seorang wanita misterius yang penuh ambisi dan kegilaan akan teknologi demi mencari jejak orang tercintanya hingga hal terduga terjadi menghidupkan jiwanya yang hilang ditelan kegelapan.
Pelatihan hidup dengan penuh tekanan dan kejamnya dunia, dia menjadi wanita yang kejam dan hidup penuh sandiwara dalam menghadapi orang-orang yang penuh topeng permainan.
Yuk baca karyaku, mohon dukungannya yah 🤗🥰
Terimakasih🤗☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khoerun Nisa14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menebar racun, menuai kematian
Mobil dengan Fixed Vehicle Jammer melaju dengan kencang menuju sebuah tempat yang tidak di jangkau oleh musuh atau penyusup yang melacaknya. Abella dengan gaya laki-lakinya bertopeng dan bersama tiga anggotanya salah-satunya martin yang sedang mengendarai dan dua anggota yang sibuk memantau dan menganalisis profil target serta laporan aktivitas kegiatan dengan orang-orang yang terlibat dalam jaringan gelap. Abella yang telah berhasil mengumpulkan beberapa target dalam penyerangan perusahaannya, ia menggunakan taktik untuk bertemu dengan mereka secara langsung pribadi bersamaan dengan membayar tebusan sesuai yang ia inginkan dengan jumlah uang yang fantastis membuat kalangan timnya sangat heran dan kebingungan dengan Sikap Abella yang menyetujui akan permintaan hacker ini, tetapi dari sejumlah orang yang mengenal Abella sangat khawatir atas tindakannya, mereka pun tak bisa mengelak atas keputusannya yang dibuat tanpa adanya mufakat.
Beberapa Anggota yang telah menunggu kedatangan tim Abella dengan persiapan yang telah Abella inginkan dan perintahkan, di mana tempat yang telah terhubung dengan rekan-rekan dan timnya untuk saling bekerja sama, Operasi rahasia tanpa terlibatnya penegak hukum ataupun organisasi intelijen. Abella yang telah menciptakan Area aman akan peralatan teknologi yang canggih atas kemampuan dengan kekayaan yang dia miliki, membuat ia bergerak bebas tanpa adanya perlawanan dari pihak yang berwenang, tanpa ada jejak seakan semua berjalan dengan baik dengan menggabungkan tim organisasi yang diaturnya sendiri.
“Bagaimana situasinya? Ucap Abella menggunakan suara laki-lakinya bersama tiga anggota yang telah sampai di tempat rumah tua berjalan menuju timnya yang sedang mengidentifikasi target serta memantaunya.
“Berjalan dengan baik! Jawab Grey salah satu anggota timnya.
“Berikan peringatan kepada salah satu aktivi yang masih menyerangnya! Ucap Abella sambil berdiri di belakang Grey dengan memperhatikannya.
“Apakah mobilnya sudah siap? Tanya Anpam kepada salah satu anggota tim, Abella pun langsung melihat anggota lainnya atas pertanyaan Anpam mengenai mobil yang akan di gunakan sebagai pelacakan.
“Periksalah! Ucapnya sambil menunjukkan ke belakang garasi, mereka bertiga pun langsung memeriksa mobilnya, Abella hanya memperhatikan dan melihat mereka melakukannya, sedangkan Abella menunggu Grey melakukan komunikasi bersama peretas atas penyerangan yang masih di lakukannya.
“Saya menemukan No. ponsel terbaru pemimpin mereka! Dia seorang wanita,.." Ucap Grey sambil mengetik komputernya mengidentifikasi targetnya
“Wanita? Ucap Abella keheranan sambil penasaran siapa wanita itu hingga ia melihat profile target yang di tampilkan Grey.
“Valeria,... ternyata kau! Ucap Abella dengan tersenyum jahat.
