NovelToon NovelToon
Ugly To Beautiful

Ugly To Beautiful

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Kyqilla

Ketika banyak yang mulai mempermasalahkan penampilan ku, disitulah perubahan mulai merubah penampilan ku. Ya, gadis cupu ini sudah berubah menjadi cantik, Zevana Willen, kini dia sudah bisa mengepakkan sayapnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyqilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memilih keluarga bukan orang asing

*****

Zevana kembali menggeliat dan kemudian ia melihat ke arah jam yang ada di dinding kamarnya lagi, tepat pukul 08.30, Zevana pun langsung terduduk dan kemudian pandangan matanya langsung berkeliling mencari ponsel yang dengan sembarang ia letakkan di atas ranjang besar miliknya itu semalam.

“ Dimana ponselku? “ Gumamnya sambil membuka selimut dan juga bantal yang ada di atas ranjangnya itu.

“ Ah ini dia. “ Zevana menemukan ponselnya yang berada tepat di bawah gulingnya.

Ia pun mengecek dan melihat beberapa notifikasi yang sudah memenuhi layar ponselnya, dan ada satu pesan dari Febian. Zevana langsung membukanya dan melihat apa isi pesan dari Febian.

{ Kak Bian }

{ Pagi sayangku…jangan lupa sarapan, padahal hari ini hari libur, tapi aku ada pekerjaan yang tidak bisa ditunda, maaf ya, seharusnya hari ini kita bisa berkencan tapi aku malah sibuk bekerja, semoga harimu menyenangkan. } 

Zevana tersenyum simpul sambil menaikkan kedua alisnya, “ Padahal aku sangat ingin pergi mencari udara segar hari ini, ya sudahlah, apa boleh buat. “ Gumamnya lalu kemudian jemari tangannya mulai sibuk mengetik pesan balasan untuk Febian.

{ Pagi juga kak…kak Bian juga jangan sampai lupa sarapan…yah…sayang sekali, padahal hari ini aku sangat ingin pergi keluar, tapi apa boleh buat, pacarku sedang sibuk, semangat ya kak Bian, jangan terlalu lelah, istirahat yang cukup, jangan sampai sakit. Semoga hari kak Bian juga menyenangkan. } 

Zevana kemudian kembali meletakkan ponselnya itu dengan sembarang, lalu ia beranjak dari ranjang besarnya itu dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah beberapa menit, akhirnya Zevana selesai mandi dan kemudian ia keluar dari kamarnya, Zevana berjalan menuruni anak tangga dan kemudian ia langsung menghampiri Sania dan juga Langga yang saat ini sedang sibuk di ruang televisi karena ada acara kesukaan mereka sedang tayang di televisi.

“ Pagi ma, pa…sepertinya kalian sangat menikmati waktu berdua kalian sampai tidak membangunkanku. “ Cetus Zevana.

Langga dan Sania langsung menoleh ke arah Zevana, mereka pun tersenyum dan Sania melambaikan tangannya mengisyaratkan agar Zevana segera menghampirinya.

Setelah itu Zevana berlari lalu duduk tepat di samping Sania dan menyandarkan kepalanya tepat di bahu Sania.

“  Ini hari libur, dan mama tau kamu pasti ingin bangun siang kan? “ Ucap Sania menjawab cetusan Zevana padanya tadi.

Zevana pun mengangguk dan masih menyandarkan kepalanya pada bahu Sania.

“ Ze, sana sarapan dulu, nanti kalau sudah sarapan kamu baru kesini lagi. “  Perintah Langga yang meminta Zevana untuk segera sarapan.

Zevana memanyunkan bibirnya dan terlihat malas beranjak dari duduknya, lalu ia menatap ke arah Langga dan kemudian ia mendongakkan kepalanya dan melihat ke arah Sania.

