Verrint adalah seorang gadis SMA yang bertemu kembali dengan cinta pertamanya melalui reuni bernama Izan. Tetapi Verrint tidak bisa bersama karena pria yang dia sukai telah mempunyai pacar. Verrint tiba-tiba menjadi teman baik dari pacar Izan. Agar menghindari kecurigaan, Verrint pura-pura pacaran dengan sahabatanya Dewo.
Akhirnya paca Izan tau jika Verrint dan Izan saling mencintai. Pacar Izan kecelakaan lalu meninggal. Izan menghilang, Dewo dan Verrint akhirnya resmi pacaran. Tiba-tiba Izan kembali dan mengutarakan isi hatinya pada Verrint.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa Fadlilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Masa orientasi mahasiswa baru pun akhirnya di mulai. Verrint dan Izan dalam seminggu ini akan disibukkan dengan OSPEK di fakultas mereka masing-masing. Dan kemungkinan mereka pun tidak akan bertemu dalam beberapa hari kedepan. Verrint sedikit khawatir karena dia belum mendapatkan teman saat OSPEK nanti. Tapi ternyata saat Verrint akan berangkat ke kampus, Verrint melihat salah satu tetangga kostnya menggunakan atribut yang sama dengannya.
Mereka pun saling sapa dan benar ternyata mereka satu jurusan yang sama. Verritn sangat senang karena dia memiliki teman saat pertama kali masuk kuliah. Cyntia terlihat gadis yang baik dan polos, cara bicaranya pun sopan dan juga sangat ramah. Mereka pun berangkat ke kampus bersama dengan berjalan kaki.
Begitu pula dengan Izan, dia pun sedang disibukkan dengan OSPEK hari pertama di fakultasnya. Dia dan beberapa temannya yang tinggal di kost yang sama berangkat bersama menuju kampusnya. Berbeda dengan Verrint, sebelum masuk kampus Izan justru sudah memiliki banyak teman.
Mereka berdua pun memiliki semangat yang sama saat masuk ke gerbang kampus mereka. Memiliki semangat yang baru untuk menempuh perkuliahan sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi. Mereka berdua pun sampai di gedung fakultas masing-masing dan langsung mengikuti kegiatan OSPEK di hari pertama.
Kegiatan hari ini berlangsung sangat melelahkan untuk Verrint dan teman barunya Cyntia. Sampai kost Verrint pun langsung rebahan di atas kasurnya. Tapi dia tidak bisa berlama-lama istirahat, setelah mandi Verrint dan Cyntia membuat janji untuk mencari barang-barang yang akan mereka bawa di OSPEK hari kedua. Selain itu, ada beberapa tugas yang harus mereka selesaikan dan dibawa saat OSPEK besok.
“Aaahh, ternyata gini OSPEK mahasiswa, capeekk.” Keluh Verrint kemudian beranjak ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Verrint lalu membersihkan dirinya dan kemudian mengganti pakaiannya. Setelah magrib Verrint dan Cyntia berjanji untuk makan malam bersama dan lanjut mencari barang-barang yang diperlukan untuk esok hari.
“Aaahh untuk aku ada teman, kalo nggak aku bingung harus pergi sendiri.” Ucap Verrint.
“Iya aku juga.” Ucap Cyntia. “Eh kamu aslinya dari mana Rint?” tanya Cyntia.
“Aku dari Bandung, kamu?” tanya Verrint.
“Oh kalo aku dari Lampung.”
Mereka pun lalu pergi mencari makan malam bersama.
***
Kegiatan OSPEK di hari-hari selanjutnya pun berjalan dengan normal, Verrint pun semakin banyak mempunyai teman. Dan beruntungnya Verrint dan Cyntia berada di kelas yang sama. Verrint dan Cyntia pun semakin dekat dan mereka selalu bersama kemana-mana. Verrint cukup senang karena memiliki teman yang baik seperti teman-temannya di SMA dulu.
Verrint sempat berpikir jika kuliah adalah masa dimana setiap orang untuk menjadi dewasa. Verrint pun beranggapan jika menjadi dewasa maka pertemanan pun harus diseleksi dengan baik. Tapi menjadi dewasa tidak seseram yang dipikirkan Verrint, nyatanya kini dia masih bisa bersenang-senang sesuai dengan keinginannya.
Verrint pun mendapatkan banyak hal-hal baru dari teman-teman barunya. Awalnya Verrint merasa ada kultur syok dari Bandung ke Jakarta. Tapi lama-kelamaan Verrint bisa menyesuaikan diri dan bergaul dengan baik dengan teman-temannya. Seperti hari ini, setelah selesai kuliah Cyntia mengajak Verrint untuk pergi ke sebuah mall. Karena tidak ingin dijauhi teman-temannya, Verrint pun akhirnya mengikuti keinginan temannya itu.