“Kirimkan! saya akan melakukan pelacakan sekarang! Pantau terus setiap lalu lintas dan kendaraan serta pergerakan mereka jangan sampai memberikan celah! Seru tegas Abella
“Mereka memberikan balasan! " Ucap salah satu rekan tim Grey yang berada di sampingnya.
“You won’t catch us ;)" (Anda tidak akan bisa menangkap kami ;)) Balasan atas jawaban ahli peretas, Abella dengan respect langsung mengambil alihnya.
“You insist on attacking us, aren't you afraid of death? (Kalian bersikeras menyerang kami, apakah kalian tidak takut mati?) Balas Abella memperingatinya dengan Ancaman untuk tidak keras kepala akan keinginannya yang masih menyerangnya.
“Your threats won't work to get us backwards! (Ancamanmu tidak akan berhasil membuat kita mundur!) Balas peretas yang tidak takut akan ancaman itu.
”Okay! don't blame me, I'll come to see you guys, beware if you still insist on attacking him ;)" (Oke! Jangan salahkan aku, aku akan datang menemui kalian, awas kalau kalian masih ngotot menyerangnya ;)) Balas Abella dengan geram.
“We'll wait! ;)" (Kami akan menunggu! ;)) Balas peretas dengan santainya.
Abella dengan marah langsung pergi menuju ke tempat ruang khusus, di mana Abella menyimpan persenjataan berbahaya dalam ruangan tersebut tanpa di ketahui yang lainnya. Ia mulai mengganti gayanya dengan mengganti topeng menggunakan nomex mask dan mengganti bajunya dengan kaus dalam termal di tutupi dengan jaket setelan multifungsi. Ia mengambil pisau tempurnya dengan meletakkan di pinggang yang tertutup dengan jaket beserta dua pistol bersama Amunisi di saku celana yang tersembunyi di samping kanan kirinya serta ia mengambil Stabilized Binoculars dengan persiapan yang telah matang untuk pergi melakukan pelacakan dalam menangkap musuhnya secara pribadi. Abella yang keluar dengan membawa senjata secara diam-diam dalam keadaan marah atas jawaban yang merendahkan. Abella yang melangkah dengan dingin dan tampilan yang berbeda membuat sejumlah ruangan tercengang dengan gaya penampilan Abella yang gagah menakutkan.
“Kirim lokasi semua target yang terkumpul! Ucap Abella sambil berjalan menuju ke arah mobil untuk pelacakannya.
“Siap! Ucap salah tim Grey
Tiga anggota yang sedang di sibukkan dengan mengontrol, memeriksa sambungan jaringan dan memastikan terhubung dengan perintah seluler dan kontrol tablet, Pusat ruang kontrol, C&C Room, personil unit pelacakan, Perintah dan kontrol seluler di ponsel cerdas.
“Semua Okay? Ucap Abella melihat tiga anggotanya yang serius melakukan pekerjaannya dengan baik dan saling bekerja sama.
“Semua oke! Kita dapat berangkat sekarang! Ucap Anpam sambil menengok ke Abella sambil Kaget dengan perubahan penampilannya secara tiba-tiba.
“Apa yang kau bawa? Tanya Anpam melihat Abella membawa Stabilized Binoculars di tangannya.
“Simpanlah! Mari bergerak sekarang, dan periksa, Grey telah mengirimkan lokasi target! Seru Abella sambil memberikan teropongnya ke Anpam dan berjalan ke depan menuju ke dalam mobil.
“Kau baik-baik saja? Kau tak melakukan hal gila kan? Ucap pelan Martin mencegah Abella sebelum masuk ke dalam mobilnya dengan rasa khawatir atas sikapnya, tetapi Abella hanya mengacuhkannya membuat Martin hanya menatap dan mengawasi tindakan Abella atas apa yang akan ia rencanakannya.
“Apa ada masalah? Ucap Dara yang di samping Martin melihat tingkah keduanya ada yang menjanggal.
“Tidak ada! Mari kita melanjutkan Operasinya! Ucap senyum tipis Martin terhadap Dara kemudian masuk ke dalam mobil untuk menyetirnya serta mereka ikut masuk dan duduk sesuai dengan posisi mereka masing-masing yang telah di tempatkan.
Mereka akhirnya mulai bergerak dengan operasi rahasia mereka dalam menangkap target musuh atas penyerangan perusahaan Lambros, ia melakukan pergerakan secara diam-diam tanpa melibatkan pihak berwenang baik itu polisi ataupun FBI.
“Mereka berada di pusat kota, dan yang lainnya berada di gedung tua, sepertinya mereka akan melakukan sebuah transaksi gelap. Seru Dara melihat pergerakan aktivitas target yang berada di gedung tua dengan memperbesarnya.
“Pantau sampai kita mengambil alih. Ucap Abella dengan tabletnya yang sedang menganalisanya.
“Kita harus berhasil mengambil alih carding mereka tanpa mereka menyadarinya. Seru Abella menggunakan mikrofonnya yang telah di rancang.
“Bagaimana bisa? Mereka banyak menduplikatnya. Seru Anpam memantau target lainnya.
“Saya telah membuat Aplikasi khusus untuk menscan dan menguncinya dimana mereka akan melakukan transaksi di situlah peran aplikasi ini akan menangkap uang curian mereka dan mencegat masuk ke kartunya dan aplikasi ini akan melabuhi kartu kredit yang mereka akan masukan, ketika mereka menariknya di situlah aplikasi ini telah menguncinya dengan sandi yang telah aku buat.
“Kau akan menjadi pihak ke-4 untuk mendapatkan uang secara nyata? Dan mereka hanya nilai uang buta. Seru Martin menengok ke Abella atas penjelasannya ke Anpam.
“Mereka pantas mendapatkannya, mereka telah mencurinya maka aku harus mendapatkannya kembali! Jelas Abella menghadap ke Martin.
“Waah aplikasi ini benar-benar virus sangat mematikan! Kau membuatnya begitu tajam dan kejam! Apa kau bisa mengajariku bagaimana membuatnya? Aku akan sangat bangga menjadi muridmu! Seru Dara yang terpukau akan aplikasi baru yang di buat Abella.
“Aplikasi ini aku rancang secara khusus untukku, tidak aku biarkan aplikasi ini berkembang atas penyalahgunaan! Aplikasi ini akan aku hancurkan setelah aku telah membuka kunci dalam pencairan dana. Jelas Abella
“Sangat di sayangkan aku tidak dapat melakukan kesempatan peluang! Ucap Dara dengan nada cemberutnya.
“Tanzow, kau mengubah aplikasi ini dengan penyamaran tanpa di ketahui mereka agar terpasang dan terhubung dalam komputer mereka saat transaksinya. Jelas Abella memberikan perintah di ruang pusat kontrol
“Menyematkannya, baiklah,... Seru Tanzow
“Baik mari kita fokus kembali pada lokasi target. Seru Abella setelah perbincangannya mengenai Aplikasi buatannya.
Mereka yang akan melakukan penyamaran demi uangnya kembali atas kerugian yang di buat sang peretas, menunjukkan kekuatan penyerang yang meremehkannya, dengan melakukan Pemantau suara dan pelacakan lokasi secara bersamaan memudahkan mereka untuk penyamaran secara terpisah. Dara yang akan mulai penyamarannya menjadi salah satu tim mereka dengan menggantikan salah satu klien teknis mereka yang telah menjadi target dalam mengidentifikasi identitasnya, serta menyadap suara dengan berbagai tipuan yang telah di rencanakan untuk mengelabuhi korbannya. Setelah di lokasi pertemuan korban, Dara mulai melanjutkan Aksinya dengan tenang.
“Apa aku sudah mirip? Ucap Dara yang telah menggunakan topeng layer
“Kau sudah mirip dengan target, ingatlah untuk memasangnya! Ucap Anpam yang berada di sisi samping Dara.
“Tenang saja, aku sudah hafal identitas orang ini, aku tahu apa yang harus aku lakukan! Seru Dara dengan santainya
“Baik! Sisanya aku yang urus! Ucap Anpam dengan semangat melihat Dara telah mengubah tampilannya dan bersiap untuk keluar mobil untuk meninggalkan mereka.
Mereka pun meninggalkan Dara berjalan sendiri di lapangan dekat dengan gedung-gedung kosong tak beroperasi, mereka memantau dengan jarak jauh pergerakan Dara dan Anpam mengurus target korban agar Dara dapat menjalankan misinya dengan berhasil.
Sebuah Chak motor datang menghampiri mobilnya, membuat Martin panik seketika melihatnya di sebuah kaca spion, semakin dekat Martin mengenal motor yang di bawa oleh seorang pemuda dengan Jaket hitam itu, semakin ia mengenalnya dengan dugaan yang benar.
“Lan? Ucap pelan Martin yang tiba-tiba motornya berhenti di sampingnya. Martin pun dengan respek ingin membuka jendela kaca untuk memastikannya, tetapi di halangi oleh Abella yang tiba-tiba tangannya memegang tombol pembuka jendela sambil tatapan wajahnya mengisyaratkan untuk tidak membuka. Anpam melihat kehadiran motor yang berada di sampingnya pun terkejut dan sedikit panik.
“Siapa dia? Seru Anpam melalui microfonnya bertanya dengan Abella dan Martin.
Abella langsung mengaktifkan mode bisu pada alat audio suaranya agar dapat berbicara dengan Martin. Martin melihat atas tindakan Abella membuat dirinya curiga akan sikapnya.
“Mengapa Lan di sini? Kau akan pergi bersamanya dengan rencana gila mu? Sadarlah! Seru Martin dengan dingin dan marah.
“Aku telah mengirim tiga anggota kita untuk bergabung melanjutkan misi! Seru Abella dengan mengubah posisi duduknya dan memalingkan wajahnya melihat Martin yang marah terhadapnya.
“Jika kau menganggap ku sebagai kakakmu, dengarkanlah aku! mengerti! Seru Martin kembali dengan geram menengok ke arah Abella.
“Untuk saat ini aku ingin mendengarkan amarahku sendiri! Aku mohon jangan menyulitkan ku karena kekhawatiranmu. Ucapnya
“Rahasiakan ini untukku dan lainnya,... aku akan bertindak tanpa melibatkan kalian ataupun perusahaan. Jadi kalian tenanglah,... Ucap Abella kembali melihat Martin yang menahan marah.
“Kau bilang tenang! Kita bersama-sama untuk menangkap target tetapi kau! Seru Martin
“Pemikiran kita berbeda, aku menjalani arah pilihanku, kalian menjalani pilihan kalian dengan tenang tanpa ada ancaman pihak luar yang membawa nyawa kalian. Jelas Abella melihat sikap Martin yang dingin dan memalingkan wajah untuk tidak melihat Abella atas kekesalan pemikiran Abella yang gila!
“Aku pergi! Mereka akan tiba 3 menit lagi! Ucap Abella mengambil tas berisi seluler, teropong dan tablet canggihnya yang selalu menjadi andalan Abella dalam melihat peta maps secara real time.
Abella langsung keluar dari mobil bersama dua tas yang berada di punggung dan satunya di tangannya. Abella cepat-cepat menaiki motor dan pergi tanpa sepengetahuan yang lainnya kecuali Martin, Lan dengan melaju cepat langsung menuju ke arah target yang telah Abella rencanakan sebelumnya. Ia akan menuju ke tempat peretas yang merendahkan sistem kelemahan cyber perusahaannya, kemarahan akan kata-kata yang terus melayang dalam pikirannya tiada hilang membuat dirinya ingin menuntaskannya melacak dan membuktikan akan kekuatannya untuk datang menemuinya melalui titik koordinat yang telah di temukan dan di tangkap alamat ID.