Lahir dengan tubuh suci Lima atribut , Xiao Lin tumbuh menjadi jenius yang menguasai berbagai teknik segel kuno. Demi menyelamatkan gurunya , ia harus menggunakan teknik terlarangnya sehingga tubuhnya musnah meninggalkan sisa jiwa yang melintasi alam. Bangkit kembali setelah beberapa dekade membuatnya harus merasakan kembali perjalanan kultivasi berbahaya. Tubuh barunya tidak membuatnya kesulitan karena seluruh ingatannya adalah Harta Karun yang tak ternilai untuk mencapai puncak kekuatannya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elz., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34 : Kematian Tragis Hun Yu
Kematian Tragis Hun Yu
***
Setelah kepergian Tetua dari Sekte Boneka Racun Lu Qing , kini fokus Xiao Lin menatap ke langit dan menemukan pertarungan Dua Grandmaster melawan seorang Iblis Tua Hun Yu. Ketiga kultivator itu bertarung sengit hingga sesekali membuat retakan spasial di langit karena dahsyatnya benturan teknik mereka.
"Kalian berdua hanya orang tua yang hampir mati!! Akan ku bantu mewujudkannya saat ini juga..!!" Teriak Iblis tua Hun Yu kepada kedua Grandmaster yang terdesak oleh keterampilan aneh Hun Yu. Tak lama kemudian Hun Yu membuat segel tangan dan sebuah mantra aneh yang keluar dari mulutnya.
"Teknik Kebangkitan Dewa..!!"
Teriak Hun Yu bersamaan dengan keluarnya sebuah asap hitam mengepul di depannya. Tersingkap sebuah peti perunggu yang terlihat kuno dengan hiasan ornamen manik manik tengkorak. Ini adalah Peti yang di dalamnya terdapat mayat seorang dewa yang gugur dalam pertempuran. Suara gesekan penutup peti yang terbuka membuat perasaan kedua Grandmaster merasa ngeri. Seorang pria paruh baya keluar dari dalam peti mengenakan pakaian kuno yang sudah jarang terlihat di benua ini.
"Apakah ini dewa? Kali ini akan sangat merepotkan." Ucap Grandmaster Chen Long kepada Grandmaster Wu Shuang yang terpaku setelah melihat mayat hidup di depannya ini.
"Sepertinya benar !!" jawab Grandmaster Wu Shuang. Pengalaman pertama kali dalam hidupnya menghadapi musuh seperti ini , ia terus menghela nafas panjang. Tubuh tuanya sudah tak mampu menahan banyak serangan teknik musuhnya.
Melihat gelagat kedua Grandmaster yang terpaku membuat Iblis tua Hun Yu tertawa keras dan meremehkan kedua orang tua yang berhadapan dengannya itu. Tak mau membuang waktunya akhirnya Grandmaster Wu Shuang segera membuka segel pedang terakhir dari kotak pedang di punggungnya. Ini adalah pusaka andalannya yang tidak pernah di gunakan selama ini.
"Pedang Kaisar Pembantai !!"
Teriak Grandmaster Wu Shuang sambil mengendalikan 17 pedangnya yang di pimpin oleh sebuah pedang kuno misterius bernama Kaisar Pembantai. Tak kalah dengan Grandmaster Wu Shuang , Grandmaster Chen Long juga tak mau kalah , ia segera mengeluarkan pusaka andalannya sebuah tripod besar yang mempunyai segel sebagai penutupnya.
"Tripod Pengunci Jiwa !!"
Teriak Grandmaster Chen Long yang langsung membuat pusakanya berada di depannya. Kedua Grandmaster ini saat ini benar benar mengandalkan pusaka mereka dalam upaya terakhirnya. Keduanya pun bersiap menyerang Iblis tua Hun Yu dengan kekuatan penuh terakhirnya.
"Serang mereka..!!" Teriak Hun Yu yang membuat mata mayat dewa yang di keluarkan dari peti perunggu terbuka dan langsung menyerang kedua Grandmaster itu. Lagi lagi pertempuran yang sengit terjadi di atas langit , 17 pedang Wu Shuang dan Tripod Pengunci Jiwa saling mendukung namun Mayat dewa ini mempunyai kekebalan tubuh yang membuatnya sulit di taklukan. Berbagai teknik aneh bawaan mayat dewa ini pun di keluarkan hingga membuat Grandmaster Wu Shuang memuntahkan darahnya dan terbang mundur saat menahan serangan tekniknya.
