NovelToon NovelToon
RAHASIA SANG SEKRETARIS

RAHASIA SANG SEKRETARIS

Status: tamat
Genre:CEO / One Night Stand / Office Romance / Tamat
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: HANA ADACHI

🥈🏆 Juara 2 YAAW 2025 Periode 1 Kategori II🏆
Dewasa🌶🌶🌶
"Temukan wanita yang semalam tidur denganku, dia harus bertanggungjawab karena telah mengambil keperjakaanku!"
—Bhaskara Wijatmoko—

"Gawat! Aku harus menyembunyikan semuanya. Kalau tidak, aku bisa dipecat!"
—Alicia Stefi Darmawan—
----
Bhaskara Wijatmoko dikenal sebagai CEO dingin yang tak pernah peduli pada wanita. Alasan dia memilih Alicia Stefi Darmawan sebagai salah satu sekretarisnya adalah karena sikap profesionalismenya yang luar biasa.

Namun, segalanya kacau setelah sebuah pesta topeng. Alicia tanpa sengaja menghabiskan malam dengan pria misterius yang ternyata adalah Bhaskara! Panik dan takut dipecat, Alicia pun kabur sebelum Bhaskara bangun.

Sialnya saat di kantor, Bhaskara malah memerintahkan semua sekretarisnya untuk menemukan wanita yang sudah bermalam dengannya. Alicia harus menyembunyikan rahasianya, tapi apa yang terjadi jika Bhaskara akhirnya tahu kebenarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. Cucu Menantu

"Gimana? Kamu kaget kan?" Oma menatap cucunya dengan wajah puas.

"Iya Oma. Aku kaget banget." Bhaskara menatap gadis di depannya dengan tak percaya. "Sejak kapan kamu pulang ke Indonesia, Sab?"

"Baru kemarin," Sabrina menjawab sambil tersenyum. "Tau nggak? Oma ikut menjemput aku loh waktu di bandara,"

"Oh ya?" Bhaskara menoleh ke arah omanya. Merasa heran.

"Iya," Oma tertawa sambil mengangguk. "Oma kan pengen menyambut kedatangan cucu menantu Oma,"

"Astaga," Bhaskara tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Cucu menantu apa sih, Oma?"

"Loh, kalian dulu waktu kecil kan deket banget sampai bilang mau nikah," kata Oma yang membuat Bhaskara menghela napas panjang.

"Oma, itu kan pas kami masih kecil. Bahkan umur kami belum ada tujuh tahun saat itu. Kenapa Oma menganggap serius omongan anak kecil, sih?"

"Memangnya apa salahnya?" balas Oma cepat. "Lagipula, hubungan keluarga Wijatmoko dan Wibisono kan sudah dekat sejak lama. Kalau kalian menikah, bukankah itu akan lebih bagus?"

"Ya ampun." Bhaskara hanya bisa menggeleng lagi, lalu menatap Sabrina. "Maaf ya, Sab. Oma memang suka begitu."

Sabrina tertawa kecil. "Tidak apa-apa kok, Bhas."

"Tuh kan? Sabrina nya aja mau kok!" Oma tampak bersemangat. "Nah, biar kalian lebih sering bersama, Oma sudah minta Sabrina untuk jadi Vice CEO di perusahaan kamu."

"Hah?" Bhaskara tentu saja kaget. "Kok Oma nggak diskusi ke aku dulu, sih?"

"Memangnya kenapa Oma harus diskusi dulu sama kamu, anak nakal? Toh perusahaan yang kamu pimpin sekarang kan perusahaan Oma juga," balas Oma santai.

"Ya tetap saja, Oma. Aku yang bertanggung jawab memimpin perusahaan itu," ujar Bhaskara. "Bukannya Oma sendiri yang bilang kalau semua keputusan terkait perusahaan ada di tanganku?"

"Terima aja lah, apa susahnya sih?" Oma berkata tegas. "Lagian, Sabrina itu lulusan ilmu bisnis di Amerika. Dia pasti bisa bantu kamu mengelola perusahaan."

Bhaskara memandang Sabrina dengan ragu. "Memangnya Sabrina sudah setuju? Terus, apa keluarga Wibisono juga setuju? Mereka kan pasti ingin Sabrina memimpin perusahaan mereka sendiri."

