Sudah empat tahun ini kebun pisang milik Raharjo menjadi tempat yang paling menakutkan bagi warga sekitar, jangan kan malam hari, siang saja tidak ada yang berani mau lewat sana.
Bahkan keluarga Raharjo juga menghilang begitu saja, membuat warga menduga keluarga tersebut punya pesugihan.
kemana kah Raharjo menghilang bersama keluarga nya?
siapa yang sudah menjadi hantu di kebun pisang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Dewa iblis
BUUKKK.
Sam yang sedang menikmati rebahan mendadak saja pelipis nya di hantam dengan salju bulat yang sangat dingin, dia sedang bahagia karena sekarang kekuatan sudah bertambah saat mendapatkan batu iblis warna hijau sehingga kekuatan yang dia punya menjadi ganda tiga kali lipat, memang sungguh luar biasa efek dari batu yang dia dapat dari Dewa iblis.
Gara gara itu pula dia jadi sering main kegoa es tempat di mana Xavier di hukum, sebab Sam merada ada juga sisi baik dari Dewa iblis yang sangat jahat sebelum nya karena sudah memakan banyak wanita hamil. terlebih malam ini juga belum giliran Sam untuk berjaga di kebun pisang, masih Aji dan juga Sagara yang menjaga nya.
"Apa sih kau?!" Sam berteriak kesal karena yang melempar barusan adalah Xavier.
Yang di teriaki malah tertawa karena mereka memang tidak akrab, susah mau menjelaskan bagai mana hubungan mereka ini sebenar nya, mau di bilang akrab tapi mereka tidak pernah ngobrol satu sama lain. di bilang tidak akrab tapi Sam sering di sini, menahan dingin nya salju hanya untuk berbaring dan sesekali melirik pada Dewa iblis.
Soal Xavier yang suka rela memberikan batu hijau itu membuat Sam merasa kalau Dewa iblis bisa menjadi baik suatu saat nanti, hanya saja memang butuh waktu yang tidak sebentar untuk menunggu momen tersebut. butuh kesabaran karena Dewa iblis sama sekali belum merasa bersalah, kebaikan yang dia lakukan hanya memberikan batu hijau itu saja karena di awal batu biru sudah berhasil di rampas oleh Sam.
Cuma memang Sam adalah tipe iblis yang baik sehingga dia merasa kasihan pula pada Xavier yang tidak punya batu biru, sebab yang di incar awal nya cuma warna putih saja tapi malah dapat warna biru. Sam mengembalikan dengan hati yang ihklas, oleh sebab itu Purnama sangat bangga pada member nya yang berhati baik dan tidak memanfaatkan keadaan iblis lain.
"Kenapa kau ada di sini terus, aku bosan melihat wajah mu." Xavier menaikan kaki nya yang cuma satu.
"Ya tidak usah di lihat lah, aku juga datang cuma buat ngadem saja." sahut Sam memunggungi Xavier.
"Eh kau tunjukan dong kekuatan mu, kan sudah ada batu iblis di dalam tubuh mu." pinta Xavier yang jadi kepo.
"Ogah, atas dasar apa aku harus menunjukan padamu!" tolak Sam langsung.
Buuuuuk.
"Apa lagi sih?!" Sam berteriak lagi karena barusan Xavier kembali melempar bola salju.
"Ayo lah tunjukan, aku jadi penasaran padamu." desak Xavier berusaha membujuk Sam.
"Cih daar Dewa kaki satu!" hina Sam.
"Hei tidak sopan sekali kau, Sam! biar pun jahat dan kaki ku satu, tapi aku ini Dewa yang kasta nya di atas mu." sentak Xavier langsung tidak terima.
"Kalau aku tidak masalah walau pun tidak menjadi Dewa, yang penting aku bebas dan anggota tubuh ku lengkap. kau lihat aku bisa loncat loncat!" Sam loncat di atas salju.
Bukan main malu dan juga geram nya Xavier pada Sam karena di ejek seperti ini, sungguh dia menyesal sekali sudah tertarik atas panggilan dari manusia laknat kala itu sehingga dia menitis masuk kedalam rahim seorang wanita. ternyata dia malah sekarang berakhir tragis dan terhina, tau begini maka dia akan tetap di langit mendung hitam saja.
