Ternyata Aku Adalah Madunya

"Gue kurang apa sama Lo b*jingan hah!! Lo mau apapun gue kasih, rumah ini aja sekarang udah jadi milik lo dan sekarang Lo udah dapetin ni rumah dan Lo langsung bertingkah seakan seluruh dunia udah jadi milik lo" amuk Aura

Plakkkk.....

"Apa sebenernya burung Lo sehat - sehat aja. Tapi Lo gak mau berhubungan sama gue karena cewe jal*ng ini Aldan!!" amuk Aura

"Aku bisa jelasin semuanya, kamu sabar dulu. Ini semua cum-" bela Aldan namun di potong langsung Aura

"DIEM.... Lo jahat ya!! Kurung apa gue sama Lo. ALDAN!!" lirih Aura dengan air mata mulai keluar dengan deras.

Aura langsung berlari ke kamarnya sambil menangis, meninggalkan orang - orang yang masih terdiam dan tercengang melihat apa yang di berikan Aura kepada Aldan.

Apalagi Vega yang melihat bukti yang di bawa Aura, membuat dia bingung dan tidak tau harus melakukan apa.

Brakk....

Pintu kamar Aura di banting dengan sangat keras membuat orang - orang Yang ada di lantai satu kaget.

"Maksudnya apa ini bang?" tanya Virsa sambil menunjukan foto Aldan dan Caca

"Ini semua editan jangan percaya. Dia cuma..." ucap Aldan yang bingung harus melanjutkan kata - kata apa

"Kenapa kamu gak lanjutin ucapan kamu? Kamu tidur sama jalang ini? Sejak kapan ALDAN!!?" dingin Vega dengan tatapan yang di penuhi amarah

"Ahhh tapi buat apa jelasin juga. Buktinya udah ada semuanya, berarti kamu berubah bukan karena si Aura tapi karena jalang ini ternyata Aldan" lanjut Vega

"Aku bisa jel-"

Plakkkkk.....

Tamparan keras mendarat di pipi Aldan dengan sangat cepat sampai Aldan menoleh ke kanan dan merasakan pipinya yang kesakitan.

"Kamu jahat" lirih Vega

Vega langsung pergi ke kamar nya...

Brakk....

Pintu kembali di tutup dengan kencang.

"Bang in-ini gimana maksudnya? Bener ini Lo?" tanya Dion

Hah......

Aldan tidak menjawab ucapan adiknya itu dia hanya bisa menghela nafasnya....

Awalnya saat Aura pulang dia ingin mempermalukan Aura dan memperlihatkan kekutan pemilik rumah sesungguhnya di depan keluarnya.

Namun malah dirinya lah yang di permalukan dan yang lebih parah istri yang dia cintai ikut marah dan membanting pintu.

Sedangkan di lantai dua, Aura sedang memutar mutar bantal karena senang.

Mungkin sebentar lagi akan terjadi kegaduhan spektakuler yang terjadi di rumah ini.

Karena sudah lelah Aura masuk ke kamar mandi untuk berendam di bathtub dengan air hangat yang ditaburi bunga mawar harum.

"Ah enaknya" ucap Aura

Dia bersantai dengan sangat gembira bahagia, berbeda dengan keadaan Vega yang terlihat kacau semua barang yang ada di dalam kamar hancur.

"baj*ngan si*lan kau Aldan, kurang apa aku selama ini hah? Aku sudah merelakan kamu mendua dan sekarang kamu main bersama jal*ng lain si*lan!!!" amuk Vega

Akhhhhhhh.....

Teriak Vega dengan sangat keras.

"Gimana ini mah?" tanya Vior yang mendengar amukan Vega

"Kita pulang aja. Mamah puyeng di sini" jawab rianti

"Yaudah kita pulang sekarang aja" ucap Vior

"Bang kita pulang aja lah. selesain dulu masalah Lo sama mereka" lanjut Vior

Namun Aldan hanya Diam tidak membalas ucapan Vior.

Mereka pun keluar dari rumah dan pulang, sedangkan Virsa masuk ke dalam kamar tanpa bersuara.

Sedangkan Vega masih mengamuk di dalam kamar nya.

Hah......

Aldan hanya bisa menghela nafas panjang, dia langsung bangun dari duduknya dan berjalan menuju kamar atas.

Tak.... Tak... Tak....

