NovelToon NovelToon
Istri Warisan Adik

Istri Warisan Adik

Status: tamat
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Obsesi / Naik ranjang/turun ranjang / Tamat
Popularitas:840k
Nilai: 4.8
Nama Author: Noor Hidayati

Seorang kakak yang terpaksa menerima warisan istri dan juga anak yang ada dalam kandungan demi memenuhi permintaan terakhir sang Adik.

Akankah Amar Javin Asadel mampu menjalankan wasiat terakhir sang Adik dengan baik, atau justru Amar akan memperlakukan istri mendiang Adiknya dengan buruk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malu-malu Mau

Amar yang sebelumnya menghindari kontak mata dengan Mahira, kembali menatap Mahira ketika melihat Mahira berusaha bangkit dari tidurnya.

""E-Mahira, istirahat saja," ucap Amar sambil menahan lengan Mahira.

"Aku akan beristirahat di kamar ku." ujar Mahira menyingkirkan selimut yang menutupi kakinya.

"Kenapa, kamu tidak suka berada di kamar ku?"

"Bukan begitu tapi..."

"Mahira! setelah apa yang terjadi dengan mu, aku tidak akan membiarkan mu tidur sendirian!"

Mendengar itu Mahira tercengang dengan tatapan tak percaya. "Maksud kak Amar?" tanya Mahira memastikan.

Seakan baru menyadari apa yang baru saja Ia katakan kepada Mahira, Amar tergagap, mencari alasan apa untuk menutupi keinginan sebenarnya.

"A-eum m-maksudnya, untuk sementara waktu kamu bisa tidur di kamar ku, di sini, E-di ranjang ini, sementara aku bisa tidur di sofa, yang penting kamu tidak tidur sendirian."

"Oh, tidak usah, aku bisa minta Mbak Lia dan Emir menemaniku." Mahira yang mengingat kejadian kemarin malam, berusaha untuk turun dan tidak lagi mengharapkan Amar yang tidak pernah mau mengakui apa keinginan sebenarnya.

Amar hanya diam membiarkan Mahira melangkah keluar, hingga pada saat Amar mendengar gagang pintu terbuka, Amar memejamkan mata menarik nafas dalam-dalam, mengumpulkan seluruh keberanian dan menyingkirkan rasa gengsinya.

"Mahira!" Amar langsung menutup pintu kamarnya kembali seperti yang kemarin Ia lakukan. Hanya bedanya kali ini Amar bersikap lembut tidak kasar seperti malam kemarin.

Mahira hanya diam menunggu apa yang ingin Amar katakan, terlihat sekali dari mimik wajah serta gerak bibirnya jika Amar begitu kesulitan untuk mengatakan apa yang sebenarnya dia inginkan.

"Mahira... tunggu disini," ucap Amar yang kemudian keluar dari kamar. Hal itu membuat Mahira tercengang karena mengira Amar akan mengatakan sesuatu yang ia harapkan selama ini.

"Entah apa yang ada dalam pikirannya." gumam Mahira yang kemudian membuka pintu lebih lebar. Namun belum sempat Mahira keluar, Amar kembali dengan membawa barang-barangnya Mahira ke kamarnya.

"Kak Amar..." lirih Mahira bingung dengan apa yang Amar lakukan.

"Tetaplah disini, aku belum selesai," ucap Amar memberi peringatan.

Dalam kebingungannya, Mahira menuruti apa yang Amar katakan. Menunggu Amar yang bolak balik beberapa kali memindahkan barang-barang Mahira ke kamarnya.

"Aku rasa ini sudah cukup," ucap Amar begitu melihat barang-barang Mahira yang sudah Ia kumpulan menumpuk di sofa.

"Kak Amar, apa ini?"

"Apa Mahira, kenapa kamu masih tidak paham juga, Aku sudah bilang kamu tidak boleh tidur sendiri,"

"Iya tapi..."

"Aku tidak setuju jika Mbak Lia yang menemani mu dia juga perempuan, apalagi Emir, dia itu masih bayi, apa yang akan dia lakukan untuk menjaga mu!?" Amar terus mencari alasan untuk bisa tidur satu kamar dengan Mahira. Dengan itu Amar tidak perlu menurunkan gengsinya dan mengakui jika sebenarnya Ia ingin membuka hatinya dan memberi kesempatan pada pernikahannya.

