NovelToon NovelToon
MAWADDAH

MAWADDAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Keluarga
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Jika perselingkuhan, haruskah dibalas dengan perselingkuhan ...

Suami, adalah sandaran seorang istri. tempat makhluk tersebut pulang, berlabuh dan tempat penuh kasih nan bermanja ria juga tempat yang sangat aman.

Namun, semua itu tak Zea dapatkan.

Pernikahannya adalah karena perjodohan dan alasannya ia ingin melupakan cinta pertamanya: Elang. teman kecilnya yang berhasil meluluh lantahkan hatinya, yang ditolak karena sifat manjanya.

Namun pernikahan membuat zea berubah, dari manja menjadi mandiri, setelah suaminya berselingkuh dengan wanita yang ternyata adalah istri dari teman kecilnya.

Haruskah zea membalasnya?
Ataukah ia diam saja, seperti gadis bodoh ...

Novel ini akan membawamu pada kenyataan, dimana seorang wanita bisa berubah, bukan saja karena keadaan tapi juga karena LUKA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perasaan.

Alisku bertaut mendengar kalimat yang tak pernah ku bayangkan selama ini, cinta yang masa itu kusemai akhirnya terbalaskan jauh dari yang pernah kupikirkan. Persaan ini, apa terlalu dalam sampai ia terlihat buta?

Langit sore itu berkilau, tapi tak bisa mengalahkan betapa silaunya kata cinta yang Elang ucapkan. Aku ingin menutup mataku dan menulikan telingaku, seolah aku tak pernah mendengar kalimat itu karena bagiku sekarang sudah terlambat.

"Buka matamu, El. Aku lumpuh, aku bukan Zea yang dulu. Hubungan kita hanya sebatas teman, bukankah itu yang kamu katakan dulu," ujarku berusaha menolaknya.

Kasih ini terlalu dalam dan sayang ini ternyata belum hilang, aku masih mencintainya. Tapi alurnya sangat jeram yang membuatku takut untuk melangkah, lebih jauh akan semakin mengerikan.

Tak akan ada restu dalam hubungan ini, yang ada hanya luka.

"Aku tahu, papaku pasti ngancam kamu, kan. Aku dengar sendiri Ze," ujar Elang.

Aku terdiam mendengarnya, jadi dia juga mendengarnya.

"Dari dulu dia memang ingin misahin aku sama kamu. Bahkan saat om Zainal masih hidup, papa juga melakukan hal itu padanya," papar Elang, sesuatu yang tak pernah aku tahu sebelumnya.

"Jadi begitu," batinku, itulah alasannya ayahku menjodohkan aku. Ia tahu sedalam apapun aku menyukai Elang tak akan pernah ada yang namanya restu, level kami sangat jauh dari sebuah derajat yang sama.

Mulutku terkunci, aku tak tahu harus bicara apa. Bingung, kecewa dan juga bimbang berputar didalam benakku. Suasana pun hening sejenak.

Perlahan jingga memudar, tenggelam oleh gelapnya malam yang datang. Tapi, kami masih didalam mobil. Menenangkan diri, memikirkan hal yang tak pernah terduga sebelumnya.

Dan waktu ini memberitahukan aku, tentang satu kenyataan yang masa itu ku anggap bodoh. Ternyata tidak! Kami sama-sama merasakan itu dan semua tentang waktu.

"Jujur sama aku, sejak kapan kamu punya perasaan itu?" tanyaku.

Yang kutanyakan adalah kenapa baru sekarang ia katakan? tentang perasaannya.

Bibir Elang mulai terbuka, perlahan ia mengatakan sesuatu seperti sebuah buku cerita lama yang terpendam begitu saja. Begitu rahasia dan sangat tertutup sehingga tak ada satu makhluk pun yang tahu akan perasaannya yang sebenarnya.

Waktu itu, waktu dimana kami bertemu di hari pernikahan Elang. Saat aku mengucapkan kalimat selamat padanya, saat itu juga dunia kami berubah.

Mungkin terlambat untuk menyadari perasaan itu, hanya saja mencoba bertahan akan keadaan. Katanya apa yang dilakukan orang tua tentang perjodohan adalah yang terbaik demi sang anak. Tapi, Faktanya tak semua perjodohan saling mencintai dan berakhir dengan bahagia.

Elang bilang hidupnya terasa mati saat itu, tak ada warna yang ada hanya hampa. Ia serba salah, namun tetap memperlakukan Alana dengan baik layaknya ratu dalam istana.

"Aku bilang aku bahagia, tapi ternyata tidak. Pernikahan kami terasa hambar. Semakin lama semakin bosan, selama 10 tahun itu hanya sebuah kepura-puraan," ujar Elang.