Aldan perlahan berjalan menaiki tangga dan sesampainya dia di depan pintu kamar dia membuka pintu kamar namun.

Cklek..... Cklek.....

Pintu kamar tidak bisa di buka dan terkunci dari dalam.

"Aura buka" panggil Aldan

Namun tidak ada sautan dari dalam kamar hening.

"Aura buka pintunya Aura. Aku udah ngantuk" ucap kembali Aldan

Namun Aura tidak membuka pintu dan tidak ada suara dari dalam kamar.

"Si*lan. Siapa sih yang kasih tu foto!!" emosi Aldan

"Gue harus cari si Caca pasti dia yang kasih foto itu sama si Aura" lanjut emosi Aldan.

Aldan pun dengan wajah marah langsung pergi ke kamar Yang terletak di samping kamar Aura.

Itu adalah kamar Aura dulu saat orang tua Aura masih ada.

Pagi Hari

Aura sudah tidak ada die sudah pergi ke kantor pagi hari bukan karena menghindari Aldan tapi memang ada meeting pagi yang harus dia hadiri.

"Mpok Aura mana?" tanya Aldan

"Nona Aura sudah pergi ke kantor tuan" jawab Mpok Mira

"Mbak Vega?" tanya kembali Aldan

"Mbak Vega belum keluar dari kamar" jawab Mpok Mira

"Oh" balas lesu Aldan.

Aldan beranjak dari duduk nya dan pergi ke kamar Vega.

Cklek....

Pintu terbuka, dan Aldan melihat kamar Vega yang sangat berantakan.

Aldan melihat Vega yang tertidur di sofa dengan keadaan rambut acak acakan dan mata terlihat bengkak karena semalam dia menangis terus menerus.

Aldan menghampiri Vega, dengan pelan Aldan membersihkan tempat tidur yang sudah sangat berantakan.

Setelah bersih Aldan memindahkan Vega dengan lembut ke tempat tidur.

Terlihat dari wajah yang tadi tertutup dengan rambut, air mata yang masih mengalir dan mata yang bengkak membuat Aldan terdiam.

"Maaf sayang" ucap nya lirih.

"Kamu harus jelasin semuanya" balas Vega yang tiba - tiba membukakan matanya.

"Aku akan jelasin semuanya sama kamu. tapi kamu jangan marah dulu sebelum aku jelasin semuanya ya" ucap Aldan

Vega pun hanya mengangguk mengiyakan ucapan Aldan.

"Jujur foto dan vidio yang Aura berikan itu semuanya gak bener. ada orang yang mau fitnah aku dan jatuhin aku di perusahaan. Aku udah cari tau tadi malam dan orang itu Adalah orang yang tidak menyukai aku di kantor sayang. Jadi aku yakin foto dan vidio itu semuanya hanya editan sayang, kamu tau kan aku gak pernah main sama cewe lain selain si Aura, Aura pun aku belum pernah sentuh dia karena perjanjian kita kan aku gak ingkari itu kan. Kamu gampang percaya cuma dari bukti vidio dan foto kaya gitu, jaman sekarang foto vidio bisa di palsukan sayang, kamu harus percaya sama aku" bohong Aldan dia sama sekali tidak mencari tau siapa pengirim vidio dan foto dia hanya asal bicara, karena dia tau Vega akan mempercayai ucapan nya.

"Kamu gak bohong kan?" tanya lirih Vega

"Sayang kapan sih aku bohong sama kamu" ujar Aldan sambil mengelus kepala Vega dengan lembut

Vega pun langsung bangun dan memeluk erat Aldan.

"Maaf ya aku gak percaya sama kamu kemarin dan aku juga gak mau dengerin penjelasan kamu kemarin" lirih Vega

"Gak papa sayang. Maaf ya kamu jadi ada di situasi seperti ini" ucap Aldan

Aldan tersenyum melihat Vega yang luluh dengan kata - kata palsunya.

"Ternyata dia juga bodoh. Lumayan lah biar gak ribet" ucap Aldan dalam hati

"Nanti sore kita makan di luar sama Keluarga aku ya, kita rayain anniversary pernikahan kita yang ke 3 tahun" ujar Aldan

"Iya sayang, kamu inget ternyata anniversary kita?" tanya tak percaya Vega

"Inget lah. Kan setiap tahun aku yang pertama ngucapin" jawab Aldan

Mereka pun berpelukan kembali dengan erat.