"Aku setuju kok, Bhas," sahut Sabrina cepat. "Perusahaan Papa sekarang sudah dikelola kakak-kakakku. Aku bosan kerja bareng mereka terus. Jadi, aku pengen coba suasana baru di perusahaan Wijatmoko."

Bhaskara menatap Sabrina dalam diam, masih bingung bagaimana harus memutuskan. "Tapi—"

"Halah, lama banget sih kamu mikirnya, Bhas?" potong Oma tegas. "Udah, nggak usah banyak alasan. Sabrina mulai kerja senin besok. Titik."

Bhaskara menghela napas panjang. "Oma..."

"Ya ampun, drama banget sih kamu. Cuma Vice CEO aja kok diributin. Sabrina kan nggak minta jadi CEO. Kalau dia nggak cocok, ya tinggal diganti."

Bhaskara mendengus pelan, tapi tak lagi membantah. Ia tahu, berdebat dengan Omanya hanya akan berakhir sia-sia. Ia menoleh pada Sabrina. "Maaf ya, Sabrina. Bukannya aku meragukan kemampuan kamu, tapi keputusan ini terlalu tiba-tiba."

Sabrina tersenyum tipis, berusaha menenangkan. "Aku ngerti kok, Bhas. Kalau aku ada di posisi kamu, mungkin aku juga bakal bingung. Tapi tenang aja, aku nggak akan bikin masalah.Tujuanku memang mau bantu kamu dan belajar dari kamu."

Bhaskara terdiam sejenak, mencoba membaca kesungguhan di wajah Sabrina. Akhirnya, ia mengangguk pelan. "Baiklah. Kalau memang itu tujuanmu, kita bisa coba. Tapi ingat, di kantor, aku nggak akan memandang kamu sebagai cucu keluarga Wibisono. Kamu harus buktiin kalau kamu memang layak."

"Deal," jawab Sabrina cepat, senyumnya melebar. "Aku siap bekerja keras Bos,"

Oma yang sejak tadi menyimak percakapan mereka tersenyum puas. "Nah, begitu dong. Oma yakin kalian berdua akan jadi tim yang hebat. Sabrina, kamu memang yang paling cocok jadi cucu menantu Oma."

Bhaskara hanya bisa menghela napas panjang, sementara Sabrina tertawa pelan.

"Oma," Yunita, Mama Bhaskara menghampiri mereka. "Udah yuk ngobrolnya. Sekarang kita mulai dulu acaranya. Kasian udah pada nunggu,"

"Oh ya!" Oma menepuk jidat. "Saking asyiknya ngobrol sama calon cucu menantu Oma sampai lupa. Ya sudah, ayo cepat kita ke sana. Bhaskara, kamu ajak ngobrol dulu ya si Sabrina. Sabrina, kalau Bhaskara macem-macem, lapor ke Oma!"

"Siap Oma!" Sabrina menjawab sambil tertawa, sementara Bhaskara hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Maaf ya Sab. Oma memang begitu orangnya," ujar Bhaskara setelah Oma pergi bersama mamanya. "Maaf kalau Oma bikin kamu nggak nyaman,"

"Ya ampun, nggak apa-apa Bhas," Sabrina mengibaskan tangannya. "Lagian aku juga udah kenal Oma dari dulu. Aku paham gimana sifat Oma. Santai aja,"

"Syukurlah," Bhaskara tersenyum sambil mengangguk-angguk. "Oh ya? Kamu sudah ketemu Leon? Dia pasti seneng deh kalau tau kamu ada di sini,"

"Belum," Geleng Sabrina. "Kayanya dia belum dateng. Dari tadi aku nggak ketemu dia soalnya,"

"Wah, si si4lan itu pasti masih di klub deh. Bentar ya, biar aku telepon dulu."

Sabrina tersenyum dan mengangguk. Diam-diam, ia memperhatikan Bhaskara yang sedang sibuk dengan ponselnya.

Dari dulu kamu tidak berubah ya Bhas, gumam Sabrina di dalam hati. Masih saja tampan dan berkharisma. Membuat aku nggak bisa mengalihkan pandanganku sama sekali.

Memang, Sabrina, Bhaskara dan Leon sudah saling mengenal sejak kecil. Dulu, Sabrina sering ikut kakeknya berkunjung di kediaman Wijatmoko, dan di sanalah ia bertemu mereka berdua.

