NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:193.6k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian Renata tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu kembali dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika Mirza tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginan Mirza untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata akan membuka hati untuk pria lain demi menghindari mantan suaminya itu?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Dia Calon Isteriku

PMI 34. Dia Calon Isteriku

“Skandal? Skandal apaan?” Vanessa mengernyit resah.

“Kurang tau. Sutradara bilangnya, sih, gitu. Skandal kamu sama Rey mungkin.”

Vanessa tersentak saat sebuah tangan kekar tiba-tiba menyentuh pundaknya. Ia menoleh. Mirza sudah berdiri di belakangnya.

“Za? Kamu dari mana aja?” Vanessa langsung menutup telepon. Menaruh ponselnya kemudian di atas meja di sebelah kirinya.

“Jalan-jalan sebentar.” Mirza mengambil duduk pada kursi di sebelah Vanessa. Ia menyandarkan punggung sembari melipat tangan di bawah kepala sebagai bantal. Sorot matanya kosong mengarah ke langit-langit teras. Bayangan Renata, Tony, dan Dito sebagai keluarga harmonis itu menari-nari di pelupuk matanya. Membuat dadanya sesak seketika.

“Za, kamu kenapa? Kamu sudah sarapan?” Vanessa bangun, berpindah tempat di dekat Mirza. Lalu merebahkan diri, menyandarkan kepala di atas dada bidang kekasihnya itu.

“Sayang, maafin aku soal semalam, ya?” pinta Vanessa dengan suara lembut sembari jemari tangannya membelai lembut dada kekasihnya. Ia pikir ia harus mengalah dan bersikap lebih lembut lagi pada Mirza. Karena perasaannya mendadak tak enak. Firasatnya mengatakan seolah karirnya akan menukik tajam ke bawah dan akan mempengaruhi popularitas juga keuangannya. Untuk itulah, ia harus bersikap manis pada  Mirza agar hubungannya dengan pria itu tetap baik-baik saja.

“Aku tau aku salah. Tidak seharusnya aku marah-marah sama kamu. Kalau sutradara mau mengganti aku dengan orang lain, ya, terserah. Aku tidak peduli lagi. Yang aku pedulikan sekarang adalah hubungan kita. Bukannya kamu bilang kamu pengen kita cepat-cepat menikah? Aku sudah siap, kok, kapan pun kamu mau nikahin aku.” Vanessa memang harus menyelamatkan masa depannya. Untuk itulah, mau tidak mau, ia harus siap. Siap-siap melepas masa bebasnya untuk menjadi seorang ibu rumah tangganya yang baginya membosankan itu.

“Aku butuh waktu untuk memikirkan ini lagi, Van. Sekarang aku yang tidak mau kita terburu-buru menikah,” kata Mirza.

Vanessa tersentak, mengangkat kepala lalu menatap Mirza.

“Kok, mendadak sih? Bukannya kamu bilang tujuan kita ke sini buat melamar aku? Sekarang aku sudah siap, sayang. Aku mau menikah dengan kamu.”

“Andai kamu mengatakan itu sejak dulu.”

“Za, apa kamu berubah pikiran?”

“Entahlah.” Mirza menghela napas pelan.

Vanessa ketar-ketir. Jangan sampai Mirza berubah pikiran, berpindah hati, lalu akhirnya membatalkan pernikahan mereka. Jika sampai itu terjadi, maka tamatlah riwayatnya. Bagaimana lagi ia harus memenuhi kebutuhan hidupnya jika Mirza terlepas dari tangannya.

Vanessa hanyalah gadis miskin sebelum mengenal Mirza. Ia yang berambisi ingin hidup dalam limpahan kemewahan itu akhirnya menghalalkan berbagai cara demi untuk mendapatkan keinginannya, meski harus menggadaikan harga dirinya.

Sebelum Mirza, Vanessa pernah menjadi simpanan pria tua bangka yang royal. Asalkan ia bisa memuaskan hasrat pria itu, maka apa pun keinginannya akan terpenuhi. Lalu setelah pria tua itu meninggal, ia malah tidak mendapatkan sepeser pun dari harta peninggalan pria tua itu. Kemudian ia pun memutuskan untuk mencari mangsa yang lain.