Kata-kata Syarah kembali mengisi ingatannya, ia sedikit menghela nafasnya. || Mereka sangat menyayangi ku seperti ini, dan bagaimana aku bisa percaya kalau mereka ternyata bukan orang tua kandungku, bahkan perlakuan mama dan papa padaku sama dengan saat mereka memperlakukan kak Lian, aku tidak mau menyakiti perasaan mereka, mereka selama ini sudah berusaha keras untuk menjadi orang tua yang baik untukku, aku juga akan melakukan hal yang sama, aku ingin membahagiakan mereka, mereka tidak ingin aku mengetahui kalau mereka bukan orang tua kandungku, mereka hanya ingin aku tahu kalau mereka adalah orang tua kandungku, dan aku akan melakukannya, mereka adalah orang tuaku, aku tidak peduli mereka orang tua kandung ku atau bukan, aku akan tetap menyayangi mereka seperti sebelum-sebelumnya, seperti bagaimana mereka memberikan kasih sayang mereka padaku. || Batin Zevana. 

Langga yang mengetahui jika putrinya saat ini sedang menatapnya sambil melamun itu pun menyentuh bahu Zevana dan menyadarkan Zevana dari lamunannya.

“ Ze…kamu melamun? Padahal papa memintamu untuk segera sarapan, jangan sampai telat makan, papa tidak mau sampai kamu sakit. “

“ Ah…tidak pa, hanya ada sesuatu yang sedang aku pikirkan…baiklah aku makan…oh ya, kak Lian kemana? Kok aku tidak melihatnya? Apa dia belum bangun? “

Zevana melihat ke arah sekelilingnya dan tidak bisa melihat keberadaan Alian saat ini, pintu kamarnya yang biasanya sedikit terbuka itu pun tertutup dengan sangat rapat.

“ Kakak mu keluar sebentar, ada urusan katanya, sudah sana sarapan. “ Jawab Sania lalu mendorong pelan tubuh putrinya itu agar segera beranjak dan menuju ruang makan.

“ Baiklah-baiklah, aku juga mau makan kok, kalian ini, sangat cerewet. “ Keluhnya lalu beranjak dari duduknya.

Sania dan Langga saling bertukar pandangan lalu kemudian mereka tersenyum antara satu sama lain karena tingkah putrinya itu.

*****

“ Ma…apa Ze masih belum bangun? “ Tanya Alian yang baru saja tiba dan langsung mencari Zevana.

“ Itu dia…” Jawab Langga lalu menunjuk ke arah Zevana yang saat ini sedang berjalan ke arah mereka.

Alian pun menoleh dan benar saja, Zevana yang baru saja menyelesaikan sarapannya itu sudah berada tepat di belakangnya.

“ Kenapa kak? Kakak mencariku? “

“ Iya, ada yang ingin kakak bicarakan denganmu. “

“ Apa? “

“ Jangan di sini, ayo kita ke kamarmu. “

Alian pun langsung menarik tangan Zevana dan membawanya ke kamar Zevana, sementara Sania dan Langga, mereka hanya bisa menatap ke arah kedua putrinya itu dengan tatapan herannya.

“ Ada apa? Apa Lian gagal membujuk mama untuk tidak mencampuri urusan pribadi mereka? “ Tanya Langga pada Sania.

“ Aku juga tidak tahu pa, kita tunggu saja, setelah mereka selesai bicara, mereka pasti akan menceritakan nya pada kita nanti. “

Langga pun mengangguk dan setuju dengan apa yang Sania katakan barusan padanya.

…..

Zevana dan Alian sudah berada di dalam kamar Zevana, setelah menutup pintunya dengan rapat, mereka mulai berjalan menuju ranjang besar milik Zevana lalu duduk di atasnya.

“ Ada apa kak? “

“ Ze, soal pembicaraan kita semalam, kamu tidak benar-benar sedang memikirkan pernikahan kan saat ini? “  Tanya Alian menyelidik.

“ Kenapa memang kak? “

“ Jangan balik bertanya Ze, jawab pertanyaan kakak. “

Zevana terdiam lalu kemudian ia menatap wajah kakaknya dengan begitu seksama, Zevana memang masih memikirkan hal itu dan ia juga sudah membuat keputusan saat sedang bersama dengan kedua orang tuanya tadi.

