Tahta Berdarah Sang Pangeran

Hari masih pagi ,Lapangan kota wanayasa telah penuh orang yang tengah mengantri masuk arena pertandingan beladiri,

hari ini sudah hari yang ketiga, pertandingan semakin seru apalagi ada Raden widura sebagai wakil tuan rumah.

Raden widura adalah keponakan pangeran harya darma, dia menuntut ilmu di padepokan jagat satria bersama dengan pemuda bernama Dwipangga yang juga masuk sepuluh besar

Undian urutan pertandingan telah dilakukan sore kemarin,sekarang hasil nya telah tertempel di papan pengumuman.

Babak perebutan lima besar

Wulan x pangeran sukasrana

Dwipangga x nyimas Nawang

Warangka x nyi Ambar

Raden Widura x pangeran dipasora

Raden barja x Suwanda

"Pertandingan pertama ,Wulan dari istana majayan akan menghadapi pangeran sukasrana dari kerajaan surakerta,kedua peserta silahkan naik ke atas panggung "

suara pembawa acara memanggil,pertanda pertandingan akan segera dimulai.

kedua orang yang dipanggil nama nya segera maju, penengah memberi aturan singkat,lalu mulai memberi aba aba

" kalian siap ? satu..dua ..tiga..ya mulai !"

Di iringi tepuk tangan meriah ,yang membahana, menggetarkan seluruh isi arena, kedua nya menyiapkan posisi kuda kuda.

Sukasrana merangsek maju, niat nya jelek, ingin mempermainkan Wulan terlebih dahulu, jurus yang dikeluarkan mengarah bagian sensitif wanita,

Wulan marah, dia tak suka pria macam ini, langsung saja dia menggunakan ilmu kijang kencana ,untuk menghindari serangan serangan cabul itu, lalu tangan nya bergetar, dia menyiapkan ajian rahasia warisan kakek epleng,ilmu andalan keluarga Mandala,

" dasar pangeran cabul..lihat serangan.."

Wulan walau kesal masih mengingat kan sukasrana,

"hyattt..tangan Wulan tiba tiba seperti banyak, tiap tangan membuat gerakan berbeda, sukasrana sampai tak sadar, dia terkesima,

" duar..."

saat terakhir sukasrana tersadar,dia memblok pukulan telapak tangan Wulan dengan telapak tangan juga,

bukan hanya terlambat,tingkat tenaga dalam Wulan ternyata lebih tinggi dari sukasrana,

Tubuh sukasrana terlempar , jauh,hingga pinggir panggung

" ugh..huek.." sukasrana muntah darah, wajahnya pucat, penengah menghampiri nya dan mulai menghitung

"1..2...3 . di hitungan ketiga sukasrana ambruk, dia pinsan, tubuhnya langsung dibawa turun, untuk diperiksa lebih lanjut, Wulan pun dinyatakan menang.

pertandingan berikutnya antara Nawang berhadapan dengan Dwipangga, penampilan Nawang memang terlalu memukau, Dwipangga sampai bengong seperti sapi ompong melihat Nawang hingga dia diberi tanda oleh penengah.

" ehmmm ..kalian siap ? dwipangga.."

" ohhh..eh.. siap..saya siap "

" baiklah..siap..hitungan ketiga ..mulai.."

"nyimas Nawang,..aih..kangmas tidak tega , bagaimana jika nyimas mengalah saja, kita bisa saling lebih mengenal setelah ini,aku janji memenangkan pertandingan ini untuk mu.. bagaimana nyi?"

Dwipangga tersenyum cabul, sempat sempat nya merayu,dia berkata sambil matanya menjelajahi bagian bagian tubuh Nawang dari atas sampai bawah,dari bawah ke atas, berhenti ditengah tengah,

tatapan matanya penuh nafsu birahi dan kurang ajar.

Dwipangga melakukan kesalahan fatal,dia tidak tau sedang berhadapan dengan siapa Nawang gadis manja dia ceria dan baik hati, tapi dia juga galak,tak Sudi dilecehkan.

Tidak berkata apa apa lagi dia langsung menyerang, hanya bayangan merah saja yang terlihat berkelebat tau tau terdengar bunyi

" plak plak plak .....gubrak.."

sosok tubuh melesat, melayang, keluar panggung,terhenti setelah menabrak tiang

tubuh dwipangga menggelosor jatuh ketanah

tak mampu bangun lagi, dia langsung pinsan.

" ahhh..gila .apa yang terjadi?"

