NovelToon NovelToon
Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Istri Jenderal Yang Mencuri Hatinya

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu / Era Kolonial / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:381.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: ICHA Lauren

Aku membuka mata di sebuah ranjang berkelambu mewah, dikelilingi aroma parfum bunga yang asing.
Cermin di depanku memantulkan sosok wanita bertubuh besar, dengan tatapan garang dan senyum sinis—sosok yang di dunia ini dikenal sebagai Nyonya Jenderal, istri resmi lelaki berkuasa di tanah jajahan.

Sayangnya, dia juga adalah wanita yang paling dibenci semua orang. Suaminya tak pernah menatapnya dengan cinta. Anak kembarnya menghindar setiap kali dia mendekat. Para pelayan gemetar bila dipanggil.

Menurut cerita di novel yang pernah kubaca, hidup wanita ini berakhir tragis: ditinggalkan, dikhianati, dan mati sendirian.
Tapi aku… tidak akan membiarkan itu terjadi.

Aku akan mengubah tubuh gendut ini menjadi langsing dan memesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertekad Melawan Takdir

Nateya duduk di tepi ranjang yang begitu empuk hingga tubuhnya nyaris tenggelam di dalamnya. Jemarinya meraih helaian rambutnya sendiri, mengacaknya dengan frustrasi.

Rambut itu kini terasa tebal, kasar, sama sekali berbeda dengan rambut halus beraroma bunga yang biasa ia rawat setiap hari. Napasnya tercekat. Bagaimana mungkin ia berubah menjadi gendut, kusut dan kacau seperti ini?

Jika diberi pilihan, ia lebih suka beristirahat manis di surga ketimbang terjebak dalam tubuh tokoh jahat gendut dari novel. Namun, tiba-tiba kepalanya berdenyut. Membuat pandangan Nateya berkunang-kunang.

Rasa sakit itu menyusup cepat, seperti gelombang yang menyeretnya ke kedalaman laut. Nateya memejamkan mata, dan di balik kelopak matanya, ingatan yang bukan miliknya mulai bermunculan.

Ia melihat seorang gadis muda dengan pipi sedikit tembam dan mata yang berbinar-binar, menatap seorang pria gagah berseragam militer. Pria itu adalah Jenderal Elias, pria yang dingin, tinggi, dengan sorot mata tajam yang seperti menembus jiwa.

Ingatan itu menceritakan bahwa Seruni, pemilik tubuh ini, telah dijodohkan dengan Elias sejak kecil karena persahabatan erat antara kedua ayah mereka.

Sayangnya, hati Elias bukan milik Seruni. Ia mencintai Amara, adik tiri Seruni yang langsing, jelita, dan berperangai lembut. Namun Seruni, yang telah lama jatuh cinta pada Elias, memilih jalan licik. Malam itu ia menjebaknya, membuat Elias mabuk, lalu menidurinya.

Sejak saat itu, Elias terpaksa menikahinya demi menjaga kehormatan. Tetapi pernikahan itu hanya membawa dingin. Tidak ada sentuhan hangat, tidak ada tatapan cinta.

Dan Amara… wanita itu selalu berada di dekat Elias. Ia sering tersenyum manis pada pria itu, dan Elias pun selalu membalasnya dengan kelembutan yang tak pernah diberikan kepada istrinya.

Ingatan itu menorehkan perih yang dalam. Sakit hati itulah yang membuat Seruni asli berubah menjadi wanita jahat—galak pada pelayan, memukul anak-anaknya yang seharusnya ia lindungi. Julian, si sulung, selalu dipukul karena membela adiknya, Anelis, yang bisu.

Kilatan kenangan itu meremukkan dada Nateya. Lalu, di antara semua itu, sebuah suara yang bergema di pikirannya berbisik tajam :

“Kau adalah Seruni sekarang. Jalani hidup ini. Pilih jalanmu.”

Kepalanya semakin berat. Peluh dingin membasahi pelipisnya. Dari luar masih terdengar ketukan keras di pintu, diikuti suara seorang wanita.

“Nyonya? Apakah Nyonya sudah bangun?”

Nateya menghela napas panjang, mencoba mengusir rasa mual. Pelayan itu terus menggedor, membuatnya akhirnya berdiri dan melangkah gontai.

Ketika ia membuka pintu, di hadapannya berdiri seorang wanita paruh baya berbalut kebaya sederhana. Wajahnya teduh dan sorot mata penuh pengabdian. Di sampingnya, seorang gadis muda memegang nampan sarapan.

Aroma roti lapis daging, bercampur wangi telur rebus dan susu segar menyeruak ke hidungnya. Nateya spontan terbelalak melihat porsinya—terlalu banyak untuk satu orang.

“Bi Warti…." gumamnya pelan, mengingat nama pelayan setia Seruni ini dari alur novel.

