NovelToon NovelToon
Scandal Terlarang Sang Mafia

Scandal Terlarang Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Percintaan Konglomerat / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Mafia / Cintapertama / Tamat
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Irene Larasati seorang polisi wanita yang ditugaskan menyamar sebagai karyawan di perusahaan ekspor impor guna mengumpulkan informasi dan bukti sindikat penyeludupan barang-barang mewah seperti emas, berlian dan barang lainnya yang bernilai miliaran. Namun, bukannya menangkap sindikat tersebut, ia malah jatuh cinta kepada pria bernama Alex William, mafia yang biasa menyeludupkan barang-barang mewah dari luar negri dan menyebabkan kerugian negara. Alex memiliki perusahaan ekspor impor bernama PT Mandiri Global Trade (MGT) yang ia gunakan sebagai kedok guna menutupi bisnis ilegalnya juga mengelabui petugas kepolisian.

Antara tugas dan perasaan, Irene terjerat cinta sang Mafia yang mematikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Alex tersenyum hambar seraya memalingkan wajah ke arah samping, kedua tangannya masih berada di dalam saku celana hitam yang ia kenakan. "Dasar tua bangka, udah bau tanah juga masih aja mikirin duit. Bukannya tobat, malah makin gila. Gimana Indonesia kita bisa maju kalau pejabatnya kayak dia?" batinnya, merasa kesal.

"Sayang sekali, Pak Burhan. Sepertinya, pengiriman nanti malam batal," jawab Alex, kembali memandang wajah Burhan.

Burhan terkejut. "Lho, kenapa? Apa ada kendala? Apa polisi lagi ngintai Anda lagi seperti tujuh tahun lalu?"

"Saya lagi berfikir buat melakukan pengiriman secara legal, Pak. Hmm ... saya sadar kalau perbuatan saya ini udah sangat merugikan negara, gak masalah ngeluarin uang agak gede dikit. Toh, saya juga gak akan rugi."

Burhan terdiam, memandang Alex dari ujung kaki hingga ujung rambut dengan kening dikerutkan. Bisnis ilegal Alex sudah berjalan selama puluhan tahun. Puluhan miliar pula pundi-pundi uang memenuhi sakunya. Jika Alex mengakhiri bisnis ilegalnya dan melakukan pengiriman secara legal, maka salah satu penghasilan terbesarnya akan hilang.

"Si Alex kesambet setan apa, ya? Ko tumben otaknya waras? Nggak, saya gak bakalan ngizinin dia melakukan pengiriman secara legal, salah satu sumber duit saya ilang dong nanti. Kenapa dia tiba-tiba kayak gini?" batin Burhan bertanya-tanya.

"Pengiriman secara legal itu ribet, Pak Alex. Duit yang harus dikeluarin juga lumayan banyak lho. Lebih enak kayak gini, aman dan menguntungkan lagi," ucapnya dengan wajah datar.

Alex tersenyum tipis. "Stt ... kita bicara lagi nanti, takut ada buzer. Anda gak mau sampe ketangkep dan masuk penjara, 'kan?" bisik Alex seraya menatap sekeliling. "Nanti saya hubungi Anda lagi, oke?"

Alex melangkah melintasi Burhan seraya menepuk pundaknya pelan. Meninggalkan pria itu begitu saja. Burhan memutar badan, menatap Alex dengan heran dan perasaan kesal.

"Sial, awas aja kau, Alex. Kalau kau berani sama saya, saya gak akan segan menjebak dan menjebloskan kau ke penjara," batinnya.

Burhan merogoh saku jas hitam yang ia kenakan, meraih ponsel canggih lalu menatap layarnya sejenak sebelum akhirnya melakukan sambungan telepon.

"Halo," sapanya, meletakan ponsel di telinga.

"Iya halo, Pak Bos," samar-samar terdengar suara seorang laki-laki di dalam sambung telepon.

"Saya ada tugas penting buat kamu, Ryan. Kamu awasi Alex William, dia lagi ada di Rumah Sakit sekarang. Kamu pantau dia 24 jam dan laporin ke saya setiap gerak geriknya, paham?"

"Paham, Pak Bos. Siap laksanakan."

Burhan mengakhiri sambungan telepon, melangkah ke arah yang sama seperti Alex. Ia penasaran dengan apa yang terjadi dengan sang mafia. Dirinya pun ingin tau, sedang apa Alex William di sana, di salah satu Rumah Sakit terbesar di kota Jakarta. Burhan menghentikan langkah di koridor saat melihat Alex keluar dari dalam ruangan ICU bersama si kembar. Keningnya mengerut dan bersembunyi di balik tembok. Memandang Alex dan si kembar dengan perasaan terkejut.

"Mereka siapa? Sejak kapan Alex punya anak kembar?" batinnya.

***

Dua jam kemudian, Irene sudah dipindahkan ke ruangan rawat inap. Ruang VVIP yang menyediakan pasilitas setara kamar hotel. Ranjang besar dan nyaman, sofa, lengkap dengan televisi berukuran besar, bahkan dapur mini pun tersedia di sana. Si kembar nampak tengah duduk di tepi ranjang.

