NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Tuan Albert

Istri Kesayangan Tuan Albert

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Reinkarnasi / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir
Popularitas:971
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Emily tak menyangka bahwa dia masuk ke sebuah novel yang alurnya membuatnya harus menikah dengan seorang miliarder kaya.
Pernikahan absurd itu malah sangat menguntungkannya karna dia hanya perlu berdiam diri dan menerima gelar nyonya serta banyak harta lainnya.
Namun sayangnya, dalam cerita tersebut dia akan mati muda!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

《Chapter 29》

'Tenang Emily, dia tidak akan mengetahuinya, kan sudah pakai masker'

Satu persatu dari mereka mulai memperkenalkan diri, hingga tiba giliran Emily.

"Uhuk uhuk, ehm, saya Emily Pak," ia sengaja membuat suaranya berbeda dari biasanya supaya Albert tidak mengenalinya.

"Baik, yang wanita bisa melanjutkan membuang dokumen saja, dan pria tolong pindahkan meja, kursi dan lemari sesuai instruksi saya"

Emily dapat bernafas lega, sepertinya hari ini ia tidak akan ketahuan, pria itu sedang sibuk dengan kegiatannya.

"Pak Albert, kami sudah mengeluarkan dokumen disini, apakah kami boleh keluar agar bisa lanjut menghancurkan berkasnya di mesin?," tanya Grace.

Albert memperbolehkan, oleh sebab itu mereka berdua keluar dari sana lalu mulai menaruh kertas tersebut dalam mesin agar dihancurkan menjadi robekkan kecil.

"Bagaimana?, tampan sekali bukan?," bisik Grace padanya.

"Hmm"

Emily tidak berada dalam mood untuk membahas itu, karna ia sedang berpikir untuk tidak berpapasan dengan Albert selama bekerja, pokoknya ia harus berusaha menghindarinya.

"Hei, kau melamun, apa yang kau pikirkan?"

Grace bingung dengan tingkah temannya itu, dari kemarin ia seperti tidak ada gairah dalam bekerja.

"Kalau kau sakit harusnya tidak masuk saja," ucap Grace, namun ia menggelengkan kepala, sebisa mungkin ia harus masuk kerja agar gajinya full.

"Tidak papa Grace"

Mereka menghancurkan seluruh dokumen lalu bergabung dengan office boy lain yang sudah berada di pantry karna menyelesaikan tugas mereka di kantor Albert.

"Huft, kita masih punya 15 menit sebelum masuk waktu kerja," Grace membuat kopi dan mengambil beberapa cemilan disana lalu duduk bersama yang lain, begitu pula dengan Emily.

Mereka saling bertukar cerita dan menggosipkan satu dengan yang lain, tak sadar bahwa Albert ada di ujung pintu memperhatikan mereka.

'Jadi, memang kau Emily yang aku kenal ya' Ucap Albert dalam hati.

Saat tadi melihat wanita itu, ia merasa kenal dengannya, apalagi ketika memperkenalkan namanya, gerak-geriknya mencurigakan sekali di matanya.

Albert pergi dari sana, membiarkan Emily percaya bahwa ia belum tau apapun tentang dirinya.

Kini pukul 7 tepat, pekerjaan yang sebenarnya di mulai, para karyawan sibuk, begitu pula Emily dan teman-temannya.

Mulai dari membersihkan ruangan, toilet, kaca kantor, dan masih banyak lagi.

Emily juga dimintai tolong untuk mengambil cemilan atau membawakan minuman dari pantry untuk mereka.

"Permisi Nona, saya disuruh Tuan Albert menyampaikan pada Nona agar membuat kopi untuknya"

Emily masih membersihkan salah satu ruangan ketika sekretaris itu datang, cara bicaranya masih sama seperti dulu.

Ia segera pergi ke pantry dan membuatkan kopi sesuai yang biasanya di minum oleh Albert, ia tak pernah lupa kebiasaan pria itu ketika bekerja di mansion yang harus di temani kopi.

Tok tok tok..

Emily mengetuk pintu sambil memanjatkan doa agar tidak terjadi apapun saat ia masuk ke dalam, menurutnya ini seperti masuk ke kandang singa.

"Masuk," begitu mendengar itu Emily membuka pintu dan menaruh gelas berisi kopi di atas meja.

Ia hendak keluar namun pria itu berkata, "kemari lah dulu Nona Emily"

Mendengar suara Albert yang memanggilnya formal begitu membuat Emily merasa tambah gugup, namun ia tetap mendekati Albert meski tidak terlalu dekat.

"Ada apa pak?," suaranya agak bergetar.

"Bukan di depan situ, mendekatlah di samping saya," pinta Albert karna Emily berdiri di depan meja.

Lama-lama Emily bisa gila, ia tidak mungkin membantah Albert karna disini ia adalah office girl sedangkan Albert seorang CEO.

