan kakinya, dan membuatnya meraung kesakitan.
"Aaaaaaaaaaargh," pekiknya dengan sangat dalam. Sebuah keris bergambar gajah dan Singa yang terdapat pada bagian pangkalnya, telah menembus pergelangan kakinya.
Hal itu bukan saja membuatnya menderita, tetapi juga meninggalkan bekas luka yang cukup parah. Keris itu bernama Tappi (Gajang). Keris Tappi Gajang itu sendiri berasal dari suku Bugis.
Keris itu tercabut dari pergelangan kaki sang Cicak bermata merah, lalu kembali kepada tuannya, yang saat ini menatap Suanggi dengan tatapan tajam.
Sementara itu, Cicak bermata merah yang tadinya bersemangat untuk menyerang Ahmed, kini harus kesakitan, dan memilih melesat pergi, meninggalkan pria yang saat ini sedang kesakitan.
Srrrrrrrrt
Sebuah kilatan cahaya membentang, dan membuat Ahmed, Yosep, dan juga Bram yang saat ini tak sadarkan diri, karena terhempas batu dibagian kepalanya, telah memberikan cidera yang cukup parah. Tiba-tiba saja kembali bersatu, ditempat yang sama.
"Hah! Yosep dan juga Ahmed saling pandang. Sedangkan Bram, masih tergeletak diatas rerumputan.
Sementara itu, seorang pria datang menghampiri mereka. Sebenarnya ia juga merasa kebingungan, mengapa bisa tuba ditempat ini.
"Pak Dokter?" tanya keduanya, dengan keheranan.
Namun, pria itu bergegas menghampiri Bram yang saat ini sedang tergeletak, dan ia mencoba menyadarkannya.
Terkihat ada cairan pekat yang mengalir dibagian kepala belakangnya. Ia harus mengobati mereka malam ini, dan untungnya, alat medis miliknya, dibawa oleh mereka bersama dengan motornya.
Ia menepuk-nepuk pipi Bram. Saat pria itu sadar, ia tergagap dan kebingungan. Kepalanya masih sangat pusing, dan nyawanya belum kumpul.
"Tunggu disini, aku akan mengambil obat-obatan." ia beranjak dari posisinya, dan setengah berlari menuju motor yang terparkir cukup jauh.
Namun, sosok misterius yang sedang menunggangi kuda, dengan keris Tappi Gajang dipinggangnya. Ia menarik tangan Tommy, dan menaikkannya keatas pelana kuda, dan bagi Ahmed, mereka hanya melihat Tommy berlari cukup kencang dikegelapan malam.
Dalam hitungan menit, Tommy sudah kembali ketempat mereka. Ia mengobati ketiganya satu dan persatu, hingga membuat mereka merasakan sedikit membaik.
"Pulanglah. Jangan lagi teruskan pencarian ini. Nanti akan kita diskusikan bagaimana baiknya, sebab mengatasi Suanggi tidak semudah yang kalian bayangkan." Tommy mencoba menasehati ketiganya.
"Pak Dokter pulang naik apa?" tanya Ahmed, dengan nada yang lirih. Ia mengalami luka cukup para pads bagian pundaknya, karena digigit oleh Cicak Mata Merah, hingga menyebabkan berlubang.
"Aku akan naik rakit, dan kalian bisa pulang sekarang," ucapnya lagi.
"Aku tidak kuat naik motor, sebab tulangku terasa sakit, karena dibelit ular Sanca," sahut Yosep dengan lirih.
"Aku juga tak bisa," Yosep menimpali," baiklah , jika begitu, aku yang akan membawa kalian menaiki rakit,." Tommy akhirnya mengambil keputusan.
Mereka setuju, lalu memilih menaiki rakit, dan motor juga ikut dinaikkan ke atasnya.
Mereka akhirnya berbonceng empat. Meski sebenarnya dibantu oleh sosok misterius yang saat ini sedang menunggangi kuda. Mereka menuju sungai, rempat dimana, rakit mereka tambatkan.
Ditempat lain, Milea terjerembab keatas lantai rumahnya. Luka dipergelangan kakinya cukup parah. Ia merasakan panas pada bagian sekujur tubuhnya, dan ini tak biasa.
"Sial! Mengapa sosok itu ikut campur dengan urusanku! Seharusnya ia membantuku, sebab para makhluk ghaib akan patuh pada perintahku! Lalu mengapa ia berusaha menyerangnya?
Milea terpaksa mengesot menuju kamarnya. Namun ia teringat akan sesuatu. Dimana Tommy? Mengapa pria itu tidak berada dikamarnya? Bukankah ia meminta peria itu, agar tak menyentuh apapun, apalagi pergi meninggalkan kamar?
Ia terlihat kebingungan. "Tommy, kemana kamu?" panggilnya dengan tubuh yang masih dalam kondisi sekarat.
Disatu sisi, ia harus mengobati lukanya terlebih dahulu, sebab ia tak akan menemukan.pujaan hatinya, jika dalam kondisi seperti ini.
Sementara itu, waktu hampir memperlihatkan pukul empat pagi. Sedangkan mereka baru tiba ditangkahan sungai.
Kemudian bergegas menaiki rakit, dan mengangkut motor tersebut, ikut bersama mereka.
Tommy mulai menggerakan bambu untuk mengayuh rakit, dan menuju pulang ke desa. Disisi lain, sosok pria misterius sang penunggang kuda, sedang membantu Tommy mendorong rakit menggunakan kekuatan yang dimilikinya.
Ujung kaki depan kuda memberikan dorongan, agar rakit bambu yang mereka tumpangi, segera tiba didesa.
Ahmed, Yosep, dan Bram yang masih dalam kondisi belum stabil, memilih untuk tertidur, dan mereka harus menderita, karena terkena serangan Suanggi.
Ternyata sosok itu sangat sulit ditangkap, dan todak semudah yang mereka bayangkan. Namun, setidaknya mereka telah mencoba, dan hasilnya mereka serahkan pada Keridhaan Tuhan yang akan membuat semua harapan mereka tercapai, Suanggi itu harus dibinasakan.
Hanya memakan waktu sekitar tiga puluh menit.saja, mereka tiba didesa, dan tepatnya dibelakang rumah dinas yang ditempati oleh Tommy. Pria itu membangunkan ketiganya, dan membuat mereka terjaga.
"Kita sudah sampai, ayo, bangunlah," Tommy menepuk-nepuk pipi mereka, agar tersadar dari tidurnya.
Ketiganya tersentak kaget. Lalu mengerjapkan kedua matanya yang masih berat. Apakah kita sudah sampai?" tanya Bram, sembari memegangi kepala bagian belakangnya yang masih terasa sakit.
"Kita sudah sampai, ayo." ajak Tommy, yang melompat ke daratan, dan diikuti ketiganya, yang masih berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih berusaha loading.
Sementara itu, sosok berkuda dengan buku berwana hitam legam itu ikut mengekori Tommy dari arah belakang, sepertinya ia mulai betah bersama pria tersebut.
Sosok itu selalu mengikuti kemanapun Tommy pergi, kecuali ke toilet saja, karean ia tidak menyukai hal kotor.
Ketiganya kembali pulang kerumah masing-masing, dan hari semakin temaram, dan sebentar lagi, mentari akan timbul diufuk timur.
Setibanya dirumah, Tommy merebahkan tubuhnya diatas ranjang. Kejadian saat tadi, membuatnya merasa penasaran. Ia masih mencari , darimana ia dapat melihat makhluk astral, sejak kejadian Suanggi menculiknya.
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