NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Pernikahan Kontrak Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Written

Aluna, gadis sebatang kara yang harus terlibat dengan pernikahan kontrak dengan seorang Ceo demi membayar denda atas insiden yang tidak sengaja terjadi.

Dan Haris laki-laki berusia 32 tahun yang juga terpaksa menawarkan pernikahan kontrak pada Alana demi maminya.

bagaimana kelanjutan kisah keduanya ??
ikutin terus perjalanan cinta mereka.

Plagiat ! hus hus ☠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Written, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26

Aluna tiba di rumahnya saat sudah hampir malam, dia langsung membersihkan tubuhnya, setelah selesai dia kembali ke lantai bawah dan menyiapkan makan yang tadi dia beli di jalan.

"Ini beneran aku udah mau menikah?"Tanya Aluna kepada dirinya sendiri.

"Bagaimana ya kehidupanku nanti setelah menikah, mengingat pernikahan ini hanyalah sandiwara belaka?" gumam Aluna dalam hati, sambil mencoba menikmati makanan di hadapannya.

Pikiran Aluna terus berperang dengan kekhawatiran yang kian menghantui pikirannya. "Apakah nanti aku akan hidup dalam berbagai aturan yang mengikat? Tapi mengingat sifat om yang keras, sepertinya aku memang akan diatur terus deh." keluh Aluna lagi, rasa takut akan kehilangan kebebasan mulai menyelinap ke dalam pikirannya. Meski begitu, aku berusaha untuk menguatkan diri dan menerima kenyataan ini sebagai sebuah takdir yang harus dijalani.

"Ya tuhan kenapa nasibku semenyedihkan ini."Lanjut Aluna sambil terus berusaha menghabiskan makanan yang dia beli

**

Di perusahaan tempat Haris dan Reza bekerja, keduanya tampak begitu sibuk dan tekun dalam menuntaskan pekerjaannya.

Sebagai para bujang yang semangat dan penuh ambisi, mereka menjadikan pekerjaan sebagai prioritas utama dalam hidup mereka. Berjam-jam lembur menjadi aktivitas yang sangat mereka nikmati. Haris, selaku CEO perusahaan tersebut, memiliki tanggung jawab yang begitu besar dalam mengatasi berbagai permasalahan dan menyelesaikan segudang pekerjaan setiap hari. Di balik kesibukannya itu, Haris mencoba untuk memahami dirinya,

"Apakah hidup ini hanya tentang bekerja dan menggapai kesuksesan semata? Apakah ada hal lain yang perlu aku kejar dalam hidupku?" Monolognya.

Sementara itu, Reza yang selalu mendukung dan mengikuti jejak langkah Haris, memiliki pemikiran serupa, "Sudahkah aku menemukan tujuan hidupku? Apakah aku hanya ingin menghabiskan waktuku bekerja tanpa melihat jalan lain untuk meraih kebahagiaan?" Kedua sahabat sekaligus saudara sepupu ini kemudian mulai merenung, mencari arti dari hidup yang sesungguhnya. Mereka tahu bahwa dalam perjalanan karier yang mereka jalani, ada kebahagiaan yang belum ditemukan dan cobaan yang harus dihadapi. Tetapi, keteguhan hati mereka untuk terus maju, membuat mereka terus melangkah dalam dunia yang penuh rintangan ini.

Reza merupakan sosok yang sangat setia pada Haris, seolah menjadi saksi hidup atas kisah suka dan duka yang melanda kehidupan Haris. Bersama sejak masa SMA, Reza telah melihat dan mengetahui setiap perjuangan Haris hingga pada akhirnya dia berhasil menjadi seorang CEO di perusahaan terbesar di Asia yang didukung oleh sindikat kuat dan menakutkan. Reza paham betul segala kisah dan lika-liku perjuangan Haris sebelum sampai pada puncak kesuksesannya saat ini.

Menilik kekuasaan dan sindikat gelap yang kini dipegang Haris, dia tidak menyangka perjalanannya akan sejauh ini. Menguasai kekaisaran bisnis yang menakutkan dan juga menjadi pusat perhatian banyak pihak di kalangan pengusaha. Meskipun demikian, Haris tetap menyadari bahwa ada harga yang harus dibayarnya dalam menjalani kehidupan ini.

Jam sepuluh malam Haris akhirnya menyudahi aktifitasnya, dia keluar dari ruangannya membawa jas yang tadi pagi dia kenakan, dia berjalan ke arah ruangan Reza dan mengajaknya untuk pulang.

Reza tau jika Haris sudah menghampirinya berarti dia mengajaknya untuk pulang dan memberhentikan aktifitas kerjanya, Reza tidak pernah keberatan mengikuti Haris kerja sampai larut malam, karna memang Haris tidak pernah sedikit dalam membayarnya setiap bulannya, Terkadang Reza hanya menemani Haris menyelesaikan pekerjaannya saja di kantor, sedangkan dia tertidur atau bermain game untuk mengusir rasa bosannya.

**

Aluna masih berkutat dengan laptopnya, dia segera menyelesaikan bab novel yang dia tulis untuk segera di terbitkan di flatform, dia memang banyak menulis di beberapa flatform dan ada juga novel miliknya yang sudah terbit, dia mendapatkan email dari penerbit yang akan menerbitkan bukunya, dia di minta ke sana besok untuk membicarakan beberapa hal terkait buku miliknya yang akan di terbitkan.

