NovelToon NovelToon
SUARA

SUARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Mata Batin / Hantu
Popularitas:40k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Mama kemana, ti? Kok ndak pulang - pulang?"
-----------

"Nek nanti ada yang ajak kamu pergi, meskipun itu mamak mu, jangan ikut yo, Nduk!"
-----------

"Nggak usah urusin hidup gue! lu urus aja hidup lu sendiri yang rusak!"
-------------
"LEA! JANGAN DENGER DIA!!"
-------------
"GUE CUMA MAU HIDUP! GUE PENGEN HIDUP NORMAL!! HIKS!! HIKS!!"
-------------
"Kamu.. Siapa??"
----
Sejak kematian ibunya, Thalea atau yang lebih akrab di sapa dengan panggilan Lea tiba - tiba menjadi anak yang pendiam. Keluarga nya mengira Lea terus terpuruk berlarut larut sebab kematian ibunya, tapi ternyata ada hal lain yang Lea pendam sendiri tanpa dia beri tahu pada siapapun..

Rahasia yang tidak semua orang bisa tahu, dan tidak semua orang bisa lihat dan dengar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 33. Teluh

Setelah sosok genderuwo itu pergi, Lea berbalik hendak kembali ke kamar nya, tapi dia terkejut melihat kakung nya berdiri menatap nya.

"Kakung.." Gumam Lea.

"Ngapain kamu?" Tanya kakung nya.

"Ndak, tadi ada suara aneh dari luar kung." Sahut Lea jujur.

"Lain kali nek kamu denger suara apapun jangan pernah di intip, nanti matamu di colok setan." Ujar kakung nya.

"Iya, kung." Sahut Lea.

Kakung nya lalu berbalik dan masuk kedalam kamar nya, tapi Lea tau kakung nya membawa sebilah golok bersarung kayu. Lea diam, lalu dia pergi ke ruang tamu, dia mengecek keadaan buyut nya sebab buyut nya beberapa tahun terakhir makin parah sakit nya dan sering kabur dari rumah.

Lea tau ada yang tidak beres, setiap jam - jam tertentu buyut nya itu selalu teriak - teriak takut. Buyut nya sering bilang ada makhluk besar yang mengintainya dari balik pepohonan dan kadang ada di depan rumah itu, dan Lea memang pernah melihat sosok nya.

Karena sering kabur dan sering teriak - teriak, buyut Lea di pindahkan kamar nya dari yang semula di ruang tamu menjadi di dekat gudang kayu bakar, dimana gudang itu bersebelahan dengan dapur. Dan Lea harus keluar rumah lebih dulu untuk masuk ke gudang itu.

"Buyut.." Gumam Lea, dia terkejut melihat buyut nya hilang.

Lea mengecek pintu - pintu semua di kunci dari luar, bagaimana buyut nya bisa keluar pikir nya. Lea panik, dia langsung berlari keluar dan melihat ke sebelah bangunan gudang kayu itu, rupanya buyut nya membuat lubang besar seperti gorong - gorong untuk dirinya kabur.

"Buyut!" Teriak Lea.

Lea menyusuri kali kecil di sebelah rumah nya dan tidak menemukan buyur nya, dia pergi ke belakang rumah, ke pekarangan tetangga, ke jalan - jalan tapi dia tidak menemukan buyut nya.

"Ya Allah, buyut kemana." Gumam Lea, dia panik.

"Kesana nduk, ke hutan bambu." Suara perempuan yang Lea panggil ibu muncul, Lea yang melihat hutan bambu begitu rimbun akhir nya memutuskan kembali ke rumah lebih dulu.

"Kung! Kakung!" Panggil Lea, dia panik.

"Opo! Koe sudah malam kok berisik." Ujar kakung nya.

"Pinjem senter nya kung, buyut ilang." Ujar Lea panik.

"Nanti juga balik sendiri, paling di sebelah." Ujar kakung nya, saking sudah sering nya buyut kabur.

"Ndak ada di mana - mana kung, buyut jauh." Ujar Lea.

Kakung nya terdiam, tapi lalu dia mengambil senter besar dari kamar nya dan memberikan nya pada Lea. Dengan senter itu Lea akhir nya berlari menuju ke arah hutan bambu yang berada di belakang rumah tetangga nya, di sana bukan hanya ada hutan bambu tapi ada juga empang kecil seperti kolam ikan pribadi milik tetangga nya dan ada rerimbunan tanaman kunyit.

Lea belusukan masuk kedalam pekarangan orang, sampai dia bertemu dengan si pemilik yang keluar sebab mengira Lea maling.

