Trio M.A.E

Present Day

"Jadi waktu Vivet nikah itu pakai campursari?" kekeh Abimanyu.

"Iya. Soalnya itu nazar Mike," senyum Stephen.

"Cocok sih!" gumam Abimanyu sambil makan steaknya.

Ryu Reeves mengangguk. "Habis nikah, Vivet malah gelut sama Bang Mike. Wis Wis Wis ... Chaos khas Vivet." Chef itu menoleh saat ponselnya berbunyi. Wajah pria itu tampak tegang saat tahu siapa yang menelpon.

"Siapa?"

"Mama." Ryu lalu menerima panggilan kedua orangtuanya. "Assalamualaikum Ma ... Aku di resto ... Sama bang Stephen dan mas Abimanyu ... Giselle? Ada di Gr@media buat urusan cetak tayang artikelnya. Nanti malam? Dinner di rumah? ... Yang benar Ma? Alhamdulillah ...."

Abimanyu dan Stephen saling berpandangan.

"Iya Ma. Aku akan datang bersama Giselle!" jawab Ryu semangat. "Wa'alaikumsalam."

Stephen dan Abimanyu menatap Ryu yang tampak sumringah.

"Well?"

"Alhamdulillah, papa dan mama merestui aku dan Giselle," jawab Ryu semangat. "Aku tidak perlu kawin lari kan?"

"Capek tahu!" timpal Abimanyu.

"Maksudnya?"

"Lu ngapain kawin sambil lari ... Macam singgat wae!" cebik Abimanyu membuat Stephen terbahak sementara Ryu melongo.

"Kok iso tekan singgat kie ( kok sampai ke singgat ) lho mas Abi," kekeh Ryu dengan wajah berbinar.

"Anyway, selamat ya Ryu. Akhirnya diberikan restu juga!" Stephen dan Abimanyu menyalami Ryu.

Note

Singgat atau belatung adalah tahap larva dari serangga, terutama lalat, yang belum memiliki kaki, berwarna putih atau krem, dan berbentuk seperti cacing. Belatung memakan bahan organik yang membusuk, seperti bangkai, kotoran, atau sisa makanan, dan akan berubah menjadi pupa sebelum akhirnya menjadi lalat dewasa.

Sumber Google

***

Mansion Giandra, Jakarta

"Jadi mas Ryu mendapatkan restu juga dari Oom Eddie dan Tante Yana?" tanya Dara saat Abimanyu bercerita soal Ryu dan Giselle. "Alhamdulillah."

"Alhamdulillah," jawab Abimanyu sambil memangku Ghani. "Bagaimana kehamilan kamu?" tanyanya sambil mengelus perut buncit istrinya.

Dara memegang tangan Abimanyu. "Baby girl anteng kok. Tadi Ghani bobok bareng sambil memeluk perut aku. Katanya 'Mas Ghani mau dengar suara adik'. Ya udah, jadinya Ghani tidur dekat perut aku."

"Ghani pintar ya," puji Abimanyu sambil mencium pucuk kepala putranya.

"Mas Ghani, Daddy ...." Ghani menatap serius membuat Abimanyu melongo.

"Mas Ghani? Kenapa bilangnya begitu?" tanya Abimanyu bingung.

"Soalnya mas Ghani mau punya adik jadi dipanggil 'mas' kata mommy," jawab Ghani sambil menatap ayahnya.

"Oh begitu ...." Abimanyu menatap wajah putranya yang imut.

Ghani mengangguk penuh yakin membuat Dara tertawa kecil melihat putranya yang mau dua tahun.

"Kamu kok gemesin sih G!" Abimanyu lalu memeluk erat Ghani dan menciumi lehernya membuat batita itu tertawa geli khas bayi.

"Oh iya mas. Tadi mbak Yuna bilang mau ke Jakarta buat merayakan ulang tahun Oom Duncan McGregor. Sama D juga kemari. Mas Abi sudah dapat tempatnya?" Dara menatap Abimanyu yang langsung manyun.

"Perasaan kan ada Reza tho? Dia kan anaknya Oom Adrian, kenapa harus aku yang rempong coba? Itu mertuanya siapa, bokapnya siapa? Ampun deh! Mantan mafia Inggris tuh emang sukanya ngadi-ngadi!" omel Abimanyu kesal.

Dara cekikikan melihat wajah suaminya langsung ditekuk sepuluh. "Mungkin, itu cara keluarga Pratomo menjalin silahturahmi ke kita mas."

"Nggak, Adara. Itu azas pemanfaatan dalam kesempitan! Dasar Chris Pine KW! Gue sumpahin ubannya dia nongol lebih dulu daripada gue!" sungut Abimanyu.

Dara tidak bisa menahan tawanya dan langsung terbahak mendengar sumpah serapah suaminya yang menurutnya tidak masuk akal!

***

London, Inggris

"Sayaaaaannnnggggg ...."

Yuna yang sedang memeriksa pekerjaan pegawainya di tempat tidur, hanya mendongakkan wajahnya.

"Apa Mr Edward?" balas Yuna kalem.

Edward langsung datang dengan langkah cepat. "Sayang, ini apa?" tanyanya sambil memperlihatkan rambutnya yang bewarna blonde.

Yuna melihat rambut suaminya. "Uban."

"Benar kan uban? Ini uban kan? Kok bisa aku punya uban? Masa aku sudah ubanan? Aku belum empat puluh lima tahun!" omel Edward panik.

"Mr Edward, uban itu memang indaktor kamu itu harus lebih wise, bijaksana bukan nyinyir dan julid sama Abi terus!" jawab Yuna kalem.

"Dengar Yuna, aku itu hendak ambil anak Abi yang masih dalam perut untuk jodoh D!" ucap Edward penuh keyakinan.

"Tunggu ... Aku ingin tahu apa alasan kamu minta anaknya Abi yang masih di perut Dara buat D? Alasan yang masuk akal dan bukan alasan di luar prakiraan BMKG!" Yuna menatap tajam ke Edward Blair.

"Begini ...." Edward duduk di pinggir tempat tidur mereka. "Kalau anak Abi menjadi istri D, berapa banyak keuntungan yang bisa aku dapatkan? Priceless! Tidak terhingga! Satu, kita tidak perlu cari tahu bibit bebet bobot karena Abi dan Dara orang baik. Kedua, kita kan sudah kenal lama dan tahu cara Dara mendidik Ghani yang sudah pasti nanti anak perempuannya akan mirip Dara. Miripnya itu dia pasti sangat care dan jadi menantu idaman. Ketiga dan ini yang paling utama ... Abi dan aku awet gelutnya! Itu yang paling penting .... Aaaddduuuuhhhhh!"

Yuna merasa gemas dengan suaminya yang memberikan alasan makin amburadul lalu menjewer telinga Edward.

"Aku kan sudah bilang ... Alasan yang masuk akal!" hardik Yuna gemas.

"Lho itu masuk akal, Yuna sayang ...." Edward menatap Yuna sambil mengerjap-ngerjapkan mata birunya.

"Hadddeehhhh!"

***

Duncan yang hendak masuk ke kamar kedua orang tuanya, terdiam di depan pintu. Bocah itu tersenyum karena ayahnya sangat mendukung jika dia akan bersama dengan adiknya Ghani. Duncan sudah tahu, adiknya Ghani berjenis kelamin perempuan dan akan lahir ke dunia sekitar tiga bulan lagi.

Daddy tahu saja kalau aku hanya mau adiknya Ghani - Duncan tersenyum smirk.

***

Yuhuuuu up siang yaaaa gaeesss

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu.