Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMELUK
"Jo??. benerkan ini dirimu astagah aku kira aku salah orang melihat mu dari sana" ucap salah seorang perempuan menepuk baju Jonathan yang tengah sibuk melihat-lihat buku menu.
"Liv? " Jonathan mengerutkan kening nya melihat Olivia yang berdiri di sebelah nya
"Sedang apa kau disini? " tanya Jonathan
"Tadi aku habis berbelanja, aku mau makan siang dan melihat mu disini. Apa aku bisa bergabung? " kata Olivia sangat frontal tanpa menyapa Elia yang duduk di hadapan Elia.
"Oh iya... tentu. Silahkan " ucap Jonathan mempersilahkan Olivia duduk namun matanya ragu-ragu menatap Elia yang sejak tadi memandangi nya dengan melipat tangan di dada dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.
Tanpa ada apa-apa dan rasa enggan Olivia malah duduk di samping Jonathan dengan senyum yang sangat lebar. Elia sangat terkejut dengan kelakuan Olivia yang benar benar dia rasa tidak sopan ini.
"Dia mengataiku tidak sopan kemarin. Padahal mereka yang saat ini sangat tidak sopan dan tidak tau malu" batin Elia.
"Hai... Olivia" ucap Olivia memberikan tangan nya untuk berjabat tangan pada Elia. Seolah mereka belum pernah bertemu dan tidak saling mengenal padahal terakhir kalo mereka bertemu dengan Olivia justru mengancam Elia .
"Elia" ucap Elia tanpa menerima jabat tangan dari Olivia dan kemudian dia membuang wajah nya.
"Ayo kita pesan makan" ucap Olivia yang mengingatkan Jonathan untuk melanjutkan aktivitas nya untuk melihat menu tadi.
"ahkkk aku justru jadi lebih berselera menjambak rambut perempuan ini" gumam pelan yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
Setelah mereka memilih menu makananannya. Olivia dan Jonathan bercerita tentang salah satu teman mereka yang akan menikah sementara Elia memainkan ponsel mya menahan kesal. Elia menghabiskan makanannya dengan cepat bukan karena ia lapar atau menyukai makanan itu tetapi karena ia ingin cepat cepat berlalu dari tempat itu. Akan tetapi saat ia selesai makan, Jonathan belum juga selesai makan.
"Mau kemana kau? " tanya Jonathan saat melihat Elia bangkit dari tempat duduk nya.
"Toilet" ucap Elia ketus lalu berlalu pergi menuju toilet. Ia mengepalkan tangannya karena emosi dan kemudian air mata nya turun karena tak satu kata pun bisa dia utarakan untuk menggambarkan perasaan nya saat ini. Lama Ia membilas wajah nya yang terasa panas. Kemudian ka kembali ke restaurant tempat mereka makan tadi. Namun sampai Elia kembali dari Toilet Jonathan baru saja menyelesaikan suapan terakhir nya.
Setelah beberapa menit Elia menunggu dengan berpura pura mengotak-atik ponsel nya Elia melihat kunci mobil yang Jonathan letakkan di meja di samping ponsel nya.
"Aku duluan. Jika dirimu selesai nanti jangan lupa bawa barang belanjaan. Aku tunggu di mobil" ucap Elia tanpa menunggu jawaban dari Jonathan, ia langsung beranjak untuk pergi ke mobil mereka.
Tidak berapa lama Jonathan datang dengan membawa trolli dan membuka pintu belakang. Elia menyadarinya namun ia mengabaikan nya dan tetap memainkan ponselnya alhasil Jonathan menyusun sendiri barang-barang itu di mobil.
Sebenarnya Jonathan tidak ada masalah dengan itu. Ia menyusun barang belanjaan itu dan kemudian melajukan mobil nya menuju rumah. Diperjalanan tidak ada satu kata pun yang keluar dari bibir Jonathan maupun Elia sampai mobil mereka masuk ke halaman rumah, Jonathan menurunkan belanjaan itu lagi sementara Elia langsung masuk menuju dapur tanpa membawa satupun barang belanjaan itu.
Jonathan harus beberapa kali bolak-balik masuk rumah untuk melakukan mengambil. barang belanjaan karena barang belanjaan mereka memang tergolong banyak dan beragam.
CUPP....
Tiba tiba saja Jonathan membalik badan Elia saat Elia tengah menyusun barang-barang itu di kulkas mereka. Kini Jonathan memagut bibit ranum Elia. Elia yang tersadar segera menjauhkan dirinya.
"Jonathan... kamu apaan sih? " ucap Elia memukul dada Jonathan dan hendak menghindari Jonathan.
"Apa??! Kenapa?!, kau tidak mau melakukan nya denganku? kau mau melakukannya dengan mantan pacar mu itu? Kata Jonathan marah
Astagahhh... Elia sunggu tidak memahami jalan pikiran Jonathan saat ini. Dia tidak menyangka bahwa dirinya akan menikahi laki-laki yang playing victim seperti ini.
"Maksudmu apa sih? Kamu selalu membahas mengenai Reza jadi bagaimana dengan Olivia? "
Jonathan tertawa kecil. "Jelas itu berbeda, aku dan Olivia itu bersahabat sejak dulu sementara kau? Reza itu adalah mantan mu dan kau masih menerima pemberian dari dia! Kenapa? kau ingin kembali dengan nya? Iya?! " Teriak Jonathan di hadapan Elia sampai Elia bahkan menutup mata nya karena takut. Dia tidak pernah dibentak sekeras ini. Bahkan Jonathan tampak hampir melahapnya seperti singa yang sedang lapar.
Elia sedikit menunduk dan memejamkan mata nya. Air mata nya mengalir tak bisa ia bendung lagi.
"bukankah itu ucapan yang klise Jonathan, maksudmu kamu bisa bergaul dengan perempuan lain sementara aku tidak bisa berteman dengan laki laki lain lagi? padahal sudah kukatakan aku dan Reza hanya sebatas Mitra kerja Jonathan, aku tidak berkomunikasi dengan dia selain mengenai pekerjaan. Bahkan untuk pekerjaan sebisa mungkin dia selalu berkomunikasi dengan staff ku, bukan denganku langsung" ucap Elia pelan dengan mata yang terpejam dan air mata yang terus mengalir.
Melihat Elia yang seperti itu, perasan Jonathan berubah yang tadi berapi-api menjadi sebuah penyesalan.
Entah lah, hanya saja merasa Elia tidak pernah seperti ini entah itu dihadapannya atau dengan orang lain. Yang ia tahu Elia punya dua tipe jika ribut atau kesal pada orang. Yang pertama jika dia sedang ingin ribut dia akan melawan dan sangat garang atau yang kedua, jika dia akan diam tanpa merespon kemarahan orang tersebut. Dia tidak pernah terang-terangan menangis seperti ini.
Dengan ragu-ragu ia membawa Elia kepelukan nya. Tanpa sadar ia mengusap-usap rambut Elia. Sementara Elia semakin menangis.
"Jangan pernah berhubungan lagi dengan mantan mu itu dan jangan pernah menerima apa pun dari dia lagi" ucap Jonathan kini dengan suara yang pelan namun masih terdengar oleh Elia. Dan dengan perlahan, hampir tak terlihat Elia menganggukkan kepala nya.
CUP....
Jonathan menyatukan bibir mereka lagi dan Elia pun kini sudah mulai merespon dan mulai bisa mengimbangi Jonathan. Sampai akhirnya mereka lanjut melakukan hal itu lagi di sofa ruang tamu rumah mereka sampai beberapa kali dan kali ini. baik itu Jonathan ataupun Elia lebih menikmati daripada yang mereka lakukan sebelum--sebelumnya.
*****
udah ninggalin kamu semalaman
kamu cukup dewasa untuk mengatasi keadaan mu👍👍👍👍
setelah ini coba la cuek...
jangan mau ya diajak bobo bareng lagi ma suami labil mu...
apakah dengan Olivia brengsik...
disini letak ketidak dewasaan mu...
semakin senang Reza memainkan emosi mu
karena takut bangkai mu ke buka Reza..
malah marah balik ke Elia..😠😠😠
apa kabar kamu yang di apartemen Oliv ... bahkan sampai tidur disana tanpa rasa canggung...
kenapa gak ambil gambarnya sih...
biar lebih akurat
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...