NovelToon NovelToon
Santriwati Tengil Untuk Gus Zindan

Santriwati Tengil Untuk Gus Zindan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Riyaya Ntaap

menceritakan kisah cinta antara seorang santriwati dengan seorang Gus yang berawal dari permusuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riyaya Ntaap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

trauma

**

" Ekhem! "

Kayla tersentak kaget, saat mendapati ketiga teman temannya menatapnya dengan sebuah tatapan aneh. Baru saja Kayla membuka pintu kamar asrama, sudah di hidangkan tatapan tatapan penuh intimidasi teman temannya.

" Dari mana? " Dila memulai percakapan dengan basa basi, sebelum membahas hal yang menurut mereka lebih penting.

Walaupun tadi Kayla duluan yang meninggalkan tempat kejadian, namun bisa bisanya diva dan sekawan sampai duluan di kamar asrama. Mungkin itu karena Kayla mendatangi orang tuanya terlebih dahulu.

Kedua orang tua Kayla memang telah sampai, saat ini mereka berada di masjid, menunggu Kayla mengemasi beberapa pakaian nya. Sementara orang tua Dila dan sisi masih dalam perjalanan.

" Habis jumpai ayah sama mamaku, kenapa? "

" Jumpai calon suami juga, masak ga di sebut sih. " Sahut sisi dengan cepat, menambahi perkataan Kayla yang menurutnya kurang, karna faktanya Kayla memang tadi bertemu dan berbicara panjang lebar dengan Gus Alip.

" Kalian tau? "

Ketiga gadis itu kompak menganggukkan kepala, jujur. Membuat Kayla menghela nafasnya panjang, ternyata ia bukan diva, yang bisa menyembunyikan sesuatu dari temannya.

" Kay, mubazir banget tau cinta nya Gus Alip ga kamu follback " diva bangkit dari duduknya, ia berjalan mendekati Kayla, dan menepuk pundak Kayla pelan.

Tatapan mata mereka saling bertemu satu sama lain, raut wajah Kayla tampak begitu santai saat diva mengatakan hal demikian padanya. Seperti Kayla sudah menyiapkan kalimat serangan pada diva.

" Kamu sendiri? Aku sama Gus Alip mah ga ada hubungan. Kalau kamu sama Gus zindan gimana? "

" Eh, beda, dong. "

" Bedanya apa? "

" Kami ga saling cinta. "

" Tau dari mana kamu, kalau Gus zindan ga cinta sama kamu? "

Diva terdiam, ia tidak paham sama sekali maksud perkataan Kayla yang seolah olah mengatakan padanya bahwa Gus zindan memiliki perasaan padanya, padahal menurutnya itu tidak benar sama sekali.

Dila dan sisi hanya menjadi penonton saja, mereka tidak mau ikut ikutan kalau sudah begini. Padahal kalau mereka ikut ikutan juga tidak apa apa, malahan bagus. Mereka tidak akan di serang, toh mereka tidak punya riwayat di cintai oleh Gus ataupun ustadz di pesantren ini.

" Ya tau lah, aku bahkan tau sendiri siapa perempuan yang dicintai sama Gus zindan. "

" Siapa? "

" Yang pastinya bukan aku. " Diva menurunkan tangannya dari pundak Kayla, ia kembali berjalan menuju tempat tidur dan kembali duduk di pinggiran tempat tidurnya.

Diva sangat yakin, Gus zindan pasti tidak memiliki perasaan apapun padanya. Dari sikapnya saja kelihatan. Pria itu begitu cuek padanya, bahkan terkesan tidak perduli. Walaupun Gus zindan suka merepet jika ia menggoda para ustadz, tapi itu pasti karna tidak ingin para ustadz itu berhenti mengajar karena perbuatan genit diva.

" Terus? " Tanya Kayla, gadis itu membuka lemarinya, mengambil sebuah tas ransel dan membawanya ke tempat tidur. Ia kembali berjalan ke arah lemari untuk mengambil beberapa pasang bajunya.

" Ya intinya beda. Kamu dicintai, Kay. Jatuh cinta sendirian itu ga enak tau. "

" Lebih ga enak lagi kalau dicintai karena rasa kasihan. Oke fine, anggap aku mau Nerima Gus Alip, tapi itu bukan karena aku beneran cinta sama dia, tapi karna kasian ngeliat dia yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Aku rasa, itu lebih sakit. " Jawab Kayla dengan santai.