Bi Warti menatapnya heran. “Wajah Nyonya pucat sekali. Saya bawakan sarapan pagi. Kalau masih lapar, nanti saya buatkan nasi goreng dan kroket kesukaan Nyonya.”

Nateya nyaris terbatuk. Sebanyak ini setiap pagi? Tidak heran tubuh Seruni seperti ini.

Namun, yang lebih mengherankan adalah perutnya sendiri. Lapar. Sangat lapar. Mungkin ini memang efek dari tubuh Seruni yang terbiasa makan berlebihan.

Ia menghela napas, memutuskan untuk menerima makanan itu. “Bawa masuk. Kau,” ia menunjuk pelayan muda yang membawa nampan, “boleh kembali. Aku ingin bicara sebentar dengan Bi Warti.”

Pelayan muda itu membungkuk dan pergi. Bi Warti meletakkan nampan di meja dekat jendela, sementara Nateya duduk di kursi, mencoba menenangkan pikirannya.

“Jam berapa sekarang?” tanyanya.

“Jam sepuluh pagi, Nyonya,” jawab Bi Warti dengan nada hati-hati. “Anak-anak sudah berangkat sekolah sejak tadi.”

Jam sepuluh? Nateya hampir tersedak udara. Astaga, tubuh ini benar-benar pemalas.

Ia menatap perutnya, lalu menunduk dalam. Kalau dia tidak mengubah kebiasaan buruk ini, dia akan berakhir seperti Seruni dalam novel, mati mengenaskan.

"Apa Nyonya ingin mandi setelah sarapan?" tanya Bi Warti ragu-ragu.

Nateya menelan ludah, “Nanti aku akan mandi sendiri. Kau cukup tunjukkan di mana kamar mandi.”

Bi Warti tertegun, bahkan nyaris menjatuhkan sendok yang baru saja ia pegang. “Nyonya tidak perlu bantuan saya?”

“Tidak.” Nateya menegaskan dengan nada yang membuat Bi Warti semakin heran.

Pelayan itu menunduk. “Baik, Nyonya. Tapi… siang ini Jenderal Elias akan pulang menjemput anak-anak dari sekolah. Biasanya Nyonya akan berdandan secantik mungkin untuk menyambut beliau.”

Nateya tersenyum miris. Dandanan secantik apapun tidak akan membuat Elias melihatku, apalagi dalam tubuh ini. Yang ada, pria itu akan semakin muak dan menganggapnya seperti badut yang mengemis cinta.

Namun di lubuk hatinya, ia bertekad. Jika ini adalah hidup barunya, ia tidak akan menempuh jalan yang sama seperti Seruni.

Ia tidak akan menjadi wanita jahat yang berakhir tragis. Ia akan mengubah takdirnya. Bahkan jika itu berarti menghadapi Jenderal Elias dan tatapan dinginnya setiap hari.

Bagaimanapun, dia adalah Nateya Limantara, dokter muda yang cantik dan berprestasi. Dengan kemampuan medis yang handal serta program diet yang telah ia rancang, ia pasti bisa mengubah itik buruk rupa menjadi angsa yang memesona.

1
Yani Cuhayanih
thor visualnya dong ..biar afdol mengkhayal nya 😄
Uthie
Gak sabar melihat mata penampilan nya Seruni 🤩 🤩🤩
Nazwaputri Salmani
sebelum kisah ini ada yg lain ya
Nazwaputri Salmani
Adai seperti nareya sekali kedip peralatan make up langsung ada
Nazwaputri Salmani
Semangatttt merubah bentuk itik jadi angsa neteya
Nazwaputri Salmani
Nemu di iklan yang sering muncul, jadi penasaran deh... apa nanti netiya merubah cerita novelnya ya
Uthie
Pastilah ada.. dimana ada ayahnya, pasti ada Anak nya juga disitu.. apalagi yg diundang juga kan wanita pujaan hatinya 😍😁🤗
Tati Rusmiati
mana lanjutannya ya
Wiwik Kontin Pratiwi
kapan update lg thor
Yani Cuhayanih
ketemu sang pujaan hati..asyiiiik semangaaat nateya😍
Lukman Lukman
cieeee ada cinta yg baru tumbuh nich😍😍😍😍😍😍😍😍💪💪💪💪💪💪up up kakak
Tati Rusmiati: 💪 lagi semangat baca ko ceritanya habis. aku baca novel ini dari tadi siang sampai larut malam
total 2 replies
Rahmawati Rahmawati
aku suka..aku suka
Tati Rusmiati
lanjut
Tati Rusmiati
aku suka tokoh nateya yang ada di tubuh seruni, karakternya Badas.
Tati Rusmiati
seru
Hery poter Aisyah
TDK bisa menahan air mata😭
Nurhayati Nurhayati
nambah penasaran💪
Tati Rusmiati
wanita tenang sangat elegan
Tati Rusmiati
semangat merebut hati suamimu teya
Wega Luna
Thor kamu GK lupa sama sekali dengan para bocil seruni😌,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!