"Kunci..!!"
Teriak Grandmaster Chen Long yang berhasil menjebak mayat dewa itu ke dalam tripod namun justru retakan retakan halus terlihat di permukaan tripod yang membuat segel penutupnya meledak.
"Ini gawat!! Bahkan pusaka Tripod tak mampu menahan mayat ini." Batin Grandmaster Chen Long yang juga terluka saat penyegelan yang gagal. Hun Yu yang melihat pemandangan menyedihkan ini justru tertawa terbahak bahak dengan sombong. Ia kembali menarik mayat dewa yang di kendalikan dengan mantranya ke depan tubuhnya dan bersiap menggunakan teknik pamungkasnya.
"Tinju Bencana Tiga Dunia...!!"
Suara lirih dari mayat dewa ini membentuk sebuah Avatar tinju raksasa yang keluar dari gumpalan awan petir. Mata mayat dewa ini kosong dan benar benar menuruti keinginan Iblis Tua Hun Yu. Tinju raksasa itu pun turun dari langit yang membuat kedua Grandmaster ini berlutut karena tekanannya. Namun saat teknik mayat dewa yang menekannya hampir melumat kedua Grandmaster, tiba tiba dari kejauhan muncul Xiao Lin yang dengan cepat membantu mereka.
"Teknik Segel Sembilan Penciptaan Kecil...!!"
Suara pemuda ini membuat Iblis Tua Hun Yu terkejut bahkan merasakan ketakutan pertama kalinya sejak ia di bangkitkan. Segel sembilan penciptaan adalah segel seorang Kaisar Suci dari Alam Abadi. Dan ia benar benar mengetahui kehebatan Segel Kaisar kuno ini. Tinju raksasa yang besar itu menghilang tanpa bekas di sertai pengendalian mayat dewa yang juga terlepas. Mayat dewa itu ambruk dan berubah menjadi butiran debu beterbangan yang menyebar tersapu oleh angin.
"S-Siapa kau!!" Teriak Iblis tua Hun Yu yang tubuhnya sedikit gemetaran. iblis ini tahu siapa orang yang mampu menggunakan teknik ini selain Kaisar Suci. Kesombongan yang di pamerkan sebelumnya kepada kedua Grandmaster itu seakan menjadi sejarah yang terlupakan dalam hitungan detik.
"Orang tua sesat , apa kau sudah melupakan aku? Apa kau ingat Lembah Kematian saat kau dan Heng Yun meminta ampun..!!?"
Seperti tersambar petir berkali kali , Iblis Tua Hun Yu langsung flashback teringat peristiwa kelam yang menimpanya saat berada di Alam Abadi dahulu. Dalam ingatannya ia dengan susah payah melepas jiwa kecilnya saat terbunuh oleh Duo Emperor yaitu Tetua Puncak Suci Yama Mei Lian dan muridnya Lin Tian Di.
"K-Kau !! Kau bocah kecil itu !!" Teriak Hun Yu yang akan melarikan diri setelah tahu siapa yang akan ia hadapi kali ini. Namun kakinya benar benar tidak bisa bergerak meskipun ia sudah berusaha sekuat tenaganya. Ternyata sebuah teknik varian Segel Sembilan Penciptaan Kecil ini tak hanya membunuh mayat dewa sebelumnya. Lebih dari itu teknik ini mengekang jiwa Iblis Tua Hun Yu sekaligus kedalam kondisi penguncian jiwa. Xiao Lin yang jenius ini kini mendekati Iblis Tua Hun Yu dengan seringai di wajahnya yang terlihat sangat licik. Iblis Tua yang tak mampu di hadapi oleh dua Grandmaster sekaligus ini di buat tak berdaya hanya dalam hitungan menit. Akibat kesombongannya hingga akhirnya Xiao Lin mampu melepaskan teknik tingkat tingginya tepat mengenai Iblis Tua ini.