"Besok aku ada kuliah sampai siang, sedangkan ini mintanya jam 10 pagi, gimana ya?" gumam Aluna dalam hati, matanya fokus pada pesan email yang baru saja diterimanya. Dia merasa bingung dan cemas, tidak tahu harus memilih antara mengikuti panggilan tersebut atau tetap setia pada jadwal kuliahnya.

"Apa aku harus minta izin tidak masuk kelas saja, ya? Tapi, sayang banget sih kalau sampai terpaksa absen gara-gara ini, tapi ini juga sangat penting bagi aku, bagi kelangsungan karir aku nanti kedepannya." lanjutnya dengan nada yang ragu.

Dia merasa berada di persimpangan jalan, antara keinginan untuk tidak melewatkan kuliah dan juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang menghampirinya, karna tahapnya untuk sampai di titik ini tidak lah mudah, dia harus menempuh jalan yang begitu panjang dan juga banyak hambatan.

Dalam benaknya, Aluna mencoba mencari jalan tengah agar bisa memuaskan hatinya sekaligus tidak merasa bersalah.

"Apa mungkin aku bisa bicara dengan dosenku, minta izin untuk hanya setengah hari? Atau mungkin aku bisa mencari teman yang bersedia memberikan catatan kepadaku nanti?" Pikiran-pikiran itu bercampur aduk, membuatnya semakin bingung dan tidak bisa memutuskan.

Akhirnya, dengan napas yang sedikit berat, Aluna memutuskan untuk merenung sejenak dan berdoa, meminta petunjuk dari Yang Maha Kuasa agar hatinya merasa tentram dan bisa membuat keputusan yang terbaik.

"Semoga aku bisa memilih dengan bijak dan tidak menyesal nantinya," lirihnya, sebelum kembali fokus pada layar ponsel dan mencoba menyusun rencana yang tepat.

Akhirnya Aluna membalas pesan email yang dia terima jika dia bisa memenuhi panggilan besok, Aluna sudah menetapkan hatinya jika dia akan absen kuliah dan akan datang ke kantor penerbit yang akan menerbitkan bukunya itu.

Aluna mengirim pesan kepada sahabatnya della jika besok dia tidak bisa pergi kuliah, karna ada urusan kerjaan, padahal mereka sudah janji setelah selesai kuliah akan mengajukan diri untuk magang di beberapa perusahaan.

**

Di mansion mewah nyonya Ghania sedang tersenyum bahagia, ternyata penerbit yang akan menerbitkan buku Aluna sudah terlebih dahulu di hubungi oleh orang kepercayaan nyonya Ghania untuk segera menerbitkan buku milik Aluna, dan nyonya Ghania juga akan mencarikan produser film ternama untuk mengontrak buku milik Aluna agar di filmkan.

"Aku akan menjadi orang pertama yang ada di belakangnya untuk setiap langkah kesuksesan yang akan dia tempuh."Gumam nyonya Ghania, dia tersenyum sambil duduk di balkon kamarnya.

"Gadis kecil itu aku yakin akan mampu meluluhkan hati Haris sebelum satu tahun pernikahannya, kamu boleh bermain di belakang mami Haris, tapi jangan sampai lupa siapa mami mu ini sebenarnya."Lanjut nyonya Ghania, ternyata dia sudah mengetahui rencana Haris yang meminta Aluna untuk menikah kontrak dengannya dengan kurun waktu satu tahun saja, awalnya nyonya Ghania memang merasa aneh kepada Haris yang tiba-tiba setuju dengan keputusannya menjodohkan dirinya dengan Aluna, karna rasa curiganya lah nyonya Ghania akhirnya menyelidiki semuanya dan dia tau jika Haris mengajak Aluna untuk bekerja sama, namun nyonya Ghania tidak marah sama sekali dirinya malah senang karna jalannya terbuka lebar, dia akan membuat Haris jatuh cinta kepada Aluna terlebih dahulu sebelum dia membuat Aluna jatuh cinta kepada anaknya itu.

**

Haris tiba di apartemennya dia tidak pulang ke mansion maminya, karna memang Haris jarang pulang ke sana, dia lebih nyaman tinggal sendiri di apartemennya, Haris langsung masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan tubuhnya, setelah selesai dirinya duduk di tepi ranjang tempat tidurnya sambil membuka ponselnya.

"Gadis ini terkadang sangat menguji kesabaran gue, dan gue akan hidup berdampingan dengannya selama setahun."Gumam Haris sambil menatap foto Aluna yang ada di ponselnya, foto yang pernah di kirim oleh anak buahnya saat memata-matai Aluna.

"Dia sebenarnya cantik, hanya saja dia sangat menyebalkan."Lanjut Haris, tanpa dia sadari sudut bibirnya terangkat sedikit dia tersenyum saat membayangkan perdebatan–perdebatan yang sering terjadi di antara mereka, Haris juga tersenyum mengingat sifat bar–bar dari Aluna yang sepertinya tidak ada takutnya kepada dirinya.

Haris menghubungi Reza agar memberitahu pihak HRD

di perusahaannya untuk menerima Aluna magang di perusahaannya, dan Haris meminta agar Aluna di masukan ke divisi satu saja agar tidak terlalu dekat dengan ruangannya.

[Besok kamu bawa surat magang lo ke perusahaan, nanti akan ada Reza yang menemui lo] Pesan Haris kepada Aluna.

Tidak ada balasan dari Aluna, Haris masih menatap ponselnya namun tidak lama dia letakan kembali ponselnya ke kasur, lalu dia pergi dari kamarnya menuju ke dapur untuk membuat makan karna perutnya sangat lapar.

1
partini
tadi sama ibu nya sekarang sama anaknya
partini
notif nya telatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!