Perlahan ia maju di samping Albert, pria itu melirik Emily lalu menariknya duduk di pangkuannya.

"Eh" Emily kaget, wajah Albert begitu dekat dengannya, ia berusaha berdiri namun tenaganya tidak cukup karna pria itu memeluknya.

"Mau kabur kemana lagi hah?," bisik Albert yang membuat seluruh tubuh Emily menegang.

"Mau kau tutupi dengan masker atau tidak, aku bisa mengenali mata mu itu, lalu aroma apa ini?" Albert mendekatkan wajah ke baju Emily dan menghirup aroma parfum darinya.

"Apa kau juga sengaja ganti aroma parfum?," tanya Albert lalu membenamkan wajahnya di pundak Emily, pelukannya semakin erat.

"Ehm, bapak mungkin salah orang, ini tidak sopan, bolehkah saya berdiri," Emily tidak mau mengakui apa yang Albert katakan, membuat pria itu kesal dan langsung membuka maskernya.

"Sudah ku bilang aku mengenali mu!," ucap Albert setengah berteriak, untung tidak terlalu keras, jadi orang di luar tidak dapat mendengarnya marah.

Emily menutup mulut Albert dan berkata, "Heh, tenang dulu, bisa-bisa orang di luar mendengar, turunkan aku! Jika ada orang yang masuk bagaimana!"

Emily menarik paksa dirinya dari pelukan Albert.

"Siapa peduli, terserah aku, disini aku pemimpin mereka, ayo duduk disini lagi.."

Albert begitu merindukan wanita itu, namun Emily menolak dan berdiri di depan meja, ia menatap Albert dengan kesal lalu keluar dari sana tanpa mengatakan apapun.

"Huh, aku ingin memeluknya lebih lama," ucap Albert dengan wajah frustasi.

Emily sudah tidak menutup wajahnya, ia kembali melanjutkan pekerjaannya meski dengan pikiran kalut, bisa-bisanya baru bertemu tapi pria itu sudah mengenalinya, padahal ia sudah bersemangat dengan penyamarannya, berharap satu minggu ini Albert tidak mengenalinya.

Kalau sudah begini pasti pria itu akan berulah, Emily akan kerepotan, padahal ia sempat berharap agar pria itu membencinya, tapi yang terlihat malah sebaliknya.

"Argh!," Teriak Emily sambil menjambak rambutnya.

"Heh, apa kau sudah gila?," tanya Grace yang menghampirinya.

"Ayo cepat, mereka menyuruh untuk membeli kertas A4 dan beberapa alat tulis kantor," ucap Grace sambil menunjukkan kertas berisi pesanan apa saja yang harus di beli.

"Kenapa tidak kau pergi sendiri?," jawab Emily dengan cuek.

"Ayolah, lebih baik kita pergi keluar sebentar, sekalian menyegarkan pikiranku, karna menurut ku kau bukan sakit tapi sedang stress"

Emily menghela nafas lalu mengikutinya membeli barang tersebut, sepanjang perjalanan Grace lebih banyak bercerita dan Emily hanya mendengarkan saja.

"Intinya aku suka sekali bekerja disini, kalau Emily bagaimana?," tanya Grace setelah selesai dengan cerita panjang bagaimana ia bisa bekerja disana.

"Hmm, aku juga suka.. bekerja dimanapun asalkan mendapat gaji yang pantas, aku menyukainya," jawab Emily.

"Oh ya, maaf bertanya ini, tapi apakah Emily sudah punya anak? Itu.. aku melihat bekas operasi di perut mu"

Beberapa kali mereka berganti pakaian di ruang loker, jadi Grace dapat melihat tubuhnya, namun di bagian bekas operasi paru-paru tidak terlalu kelihatan karna ia menggunakan bra.

"Ya, aku punya satu," Emily menjawab dengan jujur.

"Wah, berarti kapan-kapan aku bisa mengunjungi apartemen mu untuk bermain dengannya, aku juga punya adik tapi ia tidak tinggal di sini," ucap Grace dengan bersemangat.

"Tapi kau bilang, kau tinggal dengan keluarga mu," tanya Emily yang bingung.

"Oh, itu keluarga ayah ku dengan istri barunya, sedangkan ibu ku tinggal di kota lain dengan kedua adikku, sebenarnya aku juga tinggal bersama mereka, tapi karna mau bekerja disini, jadi aku tinggal sementara di sana, aku berharap saat sudah ada tabungan bisa tinggal mandiri, istrinya begitu menakutkan bagiku"

Emily mengerti, tidak semua orang tua sambung berlaku baik pada anaknya.

"Kau bisa mampir jika ada waktu, Robert pasti menyukaimu," ucap Emily.

"Oh, namanya Robert, pasti ia tampan, hehe"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!