"Kau sudah mengingatku !! Tak kusangka kau dan Heng Yun benar benar berhasil kabur waktu itu !!" Bisik Xiao Lin di dekat telinga Iblis Tua Hun Yu yang ketakutan karena tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Tubuh Hun Yu gemetaran dan mengucapkan kata ampun kepada Xiao Lin di sampingnya namun Xiao Lin tetaplah Xiao Lin, ia tidak akan melepaskan korbannya jika ia memang ingin membunuhnya. Pemandangan ini membuat kedua Grandmaster yang berada jauh di belakang saling bertukar tatapan , hanya dengan beberapa jurus pemuda yang merupakan junior mereka bisa menaklukan Kultivator iblis yang mereka bahkan mempertaruhkan segalanya untuk melawannya.
"Anak ini memang luar biasa , kurasa kita berhutang budi kepada anak ini." Ucap Grandmaster Chen Long kepada Grandmaster Wu Shuang di sampingnya. Keadaan keduanya sangat menyedihkan , seluruh pakaiannya terkoyak bahkan darah terlihat di beberapa bagian tubuh mereka.
Berbeda dengan Hun Yu yang merasa sudah tidak mempunyai harapan mencoba menawar nyawanya dengan menggali beberapa informasi dari Xiao Lin yang mungkin bisa menjadi bahan pertukaran nyawanya.
"Lin Tian Kenapa kau bisa ada disini? Jika kau tersesat atau terlempar dari Alam Abadi aku bisa memberitahu sebuah rahasia kepadamu.." Ucap Iblis Tua Hun Yu yang memanggil nama asli Xiao Lin dengan harapan pemuda ini terpancing obrolan dengannya.
"Kau tidak perlu merepotkan dirimu karena kau akan segera mati Hun Yu..!!" Jawab Xiao Lin sambil memegang pundak kurus Hun Yu di sampingnya. Mendengar jawaban Xiao Lin yang acuh tak acuh membuat Hun Yu mengutuk keras dalam hatinya.
"Tunggu dulu !! Aku punya informasi tentang Klan iblis !!" Ucap Hun Yu yang membuat Xiao Lin terlihat minat di dalam tatapannya.
"Apakah gurumu tahu , jika klan Iblis benar benar belum berakhir? Jika kau tak membunuhku , aku pasti akan memberitahu semua yang aku tahu...!!" Lanjut Hun Yu yang merasa memiliki kesempatan saat ini. Namun minat yang sebelumnya sempat mengusik hati Xiao Lin , sedetik kemudian menjadi ekspresi kekejaman yang di perlihatkan dari wajahnya. Seringai pembunuh yang tak kenal ampun jelas sekali nampak di wajah Xiao Lin.
"Aku tak membutuhkanmu Hun Yu !! Kau sudah boleh mati !!" Bisik Xiao Lin yang benar benar menancapkan tangannya menebus dada Hun Yu dengan kejam. Mata Hun Yu yang merah melotot dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali. Api dalam hatinya padam dan jantung yang keluar dari dalam tubuhnya di remukkan oleh Xiao Lin tanpa banyak kata kata lagi.
"Selamat tinggal Tua Bangka...!!" Ucap Xiao Lin yang kekejamannya membuat kedua Grandmaster di belakang jauh bergidik ngeri. Pemuda yang kadang terlihat konyol dan suka menggoda teman temannya kini terlihat seperti jagal yang tak kenal ampun. Namun kedua Grandmaster merasa bersyukur karena ancaman terbesar benua selatan kali ini bisa terlewati dengan baik meskipun mengorbankan banyak nyawa.
Akhirnya bencana yang hampir saja membuat daratan ini berantakan bisa di kendalikan lagi oleh para kultivator ini. Xiao Lin mengajak kedua Grandmaster untuk turun melihat keadaan para kultivator aliran putih yang tersisa. Saat ini selain kemenangan yang di capai , para Grandmaster sebenarnya benar benar mengalami kerugian yang besar. Banyak murid murid berbakat yang tewas dalam pertempuran selama misi penyerangan ini.
"Terimakasih , lagi lagi benua selatan berhutang budi padamu Junior Xiao Lin..." ucap Grandmaster Wu Shuang sambil menangkupkan kedua tangannya sebagai tanda penghormatannya. Grandmaster Chen Long pun ikut bangga dan memberikan tepukan di pundak Xiao Lin sebagai ungkapan terimakasihnya. Para kultivator aliran putih ini pun akhirnya kembali ke sektenya masing masing dengan kemenangan dan kehilangan di dalamnya.