❗ PERHATIAN ❗
Cerita ini hanya ada di noveltoon saja.
Reel karya author astiana cantika, kalau ada yg plagiat mohon di laporkan 🙏.
Cassandra Stacey Atmaja, adalah anak yatim piatu yg di adopsi oleh wanita paruh baya, dan menjadi anak angkat kesayangan nya.
Suatu malam ibu angkat Cassandra meninggal karena suatu penyakit, sebelum kepergiannya, ibu angkat Cassandra mewariskan sebuah rumah mewah yg terletak di desa Wangun sangit dan perusahaan yg bergerak di bidang properti di kota J.
Sebelum kematian ibu nya. ternyata ibu nya menyimpan sebuah rahasia besar yg membuat Cassandra begitu terkejut dengan fakta tersebut.
Nantikan kisah Cassandra selanjutnya!
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 MEMAKAMKAN JASAD WULANDARI
"Lebih baik kita segera memakamkan jasad Wulandari kek." Ucap Cassie.
Kakek bodang tidak menjawab, dirinya masih dengan tangisan pilu nya sambil memeluk jasad istri nya.
*
"Puluhan tahun aku menanti mu Wulan, kenapa kau pergi lebih dulu meninggalkan ku kenapa.?" Ucap kakek bodang bergetar.
Kakek bodang sewaktu menikah dengan Wulandari masih berumur 20 tahun sedangkan Wulandari baru berumur 17 tahun saat itu, mereka menikah karena saling mencintai satu sama lain.
Jaman dulu di umur segitu sudah sangat matang untuk melangsungkan pernikahan bagi seorang bujang dan anak dara.
*
"Maafkan almarhum kakek buyut ku kek." Ucap Cassie dengan berlinang airmata.
"Ini bukan salah mu nak, ini sudah takdir, sudah kehendak Gusti Allah, kakek hanya bisa mencoba ikhlas walau hati tua ini berat." Ucap kakek bodang.
.
Akhirnya hari itu juga kakek bodang pun memandikan jasad istrinya seorang diri lalu mengkafan kan nya.
Sedangkan Narendra, Sagara, Ivan, Leo, geri dan Rick.
Para pemuda itu tengah menggali kuburan untuk memakamkan Wulandari, agar penggalian cepat selesai mereka semua pun turun tangan.
Sedangkan para gadis itu sedang membantu kakek bodang menyiapkan kain kafan dan juga wewangian bagi sang mayit.
Setelah selesai pengkafanan dan penggalian mereka semua berniat untuk mensolatkan Wulandari akan tetapi sebuah suara mengejutkan mereka semua sedang berdiri di ambang pintu.
"Assalamualaikum paman bodang." Ucap seorang kakek yg di perkirakan berumur 60 tahun.
"Wa'alaikumsalam jaka, ada apa.?" Ucap kakek bodang.
"Aku tidak sengaja lewat depan rumah paman dan melihat sebuah mobil mewah, apa paman kedatangan tamu dari kota.?" Ucap seorang kakek yg bernama jaka.
Arah pandangan Kakek Jaka pun tak sengaja melihat keranda mayat berada di ruang tamu rumah paman nya yg tak lain adalah kakek bodang.
"Kenapa ada keranda paman, untuk apa itu.?" Ucap Kakek Jaka.
Kakek bodang pun menghela nafas lalu berkata pada Jaka sang keponakan, putra dari adik nya Nurul, tetapi Nurul sudah terlebih dulu menghadap sang pencipta 10 tahun lalu.
"Itu keranda milik istri ku Wulandari." Ucap kakek bodang menatap sendu ke arah keranda tersebut yg sudah bersemayam jasad Wulandari.
"Kenapa paman melakukan itu, berhenti lah memikirkan wanita itu paman, mungkin sekarang dia sudah bahagia bersama keluarga baru nya atau bahkan juga sudah meninggal, sudah 75 tahun dia meninggal kan paman." Ucap Kakek Jaka.
"Tidak Jaka, apa yg kau pikirkan tidak benar, Wulandari adalah wanita yg baik dan setia, bahkan sampai akhir hayat nya pun dirinya bahkan tidak pernah berniat mengkhianati ku yg hanya seorang pemuda miskin ini." Ucap Kakek bodang dengan mata berkaca-kaca.
Lalu kakek bodang pun berjalan tertatih dengan tongkat tua nya, setelah itu kakek bodang pun membuka kain penutup keranda itu.
"Ini jasad Wulandari yg baru pulang setelah 75 tahun menghilang." Ucap kakek bodang.
"APAAAAAA." Teriak Kakek Jaka kaget.
Lalu kakek Jaka pun mendekati keranda tersebut yg mana sudah berisi jasad Wulandari yg sudah di kafani terbujur kaku.
"Apa maksud mu paman." ucap Kakek Jaka.
"Ini jasad istriku, selama ini dirinya tidak pernah meninggalkan ku bersama laki-laki lain, melainkan dia sudah pergi meninggalkan ku untuk bertemu sang pencipta nya." Ucap kakek bodang terisak.
"Apa paman menggali kuburan nya hanya ingin membawa nya ke sini paman.?" Ucap kakek bodang masih tidak mengerti.
Lalu Cassie pun berinisiatif untuk menjelaskan tragedi itu secara rinci pada kakek Jaka.
Cassie pun menceritakan awal mula kejadian dirinya dan teman-temannya mulai di teror, lalu menceritakan tentang sebuah mimpi yg di alaminya dan juga rahasia ruang bawah tanah kamar kakek buyut nya di vila jati lalu menyampaikan pesan dari arwah Wulandari untuk mengembalikan nya pada suami nya untuk di makam kan dengan layak dan di sinilah mereka berada.
Kakek Jaka sungguh menyesali perkataan nya tentang Wulandari.
"Maafkan diri ku ini paman, sungguh aku tidak tau kebenaran nya." Ucap Kakek Jaka.
" Itu sudah terlanjur, ayo kita makamkan sebelum hari mulai gelap." Ucap kakek bodang.
Akhirnya mereka semua pun menyolatkan jasad Wulandari, setelah itu mereka pun memakamkan Wulandari di belakang rumah kakek bodang dengan wakaf yg sudah kakek bodang siapkan untuk dirinya sendiri, kalau-kalau berharap suatu saat nanti istri nya akan kembali apabila dirinya sudah tiada, istri nya bisa melihat makam dirinya, tapi semua itu kini kebalikan nya, justru jasad istrinya lah yg pergi mendahului nya sedangkan diri nya di berikan umur panjang hanya untuk menanti kedatangan istrinya dalam keadaan tidak bernyawa.
Setelah acara pemakaman selesai, semua orang pun berjalan menuju ke halaman depan rumah kakek bodang, Cassie dan semua sahabat nya serta suami nya berpamitan kepada kakek bodang dan juga kakek Jaka untuk kembali ke vila jati , sebelum berpamitan pergi Cassie pun menyodorkan sebuah amplop berisi uang yg cukup tebal untuk meringankan kehidupan kakek bodang menjalani hari-hari tua nya.
Saat ini mereka semua sudah berada di dalam mobil nya untuk kembali ke vila jati.
"Tegar banget ya kakek bodang, bisa dengan mudah memaafkan seseorang yg sudah membuat istrinya berakhir tragis seperti itu." Ucap Nina.
"Lo bener Nin, jarang-jarang ada yg seperti itu, padahal itu semua karena kesalahan kakek buyut Cassie ." Ucap Lona.
"Semoga kakek buyut tenang di alam sana, Cassie sudah memintakan maaf untuk kakek buyut pada suami nya Wulandari kek, Cassie tau semasa hidup kakek pasti di Bayangi dengan penyesalan hingga kakek pun tak juga menikah sampai akhir hayat setelah kepergian nenek buyut dan juga Wulandari." Batin Cassie.
"Jaga mulut Lo Lona, semua orang mungkin punya kesalahan, tapi jangan menyalahkan orang yg bahkan sudah tidak ada di dunia ini." Ucap Nina sinis.
"Maaf." Ucap Lona.
"Udah Nin , gak usah di perpanjang yg penting masalah ini sudah selesai." Ucap Cassie mengusap pundak Nina .
Setelah beberapa menit berkendara mereka pun tiba di vila.
"Vila masih sepi ya, apa mungkin maksu sekeluarga belum pulang dari kota.?" Gumam Cassie.
Akhirnya mereka semua pun masuk ke vila menuju kamarnya masing-masing untuk membersihkan diri mereka.
Setelah mereka semua membersihkan diri, kini mereka semua pun bersantai di ruang tamu vila tersebut.
"Sungguh hari yg melelahkan." Ucap Rick.
"Benerlah, eh btw kagak apa-apa kan ya kalau kita membawa itu tu pada yg seharusnya tanpa di ketahui orang rumah ini.?" Ucap Justin dengan suara pelan tapi cukup untuk di dengar mereka semua yg berada di ruang tamu itu.
"Itu memang sudah seharusnya." Ucap Cassie menatap datar pada Justin.
"Jangan ada yg membahas hal itu lagi." Ucap Cassie lagi.
Mereka semua pun mengangguk kan kepala nya tanda mengerti.
Bersambung.