Elouise Blossom... Seorang gadis cantik yang memiliki trauma akan sebuah hubungan karena berasal dari keluarga broken home. Dia memprotect dirinya dari semua laki laki yang mendekatinya termasuk Damien Alexei Romanov. Seorang pria tampan miliarder yang punya predikat penakluk wanita..
Penolakan Elouise membuatnya memutuskan untuk tak mengejarnya lagi...karena Damien tak suka dengan hubungan rumit..
Seperti biasa ya..khas novel otor ga terlalu panjang dan ga banyak konflik... Daaannn visual cowonya banyak tato..ga usah protes ya..klo mau ngehalu silahkan di skip aja foto visualnya..terserah kalian mau ngehalu siapa..wkwkwkwk..
Dan ini tentang kehidupan barat yang bebas ya..jadi disarankan ga usah baca dari awal kalo ga suka cerita seperti ini..
Bocil skip aja ya karena banyak adegan 21+😅
ini novel seneng seneng aja..ga usah dibawa serius ya gaeess..feel free to read n skip...klo ga suka n bosen ma novel otor silahkan skip...🥰😘😘😘
DAN SEPERTI BIASA KHAS NOVEL OTOR GA ADA PELAKOR ATAU PERSELINGKUHAN YAAA..
followig otor ya mak .. @zarin.violetta
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#33
Dari jauh El tahu siapa yang datang menemuinya. Tampak El menyunggingkan senyumnya dengan sangat samar bahkan hampir tak terlihat.
"Daddy?ada apa kemari?", tanya El dingin.
"Bisakah kita bicara?", kata Ben.
"Aku sibuk bekerja", jawab El.
"Aku akan menunggumu sampai makan siang tiba", kata Ben bersikeras.
"Apa yang ingin daddy bicarakan?", tanya El menyipitkan matanya.
"Kita bicara nanti saja", kata Ben.
"Kita bicara disini saja..sekarang", kata El datar.
"Tidak..disini terlalu banyak orang", kata Ben.
"Baiklah..kita bicara di restoran seberang sana sekarang..karena makan siang nanti aku ada janji", kata El.
"Hmm baiklah", Ben dan El menuju restoran itu.
"Bicaralah..apa ini tentang pernikahanku?aku tidak mengundang keluargamu..bukankah kita tidak ada hubungan lagi?", El meminum kopinya.
"Apa maksudmu?aku masih daddymu..ayah kandungmu..kau sangat tidak sopan pada Daddy..kau seharusnya mengundang daddy", kata Ben tak terima.
"Apa karena aku menikahi keturunan Romanov?", El tersenyum smirk.
Ben tahu niatnya tertebak oleh El.
"Kau tetap anakku..aku telah memberimu warisan saham yang nanti akan kau terima..bukankah bagus jika kita kerja sama dengan perusahaan Romanov sejak sekarang?", kata Ben semangat.
"Aku kira warisanku hanya sebuah rumah saja", jawab El.
"Aku memberimu saham 20 % perusahaanku", kata Ben.
"Sangat lucu..dan anak wanita itu mendaoat 80 % nya?", El tersenyum mengejek.
"Itu karena dia laki laki dan penerusku", kata Ben.
"Pulanglah..aku tidak tertarik memberitahu suamiku untuk bekerja sama dengan perusahaan Daddy..never", jawab El.
"Lalu apa maumu?", tanya Ben.
"Aku?aku tidak menginginkan apapun..suamiku sudah sangat kaya raya..aku tidak butuh warisan dari daddy", jawab El.
"Baiklah 50:50..itu saham yang kau terima", Ben tak patah arang.
El menaikkan alisnya.
"Tidak..sudah kubilang aku tidak tertarik", kata El.
"70:30", kata Ben lagi ketika El beranjak dari kursinya.
"80:20", jawab El.
Ben diam dan berpikir.
"Aku bagian audit perusahaan..jadi aku sangat tahu berapa keuntungan yang akan Daddy terima meskipun bagian Daddy hanya 20%...aku hanya menawarkan itu...jika tidak mau, aku tidak masalah", El kemudian pergi.
"Baiklah", kata Ben membuat keputusan dengan cepat karena sifatnya yang sangat ambisius.
El tersenyum menang.
"Buatlah surat resmi tentang sahamku..setelah itu aku baru akan membantu Daddy", kata El dan pergi meninggalkan daddynya.
"Dia putriku..untuk saat ini aku percaya padanya..yang penting aku bisa masuk dalam kerja sama Romanov", gumam Ben.
El kembali ke perusahaan. Dia langsung bekerja seperti biasanya.
Menjelang jam pulang kerja, Damien mendatangi ruangan El.
"Honey..apakah sudah selesai?", Damien sudah berada di depan pintu memanggil El dengan suara beratnya.
Tentu saja seluruh pegawai di ruangan itu sedikit salah tingkah karena bosnya datang ke ruangan menjemput sang istri dengan panggilan mesra.
"Damien..ya aku sudah selesai..tunggulah di lobby", El tersenyum.
"Tidak aku akan menunggumu disini", Damien menghampiri El dan duduk di kursi depan meja El.
El kemudian dengan cepat membereskan pekerjaannya lalu pulang bersama Damien. Damien merangkul pinggang El dengan mesra.
"Aaahhh..mereka so sweet sekali", kata Nyonya Brenda.
Pegawai yang lainnya hanya mengangguk setuju sembari memasang wajang mupengnya alias muka pengen. 😁
"Kita makan malam diluar?", tanya El.
"Hmm...", Damien mengangguk dan mengecup tangan El yang ada di genggamannya.
El tersenyum melihat sang suami yang semakin bucin padanya.