NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Calon Anak Tiri

Terpaksa Menikahi Calon Anak Tiri

Status: tamat
Genre:Dosen / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Paksaan Terbalik / Tamat
Popularitas:14.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: ntaamelia

SQUEL "GAIRAH SANG CASANOVA"

SERI KELIMA.


Hari pernikahan sudah ada di depan mata. Namun, pada kenyataannya pria bernama Chow Branson King Tan tidak bisa menikahi wanita pujaannya. Karena pada saat pemberkatan dia malah menyebut nama wanita lain, sebuah nama yang jelas berbeda dari surat undangan yang tersebar.


Sebuah tragedi yang terjadi beberapa jam sebelum acara sakral dimulai, membuat pria yang kerap disapa Choco terpaksa menikahi calon anak tirinya—Prilly Hadwin.

Dan karena alasan itulah, Choco mulai membenci Prilly.

Lalu bagaimana mereka akan menjalani kehidupan biduk rumah tangga? Sedangkan dalam hati Choco masih tersemat satu nama, yaitu Melinda—ibu tiri Prilly sendiri.

Akankah Prilly mampu meluluhkan hati Choco? Mari ikuti kisah mereka.

Ig@nitamelia05.

Salam anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Genggaman

Sepulang dari kampus, Prilly tidak lagi menemui Choco dan berharap bisa pulang bersama pria itu. Dia lebih memilih mengekor pada Ezza yang sedari tadi sudah banyak bicara.

"Aku akan mengantarmu sampai rumah, titik!" kata pemuda tampan itu. Mereka melangkah bersama ke arah parkiran, dengan Ezza yang memimpin di depan.

"Iya-iya, aku dengar, Za. Sampai di depan kamar pun tidak masalah," jawab Prilly sambil memutar bola matanya ke belakang.

Prilly menerima helm dari Ezza, setelah berhasil memakainya, gadis itu langsung naik ke atas motor. Seperti biasa, Prilly akan berpegangan pada pundak sahabatnya.

Akan tetapi sebelum Ezza menjalankan kendaraan roda dua miliknya. Ada seseorang yang tiba-tiba menjegal mereka.

"Tunggu!" teriak Choco dari belakang sana. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk berubah, maka dari itu dia memulai dari hal-hal kecil seperti pulang bersama dengan istri kecilnya.

"Pulang bersamaku!" Sambung pria tampan itu. Menjawab kernyitan di dahi Prilly yang dipenuhi tanda tanya.

Ezza ikut terperangah, setelah mendengar semua cerita Prilly, kini dia tidak menaruh simpati sedikitpun terhadap Choco, meskipun pria itu adalah dosennya sendiri. Di mata Ezza, Choco adalah pria biasa sepertinya.

"Prilly akan pulang dengan saya!" tegas Ezza dilengkapi tatapan yang tak ramah.

"Kamu siapa? Aku suaminya, aku berhak membawa istriku pulang!"

Suara Choco tak kalah tegas, membuat Prilly terpaku. Apakah Choco benar-benar akan berubah untuknya? Atau jangan-jangan pria itu memiliki rencana.

"Suami yang seperti apa dulu? Jangan suka mengaku-ngaku kalau anda saja belum melakukan kewajiban yang semestinya."

Mendengar ucapan Ezza yang begitu menohok, Choco langsung menghela nafas kasar. Dengan kepalan tangan yang begitu erat. Akan tetapi meksipun dia cukup merasa kesal, dia mencoba untuk tidak terpengaruh pada kehadiran pemuda itu.

"Turun!" pintanya pada Prilly yang masih terlihat kebingungan. Dia sengaja menurunkan intonasi suaranya, agar Prilly percaya bahwa dia akan berubah.

"Aku bilang turun!" lanjut Choco, karena sang istri yang terus bergeming. Seolah tak mendengar permintaannya. Bahkan kini Choco mengulurkan tangan, agar Prilly ikut dengannya. Namun, semua itu sia-sia. Karena Prilly tetap berada dalam pendiriannya, yaitu di atas motor Ezza.

"Aku pulang naik motor saja," ucap Prilly yang membuat Choco menahan nafas. Sementara Ezza tersenyum smirk. Suka sekali melihat kekecewaan di wajah dosennya.

Choco tak menyerah, dia mencoba untuk memutar otak, hingga akhirnya dia meminta Ezza untuk turun. "Kalau begitu kamu saja yang turun!" Tunjuk Choco.

"Saya? Turun, untuk apa?"

"Aku ingin bicara. Sebentar!"

