NovelToon NovelToon
Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Rahim Satu Miliar : Bukan Sekedar Pengganti

Status: tamat
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Pengganti / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Angst / Tamat
Popularitas:290.4k
Nilai: 5
Nama Author: Kinamira

Di negara barat, menyewa rahim sudah menjadi hal lumrah dan sering didapatkan.
Yuliana adalah sosok ibu tunggal satu anak. Demi pengobatan sang anak, ia mendaftarkan diri sebagai ibu yang menyewa rahimnya, hingga ia dipilih oleh satu pasangan.
Dengan bantuan alat medis canggih, tanpa hubungan badan ia berhasil hamil.
Bagaimana, Yuliana menjalani kehamilan tersebut? Akankah pihak pasangan itu menyenangkan hatinya agar anak tumbuh baik, atau justru ia tertekan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinamira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Clara Hamil

"Bagaimana? Hasilnya sudah keluar?" tanya Clara sembari menempelkan ponselnya di depan telinga.

Ia tampak mendengarkan jawaban dari suara sambungan telepon itu. Bola mata Clara melebar dan senyumnya mengembang, seolah mendapatkan berita yang baik.

"Benarkah? Akhirnya!" jerit Clara bahagia, tangannya terulur menyentuh perutnya yang rata.

Setelah mendapatkan kabar gembira itu, wanita itu pun mengulum senyum menatap benda pipih bergaris dua merah di sana.

"Karena hasilnya sudah sesuai, aku akan beritahu Sean kalau hamil, dan semoga wanita itu juga diusir nantinya," batinnya mengulum senyum lebar, sembari menggenggam erat benda pipih tersebut.

Clara bangkit, berjalan santai keluar dari kamarnya. "Sean! Sayang!" serunya dengan penuh semangat dan suara yang terdengar begitu senang.

"Iya, aku di bawah!" balas Sean ikut berteriak.

Clara mengulum senyum. Tangannya menyisir lembut rambutnya, merapikan sedikit penampilan untuk menuruni tangga menemui suaminya.

Saat sudah berada di lantai empat, ia melihat Sean yang tampak fokus pada layar iPad di pangkuannya.

"Sean," suara lembut Clara membuat pria itu menoleh, dan memberikan senyuman terbaiknya.

Clara berjalan lembut, menghampiri, dan segera duduk di samping Sean.

"Sean, aku punya sesuatu untuk kamu," ucap Clara menarik tangan Sean dan meletakkan kepalanya di pundak pria itu.

"Apa itu?" tanya Sean.

"Sesuatu yang pasti kamu suka," balas Clara lagi, membuat Sean tersenyum gemas.

"Tentu saja. Apapun yang kamu berikan, pasti aku suka," tanggap Sean.

Sean meletakkan iPad di sebelahnya, lalu menarik Clara naik ke pangkuannya.

"Apa itu hem?" tanyanya menatap penuh kelembutan pada wanita itu.

Clara tersenyum perlahan mengeluarkan benda di tangannya, dan memperlihatkan bagian dua garis merah pada Sean.

Bola mata Sean melebar. Jelas ia sangat mengerti benda apa itu. Wajahnya syok dan terkejut membuatnya tidak mampu berkata-kata.

"Ini?" Sean meraihnya dengan tangan sedikit gemetar.

"Aku hamil Sean. Aku hamil," ucap Clara sembari mengulum senyum lebar dan mata yang berkaca-kaca.

Sean masih terdiam. Ia menatap wajah Clara dengan serius untuk mendapatkan jawaban pasti, lalu beralih menatap perut Clara yang rata.

Bahagia, dan khawatir menjadi satu. Ia turut bahagia karena harapan Clara menjadi nyata. Namun, rasa khawatirnya bercabang dua. Khawatir anak dalam kandungan Yuliana akan tersingkirkan, baik dari dunia, ataupun dari hatinya sendiri. Dan juga khawatir jika Clara kembali sakit karena kehamilan sebelumnya yang dua kali keguguran.

