Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pulang kerumah
Setelah melakukan shalat maghrib, Tristan dan billa kembali melakukan perjalanan pulang. Mereka mampir ke lapak jajanan untuk membelikan oleh-oleh untuk mama mayang dan dino.
" Mas sudah cukup ini sudah banyak mas, kita pulang saja ya. " Ucap billa.
" Iya gak papa, nanti kamu ikut makan lagi. " Ucap Tristan.
" Enggak lah mas nanti aku gendut mas ninggalin aku. "
" Kamu ini bicara apa sayang. Nikah itu buat mas gak Main-main, mas mau nikah sekali seumur hidup, mas tidak akan ninggalin kamu dalam keadaan apapun. Kamu gendut ya gak papa, berarti mas sukses menghidupi kamu. "
" Tapi mas billa gak mau gendut nanti billa jelek, dan mas gak sayang lagi sama billa. "
" Astaghfirullah hal azim kamu ini malah ngomongnya sampai mana saja. Sudah tidak usah di bahas. Sekarang kita pulang, kamu harus banyak istirahat, jangan terlalu lelah. " Ucap Tristan.
" Iya mas kita pulang sekarang. "
Akhirnya mereka pun pulang dengan banyak membawa jajanan untuk mama mayang dan dino. Tidak lama mereka pun sampai dirumah dan kebetulan dokter indah juga sudah pulang sebelum mereka sampai.
" Assalamu'alaikum. " Ucap billa yang duluan turun dan masuk kerumah.
" Walaikum salam. " Sambut dari dalam rumah.
" Ma billa pulang. "
" Dari mana sayang kok baru pulang. "
" Tadi mas Tristan ajak billa ke mall buat beli baju ma. Sama ini ada jajanan untuk mama sama dino,Dino mana ma. "
" Lagi di kamar maen HP. Sebentar biar mama panggil kan, dari tadi nunggu kakaknya juga katanya. "
" Baiklah ma, billa tunggu disini ya ma. "
Tidak lama Tristan pun masuk kedalam rumah, dan melihat billa duduk sendiri an di ruang tamu. Dan bermain dengan ponselnya.
" Lho kok sendiri an sayang, tadi sepertinya ada suara mama kan. "
" Itu mama lagi panggil dino , ini buat ikut makan jajanan bersama-sama. "
" Oh ya sudah, mas ke kamar ya. "
" Kok ke kamar mas. Ini ikut makan sini saja. "
" Iya nanti ya, ini sudah mau isya' mas mau kemasjid dulu. "
" Oh mas mau ke masjid tha , ya sudah hati-hati ya mas, cepat pulang. "
" Iya iya, mas ke kamar dulu ganti baju. "
Tristan pun masuk ke dalam kamar untuk ganti dengan memakai sarung dan baju koko nya, tak lupa dengan levis, setelah itu dia keluar dari kamar, dan billa sangat terkejut dengan ketampanan Tristan dengan memakai pakaian muslim.
" Masya Allah gantengnya suami aku. " Ucap billa tanpa sengaja. Padahal disana sudah ada mama mayang dan dino.
" Heh kamu ini perempuan kalau makan ya diam. " Ucap mama mayang. Tristan hanya tersenyum saja.
" Eh maaf ma. " Ucap billa.
" Dino mau ikut kakak ke masjid. " Ucap Tristan. Dino pun menggelengkan kepala nya.
" Masih sedikit panas juga kak dia, biar di rumah saja, besok kalau sudah sehat biar ikut kemasjid. " Ucap mama billa.
" Iya ma, kalau begitu Tristan pamit ke masjid dulu ya ma. "
" Iya hati-hati ya di jalan." Ucap mama mayang.
" Iya ma, mas ke masjid dulu ya sayang. "
" Iya mas sayang." Ucap billa.
" Assalamu'alaikum. "
" Walaikum salam. " Ucap billa dan mama mayang.
Setelah itu Tristan keluar dari rumah dan menuju ke masjid dengan jalan kaki, karena tidak jauh juga masjidnya , kebetulan adzan juga sudah berkumandang dengan langkah yang tidak terlalu cepat Tristan menuju masjid.