Tadinya Vanessa mencoba peruntungan menjadi model majalah dewasa dengan bermodalkan tubuh seksinya. Kemudian timbul keinginannya untuk menjadi seorang artis terkenal. Untuk mencapai keinginannya itu, ia pun kemudian memacari putera seorang produser, yaitu Mirza. Akan tetapi hubungannya dengan Mirza ditentang habis-habisan oleh orangtua Mirza sendiri. Dan Mirza malah dijodohkan lalu dinikahkan dengan Renata.

Vanessa tidak kehabisan akal. Dengan memanfaatkan satu kelemahan Mirza, ia terus merayu pria itu, memuaskan dahaga pria itu sampai akhirnya pria itu tergila-gila padanya.

Tidak ingin kehilangan kesempatan lagi, Vanessa lalu berdiri. Berjalan menuju kolam, lantas menceburkan diri ke kolam itu. Bunyi kecipak air mengalihkan perhatian Mirza.

“Sayang, mau berenang bareng?” ajak Vanessa sembari membuka bikini, lalu mengangkat bikini di tangan tinggi-tinggi. Ia sudah dalam keadaan polos sekarang. Hanya cara ini yang ia punya untuk merebut kembali perhatian Mirza kepadanya.

Melihat Vanessa tersenyum kepadanya, yang muncul dalam bayangan Mirza hanya wajah Renata. Dalam pandangan Mirza, wanita yang sedang dalam keadaan polos di dalam kolam itu adalah Renata. Tersenyum kepadanya, dan merayunya untuk bercinta di dalam kolam itu.

Mirza pun kemudian berdiri. Ia menanggalkan satu per satu pakaian yang melekat di tubuhnya, kemudian menyusul masuk ke kolam. Pria itu seperti terhipnotis oleh bayangan Renata.

Vanessa tersenyum puas. Ia merasa sudah berhasil merayu Mirza. Kemudian ia mendekati Mirza, mengalungkan tangannya di leher pria itu, lalu mulai menciumi pria itu dengan erotis.

Mirza yang menganggap wanita yang sedang mencumbunya saat ini adalah Renata itu pun membalas serangan wanita itu dengan tak kalah erotisnya. Amarah dan rindunya pada Renata ia lampiaskan pada Vanessa. Percintaan panas di dalam kolam renang itu pun akhirnya tak terelakkan. Vanessa yang merayu dengan keahliannya, dan Mirza yang sedang melampiaskan rindu menjadi sebuah perpaduan yang menggelora.

****

“Maaf sudah merepotkan,” kata Renata, lagi-lagi merasa tak enak hati sudah merepotkan Tony.

Tony yang baru saja memarkirkan mobil di tempat parkir valet resor, menoleh dan tersenyum. Teringat Renata dan Dito, mendadak perasaannya menjadi tak enak. Ia pun akhirnya memutuskan menjemput dua orang yang berarti baginya itu.

Begitu tiba di rumah Bu Ningsih, ia heran melihat mobil resor terparkir di depan pagar. Perasaannya makin bertambah tak enak saat melihat Mirza tengah mengobrol dengan Renata.

“Lain kali, kalau ada apa-apa, cepat hubungi aku,” kata Tony sembari memiringkan posisi duduknya menghadap Renata.

“Saya tidak enak hati merepotkan Bapak terus.” Padahal Tony sudah pernah meminta agar Renata tidak bersikap formal lagi padanya, kecuali untuk situasi tertentu. Tapi lidah Renata masih saja tak bisa. Ia merasa tidak sopan berbicara santai dengan atasannya itu.

Tony mengulurkan tangan kanannya, menyelipkan helaian rambut Renata ke belakang telinga. Kemudian ibu jarinya mengusap lembut pipi Renata.

“Sekarang aku adalah calon suami kamu. Kalau kamu terus bersikap seperti itu, rasanya seperti ada jarak diantara kita. Mulai sekarang, tolong biasakan diri kamu lebih dekat denganku,” ujar Tony menatap mata Renata dengan lembut.

Renata mengangguk, disertai dengan senyuman. Dan sebuah kecupan pun berlabuh dengan cepat di keningnya.

