Namaku Alisa zalwa Rojak di umurku yang baru genap dua puluh satu tahun aku harus mendengar ayahku mau menikah kan aku sama kenalannya.
Dalam pikiranku orang itu pasti nggak beda jauh umurnya sama ayahku mau nolak tapi ayahku mengancam akan mengusirku dari rumah dan tidak dianggap anak.
akhirnya aku menerima pernikahan itu tapi aku akan merahasiakan pernikahan ku.
aku bima narutama seorang pebisnis yang disegani orang-orang aku yang sering hidup sendiri harus di buat pusing dengan istriku yang umurnya masih bocah.
aku harus sabar menghadapinya karena janji yang sudah terlanjur aku ucapkan.
apakah aku mampu bertahan sama istri kecilku itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Seluruh karyawan yang bertanggung jawab dengan proyek diminta untuk meeting bersama.
Seperti biasa ada Salwa dan Sandra di divisi lain.
Bima yang memimpin langsung jalannya meeting kali ini menentukan kerjaan siapa yang akan terpilih.
Sandra mempresentasikan terlebih dahulu saat menyalakan gambar Salwa kaget karena apa yang di perlihatkan Sandra sama persis miliknya.
Bima juga ikut kaget karena dialah yang membantu Salwa mengerjakannya kenapa bisa ada di tangan Sandra.
Giliran Salwa yang mempresentasikannya saat menampilkan gambarnya seluruh karyawan yang ikut meeting langsung pada berbisik karena sama.
"kamu meniru kerjaan ku?"tuduh Sandra.
"ini memang kerjaan aku dan aku yang buat kamulah yang mencurinya"sangkal Salwa.
"anak magang sepertimu menuduhku mencuri kerjaan mu,mana ada yang percaya justru kamulah yang mencurinya"tuduh Sandra meremehkan.
Semua karyawan pada berbisik membenarkan kata Sandra.
"tapi itu benar milik Salwa aku yang pernah melihatnya"bela mawar.
"kita bisa lihat cctv di ruanganku"usul Salwa.
"Danang cek cctv itu"perintah bima.
Tak lama kemudian Danang datang dan memberi tahu kalau cctv di ruangan Salwa mati beberapa hari.
Sandra sudah tersenyum sinis kali ini dia akan berhasil mengalahkan Salwa.
Tapi tanpa di duga bima meminta Sandra dan Salwa menjelaskan dengan detail isi kerjaan nya.
Sandra gelagapan karena dia nggak mempelajarinya sampai detail sedangkan Salwa dengan mudah menjelaskannya.
"sekarang sudah jelaskan siapa pemiliknya"kata bima sambil berdiri.
"tapi ini memang kerjaan aku pak bima".
"kalau memang ini kerjaan kamu pasti bisa menjelaskan dengan detail tapi justru Salwa yang bisa"kata bima"usut kasus ini dan kalau terbukti ada yang curang langsung pecat".
Setelah mengatakan itu bima keluar sedangkan di dalam ruangan itu semuanya ketakutan kecuali Salwa dia masih tetep santai dan tenang karena dia nggak salah.
Setelah makan siang Salwa dipanggil ke ruangan bima ternyata tidak hanya dia Sandra juga dipanggil tak lama Nadia juga datang.
Danang memperlihatkan rekaman cctv yang ada di ruangan Salwa disana terlihat Nadia yang mengotak-atik laptop Salwa.
"apa kamu bisa jelaskan dengan semua ini?"tanya bima dengan nada dingin.
Nadia dan Sandra sudah ketakutan sedangkan Salwa malah berjalan duduk dengan santai nya.
"kamu dipecat dan untuk kamu aku akan laporkan ke kampus mu dan mulai sekarang jangan datang ke perusahaan ku lagi"kata bima.
"pak bima tolong jangan pecat aku,aku minta maaf"mohon Sandra.
"bawa mereka pergi"suruh bima ke Danang.
Bima memanggil Salwa untuk datang ke dia Salwa menurut dan langsung duduk dipangkuan bima.
"istriku memang hebat cocok jadi seorang pemimpin perusahaan"Sanjung bima.
"kan ada kamu makanya aku tenang bukanya kamu yang membantuku saat itu pasti tahu kan itu milikku"jelas Salwa sambil mengalungkan tangannya ke leher bima.
Winda masuk tanpa ketuk pintu jadinya dia pamit lagi keluar melihat Salwa ada dipangkuan bima.
"kenapa dengan mukamu win kayak lihat hantu saja?"tanya Danang yang baru saja datang dan mau masuk kedalam ruangan bima.