Setelah selesei shalat berjamaah Tristan pun hendak berjalan pulang, setelah selesei zikir dan berdoa. Dan banyak yang mengenal Tristan juga karena memang Tristan terkenal dengan remaja masjid aktif. Tristan pun tidak lama sampai dirumah.
" Assalamu'alaikum. "
" Walaikum salah."
" Lho kok sendirian ma, billa sama dino kemana. "
" Dino sudah bobo, kalau billa masuk kamar baru saja. "
" Bagaimana ma, sudah tahu sakitnya billa apa belum ma. " Ucap dika dengan pelan.
" Sudah, tadi teman mama kesini dan sudah kasih tahu mama, lalu dia akan mengurusi semuanya. Tinggal kita bujuk billa kerumah sakit. Biar bisa diperiksa lalu di lakukan operasi. Dan kalau bisa jangan sampai hamil dulu biar tidak mengganggu janinnya nanti. " Ucap mama mayang.
" Baik ma, Tristan akan berusaha buat billa mau jujur tentang penyakit nya, nanti kalau sudah mau jujur, Tristan akan ajak billa kerumah sakit ma. "
" Kenapa gak di paksa saja nak."
" Ma, billa itu manja dan keras kepala, kalau kita paksa nanti yang ada di marah dan gak mau jujur ma, apalagi kalau sudah marah pasti lama dan bisa saja dia melakukan hal yang tidak baik. Pasti dia berasa seperti tidak di perhatikan atau merasa di kucil kan.
Jadi kalau menghadapi billa harus dengan kesabaran dan jangan terlalu memaksanya ma. Tristan takut nantinya billa malah nekat.
Biar Tristan nanti yang cari tahu dan membujuk billa ya ma, Tristan akan berusaha memenangkan hati dan sifat keras kepalanya dulu ma, baru setelah itu kita bisa bujuk dia. "
" Masya Allah, mama tidak berfikir sejauh itu, karena mama takut dia akan tambah parah sakitnya. Maafkan mama nak mama percaya sama kamu, tolong bantu mama untuk membujuknya. "
" Iya ma, serahkan sama Tristan ma. Tristan akan berusaha yang terbaik untuk billa. Sekarang mama istirahat saja, mama sudah shalat kan ma."
" Iya ini mama mau shalat dan istirahat. Tolong mama untuk membujuk billa ya nak. "
" Sudah mama tudak perlu khawatir nanti biar Tristan berusaha untuk itu ma. "
" Ya sudah mama istirahat dulu ya. Sama itu jajanan nya di habiskan jangan di buang mubazir nanti. "
" Iya ma, selamat malam dan selamat beristirahat. "
Setelah mama mayang masuk kamar, Tristan masih bertahan disana merenungkan apa yang harus dia lakukan. Dan tidak lama billa keluar dari kamar.
" Mas sudah pulang. " Ucap billa sambil menyentuh pundak Tristan. Dan membuatnya terkejut.
" Astaghfirullah hal azim. Eh iya sayang ada apa. "
" Mas melamun, mikirin apa sih mas. " Ucap billa sambil duduk di dekat Tristan.
" Enggak ada yang mas pikirin kok, oh ya tolong ambilkan tas mas ya sayang. "
" Iya mas sebentar, mas tunggu disini dulu ya. "
Billa pun bangkit dan kembali kekamar untuk mengambil kan tas Tristan. Dan tidak lama dia kembali ke samping Tristan.
" Berat mas, isinya apa sih. Tadi mas beli apa kok tasnya agak berat gini mas. "
" Emt, coba kamu tutup mata kamu. Mas ada sesuatu untuk kamu. "
" Apa sih mas, jangan bikin penasaran dong mas. "
" Sudah kamu tutup dulu mata kamu. Nanti kamu juga akan tahu. "
Billa pun menurut dan tidak menjawab lagi. Tristan mengeluarkan liontin yang dia beli dan langsung memakaikan kepada Billa.
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu