NovelToon NovelToon
Cinta Sebelah Pihak

Cinta Sebelah Pihak

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Pelakor / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:859.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rani

Rere pikir, jika hanya dia yang mencintai suaminya, maka itu sudah cukup untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Karena sebelumnya, dia berpikir bisa membuat suaminya jatuh cinta setelah mereka menikah.

Namum, satu setengah tahun usia pernikahan, Rere baru sadar, jika apa yang ia usahakan tidak sedikitpun membuahkan hasil. Sang suami malah mencintai adik tiri yang hidup bersama Rere sejak masih kecil.

Akankah Rere langsung menyerah setelah mengetahui kenyataan pahit itu? Atau, apa mungkin dia akan memilih melepaskan sang suami begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

'34

"Papa ... Rere usir aku dari kantor." Amira langsung berlari ke dalam pelukan sang papa yang saat ini sedang duduk di atas sofa ruang keluarga.

Sontak, ucapan Amira barusan membuat sang papa terhenyak. Meskipun sangat terkejut, tapi ia tidak tahu harus berkata apa. Perusahaan istrinya, tidak ada kaitannya sedikitpun lagi dengan dirinya.

Haris hanya bisa membelai lembut rambut Amira yang saat ini sedang berada dalam pelukan. Tangisan Amira membuatnya sangat terluka. Tapi, tidak tahu harus melakukan apa agar anaknya bahagia kembali.

"Amira .... "

"Papa. Lakukan sesuatu, pa. Aku nggak mau keluar dari kantor. Rere tidak bisa melakukan ini padaku, pa. Aku sudah bekerja sejak lama di kantor itu, pah."

"Mira ... sayang .... Maafkan papa. Untuk kantor atau perusahaan yang saat ini Rere pegang, papa tidak bisa melakukan apapun, nak. Kamu tahu, bukan? Papa tidak punyak hak apapun dengan bisnis yang mama tiri mu punya. Selain Rere, hanya mama Lastri yang punya hak."

Dengan penuh sesal, Haris mengatakan semua kenyataan pahit itu. Berharap, Amira bisa memahami apa yang saat ini ia rasakan. Kesedihan yang sedang menumpuk di dalam hatinya. Ingin menolong sang anak, tapi sayang tidak bisa karena tak punya kuasa.

Sayangnya, bukan mengerti dengan keadaan sang papa, Amira malah langsung memperlihatkan wajah emosi. Dia sangat kesal dan terlalu kecewa dengan apa yang papanya katakan. Karena itu, dia langsung menjauh dari Haris dengan wajah masam.

"Kenapa papa langsung mengatakan tidak bisa sebelum papa mencobanya, pa? Papa 'kan papanya Rere juga. Jadi, tentu saja papa bisa bicara dengan Rere. Minta iya mengembalikan aku ke kantor lagi. Kalau perlu, paksa dia agar mau mengikuti apa yang papa katakan. Papa bisa melakukannya demi aku."

Haris langsung menatap lekat wajah Amira yang saat ini ada di sampingnya. Tapi, mereka duduk dengan jarak yang cukup jauh. Haris menatap wajah itu dengan perasaan sedih.

Selama ini, dia yang selalu mendengarkan apa yang Amira katakan. Tapi tidak dengan sebaliknya.

"Tapi, Mi .... "

"Baiklah. Tidak usah papa lakukan lagi apa yang aku katakan. Papa tidak perlu melakukan apa yang anak terbuang papa ini katakan. Hiks ... padahal, aku hanya punya papa yang selalu aku anggap bisa menolong aku. Tapi papa juga .... "

Ya, beginilah Amira. Dia cukup pintar memanfaatkan kelemahan papanya. Mengatakan kunci dari kelemahan yang selama ini membuat dia selalu menjadi anak yang dinomor satukan oleh sang papa. Amira yang sangat licik.

Terbukti, ucapan Amira berhasil. Haris langsung menyetujui permintaan Amira yang menginginkan dirinya bicara dengan Rere.

"Baiklah, Mi. Papa akan bicara. Kamu tenang saja, papa akan paksa Rere buat mengembalikan kamu ke kantor ya, sayang."

Seketika, senyum terkembang di bibir Amira.

"Papa serius?"

"Iya, anak manja."

Karena jawaban itu, Amira langsung menghambur kembali ke dalam pelukan Haris. "Makasih, papa. Hanya papa yang terbaik selamanya."

"Ya ... itu karena hanya papa yang kamu punya, bukan?"

Amira hanya mengangguk pelan. Kemudian, dia tersenyum lebar. Bahagia. Sungguh sangat bahagia.

'Lihat saja kamu, Re! Kamu tidak akan bisa semena-mena padaku. Meskipun perusahaan itu punya keluarga mama kamu, tapi tetap saja, aku yang berkuasa nantinya. Akan aku buat kamu tidak memiliki apapun lagi dalam hidupmu.'

Sementara itu, di sisi lain, Rohan baru saja tiba ke rumah orang tuanya. Setelah pulang dari taman bersama Amira, Rohan memilih pulang ke rumah. Pikiran yang kacau membuat ia tidak ingin berlama-lama di luar. Dia ingin berdiam diri di rumah saja. Meskipun itu bukan rumahnya yang selama ini membuat hatinya merasa nyaman.

"Kok pulang cepat, Han? Ini masih jam ngantor, bukan? Putri yang sekolah aja belum pulang. Eh ... kamu yang kerja udah pulang jam segini."

Sambutan yang sangat tidak Rohan inginkan. Pertanyaan panjang lebar dari sang ibu tercinta membuat ia merasa sedikit kesal. Seketika, perasaan ingin kembali ke masa lalu langsung menyusup ke dalam hatinya. Di mana saat ia pulang, Rere menyambut dirinya dengan senyum manis meski jam berapapun ia kembali ke rumah.

"Aku di pecat, buk."

"Hah! Apa kamu bilang? Kamu di pecat? Kok bisa, Han? Lah, bagaimana ceritanya kamu bisa di pecat?"

Sang ibu heboh tak karuan setelah mengetahui anaknya di pecat. Bagaimana tidak? Selama ini, semua biaya sekolah kedua adik Rohan, semuanya dari Rohan. Lah sekarang, jika Rohan diberhentikan dari pekerjaan, bagaimana bisa adiknya tetap bersekolah. Karena otomatis, tidak akan ada biaya yang bisa mereka dapatkan lagi untuk menyekolahkan kedua adiknya itu.

Berbeda dengan ibu Rohan, bapak Rohan malah terlihat sangat tenang. Wajahnya sedikitpun tak merasa terkejut dengan apa yang saat ini Rohan alami.

"Ya bisalah, buk. Orang dia sudah membuat kesalahan besar dengan atasan tempat di mana ia bekerja. Jadi, wajarlah kalau hari ini, dia diberhentikan dari pekerjaannya."

"Apa bapak bilang? Wajar, pak? Bagaimana mungkin ini wajar, pak?" Sang istri masih saja histeris meski suaminya sudah menjelaskan dengan baik.

"Buk. Ya jelas wajar. Siapa suruh Rohan begitu bodoh dengan menyakiti hati Rere. Orang Rere itu adalah istri sekaligus atasan pemilik perusahaan tempat Rohan bekerja."

"Rohan, bapak mau bilang, apa yang kamu dapatkan hari ini itu adalah hal yang wajar. Kamu pantas mendapatkan semua ini, Rohan. Ah! Bukan pantas lagi. Tapi sangat pantas."

"Bapak ini ngomong apa sih, pak? Anak sedang dapat musibah, malah bapak soraki. Orang tua seperti apa kamu ini, pak?"

"Iya, pak. Bapak kelihatan senang banget aku dikeluarkan dari kantor. Kalau begini caranya, bagaimana aku bisa mendekati Rere kalau aku saja sudah tidak bekerja di satu atap yang sama lagi dengannya?"

Ucapan Rohan malah si bapak sambut dengan seringai lebar. "Salah kamu. Jika Rere mengeluarkan kamu dari pekerjaan. Itu tandanya, kamu memang tidak ada harapan lagi untuk mendekati dia. Sebelumnya, bapak juga sudah bilang padamu, kan Rohan? Bapak akan selalu mendukung semua keputusan Rere. Termasuk, keputusan yang kamu terima hari ini. Karena sejujurnya, bapak malu punya anak yang tidak punya perasaan seperti kamu ini."

Setelah berucap, bapak Rohan kembali beranjak meninggalkan pintu depan rumah tersebut. Tapi sebelum ia benar-benar pergi dari rumah tersebut, dia sempatkan untuk mengatakan sesuatu pada istrinya yang saat ini sedang memasang wajah kesal.

"Untuk kamu, buk. Selama ini, sebagian gaji Rohan bisa kita nikmati dengan tenang, itu karena Rere yang tidak pernah menuntut haknya sebagai istri dari Rohan. Tapi, jika Rohan menikah dengan perempuan lain, bapak tidak yakin kalau dia akan bersikap sama seperti saat bersama dengan Rere."

Wajah Rohan terlihat kaget saat mendengarkan apa yang bapaknya katakan barusan. Hal itu membuat si bapak kembali mengukir senyum.

"Bapak tahu semuanya Rohan. Tapi bukan dari Rere. Karena dia anak yang baik. Dia tidak akan mengatakan apapun tentang rumah tangganya pada orang lain."

1
Erna M Jen
akhirnya jadi gembel ...
Heny
Klau bgn alur nya jd malas baca nya rwre di bkn lemah
Heny
Duh Dimas mau ngomporin putri
Heny
Rere ueus surut cerai jng abai
Heny
Mira kepedean kwkwkw
Heny
Amira gk sdr diri
Heny
Good rere
Heny
Jng paks rohan balikan dng rere cinta gk bs dipaksa
Heny
Yes smg kalian berjodoh
Heny
Jng mau dimadu pecat nrk berdua
Heny
Rere gercap ngusir rohan
Heny
Rere jng bodoh pisah aja sm rohan km berhak bahagia
Heny
Ayo re bilang semua sm mm mu jng ada lg yg di tutupi
Heny
Ular kepala dua bahaya ta
Heny
Km hrs kuat rere jng rapuh
Heny
Rohan gk sdr diri km yg bkn rere jd berubah
Heny
Ngapain rohan ngurus rere yg km cinta km sayang kan amira idihhh sok peduli
Heny
Klau memang rohan cinta sm Almira lepaskan rere
Heny
Smg ada co tampan kaya raya yg suka sm rere
Heny
Rohan kepanasan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!