" aku tidak melihat apa apa"

Penonton gaduh, bertanya tanya ,mereka tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya terjadi, namun tetap saja mereka bersorak saat mendengar penengah mengumumkan Nawang sebagai pemenang.

pertandingan selanjutnya antara warangka dengan nyi Ambar, pertandingan berjalan wajar, warangka bukan tipe pria mesum, pertandingan berjalan hingga seratus jurus, pada akhirnya warangka harus mengakui kelebihan nyi Ambar,nyi Ambar menggunakan ilusi suara suling yang membuat konsentrasi warangka buyar.

Yang seru pertandingan antara Raden widura dan pangeran dipasora, Raden widura yang didukung sebagian besar penonton, bertanding laksana banteng keraton, pangeran dipasora yang pada dasarnya tinggi hati ,tak mau kalah, dua anak muda terlibat bentrok hebat, panggung sampai terguncang,untunglah panggung di lapisi mantra pelindung hingga tidak hancur.

Akhirnya Raden widura dinyatakan menang dengan angka yang hasilnya sangat tipis, dua duanya mengalami luka walau tidak sampai membahayakan nyawa.

pertandingan terakhir antara Raden barja Mulya dengan Suwanda juga berlangsung alot, namun pada akhirnya Suwanda harus menyerah, lehernya sobek, terkena Sambaran pedang Raden barja Mulya.

Hasil Pertandingan perebutan lima besar mengejutkan banyak orang, tiga peserta nya perempuan yang sama sama cantik.

lima orang peserta telah berhasil lolos, pengundian kembali dilakukan, karena jumlah peserta lima orang, salah satu peserta akan mendapat bye , nyi Ambar beruntung, dia mendapatkan bye itu.

Wulan akan menghadapi raden widura sedangkan Nawang berhadapan dengan Raden barja.

Pertandingan antara Wulan dan Raden widura seolah ulangan, mereka pernah bertemu sebelumnya dibabak penyisihan grup, kali ini Wulan tidak lagi mengalah,

Raden widura yang masih merasakan luka yang dialami nya tidak mampu berbuat banyak, dia takluk di tangan Wulan.

"nyimas, aku Raden barja Mulya, salam kenal, mohon bimbingannya nyimas.."

Raden barja lelaki sopan, dia memperkenalkan diri terlebih dahulu, pandangan matanya juga biasa saja, walau tidak dipungkiri dia tertarik dengan ke elokan wajah Nawang,

" salam kenal Raden, " Nawang menyambut perkenalan Raden barja sambil tersenyum manis, membuat Raden barja tercenung

penengah memberikan aba aba , membuat Raden barja tersadar, dia menenangkan diri

" kalian siap..? ..mulai ..! "

Pertama kali bertemu,Keduanya bertarung jarak dekat menggunakan tangan kosong, namun Nawang sangat lincah, sepuluh jurus saja Raden barja di buat kewalahan, dia tertekan, mau menghunus pedang terlebih dahulu dia malu, hingga sebuah pukulan tak mampu Raden barja tangkis, pukulan itu mendarat telak di bahunya,

sambil berguling dia menjauh, Nawang tidak mengejar, membiarkan Raden barja bangun.

Raden barja masih bersikeras tidak mencabut pedang, dia mencoba untuk lebih menekan,tapi apalah daya nya, yang dia lawan Nawang, sebelum masuk padepokan tapak jagat ,dari kecil dia dan kakaknya sudah di gembleng ayah nya Ki Nala, seorang mantan prajurit bayangan raja.

variasi jurus nya sangat banyak, tidak mudah ditebak,apalagi Nawang juga sangat lincah,

Raden barja terpaksa harus berjungkir balik terpontang panting hanya untuk menghindari serangan Nawang, tidak punya kesempatan sama sekali untuk balik menyerang.

" kamu hebat nyimas, ayo nyimas ,ladeni aku bermain pedang.!"

" siap kakang , ayo "

pertandingan berlanjut dengan pedang, Raden barja salah terka, ilmu pedang Nawang aneh, gerakannya seperti burung menyambar,cepat dan akurat menyerang titik lemah dari ilmu pedangnya,

kelebihan Nawang justru permainan pedang.

Tak sampai lima jurus , pedang ditangan Raden barja terlepas dari pegangan nya, terpaksa dia mengaku kalah.

Hasil pertandingan beladiri yang pertama mengejutkan, tiga orang perempuan yang malah berhasil lolos untuk memperebutkan juara 1,

Nawang,nyi Ambar dan Wulan kemudian di beri julukan " tiga Srikandi"

Besok mereka akan bertanding untuk menentukan siapa diantara tiga Srikandi itu yang layak menjadi nomer satu.