Winda buru-buru menghentikan Danang dan bilang apa yang terjadi di dalam.
"sebenarnya Salwa itu siapa nya pak bima sih pak Danang?"tanya Winda.
"Salwa istri pak bima"jawab Danang.
"apa!!!!,jadi pak bima sudah menikah dan umur istrinya jauh lebih muda darinya".
"iya pernikahannya masih dirahasiakan kalau sampai bocor kamu yang dituduh membocorkan nya karena hanya kamu yang tahu tentang mereka"jelas Danang.
"aku pasti akan merahasiakan nya aku nggak mau dipecat,pantas perlakuan pak bima ke Salwa berbeda".
Didalam ruangan Salwa memukul dada bima dia malu Winda melihat dia duduk dipangkuan bima.
Sedangkan bima malah tertawa bima juga mencium seluruh wajah Salwa.
Salwa turun dan berniat keluar dari ruangan bima karena bima semakin mesum.
Saat Salwa membuka pintu disana ada Danang dan Winda yang sedang ngobrol Salwa hanya tersenyum dan berjalan sambil menunduk didepan Winda setelah itu dia jalan cepat.
Danang masuk keruangan bima dia memberi tahu bima kalau ada pertemuan dengan klien di luar.
Ditempat lain Salwa sudah sampai di ruangannya dia langsung diberi tahu mawar kalau Sandra dipecat dan tadi dia juga khawatir kalau Salwa juga di pecat.
"aku nggak salah kenapa harus dipecat"kata Salwa.
"aku kira pak bima akan membela Sandra karena dia selalu bilang dekat dengan pak bima bahkan dia pernah makan bareng sama pak bima"jelas mawar.
"mereka pacaran?"tanya Salwa dengan keras sampai dia dilihatin karyawan lain.
"nggak tahu tapi semua berita itu hanya dari Sandra pak bima nggak pernah mengatakannya bahkan kalau bertemu pak bima biasa saja Sandra lah yang kecentilan".
"baguslah kalau begitu tahu diri kalau dia berani membalasnya aku bejek-bejek sampai hancur"kata Salwa dalam hatinya.
Mereka diam saat bima dan Danang lewat tak lama hp Salwa bunyi ada pesan masuk dari bima mengatakan nanti dia pulang telat dia harus bertemu dengan klien.
Salwa kembali mengerjakan kerjaannya hingga tanpa terasa waktu pulang tiba diparkiran indra menemuinya.
Indra memohon kesalwa untuk balikan lagi tapi Salwa menolak nya hingga datang Nadia semakin memperkeruh suasana Nadia bicara sembarangan.
Nadia memutar balikkan fakta menuduh Salwa merebut indra darinya.
"kalau kamu menginginkannya ambil saja aku sudah membuangnya dan asal kamu tahu aku nggak butuh pria seperti dia"kata Salwa dengan keras sambil menunjuk Nadia.
Salwa pergi dari sana dia malas meladeni orang-orang seperti itu.
Sampai rumah amarah nya masih ada dia langsung masuk kamar dan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur.
Salwa mengatur nafas agar emosi nya hilang tapi dia malah tertidur masih menggunakan pakaian kerjanya.
Hingga malam hari Salwa belum juga keluar bima masuk kedalam kamar dan melihat Salwa masih tertidur menggunakan baju kerjanya.
bima mendekat dan mencoba membangunkannya tapi bukannya bangun Salwa malah memeluk pinggang bima masih dalam keadaan mata tertutup.
"bangun dulu Salwa mandi setelah itu kita makan malam"suruh bima dengan lembut.
"aku ngantuk dan capek"rengek Salwa.
"tapi nggak baik kalau tidur dengan pakaian kerja kamu nggak akan nyaman,mandi dulu"suruh bima.
"gendong ke kamar mandi"pinta Salwa manja dia juga merentangkan kedua tangannya.
Bima menggendong Salwa sampai ke kamar mandi dia dudukkan Salwa disana bima kemudian keluar mengambil handuk dan menyerahkan ke Salwa dia kemudian keluar dan menyuruh Salwa cepat mandi.
Bima mandi ke kamar lain agar cepat dan tidak kemalaman.
Beberapa menit Salwa sudah selesai mandi begitupun bima mereka juga sudah ada di ruang makan.
Mereka makan berdua bima menanyakan kejadian saat Salwa pulang kerja karena bima di beri tahu Winda kejadian tadi.
Bima menawarkan untuk memberi pelajaran ke mereka tapi dilarang Salwa baginya itu nggak penting.