"HEH SOPO KOE!!" Teriak nya.

"Lea, wa." Sahut Lea.

"Lho, koe ngapain nduk malem - malem blusukan?" Tanya pemilik pekarangan.

"Buyut Kea ilang lagi, wa. Buyut ndak ada di mana - mana." Sahut Lea.

"Lho, kok iso.." Ujar pemiliknya.

"Ndak tau." Sahut Lea.

Lea mengarahkan senter nya kesana kemari, dan dia melihat sesuatu yang tak asing, baju bujut nya yang berada di antara genangan air dan semak - semak. Lea berlari menghampiri nya dan ternyata buyut nya telungkup di sana.

"Yut, balek." Ujar Lea.

"Awas! Awas! Koe jangan kesini, nanti dia liat aku di sini!" Buyut nya berteriak histeris.

"Buyut iki Lea." Ujar Lea.

"Aku wedi (takut) - aku wedi (takut), aku moh melu!" Buyut nya benar - benar seperti ketakutan.

"Astagfirullah, buyut iki Lea!" Teriak Lea di kuping buyut nya, buyut nya sudah semakin tuli.

"Lea - Lea, awas nduk! Buyut di kejar - kejar setan, huhuhuhu.." Tangis buyut nya pecah

Lea lalu membantu butut nya bangun, tapi buyut nya memberontak. Seperti anak kecil yang tidak mau pulang, buyut Lea sampai memukul tangan Lea dan menimpuk Lea menggunakan benda apapun yang ada di sana, salah satunya batu.

"Aduh!" Lea kesakitan saat batu itu mengenai pelipis nya.

"Nduk, tinggal saja nduk. Iki buyutmu memang sudah pikun jadi susah." Ujar pemilik tanah.

"Ndak wa, aku harus bawa pulang." Ucap Lea.

Lea mendekati buyut nya dan berusaha meraih tangan buyut nya, Lea memang kecil tapi tenaga dan tubuh nya seperti anak laki - laki, dia berhasil menahan kedua tangan buyut nya dan jongkok di depan buyut nya.

"Iki Lea yut, iki Lea.. Iki Lea.. ndak ada yang kejar buyut, Lea sudah usir." Ujar Lea.

"Moh! Moh! Dia ngejar aku!" Ujar buyut nya.

"Sudah Lea usir, yut.. Wes ndak ada. Pulang yo, Lea jagain buyut, Lea ndak tinggalin buyut." Ujar Lea.

"Haaarrghhh!!"

Tiba - tiba Lea di dorong sampai dia basah semua oleh genangan air kotor itu, Lea yang semula masih sabar akhir nya kesal dan dia bangun lalu menatap buyut nya dengan tatapan tajam..

"Lea bilang sudah Lea usir!! Buyut ndak mau pulang ya terserah!" Ujar Lea, dan tiba - tiba buyut nya menangis.

"Huhuhuhuhu.. Huhuhuhu.."

"Nduk, wes biarke saja, nanti juga pulang sendiri buyutmu." Ujar pemilik tanah tapi Lea menggeleng.

"Ndak apa - apa, Lea tunggu sampe buyut ndak ngamuk lagi wa." Sahut Lea.

Dan benar, seperti hal nya anak kecil yang selesai tantrum, buyut Lea tiba - tiba merangkak bangun. Buyut Lea sudah tidak bisa berjalan normal, jalan nya bungkuk dan merangkak dengan tangan nya juga di tanah. Dia lalu menghampiri Lea..

"Dia sudah pergi, nduk?" Tanya buyut Lea, meski Lea tidak tahu siapa yang di maksud buyut nya tapi Lea mengangguk.

"Sudah, pulang yo.. Iki sudah malem yut, besok Lea sekolah." Ujar Lea, ajaib nya buyut nya mengangguk.

Lea pun menggandeng buyut nya yang kesulitan berjalan, dan baru Lea tau seluruh rubuh buyut nya kotor dengan kotoran manusia. Lea menghembuskan nafas nya, dia sudah mulai terbiasa dengan pemandangan itu, hampir setiap malam buyut nya kabur dan tidak jarang buyut nya masuk ke kali.

"Mandi yo, yut." Ujar Lea, di telinga buyut nya.

"Atis, nduk." Ujar buyut nya.

"Buyut kotor dan bau kotoran, Lea mandikan yo." Ujar Lea, dan buyut nya mengangguk.

Lea membawa buyut nya ke jamban, dia lalu melepas semua pakaian buyut nya dan kemudian memandikan buyut nya dengan telaten. Saat sedang memandikan buyut nya, Lea melihat sesuatu seperti bola api terbang di langit..

Itu pemandangan biasa sebenar nya, hanya saja yang membuat Lea heran bola api itu mendarat di atap rumah Aris dan hilang.

"Kok ke rumah Aris." Gumam Lea.

Lea kembali fokus memandikan buyut nya, setelah semua sudah bersih dan semua bagian sudah di gosok dengan sabun, Lea lalu menyelimuti buyut nya dengan kain batik baru.

"Atis nduk." Ujar buyut nya.

"Ayo Lea buatin teh anget nanti." Ujar Lea, entah buyut nya dengar atau tidak.

Lea terus melirik ke arah rumah Aris, dia memiliki firasat yang tidak baik. Lea lalu melihat sebuah burung sebesar angsa berwarna hitam dan bermata merah terbang dari atap rumah Aris, Lea makin yakin ada kiriman yang menyerang rumah Aris.

"Itu teluh nduk.."

Suara perempuan yang Lea panggil ibu tiba - tiba muncul.

"Rumah Aris di serang?" Gumam Lea.

"Ada yang ndak suka sama mereka, karena mereka terlalu ikut campur urusan orang." Sahut suara itu.

"Aris dalam bahaya." Gumam Lea.

Lea membawa buyut nya duduk di ranjang lalu dia membantu memakaikan pakaian yang nyaman dan hangat, Lea lalu membuatkan teh hangat untuk buyut nya.

"Buyut ojo di tinggal yo nduk, buyut wedi (takut)" Ucap Buyut nya.

"Buyut bobo, yo.. Lea mau mandi, iki Lea kotor juga tadi jatoh." Ujar Lea, bicara di dekat telinga buyut nya.

"Ojo sue - sue, buyut wedi ( takut)" Ujar buyut nya dan Lea mengangguk.

Lea pergi keluar dari rumah kayu dan dia masuk ke rumah utama untuk mengambil pakaian, ternyata kakung nya masih duduk di ruang tamu.

"Lea koe jangan lama - lama di luar, selesai mandi cepet masuk rumah." Ujar kakung nya.

"Iya kung, habis mandiin buyut." Sahut Lea, dia agak heran kakung nya seperti orang siaga.

Lea mengambil pakaian nya dan belum juga dia mandi buyut nya sudah merangkak hendak keluar dari rumah kayu lagi, orang yang melihat buyut merangkak begitu pasti ketakutan apalagi rambut buyut di urai.

"Buyut mau kemana?" Tanya Lea di telinga buyut nya.

"Tadi ada mata ngintip - ngintip, buyut takut nduk." Ujar buyut nya, Lea tertegun.

"Tunggu Lea di sini yo, Lea mandi sebentar." Ujar Lea buyut nya mengangguk.

Lea yang bocah seperti orang dewasa dan buyut nya yang sudah sepuh malah seperti bocah. Selama Lea mandi buyut nya terus - terusan memanggil Lea, dan siap nya meskipun Lea menjawab buyut nya tidak dengar. Malah buyut nya sampai membuka penutup jamban hanya untuk memastikan Lea memang ada di sana.

"Hufft.. Buyut - buyut.." Gumam Lea.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.."

DEG!!

Lea terkejut saat mendengar suara perempuan menangis, tapi Lea tau itu bukan manusia. Suara tangis nya bukan di satu titik tapi seperti berjalan dari ujung jalanan setapak di pinggir kali kecil dan melewati jamban Lea yang tepat berada di seberang nya.

Saat Lea lihat, ternyata sesosok perempuan berbaju putih yang berjalan menggendong bayi.

"Ndak bener iki." Gumam Lea.

Lea lalu segera menyelesaikan mandi nya dan dia langsung masuk kedalam rumah kayu bersama buyut nya, karena Lea tidak mungkin meninggalkan buyut nya sendirian akhir nya Lea memutuskan menemani buyut nya tidur.

"Sesok aku tanya Aris." Gumam Lea.

Dan ke esokan harinya, di sekolah.. Lea bertemu Aris di sekolah, Ternyata Aris juga sedang mencari Lea..

"Opo Ris?" Tanya Lea.

"Semalem, rumahku koyo gempa Le. Mosok enek suara mercon meledak tengah malem, terus tiba - tiba kedengeran koyo ada suara sayap burung terbang." Ujar Aris.

"Nanti pulang sekola aku ceritain, yo." Ujar Lea.

"Ceritain opo, Le?" Tanya Aris penasaran.

"Nanti, aku ceritain pokoke.. Iki sudah jam masuk sekolah." Ujar Lea menepuk pundak Aris lalu dia pun pergi menuju ke kelas nya.

Setelah di tepuk Lea, Aris merasa punggung nya yang sakit langsung hilang sakit nya. Padahal dia merasa berat, panas dan sakit sebelumnya.

Sementara itu kembali ke sisi Lea, saat dia berjalan hendak masuk kedalam kelas nya tiba - tiba seorang teman kelas nya yang memanggil Lea dengan sebutan yang membuat Lea bingung..

"Cie.. Calon adik nya Zulfa."

"Calon adik nya Zulfa? Sopo?" Tanya Lea.

"Koe lah Le, kan bapakmu sama mamak nya Zulfa mau nikah." Sahut teman kelas Lea.

DEGG!!!

"Semalem kakung sama mak tuamu dateng ke rumah nya Zulfa, kata mamaku bapakmu ngelamar mama nya Zulfa. Berarti kan kamu calon adiknya Zulfa nanti kita tetanggaan loh Le." Imbuh teman Lea lagi.

Lea terdiam, jantung nya bergemuruh entah kenapa. Lea lalu mengingat semalam mak tua dan kakung nya berpakaian rapi, mereka bilang mau kondangan ternyata mereka melamar seseorang untuk ayah nya?

"Ngaco lah, moso aku ndak di kasih tau bapakku." Ujar Lea.

"Koe ndak tau!? Se desa sudah tau, Le." Ujar teman Lea lagi, jantung Lea makin berdebar rasanya.

BERSAMBUNG!

1
Zuhril Witanto
moga aja Lea bisa selamat
Zuhril Witanto
nyeseknya 😭😭😭
Zuhril Witanto
gak usah nangis Kowe rus...
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
bahkan iblis aja msh bsa peduli sma Lea, kok bsa2nya manusia2 itu smpe hati menyia2kan Lea😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
emang iya.. bapaknya emang egois dan nggak punya hati
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
😭😭😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
😭😭😭😭😭ibuk juga nggak bakal ketemu kmu klo nggak pulang Lea😭😭😭
🟡ˢ⍣⃟ₛF🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉ ☕︎⃝❥
halahh dahh telat.. berkali-kali di tampar kenyataan juga nggak pernah ngaruh buat bapak.. Lea tetap di telantarkan😭😭😭😭
Nuari eka
loh loh looh..... reunian sama mbah buyut e mba Dara🤣🤣🤣
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
kan gue blg jg apa itu iblis buyut dara. jangan² guru gede itu Kyai amar atau tmn nya kali ya
☕︎⃝❥kucingbetina⧗⃟ᷢʷ
makin mantep sih
Husein
apakkah iblis ini masih ada hubungannya dg uyutnya dara? ato yg pake kebaya dl itu?
apa mungkin masih ada.dendam.yg blm selesai?
Nida Rania
jdi deg" gan bca'y...g sbr tnggu klnjutan'y....
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
gara2 pada gak perduli sama Lea jadi nya seperti itu .. sekarang baru pada nyesel
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Puas kamu Ruslan, puas/Curse/
pergi kamu sana, gak usah sok peduli terhadap Lea. urus sana calon istrimu, jangan pernah pedulikan Lea lagi😭😭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
Hellehhh... sampe situ nangis darah pun, gak merubah keadaan tho? Lea tetap terluka, Rus/Curse/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ: udah gak bisa sabar nty, pen getok si Ruslan😆
total 2 replies
Wisell Rahayu
ku ksh kopi kak thooorr biar tmbh semngttt up nyaaa dikt amat yaaa..🤭🤭🤭..nagihh nih ceritanya wlpn kdng air mata ini bercucuran..melliht ank sebaik lea dilantrkn dgn orang² dewasa yg gk punya welas asih😭😭
🍒⃞⃟🦅Amara☆⃝𝗧ꋬꋊ
jangan2 sisa2 pengikut mbah buyut ini...cuma ganti kostum jadi merah, kerena merah melambangkan keberanian....
tapi jalan yang di pilih salah hingga mengakibatkan jiwa nya terkurung dan di haruskan mencari pengikut...
Lea, ..ayuk lawan nduk,semangat hidupmu harus kau nyalakan, jangan terjerumus dalam dunia iblis.
ayoo lea pulang nduk ....pulang yaa.
Nureliya Yajid
lanjut thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Waduh kenapa jadi adu mulut gitu 😂🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!