Stella yang anak konglomerat hanya berpura-pura miskin di hadapan mertuanya. Dia menikah dengan Soni,yang merupakan karyawan swasta di sebuah bank ternama yang ternyata punya Stella sendiri. Tetapi Soni tidak tahu kalau bank itu milik mertuanya.
Semenjak Stella menikah dengan Soni,mertuanya mengira dia anak orang biasa. Dan di rumah dia di suruh kerja layaknya pembantu.
Kalau ada kesalahan sedikit dia di marahin dan di maki sama ibu mertuanya sendiri. Stella dan Soni sudah empat tahun menikah dan mempunyai putri yang sangat cantik. Sebenarnya Stella sudah capek hidup di rumah mertuanya seperti di neraka. Tetapi demi anak dia bertahan sampai akhirnya dia jenuh.
Akankah rumah tangga Soni dan Stella akan bertahan. Atau Stella memutuskan untuk bercerai dari Soni?
Ini hanya ringkasan cerita saja ya. Untuk selengkapnya silahkan di baca per bab nya ya. Terima Kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Keesokan harinya
Di saat Stella mau mandi,tiba-tiba teleponnya berdering. Dia melihat handphonenya ternyata orang dari pengadilan yang telepon.
Stella
Hallo
Pengadilan Negeri
Hallo,ini dengan Ibu Stella?
Stella
Iya,benar. Ada apa ya?
Pengadilan Negeri
Hanya memberitahu jika surat cerai sudah selesai. Dan surat cerai boleh diambil hari ini.
Stella
Baik pak. Terima kasih. Nanti siang saya akan ambil surat cerainya. Terima kasih atas pemberitahuannya.
Pengadilan Negeri
Baiklah kalau begitu. Kalau begitu saya tutup teleponnya.
Telepon terputus. Stella merasa senang akhirnya surat cerainya keluar juga.
Dia segera mandi karena akan sarapan di luar bersama Ririn,Maureen dan Richard. Karena Richard setelah sarapan akan pulang ke Jakarta sendiri. Dan di saat Richard berangkat,Maureen akan tinggal bersama Stella.
Di saat sarapan,Stella memberitahu jika surat cerainya sudah keluar. Sekitar tiga hari lagi dia akan pulang ke Jakarta. Richard merasa senang. Dia akan mencoba mendekati Stella secara pelan-pelan.
Dan setelah sarapan,Stella meminjam mobil Ririn. Dia dan Maureen akan mengantar Richard ke bandara sesuai permintaan Maureen. Dan setelah sesampai di cafe,Ririn masuk ke dalam. Sedangkan Stella dan Maureen menuju ke hotel. Sedangkan Richard naik ke mobil lain langsung menuju ke hotel.
Sesampai di hotel,Richard maupun Maureen merapikan barang mereka karena Richard maupun Maureen check out hari ini juga. Sedangkan Stella menunggu di lobi hotel.
Setelah selesai,Richard maupun Maureen turun dari lift dan menuju ke lobi di mana Stella sedang menunggu mereka. Richard mengembalikan kunci kamar ke resepsionis. Setelah itu mereka langsung menuju ke bandara.
Sesampai di bandara,Maureen memeluk Richard.
Jaga diri baik-baik ya. Nurut sama Tante Stella. Jangan bandel,nasehat Richard.
"Iya pa. Papa tenang saja. Kata Tante Stella kan tiga hari lagi kita pulang. Pa,Maureen pindah sekolah saja ya di Jakarta."
"Kenapa",tanya Richard.
"Pengen saja pa. Nanti kalo libur biar Maureen ke Bandung."
Richard yang tahu Maureen ada maksud tertentu tidak memberi ijin.
"No,biar bagaimanapun di sana ada mama kamu. Kalo mama kamu tahu kamu pindah sekolah dia pasti sedih. Papa tahu kamu pindah karena mau dekat dengan Tante Stella kan. Jangan kamu pikir papa tidak tahu dengan pikiran kamu ya",omel Richard.
"Tetap sekolah di bandung seperti biasa. Nanti kalo liburan baru main ke Jakarta lagi. Tidak ada penolakan",ucap Richard dengan tegas.
Maureen cemberut. Dia akan pikir lagi setelah pulang dan mencoba membujuk ibu kandungnya.
"Ya sudah,papa berangkat. Sebentar lagi pesawat lepas landas. Ingat,jangan menyusahkan Tante."
"Tolong jaga Maureen ya. Kalo dia nakal marahin saja",ucap Richard dengan lembut.
"Baiklah pak. Saya akan jaga Maureen. Bapak tenang saja,tiga hari lagi kita juga pulang ke Jakarta. Saya juga sudah pesan tiket pesawatnya kok."
Richard mengangguk. Lalu dia berpamitan. Richard menuju ke dalam untuk check bagasi.
Setelah selesai urusan bagasi,Richard mengantongi boarding pass dan menuju ke ruang tunggu sampai pesawat datang.
Setelah mengantar Richard ke bandara,Stella dan Maureen menuju ke pengadilan negeri.
Dia menemui petugas pengadilan negeri untuk mengambil surat cerai. Dia menulis nama di buku tamu. Setelah itu petugas memberi surat cerai.
Surat cerai dibagi menjadi dua rangkap. Satu untuk mantan istri dan satu untuk mantan suami.
Setelah menerima surat cerai,Stella berpamitan dengan petugas pengadilan negeri.
Stella menuju ke mobil kebetulan Maureen sedang menunggu di mobil.
"Mau ke mana kita",tanya Stella.
"Terserah Tante",jawab Maureen.
"Ya sudah gimana kalo kita ke tempat rekreasi. Kita ke taman bunga. Tante akan tunjukkan tempat taman bunga yang indah. Mau ke sana?"
"Ok deh kita ke sana Tante. Walaupun di Jakarta banyak tempat rekreasi tetapi mau coba tempat rekreasi di sini. Biar beda suasana saja."
Mobil yang di kendarai Stella melaju ke tempat taman bunga di Palembang.