NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Semesta

Pewaris Tahta Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:72.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Fatiih Romana

Bagaimana jadinya jika dua keberadaan paling agung dan paling tinggi di seluruh semesta yang ada, terlahir dan muncul kembali setelah jutaan tahun kematian keduanya di masa lalu.

Dan istimewanya, keduanya muncul dan terlahir justru bukan dengan tubuh fisik yang mereka miliki dahulu, melainkan tumbuh dan hidup di dalam tubuh bocah 16 tahun yang secara kebetulan memiliki nama yang merupakan gabungan dari nama kedua sosok itu di masa lalu.

Penasaran?

Tunggu apalagi, langsung masuk dan baca ceritanya di sini!👇

Novel: Pewaris Tahta Semesta
Author: Fatiih Romanaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 33

Dengan kecepatannya itu, hanya dalam waktu kurang dari satu jam, Ling Tian kini sudah tiba di sisi timur hutan besar yang menjadi tujuannya.

Hutan itu terkenal luas dan liar, ditutupi kabut tipis yang terasa menyembunyikan rahasia yang tak terhitung jumlahnya. Namun, tujuan Ling Tian bukan di timur, melainkan di sisi barat dari hutan tersebut, tempat kota yang menjadi tujuannya berada.

Namun bukan hanya itu. Di sisi utara hutan, berdiri sebuah sekte besar yang dikabarkan memiliki hak penuh atas wilayah hutan tersebut. Dan karena itu, setiap orang luar yang ingin berburu di dalamnya diwajibkan memberikan separuh dari hasil buruannya kepada sekte tersebut.

“Setengah hasil buruan, padahal yang bertaruh nyawa itu para pemburu, bukan mereka,” gumam Ling Tian lirih, matanya menyipit dingin menatap ke dalam kedalaman hutan.

Aturan yang ditetapkan sekte itu lama kelamaan membuat para pemburu enggan datang. Bukan hanya karena ketamakan sekte tersebut, tapi juga karena hewan-hewan buruan biasa mulai langka, dan para pemburu dipaksa masuk lebih dalam ke wilayah para hewan spiritual yang kekuatannya jauh lebih mengerikan.

Namun meski begitu, sekte itu tetap kukuh dengan aturannya yang konyol. Akibatnya, perlahan-lahan, hutan itu tidak lagi menjadi tempat yang menarik bagi para pemburu biasa.

Dan pada akhirnya, kini hanya sekte itu sendiri dan orang-orang yang masih berhubungan dengan mereka yang berani berburu atau mencari sumber daya di dalamnya.

Saat ini, Ling Tian mulai melangkahkan kakinya memasuki wilayah terluar hutan tersebut. Aroma tanah basah dan dedaunan tua menyeruak ke hidungnya, disertai suara burung liar yang samar terdengar dari kejauhan.

Ia melangkah cepat. Tak ada niat membuang waktu di area luar ini.

"Seperti yang kuduga, di luar sini tak ada apa pun yang bisa diburu,” bisiknya sambil menatap sekitar, yang hanya dipenuhi oleh semak dan pohon-pohon tinggi.

Kurang lebih setengah jam berjalan, akhirnya ia tiba di bagian dalam hutan tersebut. Aroma hutan di sini jauh lebih pekat, dan aura dari hewan spiritual terasa samar tapi nyata.

Dan tepat saat itu...

Ling Tian mengernyit, lalu berhenti di balik sebuah pohon besar. Di hadapannya, puluhan serigala bertanduk tengah mengerumuni seekor mayat banteng tanduk api yang ukurannya tidak terlalu besar. Banteng itu sepertinya masih muda, namun nasibnya berakhir tragis.

Mungkin banteng tersebut tersesat dan terpisah dari kelompoknya. Sehingga saat gerombolan serigala itu melihatnya, mereka langsung menjadikannya sebagai hidangan utama di jamuan makan bersama mereka saat ini.

“Bahkan hewan muda seperti itu pun tak bisa bertahan hidup di sini, " gumam Ling Tian pelan, matanya tajam menatap para serigala yang dengan rakus mencabik tubuh sang banteng.

Suara robekan daging, dentuman tulang yang patah, dan lolongan serigala kelaparan menggema di udara. Tubuh banteng yang sebelumnya masih utuh, kini hanya menyisakan tulang-tulang putih yang masih dilumuri sedikit daging merah.

Ling Tian menarik napas dalam-dalam, kemudian mengangguk pelan. “Saatnya berburu.”

Ia melangkah keluar dari persembunyiannya. Di saat yang sama, tangannya terangkat ke udara.

Wuuunggg....

Udara di sekitarnya bergetar, dan puluhan bilah tajam muncul melayang di atas telapak tangannya. Bilah-bilah itu lalu menyatu, membentuk anak panah yang bersinar putih dan kehitaman. Yang mana itu terbentuk dari hasil perpaduan antara elemen angin dan elemen kegelapan milik Ling Tian.

Warna hitam pekat menyelimuti mata panah itu, seperti menyerap cahaya di sekitarnya.

“Semoga kalian menikmati pesta terakhir kalian,” gumam Ling Tian, lalu melambaikan tangannya ke depan.

WUSH!!

Anak-anak panah hitam itu melesat dengan kecepatan luar biasa, menembus udara.

Zzippp.... Zzippp.... Zzippp.... Zzippp....