Masuk akal sekali bukan perkataan Kayla!. Jika jatuh cinta sendirian itu sakit, maka akan lebih sakit jika ternyata kita di cintai atas dasar rasa kasihan. Cinta nya memang tulus, tapi cinta itu ada hanya karena sebuah alasan, tercipta lah cinta yang tidak murni.

Sejatinya, cinta yang murni adalah cinta yang tumbuh Tampa sebuah alasan, sebuah perasaan yang tidak bisa di pertanyakan dari mana datangnya dan apa alasannya.

" Dari pada mikirin Gus Alip, mending kamu mikirin pernikahan kamu sendiri aja, div. Menikah itu bukan kayak lagi main main waktu kecil, kamu juga udah bukan dalam masa simulasi pernikahan, tapi sudah memang menikah yang benar benar menikah. "

" Kalau belum cinta sekarang, usahakan besok udah cinta. Pelan, tapi pasti. Walaupun yang kamu tau Gus zindan udah punya seseorang yang di cintai, kamu berhak memperjuangkan dan mempertahankan rumah tangga kamu. "

" Anjay, keren ga gue? " Kayla menatap sisi dan Dila, membuat kedua temannya mengangguk dengan kompak.

" Kayla bener, div. Coba aja dikit dikitttt. Kan kalian belum sama sama cinta, yaudah kamu duluan aja yang coba mencintai Gus zindan, terus baru deh usaha buat bikin Gus zindan cinta sama kamu. " Timpal Dila pula.

Diva terdiam, kini ia merasa bahwa dirinya di pojokkan. Kedua temannya itu memang tidak bisa di handalkan, padahal tadi jelas jelas mereka mengatakan ingin menghakimi dan menasehati Kayla agar mau menerima cintanya gus Alip, kini malah dirinya pula yang tersudutkan.

" Aku sii setuju sama yang kamu bilang kay, diva memang harus mempertahankan rumah tangga nya dan mulai belajar cinta sama Gus zindan. Tapi aku juga mau bilang sama kamu, ga ada salahnya kalau memberikan kesempatan dan membuka hati buat Gus Alip. " Sisi meninbrung, ia yang dari tadi diam menyimak, akhirnya angkat suara.

Di tatapinya diva dan Kayla secara bergantian, " kalian berdua itu berada di posisi yang sama. Sama sama harus belajar untuk mencintai. Diva belajar mencintai Gus zindan supaya rumah tangga nya jadi sakinah mawadah warohmah, dan kamu belajar untuk menerima cinta Gus Alip, kamu harus bersyukur setidaknya ada pria yang begitu mencintai kamu, dan mau menunggu kamu. "

" Coba liat aku sama Dila. Sejauh ini, kami belum melihat sosok lelaki yang mencintai kami. Jadi kalian memang harus bersyukur. "

Kayla menghela nafasnya panjang, sementara diva sedari tadi sudah menundukkan kepalanya. Sejujurnya ia masih terlalu takut untuk kembali merasakan yang namanya jatuh cinta.

Jika diva mengenali dan menggali isi hatinya yang paling dalam, masih ada secercah nama lingga di dalamnya, walaupun rasa kecewanya pada lingga jauh lebih besar.

" Div, are you oke? " Kayla menoleh, menatap diva yang sudah menunduk begitu lama.

Setelah mendapat pertanyaan dari Kayla, barulah diva mengangkat kepalanya, ia mengangguk pelan sebagai jawaban. Dila dan sisi pun kompak menatap diva.

" Akuu keluar dulu ya, mau nyari cogan, siapa tau dapat. " Diva langsung berbalik badan dan pergi begitu saja tanpa mengucapkan salam.

Setelah diva tak terlihat lagi sama sekali, Kayla menghempas tubuhnya di atas tempat tidurnya.

" Sebenarnya salah juga kalau kita nyuruh diva buat jatuh cinta sama Gus zindan secepat ini. " Lirih Kayla

" Kenapa? "

" Kalian tau sendiri, dulu dia sebucin apa sama lingga. Setiap hari bicarain lingga, tapi tiba tiba di tinggal nikah gitu aja. Ini semua pasti ga mudah buat dia. Jangankan buat jatuh cinta, buat ngeyakini diri sendiri bahwa kita sebenarnya berhak dan layak buat dicintai aja susah. "

Dila dan sisi saling menatap satu sama lainnya, mereka baru ingat hal itu. Andai Kayla tidak berkata demikian, mereka pasti benar benar lupa dengan kejadian diva yang di tinggal nikah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!