"Aku kangen banget sama Ibu," rengek Wilona, memandang wajah Irene dengan sayu.

"Ibu tau nggak, rumah Ayah guedeee banget, kayak istana. Kata Ayah, kita bakalan tinggal di sana," seru William, seraya merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. "Aku gak nyangka lho, ternyata Ayah sekaya itu."

Irene tersenyum kecil, memandang wajah si kembar penuh kerinduan. "Gimana, kalian senang tinggal di rumah Ayah?"

Wilona menggelengkan kepalanya, sementara William melakukan hal sebaliknya.

"Rumahnya terlalu gede, Bu. Aku takut. Apalagi gak ada Ibu," rengek Wilona seraya menghela napas panjang.

"Kalau aku sih, suka banget tinggal di sana. Aku bebas berlarian ke sana ke mari. Mbak-mbaknya juga baik banget," seru William dengan senyum lebar.

Irene mengerutkan kening. "Mbak-mbak?"

"Iya, Bu. Kami masing-masing punya satu pengasuh."

Irene mengangguk pelan lalu menatap sekeliling. "Sekarang, Ayah kalian ke mana?"

"Tadi sih bilangnya mau beli makanan buat kami, tapi ko lama banget, ya?" jawab William dengan wajah datar.

Tidak lama kemudian, pintu ruangan pun dibuka dari luar, Alex melangkah memasuki ruangan dengan ditemani kedua pengasuh si kembar. Alex sengaja membawa mereka berdua untuk menyediakan kebutuhan si kembar karena mulai hari ini, kedua anak itu akan turut menemani ibunya di sana.

"Ayaaah!" seru William, turun dari ranjang lalu berlari menghampiri sang ayah.

Alex merentangkan kedua tangan, segera memeluk William lalu menggendongnya dengan senyum lebar. "Gimana, kamu suka sama ruangannya?" tanyanya.

"Suka, Yah. Sukaaa banget, mulai sekarang aku boleh 'kan nemenin Ibu di sini?" tanya William, memandang wajah sang ayah dengan senyum lebar.

"Tentu saja boleh," jawab Alex lalu mengalihkan pandangan matanya kepada Linda dan Yanti, pengasuh di kembar. "Kalian makan dulu sama Mbak ya. Ayah beliin makanan enak buat kalian berdua."

William mengangguk lalu turun dari gendongan sang ayah. "Yeeey ... aku makan dulu ya, Yah," jawabnya masih dengan senyuman yang sama.

Hal serupa pun dilakukan oleh Willona, Yanti dan Linda nampak ramah menuntun mereka berdua menuju sofa. Kedua wanita berpakaian hitam putih itu menyuapi mereka. Sementara Alex, melangkah menuju ranjang dengan senyum lebar, kedua matanya nampak lekat dalam memandang wajah Irene, tatapan sayu penuh rasa cinta.

"Gimana keadaan kamu, Sayang?" tanyanya, menghentikan langkah tepat di tepi ranjang. Alex tiba-tiba mengecup kening Irene dengan lembut membuat wanita itu terkejut.

"Kamu apaan sih, Mas Alex? Malu diliat anak-anak," tegur Irene, wajahnya seketika memerah, tersipu malu.

Alex menoleh dan menatap si kembar. "Kenapa harus malu segala? Lagian, mereka juga seneng ngeliat orang tuanya romantis kayak gini," jawabnya, lalu kembali memandang wajah Irene.

"Tapi tetep aja, Mas. Kata siapa kamu boleh nyium aku kayak gitu?"

"Hmm ... apa kamu lupa sama apa yang kamu ucapin sebelum kamu pingsan?"

Irene terdiam sejenak, menggerakkan bola matanya ke kiri dan ke kanan. "Emangnya aku ngomong apaan?" tanyanya benar-benar tidak mampu mengingat, yang ada di otaknya kala itu hanyalah kematian. Ia pun tidak menyangka akan diberi kesempatan kedua oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Alex tiba-tiba mendekatkan wajahnya di telinga Irene, lalu berbisik lirih. "Kamu bilang i love you. Saya ingin mendengarnya sekali lagi dari mulut kamu, Irene."

Bersambung ....

1
kalea rizuky
kok g lanjut
Daroah339
lama banget ini kelanjutannya
Daroah339
lama banget ini kelanjutannya
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
aamiinn
Anala.
seperti jebakan tapi gimna yah hmm🤔
Bunda HB
bilang sama pak burham David udah m***r 🫢🫢😅😅
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
gimana mo atur jadwal sama mayat..???
Hatus
Mampir thor😊
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
dikitnya
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
sabar lex, arman sedang mencari solusi
Anala.
harus nya kamu bawa, jung ba reum ene
Anala.
ada maksud dia pak, udang balik bakwan
Anala.
ih Alex malu
Lilian
Peluru belum sampai kena ke Irene, Alex keburu nembak David Duluan...
abimasta
koq tiba2 david datang
abimasta
betul irene,si david harus disingkirkan
Abian Arka
top
༄༅⃟𝐐.𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
apakah kali ini irene akan luluh?
Jamayah Tambi
Betuah punya anak
Jamayah Tambi
Davidcyg salah dan cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!