wanita dengan dendamnya dan pria dengan rahasia kelam.
"huhuhuh, sungguh sial saya bertemu dengan wanita seperti kamu," ucapnya seraya menutup wajahnya sambil menangis.
wanita yang tidur bersamanya menatapnya dengan tak percaya,"bapak serius nangis, pak, yang harus nangis itu saya, kan bapak ambil keperawanan saya,"ujarnya tak percaya apa yang di lihatnya.
"kan kamu yang memaksa saya tidur bersama kamu, saya sudah menjaga punya saya, agar tetap suci, tapi dalam semalam kamu mengambil kesucian saya, huhuhuhu,"omelnya panjang lebar seraya menangis, dan tidur membelakangi wanita yang syok melihat reaksinya.
" tapi bapak suka kan, buktinya ngak tidur semalam,"ucapnya, membuat pria yang membelakanginya itu, sedang menahan malu dengan wajah memerah."lagian sok nolak cinta saya, jadinya kan perjaka bapak saya ambil aja,"lanjutnya dengan senyuman bangga, berhasil mengambil keperjakaan pria yang menolaknya.
"saya tidak akan bertanggung jawab," ucapnya membuat wanita di sampingnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liyana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidak di sangka
"lo bukannya... Farel?" kata Athera terkejut, Farel sopir taksi.
"iya El, lo ngapain jadi sopir taksi, udah kere ya lo," katanya dengan setengah mengejek.
Farel mendelik, "enak aja, gue masih kayak, cuman mau belajar mandiri aja, gimana capeknya nyari uang tanpa fasilitas dari orang tua,"pungkasnya dengan nada bangga.
" terus, ngapain lo bawa kita kebawah jembatan?"tanya Athera.
"kan kalian mau ketemu Nessa, bukannya tadi khawatir banget sama dia, sekarang di ajak ketemu, kalian malah pada ngak mau, dramatis kalian,"jawabnya tetap ke bawah jembatan.
" jangan El, gue ngerasa ini jebakan,"cegah Dinda dengan yakin.
"jebakan apaan, emang Nessa mau jebak lo?" tanya Farel.
"bukan Nessanya tapi orang yang sama Nessa, siapa yah, namanya, bentar gue inget dulu," jawabnya berpikir keras, mengingat nama wanita yang memiliki aura mistis itu.
"meneer," ucap Athera.
"nah itu, dia, wanita menyeramkan itu! dia kelihatan kayak lembut banget kalau ngomong, tapi tindakannya sungguh di luar nurul, lo bayangin aja dia seorang seniman, tapi imajinasinya seram banget, apalagi dia bikin Nessa kayak boneka, boneka dengan gaun putih dengan cipratan darah, terus lo tahu posenya kayak gimana, pose boneka itu, tangannya kayak mau patah, terus kakinya itu udah kayak mau retak, dan boneka itu persis banget kayak Nessa nangis kesakitan."serunya menceritakan acara semalam, dengan menggebu-gebu, Farel mendengarkannya dengan baik.
"jadi," kata Farel malas, membuat dinda cemberut, dinda dengan kesal mendorong kepala Farel dari belakang.
"udah di jelasin panjang lebar lo cuman jawab jadi dengan nada malas, nyebelin tahu nggak,"ucapnya dengan jengkel.
" ya emang harus tanya apa?"tanyanya.
"ya apa aja," jatuh Dinda.
sedangkan Athera memberi pesan pada seseorang yang menunggunya.
kak, kita ketemunya besok aja, aku ada perlu.
"kita ke bawah jembatan sekarang,tapi dengan memperhatikan sekitar, gue juga ngerasa ada yang aneh."katanya membuat keduanya yang bersitegang menoleh ke arahnya.
" lo serius, mau ikut kesana?"tanya Dinda.
"iya,"jawabnya.
mereka sudah hampir sampai, " stop El,"Farel berhenti sekitar 60 M dari jarak mereka. "itu kok ada om-om botak sih, harusnya kan Nessa," katanya bingung.
"coba hubungi dia," saran Athera.
Dinda menekan ikon hijau, dan mencari nama tertera Nessa.
hanya 5 detik mereka menjawabnya, mereka melihat satu pria botak masuk ke dalam mobil,
"hallo Nessa, " kata Dinda.
"hallo Dinda," jawabnya dengan suara lemas.
Dinda dan Athera saling pandang, "Ness, suara lo kok kayak lemes gitu, kenapa," tanya Dinda pelan.
"ngak kok, gue ngak papa," ujarnya di seberang sana, padahal dirinya di awasi oleh meneer.
"gue udah mau sampai, tunggu ya," katanya dan mengakhiri telepon.
"kok lo mau kesana sih, bego lo,"ucap Farel kesal.
" ya gimana, gue mau tahu keadaan Nessa,"katanya dengan khawatir.
"tapi abang lo ngelarang keras lo ikut campur urusan orang, dan dia kasih pesan itu ke gue, jadi, sekarang kita pulang," ujarnya mulai membelokkan mobilnya.
sedangkan Athera ia diam saja, "abang gue ngak bakalan tahu kalau lo diam El," rengeknya pada Farel.
"abang lo bakalan tahu Dinda, meneer itu sahabatnya," kata Farel dengan tegas."dan lo harus tahu, abang lo bisa sejauh ini karena meneer,"lanjutnya membuat keduanya yang di kursi penumpang terkejut.
"maksudnya?" tanya Athera, Farel terkesiap baru sadar ada Athera disini selain dirinya dan Dinda.
Farel tak langsung menjawab.
"jawab dong El," desak Dinda, ia juga ingin tahu, apa peran penting meneer di kesuksesan kakanya,.
"hmm abang lo.... _"
Updatenya sehari 2 bab atau 4 bab gaes, biar aku semakin smangat😆
Mohon dukungannya dengan like, komentar, vote, dan bintang limanya para readers 🙏🤗.