Usai mengobrol singkat, Renata dan Tony kemudian turun dari mobil. Tony menggandeng tangan Renata tanpa malu-malu lagi. Setiap pegawai resor yang berpapasan dengan mereka tercengang melihat atasan dan sekertaris itu bergandengan tangan seperti sepasang kekasih.

Siang hari menjelang makan siang, Tony bertemu dengan Mirza di sebuah kafe di dalam resor itu.

“Sorry, Ton, sudah mengganggu waktu kamu. Oh ya, besok aku mungkin pulang,” kata Mirza usai menaruh kembali gelas jus ke meja.

“Sorry juga, Za, kalau aku mungkin tidak bisa mengantar kamu ke bandara. Tapi nanti akan aku minta pegawaiku nganterin kamu ke bandara besok.”

“Makasih, Ton. Ngomong-ngomong, aku boleh nanya sesuatu?”

“Silahkan.”

Mirza memang dibuat penasaran sekali dengan hubungan Tony dan Dito. Padahal Dito hanya anak adopsi Renata, tapi mengapa Tony bisa sampai sedekat itu dengan Dito. Hati kecilnya sering berbisik jika Tony dan Renata sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

“Kamu kenal anak kecil itu? Kok, kamu bisa sedekat itu dengan anak adopsi Renata. Apa kamu tidak keberatan menerima anak itu, padahal anak itu bukan anak kandung Renata?” tanya Mirza.

Tony mengulum senyuman tipis. Ia sudah paham mengapa Renata mengakui Dito sebagai anak adopsinya. Andai Renata terlambat jujur padanya bahwa Mirza adalah mantan suaminya, mungkin saja ia sudah membuka identitas Dito yang sebenarnya. Ia juga paham mengapa Renata melakukan hal itu. Renata pasti takut jika Mirza akan merebut Dito dari tangannya.

“Za, aku sayang sama Renata. Aku juga cinta sama dia. Sejak aku memutuskan untuk menikahinya, aku tidak ada masalah dengan itu. Aku menerima Renata dengan semua kelebihan dan kekurangannya,” jawab Tony. Membuat Mirza menelan ludah.

“Ton, mohon maaf sebelumnya kalau aku harus jujur sama kamu. Renata itu sebenarnya adalah mantan isteriku.”

“Trus kenapa kalau dia mantan isterimu? Aku sudah tau, kok. Dan sekarang, dia adalah calon isteriku. Aku cuma minta sama kamu, tolong jangan ganggu calon isteriku.”

To be continued...

1
Ririn Nursisminingsih
pingin tak gibenge ae mirza kok ngeyelae
Ririn Nursisminingsih
mirza ini emang gedek banget udah salah ngeyel..
Ririn Nursisminingsih
emang kok setiap kita marah,cemburu,kesel sama pasangan solosinya bercinra🤣🤣
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): otomatis langsung baikan lagi ya😆😆
total 1 replies
Ninik Srikatmini
mantul ren.. skak mak tuh si clau
Ririn Nursisminingsih
kasian renata selalu disakiti kpn bahagianya
Ririn Nursisminingsih
PD sekali kmu mirza..
Ninik Srikatmini
👍👍👍gpp thor
Ninik Srikatmini
😜😜😜
Ninik Srikatmini
hareudaaaang...
Ninik Srikatmini
hahahaaas kna mental luh mirza- vannesa
Ninik Srikatmini
😘😘semangat ya
Ririn Nursisminingsih
rasain loo kmu bercinta dg jalanh yg kmu cintai ternyata player
Ririn Nursisminingsih
syukurin mirza lagian dulu wktu berhubungan sama mirza dipaksa yas ren
Ririn Nursisminingsih
kmu aja yg bodoh virza dimanfaati doang coba dong diselidiki..
Ririn Nursisminingsih
mirza goblok banget main dg wanita bekas laki2 lain
Ririn Nursisminingsih
mirza yg bodoh bercinta dg jalang
Ririn Nursisminingsih
mirza2 bodoh kmu buang berlian demi batu kerikil
Ririn Nursisminingsih
cantikk thor udah visualnya ini aja
Umi Aswari
kok nmnya anknya dito Thor.. kyk nm bapak2
Dea Abdullah
teori renata sm tong aja mantan sk celap celup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!