Dan dua perasaan itu membuatnya masih belum bisa berkata apapun.

Clara menarik wajah Sean agar menatapnya. "Sean, kenapa kamu diam saja? Apa kamu tidak senang? Apa karena kamu sudah mengharapkan anak di kandungan wanita itu?" tanyanya dengan wajah yang sedih.

"Hah?" Sean segera mengendalikan perasaannya. Ia mengusap lembut wajah Clara. "Bukan seperti itu sayang. Aku bahagia, sangat bahagia, tapi juga khawatir, kalau kamu sakit lagi. Kamu ingat kan, waktu kamu keguguran, kamu selalu di rawat di rumah sakit, dan koma berhari-hari, aku takut itu sayang," ungkap Sean dengan sedikit menutupi sisi lainnya.

Clara tersenyum kecil, dan menggelengkan kepala. "Tidak Sean, aku yakin kali ini aku akan kuat. Aku akan menjaga apa yang aku konsumsi," ucapnya dengan penuh tekad dan keyakinan, membuat Sean hanya bisa mengulum senyum.

Tangannya terulur mengusap lembut perut rata itu. "Baby, apa kamu benar-benar hadir di dalam sana?" batinnya kembali mendongak menatap Clara.

"Kita ke rumah sakit ya," ajaknya yang dibalas anggukan yakin dan senyum lebar dari istrinya.

Clara menangkup wajah Sean dan menatapnya dengan serius. "Anak ini pasti akan lahir Sean. Aku akan berusaha. Jadi, kita tidak butuh anak dalam kandungan wanita itu, iyakan?" ucapnya dengan tegas, mengucapkan kalimat akhirnya itu, berharap Sean akan patuh padanya.

Sean terdiam beberapa saat, pikirannya bergelut dengan benaknya. Dengan berat hati ia mengangguk mengiyakan, membuat Clara mengulum senyum lebar.

"Kalau begitu ayo buat wanita itu keguguran," ajak Clara lagi membuat bola mata Sean melebar.

"Kita—, kita juga harus bicara sama Mommy dulu," ucapnya mulai merasa gugup hingga keringat dingin hadir di keningnya.

"Mommy pasti tidak setuju Sean. Mommy ataupun wanita itu pasti tidak mau menggugurkan kandungan itu, jadi ayo kita buat dia keguguran saja," ucap Clara membuat bola mata Sean semakin melebar tajam.

Haruskah seperti itu?

Kenapa ia merasa, Clara terlalu keterlaluan untuk mencapai keinginannya.

Namun, detik berikutnya, jika dipikirkan dalam posisi Clara, Sean mengerti kenapa Clara begitu tak menyukai anak dalam kandungan itu.

Meski itu anak mereka. Clara hanya ingin menjadi seorang Ibu seutuhnya yang mengandung dan melahirkan anak mereka sendiri.

"Bagaimana ini?" batinnya mulai kembali dilema. Mengingat Clara yang selalu melakukan apapun untuk mencapai keinginannya, membuatnya takut Clara melakukan sesuatu yang buruk pada Yuliana.

Clara menangkup wajah Sean dengan lembut namun juga tegas, membuat dunia Sean seolah berhenti menatap bola mata itu.

"Ingat Sean, aku ingin anak itu digugurkan. Aku tidak ingin ada keturunan keluarga Sawyer yang bukan dari rahimku!" ucap Clara dengan tegas membuat Sean semakin lemas, dan pandangannya tiba-tiba menghitam. Mungkin karena terlalu syok setiap ucapan Clara membuat kesadaran seakan menghilang.

Sean memejamkan mata erat, mencoba untuk tenang dan mengumpulkan kesadarannya kembali. Namun, tiba-tiba saja sebuah suara lembut terdengar.

