NovelToon NovelToon
Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Menjadi Istri Kontrak Dari Pria Asing

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rheaaa

Lyra tak pernah menyangka bahwa orang yang paling ia percayai telah mengkhianatinya sebulan sebelum pernikahannya.

Alih-alih membelanya, ibu tirinya justru memilih untuk menikahkan tunangannya dengan kakaknya sendiri dan menjodohkannya dengan Adrian— seorang pria yang tak pernah ia tahu.

Namun, di tengah huru hara itu Adrian justru menawarkan padanya sebuah kontrak pernikahan yang menguntungkan keduanya. Apakah Lyra dan Adrian akan selamanya terjebak dalam kontrak pernikahan itu? Atau salah satunya akan luluh dan melanggar kontrak yang telah mereka setujui?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Pak Satria : Lyra, sepulang kerja nanti temui papa di ruangan.

Lyra : Baik. Aku akan ke ruangan papa setelah kantor mulai sepi.

Jarum detik berlari di permukaan jam, seolah sedang mengejar jarum menit. Lyra menoleh ke arah luar jendela, warna langit telah berganti dari biru muda menjadi jingga. Satu persatu rekan kerjanya mulai meninggalkan mejanya.

"Lyra, mau pergi ke suatu tempat sore ini?" tanta Juan sambil menenteng tas ransel di bahunya.

"Maaf, Juan. Lagi-lagi tidak bisa, ada yang harus kuurus," balas Lyra, tangannya masih menggenggam mouse.

"Baiklah, kalau begitu aku dan Juan pulang lebih dulu," sahut Sena lalu menarik lengan Juan dan menyeret pria itu keluar dari ruang kerja.

"Tunggu— Sena tunggu!" pinta Juan berusaha menyeimbangkan langkahnya.

"Ikut saja. Ada yang harus kita bicarakan," bisik Sena tanpa menoleh ke belakang.

Lyra melambaikan tangannya, hingga kedua temannya tak lagi nampak. Setelah memastikan ruangan benar-benar kosong, Lyra bergegas menuju ruangan Pak Satria. "Sebaiknya lewat tangga darurat saja. Bisa gawat kalau berpapasan dengan rekan kerja lain di lift," gumam wanita itu kemudian berbelok ke arah tangga darurat.

Selama bekerja di perusahaan ayahnya sendiri, tidak ada yang mengetahui hubungan Lyra dan Pak Satria kecuali Juan dan Sena, sahabatnya. Lyra merahasiakan hal ini karena khawatir ada rumor yang mengatakan dirinya masuk ke perusahaan itu karena hubungan ayah dan anak.

Derit pintu terbuka menggema di ruang kecil itu. Wanita itu masuk tanpa ragu dan menaiki anak tangga satu persatu. Gema dari ketukan sepatunya yang beradu dengan tangga beton menemani perjalanannya yang sunyi.

Setibanya di lantai atas, ia berjalan dengan cepat menyusuri koridor sebelum akhirnya masuk ke ruangan ayahnya. "Maaf membuat papa menunggu," ucap Lyra sambil mengatur napasnya.

"Duduklah, Nak. Kau sudah makan siang? Bagaimana perjalananmu dengan Adrian tadi?" tanya Pak Satria dengan senyuman yang tersungging di wajahnya.

Lyra menggeleng, "Aku tidak lapar, Pa. Apa yang ingin papa katakan?" ia kembali melempari Pak Satria dengan pertanyaan seolah tidak ingin membahas Adrian.

Pak Satria menghela napas panjang, "Perusahaan kita lagi-lagi kalah tender, Sayang. Mungkin pernikahanmu dengan Adrian akan di majukan. Jika tidak, papa harus menjual semua aset untuk menggaji pekerja," jelas pria paruh baya itu.

Lyra terdiam, kepalanya perlahan tertunduk. "Papa, sejujurnya aku tidak siap dengan pernikahan ini. Tapi karena papa satu-satunya keluargaku saat ini, aku rela melakukan segalanya."

Pak Satria menatap putrinya dengan alis bertaut. "Lyra ... Papa berhutang banyak padamu," ucapnya, napasnya memberat seolah tak mampu melepas putrinya.

*

*

*

Sementara itu di luar gedung, "Sena cukup. Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?" tanya Juan seraya menarik tangannya.

"Menyerah saja, Juan."

"Apa maksudmu dengan menyerah?"

"Lyra ... papanya sudah menjodohkannya dengan pria lain," ucap Sena, lalu menyelipkan rambut ke telinganya.

"Kau bercanda, kan?" tanya Juan dengan dahi berkerut.

"Apa wajahku seperti sedang bercanda sekarang?" jawab Sena sambil menunjuk ke arah wajahnya.

Rangah Juan mengeras, seakan tidak percaya dengan apa yang Sena katakan. Ia mengacak-acak rambutnya sebelum akhirnya berjalan ke mobilnya. "Bodoh! Kau terlalu pengecut sampai harus merelakannya untuk kedua kalinya!" batinnya sambil membuka pintu mobil dan melempar tasnya ke dalam.

*

*

*

Tak terasa dua bulan berlalu begitu saja. Hari-hari itu ia lewati dengan pertemuan keluarga, sesi foto, memilih gaun, dan mengangguk pada semua keputusan yang dibuat orang tuanya. Semua itu ia lakukan demi menyelamatkan bisnis keluarganya dan berharap dua tahun berikutnya akan berjalan lebih cepat. Pernikahannya dilaksanakan sebulan setelah pernikahan Safira.

Tepat hari ini, semua itu mencapai puncaknya. Lyra berdiri di depan cermin, tubuhnya terbalut kain putih sedang menatap pantulan dirinya yang terasa asing. Hari ini adalah hari di mana ia akan menikahi pria pilihan orang tuanya.

Saat wanita itu sedang terjebak dalam lamunannya, tiba-tiba matanya menangkap sebuah kertas yang muncul dari bawah pintu melalui cermin. Lyra mengernyit, dengan cepat ia memutar tubuhnya dan mendekati kertas itu.

Tangannya terulur perlahan meraih secarik kertas di lantai. Jari-jarinya mencengkeram erat lembaran berwarna putih itu. Ada pesan yang tertulis di sana. Hanya dengan membacanya sekilas mampu membuat darah Lyra memanas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!