“ Ze? Kenapa diam? “

“ Kak…aku sudah memutuskannya…aku ingin menikah dengan kak Bian secepatnya. “

Alian langsung membelalakkan kedua matanya, ia begitu tercengang setelah mengetahui keputusan apa yang sudah Zevana buat saat ini.

“ Ze, tidak, kakak tidak setuju, kamu masih sekolah, dan impian kamu masih panjang, kamu juga harus kuliah nantinya, jangan menyia-nyiakan kesempatan dan waktu remajamu Ze, pernikahan bukanlah hal yang mudah. Tolong pertimbangkan lagi. “

“ Kak, soal sekolah, mungkin kita harus menyembunyikannya, lagi pula dua minggu lagi usiaku sudah menginjak delapan belas tahun, aku juga sudah mulai membuat kartu identitas, jadi tidak masalah, dan soal kuliah, aku juga masih bisa kuliah setelah menikah, pernikahan sama sekali tidak menghambatku, dan aku yakin, kak Bian sangatlah rasional, dia pasti setuju dengan keputusanku, kak Bian bukanlah pria yang kaku yang kemudian melarang istrinya untuk melakukan aktivitas lain selain menjadi ibu rumah tangga, aku akan baik-baik saja, kakak tenang saja. “

Zevana mencoba meyakinkan Alian bahwa keputusan yang sudah dibuatnya benar-benar tidak akan mempengaruhi masa depannya nanti. Ia juga berniat untuk tetap melanjutkan kuliah dengan status pernikahan yang sudah di sandangnya nanti.

“ Tapi Ze…kamu tidak bisa menikah sebelum kakak menikah, jadi kamu tidak bisa melangkahi kakak, kalau kamu melangkahi kakak, kakak akan bernasib sial, apa kamu mau? “ Ancam Alian yang tidak ingin adiknya itu cepat-cepat menikah dan akan menyesali keputusannya itu nanti.

“ Kak, kakak bisa segera melangsungkan pernikahan, dan setelah itu aku juga akan menyusul kakak untuk menikah, apa kak Lian tidak memikirkan bagaimana perasaan kak Aryan? Dia pasti sudah sangat ingin menikah dengan kakak, jangan membuatnya menunggu terlalu lama kak. “

Kini Alian yang terdiam, apa yang dikatakan adiknya itu ada benarnya, tapi Alian masih tidak bisa membiarkan Zevana menikah di usianya yang masih sangat belia saat ini.

“ Ze…kakak akan menikah setelah kamu lulus sekolah, dan nanti kalau kamu sudah lulus, terserah padamu, kamu mau menikah dengan Bian juga kakak tidak akan menghalangimu. “

“ Tapi kak? Kelulusanku masih lama, masih tahun depan. “

“ Pokoknya kakak akan menikah dengan Aryan setelah kelulusanmu, kakak tidak akan berubah pikiran, dan kakak harap kamu bisa menghargai keputusan yang kakak buat, kakak juga tidak mau kamu melangkahi kakak dan nikah duluan dengan Bian, kamu paham Ze. “ Ucapnya lalu kemudian dengan wajahnya yang sudah tampak begitu kesal, Alian beranjak dari duduknya dan berlalu pergi begitu saja meninggalkan kamar Zevana.

Zevena menghela nafasnya panjang dan dia hanya bisa membiarkan kakaknya keluar dari dalam kamarnya dengan keadaan kesal seperti itu.

Lalu Zevana meraih ponselnya yang berada tepat di atas ranjangnya, ia mencari nomor Syarah dan kemudian Zevana dengan segera menghubungi Syarah dan memberitahu pada Sayarah keputusan apa yang sudah dibuatnya. Zevana juga menceritakan apa yang baru saja Alian katakan padanya itu pada Syarah.