Meskipun kedua anak laki-laki itu sama-sama tampan, tapi tatapan Sabrina langsung tertuju pada Bhaskara. Menurutnya, Bhaskara selalu memiliki aura yang berbeda, sesuatu yang membuatnya tampak lebih istimewa dibandingkan Leon. Mungkin karena sikapnya yang selalu tenang, atau senyumannya yang jarang muncul. Sabrina merasa ada daya tarik tersendiri yang membuat hatinya selalu berdebar setiap kali bertemu Bhaskara.

Dulu saking sukanya, Sabrina sampai pernah bilang pada Oma dan Opa nya Bhaskara kalau dia akan menikahinya saat sudah dewasa. Dan sekarang, Sabrina makin merasa dekat dengan tujuannya itu.

"Wah, kurang ajar nih anak. Dia langsung mau ke sini setelah tau ada kamu. Padahal biasanya dia nggak pernah dateng ke acara keluarga. Dasar, ada-ada saja," ucap Bhaskara sambil tertawa. Sepertinya orang yang dia maksud adalah Leon.

"Eh, kenapa kita malah berdiri di sini? Makan yuk, kamu pasti belum makan kan?" tanya Bhaskara yang dijawab dengan anggukan oleh Sabrina.

"Ya udah ayo kita ke sana. Lihat tuh, Oma dari tadi ngelirik ke arah kita terus."

Sabrina mengangguk, lalu mereka berjalan beriringan menuju meja makan. Saat ini hati Sabrina sedang berbunga-bunga, karena mereka terlihat seperti pasangan sungguhan.

1
Sri Wahyuni
terimakasih untk karya yg keren ini kakak 👍👍👍👍🥰🥰🥰
Mona Markhamah
keren
Sri Wahyuni
baru mampir kakak 🙏
irala
kerja bagus alicia..
kamu harus berani melawan ulet bulu kyak sabrina
Nurul Ima
Bagus banget 🥹bisa buat pelajaran buat kita"kalo ada cowok yg kayak gini jangan di sia"kn, kita juga harus belajar dari Celin kesabaran dan kepercayaan itu penting
Nurul Ima
😭😭 udah selesai aja 😔 apakah ada kelanjutannya novelnya ini? kisah karinny bah?
Ina Karlina
jangan ja Ngan hamiiiiil....👍🥰
selamat berbahagia juragan kambing 😁😁😁
Ina Karlina
pengertian sekali nih ibu ..tau aja pengantin baru itu bagaimana..tenang Bu, tidak lama lagi rumah nya di perbaiki sama Abang 😁😁
Ina Karlina
oohh degg so pasti kaget kan tiba tiba yg mau tunangan ternyata Leon 😁😁😁😲😲😲😲
Ina Karlina
beberkan dari awal aku sudah tidak suka dengan kehadiran Sabrina..yg mengatasnamakan kekeluargaan dasar .....
Ina Karlina
Sabrina cewek ular dan manipulatif.. sepandai-pandainya kamu menyimpan bangkai.. suatu saat pasti akan tercium juga Sabrina
Ina Karlina
bikinin saja kopi campur garam biar tau rasa 🤣🤣
Ina Karlina
pasti nya setiap orang di madalalu dialah yang paling mendominasi akan sebuah hubungan yg katanya teman masa kecil..dan itu adalah Sabrina
Ina Karlina
masih butuh perjuangan alic... Sabrina baik di luarnya saja blm tentu dengan hati dan niatnya .. apalagi dia mendapatkan dukungan dari Oma nya baskara
Lies Atikah
ah Sabri emang bikin masalah aja kenapa gila nya nanggung bahaya tuh
Wisnu Mahendra
emang ada ya orang diperkosa tapi menikmati? gampang banget kalo mau perkosa orang, tinggal dikasi foreplay dikit sudah aman
Lies Atikah
bahagia tapi sedih juga
Lies Atikah
semoga si Sabry ketahuan belang nya sama keluarga Baskara
Lies Atikah
nah lagi nih ne2k udah bau tanah aja masih ngatur 2 hidup orang aja cu2 nya nya gak mau masih .di paksa dasar kenapa gak koit aja
Lies Atikah
jangan egois lah Bas paka dengan kelakuan si Sabri sama kamu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!