"Kau tidak bisa kan? eh omong omong aku punya kabar loh untuk mu!" Sam mendekati Xavier yang membuang muka.
"Hei Dewa kaki satu, tatap lah lawan bicara mu ini." Sam rasa nya mau tertawa karena Xavier terus membuang muka.
"Kau! andai saja aku tidak di taruh dalam goa es ini oleh ular sialan itu, maka habis kau ku bakar." geram Xavier.
"Aigooo kasihan nya." Sam kian menjadi saja saat mengejek.
"Hei! kau mau bicara apa sebenar nya, cepat katakan dan segera pergi dari hadapan ku!" Xavier kian naik darah saja.
Sam tertawa terpingkal pingkal karena Xavier jadi sangat sensi sekali karena tidak bisa kemana mana atas hukuman yang Arya berikan, bahkan bisa jadi dia lapar juga karena sejak kejadian itu dia sama sekali tidak di beri apa apa oleh Arya. ini jangan kan manusia biasa, iblis pun pasti akan musnah bila di hukum seperti ini, untung nya Xavier adalah Dewa iblis sehingga tetap baik baik saja.
"Kau mau biacara apa, Setan?!" desak Xavier tak sabar lagi.
"Ehhmmm begini, Dewa kaki satu! kaki mu yang di patahkan Ratu ku, saat ini sedang di simpan dan di jadikan pajangan agar bisa di lihat oleh iblis lain." Sam berkata serius.
"APA? BANGSAT SEKALI KAU, PURNAMAAA!"
"Hahahaaaa, malang nya nasib mu!" Sam terpingkal pingkal. Karena dia sudah menduga Xavier akan naik darah.
"Suruh mereka datang kehadapan ku sekarang!" titah Dewa iblis.
"Idih kau siapa memang nya, mohon maaf ya karena saya bukan member anda!" Sam kembali duduk di atas salju.
"Astaga ribut nya kalian!" Hendra yang tidur di dalam tumpukan salju jadi bangun.
"Hei tolong lah suruh Ratu kalian datang, cepat suruh dia kesini." desak Xavier menatap Sam dan Hendra.
"No, No!"
Dua member edan ini menggeleng kan kepala dan juga jari telunjuk nya menolak permintaan dari Xavier, membuat Dewa iblis semakin bingung tidak karuan di buat mereka berdua. membayangkan kaki nya yang di pamerkan saja sudah membuat dia malu, rasa nya dia mau lari saat ini dan marah marah pada Purnama.
"HOI SETAN!" Xavier kembali berteriak memanggil dua member.
"Tidak usah di lihat, biar dia teriak teriak begitu!" bisik Hendra bersama Sam memunggungi Xavier.
"Hei tolong lah, panggil Ratu kalian!" teriak Xavier mulai frustasi menghadapi dua member ini.
"Memang nya kenapa sih kalau kaki dia di pamerkan?" tanya Hendra tidak paham.
"Ya malu lah dia, Dewa iblis yang lain kan pasti melihat juga dan nanti akan mengolok olok." jawab Sam.
"Oh pantas saja dia heboh begitu, rasakan lah karena dia juga sangat jahat kan sebelum nya." Hendra baru paham.
"SAMUEL, HENDRA!"
BUUAAAKKK.
"Aduh!" kedua nya jatuh telungkup karena punggung di hantam bola es yang sangat besar.
"Mampus, main main lah kau dengan ku!" Xavier yang melempar merasa puas.
Namun dia jadi mendelik ketika Hendra bangkit membawa pedang nya dan Sam membawa angin puting beliung, semua salju yang bergunduk mulai terbang kesana kemari dengan sangat dahsyat nya karena kekuatan Sam memang sudah sangat tinggi akibat batu hijau itu, yang pasti Xavier jadi pontang panting akibat di serbu salju yang banyak.
Bab kedua ya guys, terima kasih like dan comen kalian ya.
member purnama emang ngeselin, ngeyelan.. apalagi duo kunti itu 😆
siraja mlh djadiin papan selancar n sidewa juga g sengaja megang SS nya siratu burunghantu 🤣🤣🤣🤣