"Pura-pura bahagia, pura-pura tertawa. Nyatanya nikah karena dijodohkan itu tak semuanya berakhir indah, hingga suatu malam aku tak sengaja melihat Alana bersama pria lain. Itu adalah Reza,"

Disini jantungku pun terasa dihantam batu kenyataan yang sangat tajam. Aku masih menatapnya, mendengar ceritanya disini aku mulai paham kemana arah cerita yang ia katakan.

"Aku pikir mereka hanya teman, tapi mana ada teman yang mengajak tidur dihotel. Aku melihat sendiri apa yang mereka lakukan malam itu, Ze. Mereka bercumbu di rumah yang baru aku beli bahkan suaranya begitu jelas bahwa mereka saling mencintai," ungkap Elang.

Tiba-tiba aku mengingat kejadian dimalam itu, malam dimana pertama kali aku tahu tentang perselingkuhan suamiku. Tanganku mengepal kuat, air mataku bahkan tak bisa menahan diri untuk keluar.

Aku menangis mendengarnya, alasan malam itu ia memelukku untuk tak melihat mereka adalah karena ia tahu sakitnya dikhianati disaat hati sedang berusaha untuk mencintai.

"Lalu, apa yang terjadi?" tanyaku lagi.

"Aku mencari tahu tentang Reza dan ternyata ia adalah suami kamu, aku dengar ia memperlakukanmu dengan buruk. Hanya karena uang receh pun ia membentakmu, padahal pada Alana ia sangat royal. Aku tak ingin kamu diperlakukan begitu lagi, jadi aku melowongkan Kursi asisten." ungkap Elang lagi.

"Dan membuatku masuk kedalam rencanamu, kau membuka lowongan itu memang untukku," ucapku mengusap air mat dipipiku.

Elang mengangguk, jadi benar kata karyawan yang bergosip itu.

"Lalu, bagaimana dengan perceraianku dengan mas Reza? Kamu sudah terlalu ikut campur masalah kami, El," ujarku.

"Bagaimana bisa kamu mengancamnya, agar dia bisa menceraikan aku disaat aku sedang koma? Apa yang kamu pikirkan saat itu?" suaraku meninggi.

Aku tak ada niat membentaknya, aku hanya kesal dengan cara ia melakukan tindakan.

"Karena aku ingin memilikimu sekarang, Zea. Mereka sudah bersama, maka sekarang giliran kita," jawab Elang, itu yang ada dalam pikiran Elang.

Tiba-tiba Ibuku keluar dari rumah, ia melirik pada mobil yang terparkir dijalan depan halaman dan itu adalah mobil Elang. Tampak pucat wajahnya mungkin ia cemas karena aku belum pulang.

"Turunkan aku, aku ingin mengundurkan diri. Jadi jangan paksa aku untuk kerja lagi, aku akan bayar utangku," pintaku.

"Itu tak perlu, Zea," ucap Elang pelan bahkan hampir tak terdengar.

"Aku mohon tetap kerja," pinta Elang, kekeh.

Ia memegang tanganku lalu menciumnya, "Bisakah kau mencintaiku lagi? Seperti dulu," ucanya.

1
Nana Colen
dasar bos arogan dikerjakan salah tak dikerjakan juga salah 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
Mimik Pribadi
Kira2 siapa tuh yng ingin mencelakai Zea,apakah itu mantan suaminya yng gak terima hutang orng tua nya ditagih???
Mimik Pribadi
Waduh?? Aku kira papa nya Elang jga baik seperti istrinya,tapi ternyata oh ternyataaa,,,,cobaan apalgi ini utk Zea??
Mimik Pribadi
Benarkah apa yng diucapkan Reza??
dia diancam apa sehingga seorng Reza akhirnya menalak Zea disaat sedang koma??
Erina Munir
yaahhh...apeesd deeh
Erina Munir
jngn2 arsya anak elang
Erina Munir
hhmmmm
Erina Munir
knpa tuh ibunyaa
Erina Munir
oohh ...pantesaan
Erina Munir
mustinya elang ada d ditu..mberani ga reza koar2...
Erina Munir
hahaa... sukurin luh penganten selingkuh...malu ga yaa udh ketauan belangnya...tpi klo otsng urat malu udh putus mah cuek ajaa
Erina Munir
cuma d tendang zeaa.... terlalu lemah kamu....
Erina Munir
waduuh s kunyuk reza slamet... enak2an mau nikah..bagus deeh...pezinah pasangan juga pezinah
Erina Munir
kunyuuk d mana2 muncul aja yaa
Erina Munir
ya Allah.... mulutnya laki kaya comberan...mulut luh tuh yg bau conberan reza
Erina Munir
😄😄😄😄
Erina Munir
hrs tegas kamu srbaga perrmpuan n seorang istri
Erina Munir
/Good//Good//Good//Good//Good/
Erina Munir
bisa begitu hei laki munafik
Erina Munir
punya 2 kepribadian nuh s reza gregetan jdinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!