Ezza dan Prilly saling pandang. Tak ingin berdebat lebih panjang, pemuda itu pun turun dari motornya sambil membuka kaca helm. "Apa?!" Tanya Ezza dengan tampang menantang.

Choco sudah membuka mulut, pura-pura ingin menjawab, ketika Ezza fokus dengan cekatan Choco langsung naik ke atas motor, menggantikan posisi Ezza. Bahkan tanpa pikir panjang dia langsung menjalankan mesinnya. Sebab kunci masih terpasang dengan sempurna.

Ezza terkejut bukan main, dia ingin meminta Choco untuk turun tetapi pria itu sudah lebih dulu menjalankan motor miliknya.

"Astaga, Pak!" teriak Ezza sambil berlari, hingga tiba-tiba dia dilempar oleh sebuah kunci mobil. Ezza menganga, jadi mereka bertukar kendaraan?

"Sial, sial, sial!" maki pemuda itu sambil meninju udara di sekitarnya.

Sementara Prilly dan Choco sudah menuju gerbang utama. Sepanjang perjalanan, mereka berdua menjadi tontonan para mahasiswa, sebab Prilly terlihat memeluk Choco dengan erat.

Saking terkejutnya, dia reflek melingkarkan tangan di perut pria itu. Dia tidak tahu, jika apa yang dia lakukan membuat sudut bibir Choco tertarik dan membuat heboh satu kampus, karena suara teriakan bersahut-sahutan saat motor yang dikendarai Choco melandas melewati gerbang.

Prilly baru tersadar dengan tindakannya saat Choco sudah membawa kendaraan roda dua itu dengan kecepatan normal. Dia melebarkan kelopak matanya, lalu cepat-cepat menarik tangan. "Maaf!" Katanya.

Namun, dengan cepat pula Choco berhasil meraih tangan langsing Prilly, agar gadis itu tetap memeluk tubuhnya. "Seperti yang kamu bilang, tubuhku adalah milikmu."

Mendengar itu, jantung Prilly langsung berdebar dengan sangat kencang. Dia tidak salah dengar 'kan? Tak ingin langsung percaya begitu saja, Prilly pun kembali menarik tangannya dengan kasar.

Akan tetapi sebelum itu benar-benar terjadi, Choco menahannya dengan sekuat tenaga. Membuat Prilly merasa terhenyak. Tak yakin, jika pria yang ada di hadapannya ini adalah suaminya.

"Aku masih ingat kata-katamu, bahwa tubuhku itu menjijikkan, jadi jangan menahan benda menjijikkan ini!" ucap Prilly. Memorinya masih cukup bagus, untuk mengingat semua perkataan Choco.

Akan tetapi dia dibuat kehilangan kalimatnya, saat Choco berkata. "Aku tarik semua kata-kataku hari itu."

Lantas setelah itu dia menggenggam erat tangan Prilly, agar gadis itu tak lagi menghindarinya.

***

Ayo jangan lupa like, komen, sama kembang tujuh rupanya, biar si uler cepet pinter🤸🤸

1
there
baca sinopsis nya agak bingung
trua liat respon pembaca dari komen nya kok kayak seru baca nya
penasaran baca 1 bab dulu
eh malah tertarik
Siti solikah
rasain
Wayan apriani
keren ceritanya
Wayan apriani
Buruk
uhuuyyyyyy
sdh baca aq thoorr kocak seru sedih
uhuuyyyyyy
lanjutkan Prillyyyyyy
uhuuyyyyyy
wakakakakkakak...akuu syuka aku syuka ....jaili teruuusss yaa Prilly yaaaa....goodjob ...teruuusss smpek tanduknya tumbuh 100😂😂😂😂
uhuuyyyyyy
hiliihhh marah marah aja...tp kamyu suka kaaan ular mu di lihat prillyyy😂😂😂
Ina Risna
huaa ga kuat😢😭
Ina Risna
Haha ampun da,, btw ceritanya seru kak author.. terimakasih❤️
aryuu
selalu bagusssss ceritanya... 🥰😘❤️🌹
CTzue Bai'Hamsya II
Luar biasa
juwita
mampir
Siti solikah
mampus kau chocho
Sri Lie
Luar biasa
Siti solikah
duh manisnya chocho
Siti solikah
lezatnya
Siti solikah
chocho ada2 aja
Aster
.
Koni Saputri
seharus Prilly biasa aja,,, biarkan si choco itu penasaran dengan sikap mu Prilly bila perlu cuekin dia🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!