Zzippp.... Zzippp.... Zzippp.... Zzippp....

Aaaaaooowww.... Aaaaaooowww....

Aaaaaooowww.... Aaaaaooowww....

Lolongan panjang dan menyayat dari para serigala terdengar memecah kesunyian hutan. Namun hanya sekejap.

Dalam hitungan detik, semua suara itu menghilang, dan yang tersisa hanyalah tubuh-tubuh serigala yang terkapar tak bernyawa. Lubang menganga tepat di antara kedua mata mereka. Pukulan bersih, mematikan.

Ling Tian melangkah tenang ke tengah bangkai para serigala.

“Berburu terlalu mudah seperti ini, membuatku hampir merasa bersalah,” ucapnya sambil tersenyum kecil, lalu mulai memasukkan satu per satu mayat serigala itu ke dalam cincin penyimpanannya.

Begitu selesai, ia menatap kerangka banteng yang tersisa.

Tanpa bicara, api muncul dari telapak tangannya dan menjalar dengan cepat membakar kerangka itu hingga tak menyisakan apa-apa selain abu.

“Tak boleh ada jejak,” ujarnya singkat, lalu membalikkan badan.

Langkahnya santai, seolah baru saja menyelesaikan jalan-jalan sore.

‘Dengan hasil buruan sebanyak ini, bahkan jika dijual murah pun aku akan mendapatkan ratusan ribu koin emas, mungkin lebih. Cukup untuk bekal perjalanan ke kota barat nanti,’ pikirnya.

Namun sesekali, ia melirik ke arah tertentu. Ke rerimbunan pohon di kejauhan dan senyum kecil kembali terukir di sudut bibirnya.

Di tempat lain.

"Saudara Mu, apa mungkin bocah itu mengetahui keberadaan kita di sini?" tanya seseorang berusia paruh baya dengan suara penuh keraguan. Tatapannya tak lepas dari arah Ling Tian pergi.

Sosok itu berada di balik semak tebal, mengenakan jubah sekte berwarna abu dengan simbol burung hitam di dada kirinya.

Di sampingnya berdiri sosok lain yang dipanggil ‘Mu’. Matanya menyipit, penuh analisis.

“Sepertinya kamu benar, Saudara Qu. Aku perhatikan, dia beberapa kali melirik ke arah kita. Bahkan tadi sempat tersenyum,” jawab Mu dengan nada berat.

Keduanya adalah tetua tingkat rendah dari sekte yang mengklaim kepemilikan atas hutan ini. Kekuatan mereka masing-masing berada di ranah Pembentukan Inti ⭐5 dan ⭐4.

"Kalau dia tahu, kenapa dia tak melakukan apa-apa?" tanya Qu lagi, ragu.

Mu menggeleng. “Mungkin dia hanya mencurigai, tapi belum yakin. Atau, mungkin dia tidak menganggap kita sebagai ancaman.”

Qu menatap temannya, kemudian kembali melihat ke arah Ling Tian sebelumnya.

Namun...

“Eh?! Ke mana dia?!” serunya kaget.

Tempat di mana Ling Tian sebelumnya berjalan kini kosong. Tak ada bayangan ataupun jejak keberadaan dirinya di sana.

Mu langsung berdiri. “Ayo, kita periksa!”

Keduanya melesat cepat menuju tempat itu, sedikit panik tapi tetap waspada. Mereka tak tahu bahwa mereka nyaris menjadi mangsa, bukan penjaga.

Kembali ke Ling Tian yang kini sudah semakin jauh meninggalkan tempat sebelumnya.

Langkahnya tenang. Namun di matanya, terlihat sinar tajam penuh kewaspadaan.

“Dua orang lemah itu mencoba mengawasi pergerakanku? Hmph...” gumamnya pelan, sebelum menambahkan, “Kalian beruntung aku sedang tak ingin menarik perhatian siapa pun untuk saat ini.”

Senyumnya mengembang tipis, lalu tubuhnya menghilang ke balik kabut hutan yang perlahan menutup jalan setapak di belakangnya.

1
udenk
gaskeuun
bedjo
ok thor
bedjo
gasss
Rizky Fadillah
keluarga naif,ga sampai akar akarnya,itu akan jadi batu mc untuk menuju puncak atau untuk generasi selanjutnya
maz tama
ditunggu update nya thor... semangat dan selalu jaga kesehatan /Smirk/
maz tama
Gaaaaassss lah Thor semangat
maz tama
lanjut lanjut lanjut thor /Joyful/makin penasaran nih
maz tama
ayooo Thor pamer dulu/Joyful/
JJ opa
lanjut Thor selalu mendukung karya2 elegan
bedjo
mantap
bedjo
sedikit pamer dl /Good/
Rizky Fadillah
naif masih ga sampai akar akarnya
Nanik S
Ceritanya menarik... 🙏👍👍👍
Rizky Fadillah
pasti membuat novel nya di chet gpt,ketaun kali ni bukan buatan tangan sendiri, seperti Ai yg buat,liat contoh nya aja bahasa nya kaku,babak pertama terus pakai tanda : kaku bgt
bedjo
lanjutkan
bedjo
kirain jd lebih imut
kute
seru mantab thor
Bilall
up lgi thor
maz tama
lanjut terus Thor jangan hiatus ya seru cerita nya... semangat selalu
maz tama
hahahaha perubahan wujud
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!