Mahira yang sebenarnya mengetahui maksud Amar, tersenyum bahagia lalu memeluk Amar dari belakang. Hal itu membuat Amar yang mendapat pelukan tiba-tiba merasakan debaran jantungnya berbeda dari biasanya.

Setelah beberapa menit membiarkan pelukan itu,

perlahan Amar memegang tangan Mahira yang melingkar di perutnya, lalu berbalik badan menatap Mahira.

Tidak ada kata-kata apapun yang terucap dari bibir keduanya, hanya senyum malu-malu yang kemudian berakhir dengan Amar menarik tangan Mahira ke pelukannya.

Bersambung...

1
Emily
menikah salah gak menikah salah .. dasar tetangga julid
Emily
eh ya..sangking asyik bacanya sampe lupa tekan jempolnya😆
Itsmenoor (Author Gragas): jangan lupa lagi yah 😅
total 1 replies
yuning
akhirnya dilanjut
yuning: ceritanya dan ceritanya tentunya 😁
Itsmenoor (Author Gragas): dilanjut apanya nih? 😁
total 2 replies
Sutarwi Ah
smg witing tresno jalaran soko kulino. tumbuhnya cinta karna biasa.
Sutarwi Ah
dari zaman baholak lambe turah pasti tukang nyinyir.
Sutarwi Ah
yg namanya wasiat wajib hukumnya tuk dilaksanakan.
TS
ini Amarnya yg bodoh ap gimana ya
Airin Mukherjee
sabar ya amar tahan dulu sampe mules🤣🤣🤣
Fera Damayanti
Luar biasa
Sutarwi Ah
baru 1episod kok banyak banget bawang merahnya.
Heryta Herman
waaahh...klo melihat kondisi tuan Rustam..yg kurang sehat....dpt di pastikan si nyonya Rustam rupanya jadi tante girang...Rian jadi piaraan nyonya Rustam nih...
Rian diam diam menghanyutkan...istri orang mau di embat juga...
yg jadi musuhndlm selimut di rmh Amar,mungkin baby sitter Lia..
Heryta Herman
baca parti ni di siang hari yg panas...eeehhh semakin panasa sekujur tubuh ku thor..
harreeeuudaang.../Facepalm/
Itsmenoor (Author Gragas): hahaha... coba dini hari bacanya 😆
total 1 replies
Heryta Herman
hahaha...Amar amar...akhirnya merasakan surga dunia,sdh di rasa sekali mau lagi dan lagi...bikin nagih yaaa...
Airin Mukherjee: amar malah ketagihan 🤣🤣
total 1 replies
Heryta Herman
akhirnya...apa yg harus teradi sejak lama,terlaksana...aaaa...ikutan panas dingin bacanya thor../Chuckle/
Airin Mukherjee: akhirnya amar unboxing juga🤣🤣🤣😝
total 1 replies
Heryta Herman
hihihi...bener thor..malu" tapi mau.. ga cinta tapi nyosor terooos...
Airin Mukherjee: alaahhhh mar mar bilang aja mau
total 1 replies
Heryta Herman
harus ada kejadian yg tdk menyenangkan sprti ini, barulah kamu menyadari betapa berharganya istrimu,Amar...
Heryta Herman
sungguh miris nasibmu Mahira..rmh yg harusnya tmpt ternyaman untuk tinggal malah menimbulkan trauma...
Heryta Herman
beri pelajaran pada Amar..abaikan keberadaan nya di sekitarmu..egois banget jadi laki"...
klo sllu bertengkar hanya krna mslh yg sengaja di caei" sama Amar..untuk apa menikah?mau di bawa sampai kemana peenikahan ga sehat itu yg akhirnya hanya menyakiti kalian berdua...
Airin Mukherjee: enaknya tinggalin aja dulu si amar biar mampus to kesepian baru nyaho
total 1 replies
Heryta Herman
Kau sendiri yg mengajak istrimu ke pesta,kau sendiri yg cari masalah,sdhnya kau salahkan istrimu krna trauma mu...maumu apa Amar..klo tdk bisa menjalani pernikahan itu krna trauma mu,jngn paksakan dirimu...bebaskan Mahira..biarkan dia bahagia dgn caranya...
Airin Mukherjee: makanya amar punya istri itu di perhatiin bukan di cuekin
total 1 replies
Heryta Herman
karena trauma masa lalu??klo begitu...jngn ksh harapan yg tak pasti pada Mahira.. lepaskan mahira...biar mahira bahagia bersama emir si buah hati...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!