"Daddy ...." Suara lembut yang diiringi sesosok anak kecil yang tersenyum muncul dalam bayangannya, namun hanya sekilas membuatnya seketika terkejut dan melebarkan mata, hingga suasana kembali menghadapkannya pada Clara.

"Sean, kenapa kamu diam saja?" tanya Clara yang sudah bangkit dari pangkuannya.

"Kamu tidak senang ya? Kamu mau mempertahankan anak itu?" ucap Clara mendesak sebuah jawaban.

Bibir Sean bergetar tak tau harus memberi jawaban apa. Setiap ucapan Clara ia dengar dan otaknya menerima dan mencernanya, namun benaknya bergantian mengingat setiap kenangan yang dia rasakan gerakan perut Yuliana.

Sean menghela nafas kasar, lalu mengulum senyum tipis menatap istrinya. "Kita pikirkan itu nanti ya. Kita pastikan anak kita dulu. Karena pasti tidak mudah juga menyingkirkannya, dia punya Mommy dan Daddy yang membela," tuturnya dengan lembut.

Ucapannya yang bermaksud melindungi Yuliana, yang terkesan akan mendukung istrinya.

"Hm?" Clara cemberut, namun akhirnya ia mengangguk. "Aku yakin, aku hamil, dan aku bisa menghadapi kehamilan ini. Jadi, ingat janji kamu Sean!" ucapnya dengan tegas membuat Sean hanya bisa menanggapi dengan senyum tipis yang terpaksa, dan tatapan yang kosong.

1
Mamah Enung
mungkin bukan anak Sean yang di kandung Klara orang tua Sean tau aganya
Heriyani Lawi
sdh tau clara jahat kok yuliana tdk dijaga bodyguard, katanya org kaya. ceritanya byk yg ga msk akal
Heriyani Lawi
yuliana wanita munafik, kok mau2nya diajak zina terus, imannya tipis, mau2 aja disuruh dtg ke kantor menyerahkn diri
Heriyani Lawi
thor, apa bedanya pria dan laki2 ?
Alni Lestari
mampir kk
Sunarti Sunarti
Luar biasa
Bunda
sellyna??
Yusna Wati
bingung ini ceritany udh 5 tahun tanpa ikatan pernikahan
Nik momRiz&Ga
alurnya bagus, runtun n tertata rapi.jangan ada dendam evan, ckup happy ending. tapi d akir part belom ada kata tamat jadi moga ada bonscap.
Bunda
mampir kak 🙏🏻
Kostum Unik
Jgn keterlaluan Thor masa tingginya gk sampe 150cm. 160cm lah /Gosh/..
sasa adzka
maaf Thor baru mampir.. ehhh baru 2 x koment.. bagus ceritanya Thor..

malah bagus itu Sean bucin sama Anna nanti nya..
akhh aku lanjut baca lagi Thor 😍😍😍😍
sasa adzka
ciri ciri mau selingkuh d luar sana tu Clara..
hayokkk asisten Alex selidiki Clara, biar terbongkar 😁
Upriyanti II
atau jangan2 kak clara selingkuh sma kak evan
beybi T.Halim
aku belum melihat ini sebuah ending yang epik.,dan msh berharap tdk ada kejahatan serupa yg berulang dari evan cs..,mudah2an msh ada bonschap
𝑆𝑡𝑟𝑎𝑤𝑏𝑒𝑟𝑟𝑦𝑆𝑤𝑒𝑒𝑡
Cerita bagus sekali dan tidak membosankan juga tetapi gak kerasa udah tamat ceritanya
jujur aku suka sama ending dari ceritanya di mana yuliana dan Sean bisa hidup bersama dan bahagia.
This is one beautiful and awesome story🤗
Tri Rahmayanti
katanya kaya...
di selidiki itu istri 🤭🤭🤭
Tri Rahmayanti
kasihan.... semangat ana
Nilovar Beik
alurnya bagus
Nilovar Beik
pembahasan itu lbh kejam kan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!