‘ Halo Ze, akhirnya kau menghubungiku, aku sudah menunggumu sejak tadi, bagaimana ? Kau akan menikah kan dalam waktu dekat ini? ‘

‘ Aku memang memutuskan untuk menikah secepatnya. ‘

‘ Bagus, kau membuat keputusan yang bagus. ‘

‘ Tapi nek…’ 

‘ Ada apa? Kenapa ada tapi di dalam kalimatmu itu? ‘ 

‘ Kak Lian, dia menentang keputusanku. ‘ 

‘ Dia menentangmu? Kenapa? Seharusnya dia menghargai keputusanmu, aku pikir dia akan membiarkanmu menikah setelah mendengar apa yang aku katakan padanya tadi, ternyata cucuku sangat keras kepala. ‘ 

‘ Apa kak Lian menemui nenek tadi? ‘

‘ Bukan urusanmu, jadi bagaimana? Kau harus tegas, aku juga sangat membutuhkan acara pernikahanmu itu. Bujuk Alian dan buat dia menyetujui pernikahan itu. ‘

‘ Itu sangat sulit nek, kak Lian, dia bahkan bilang padaku, dia akan bernasib sial kalau aku sampai melangkahinya dan menikah lebih dulu darinya. ‘

‘ Ah, iya, dia benar…tapi…tunggu sebentar…sebenarnya tidak masalah, kau bukan adik kandungnya, dan itu tidak akan berpengaruh. ‘ 

‘ Kalau begitu aku akan kembali berbicara dengan kak Lian, tapi nek, kalau jawaban kak Lian tetap sama bagaimana? Sepertinya aku tidak bisa mengabulkan keinginan nenek, aku sudah berusaha semampuku, dan aku tidak bisa melukai perasaan kak Lian hanya demi memuaskan keinginan nenek. ‘ 

‘ Kau…kau harus mencari cara supaya Lian setuju, aku tidak mau tahu. ‘

‘ Tapi aku tidak bisa memaksa kak Lian, kalau kak Lian tetap tidak setuju maka aku akan menyerah dan akan menikah dengan kak Bian nanti setelah lulus sekolah, maaf nek. Tapi keluarga ku saat ini jauh lebih penting dibandingkan dengan nenek yang menganggapku sebagai orang asing. ‘ 

Zevana segera mengakhiri panggilan telfon tersebut, ia sebenarnya sangat gugup saat berbicara dan juga sedikit menentang keinginan Syarah. Zevana tidak punya pilihan lain selain melakukannya, ia tidak mau melukai keluarga yang selama ini sudah begitu menyayanginya, kalau Alian menolak dan tidak setuju, maka Zevana tidak akan melakukannya, ia tidak ingin mengecewakan Alian yang selama ini juga sudah sangat menyayanginya.

Sementara di tempat lain…

Setelah panggilan tefon itu berakhir, Syarah terlihat sangat marah sampai ia meremas ponselnya dan membantingnya hingga hancur dan terbelah menjadi dua.

“ Arrghhhhh!!!! Brengsekkkk!!!! Gadis sialan itu sudah mulai berani berbicara seperti itu padaku, dia pikir aku akan diam saja dan membiarkannya terus meremehkanku, tunggu saja Ze, aku akan mendapatkan keinginanku, dan kau harus menurutinya. “ Teriak Syarah sampai warna merah pada garis matanya semakin terlihat jelas.

1
Goresan_Pena421
semangat ya Thor.
Mila Arida: terimakasih ya 🙏💪
total 1 replies
Goresan_Pena421
apalagi yang disukain anak populer 😊
Goresan_Pena421
nah apa lagi ada yang taksir ya menurut aku si berubah penampilan gak masalah.
Goresan_Pena421
hemm ga masalah si mau bagaimana penampilan nya tapi kan kalau penampilan nya di rawat di tata terus berprestasi itu udh poin plus😊
Goresan_Pena421
murid berprestasi 💪 keren baru baca udah di sambut sama tokoh keren kaya gini.
Himura Kenshin
thor, bisa bikin sekuelnya? Pengen baca terus nih!
Mila Arida: maksudnya gimana? maaf ya masih pemula soalnya...
total 1 replies
My sói
Menghibur banget!
Mila Arida: makasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!