Mereka bersenang-senang di mall tersebut, berbelanja, makan, ngemil dan melakukan banyak hal disana. Verrint yang memang jarang sekali shopping, hanya bisa mengikuti teman-temannya mengelilingi mall tersebut.
Tiba-tiba ponsel Verrint berdering, dan ternyata Izan yang mengubunginya. “Hallo.” Sapa Verrint.
“Kamu dimana?”tanya Izan.
“Aku lagi pergi sama temen-temen aku ke mall.” Jawab Verrint.
“Oh sampe jam berapa?”tanya Izan. “Mau aku jemput gak?” lanjutnya.
“Belum tau sih sampe jam berapa.” Jawab Verrint. “Tapi kalo mau jemput sekarang juga gak pa-pa.” Ucap Verrint sedikit berbisik.
“Kenapa?”tanya Izan.
“Aku cape, lagian udah lama gak ketemu kamu.” Jawab Verrint.
“Yaudah, aku OTW bentar lagi.”
“Oke.” Verrint lalu menutup sambungan telponya. “Guys, gue duluan balik yah.” Ucap Verrint pada teman-temannya.
“Yaa kok buru-buru amat sih Rint?” ucap Cyntia. “Kita kan satu kost, bareng aja kali.” Lanjutnya.
“Gue mau ketemu sama orang.” Jawab Verrint.
“Oh pacar lu yak?” tanya Rianti salah satu temannya.
Verrint tersenyum.
“Yaudah kali ini kita ijinin deh lu balik duluan, tapi next gak ada yah Rint.” Ucap Cyntia.
“Iya, yaudah gue duluan yah, kalian have fun.” Ucap Verrint lalu pergi meninggalkan teman-temannya.
Verrint pun lalu menunggu Izan di depan lobby mall tersebut. sekitar setengah jam kemudian, Izan pun sampai di depan lobby. Verrint pun langsung menaiki motor Izan dan pergi bersama pacarnya tersebut.
***
Izan dan Verrint berhenti disebuah cafe yang sedang viral di daerah Blok M. Untungnya malam ini bukanlah malam minggu, jadi keadaan cafe tersebut pun tidak terlalu ramai. Verrint senang akhirnya dia bisa pergi lagi bersama Izan. Sudah hampir dua minggu mereka tidak bertemu dan hanya melakukan video call saja di kost.
Selain karena kesibukan mereka berdua, Verrint pun cukup direpotkan dengan teman-teman barunya yang banyak mengajak Verrint pergi ke berbagai Mall. Verrint sebenarnya malas untuk pergi setiap hari ke banyak Mall, tapi demi menjadi teman yang baik Verrint pun mengikuti mereka.
Untung saja Verrint memiliki pacar yang sifatnya hampir sama dengannya, Izan tidak terlalu suka ke mall jika bukan karena ada sesuatu yang dicari. Izan lebih suka pergi ke satu tempat, dan menikmati waktu disana bersama orang terkasih. Seperti saat ini, Izan mengajak Verrint ke cafe yang suasananya sangat aestetik.
“Jadi gimana kuliah kamu Rint?” tanya Izan.
“Kuliahnya sih biasa aja, tapi temen-temen aku yang agak repot.” Jawab Verrint.
“Kenapa?” tanya Izan penasaran.
“Ngajak ke mall terus, kayak yang gak pernah ke mall.” Jawab Verrint. “Pusing aku, cape keliling-keliling cuma nemenin mereka belanja.” Lanjutnya.
“Mereka orang Jakarta asli?”
“Bukan, Cyntia dari Lampung, Rianti dari Samarinda.” Jawab Verrint.
“Ya mungkin mereka memang hobby belanja, jadi ke mall terus.”
“Iya kali, aku kan gak terlalu suka belanja.” Ucap Verrint.
“Tapi kamu jangan ngeluh di depan temen-temen kamu yah!” ucap Izan. “Kalo mau ngeluh ke aku aja, soalnya teman kamu belum tentu bisa terima keluhan kamu.” Lanjutnya.
“Iya.”
Mereka pun melanjutkan kencan mereka malam ini dengan sangat menyenangkan. Mereka makan malam bersama di cafe tersebut sambil menikmati suasana cafe yang aestetik tersebut. Beberapa kali mereka pun berswafoto untuk mengabadikan moment mereka berdua. Karena mereka tau akan sulit untuk pergi bersama seperti ini kedepannya. Apalagi Izan yang kuliah di kedokteran, tidak akan bisa terlalu sering untuk pergi bermain-main. Dia harus fokus dengan studinya, karena kedokteran membutuhkan keseriusan. Karena seorang dokter di masa depan akan membantu banyak orang.
***