Dea Kanita putri gadis remaja berusia 18tahun dia adalah putri bungsu dari keluarga Wijaya yaitu Adison Wijaya dan Rianti Wijaya
Dea menyukai Abang dari sahabatnya yaitu Rion jovian tapi karna tak pernah mendapat respon dari Rion akhir nya dia berusaha untuk tak peduli lagi dengan perasaan nya,,
lalu bagaimana dengan Rion setelah Dea tak lagi mengganggu dan mengusili nya,yuk ikuti kisah ini agar tau kelanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beibe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
pulang sekolah mereka langsung menuju rumah Gita ternyata ada Dean,juga di kelompok Dea,dan dua teman lainnya jadi mereka bertujuh mengerjakan tugas di rumah Gita.
"Lo, kenapa Diem aja Dea,?"tanya Dean. Menoleh ke belakang karena dia duduk di sebelah supir.
"nggak papa."jawab Dea. "pak berhenti di supermarket depan situ dulu ya pak"ucap Gita. Di iyakan sama supir nya,mereka memilih cemilan yang mereka mau. "jangan banyak-banyak ambil Chiki nya gue laporin Abang ntar Lo"ucap Gita di samping Dea, "nyebelin lihat gue banyak beli buah timbang Chiki."Dea, mencebik.
"lah emang bang Rion, di rumah?"tanya Clara.
"ya, enggak lah Lo nggak liat ini jam berapa masih jam kerja oi,,"sahut Amel. "ooo...kan siapa tau nggak kerja"
mereka sudah sampai di rumah Gita. "berarti rumah Lo yang itu de,?" tanya teman sekelas Dea, Dea, mengangguk. "yuk gays masuk... assalamualaikum mbakk.. tolong ambilin minum sama cemilan buat temen-temen aku ya mbakk.."
"cemilan yang kita beli tadi udah cukup banyak lho Gita, udah ini aja nggak usah di tambah lagi"ucap nina salah satu teman mereka.. "nggak papa biar nggak bosen banyak cemilan nya.."
"iya,Lo nggak tau kan kalau Dea, makan nya banyak..."ucap Amel.. yang langsung di geplak Dea.
"sembarangan..." sewot Dea. "Dea, tuh nggak banyak makan mel,,"ucap Clara. "tapi...?" tanya Amel. "cuman kalau cemilan segini mah kurang buat Dea,.."sambung Clara. mereka tertawa dan Dea, sudah mendelik kan matanya melihat Clara dan Amel.
"kan kan si Alan kan." kesel Dea.
"udah gays ntar Lo pada di aduin ke Abang.."ucap Gita sambil menahan tawanya,"Abang siapa" tanya Dean.
"hah,,Abang tukang bakso....."jawab Amel spontan..
Karena hanya mereka berempat yang tau jika Dea, pacaran dengan Abang nya Gita teman-teman yang lain nya tak ada yang tau...
Mereka sudah hampir selesai mengerjakan tugas di selingi canda tawa dan cerita lainnya...
"akhirnya selesai juga..."ucap Dea merenggangkan ototnya yang terasa kaku..."nih minum dulu.."Dean memberikan minuman buat Dea..."makasih tapi minum gue masih ada.."jawab Dea, yang langsung meminum air minumnya,Dean tersenyum kecut dengan penolakan Dea, yang kesekian kalinya..... ternyata hari ini Rion pulang cepat... terdengar suara mobil datang "Abang pulang cepet git..?"tanya Dea.."kaya nya.."Gita mengangguk. "assalamualaikum" "waalaikumsalam"jawab mereka serempak...Rion masuk ke rumah melihat teman-teman adiknya masih ngumpul di rumah, dia menatap Dea, yang sedari dia masuk rumah tak mau menatapnya Rion hanya tersenyum kecil di buatnya... lalu pandangan nya jatuh ke salah satu anak laki-laki dia tau anak laki-laki itu yang nembak Dea,dulu yang membuat akhirnya nekat mengungkapkan perasaan nya pada Dea.
"siapa git?" tanya Ayla,teman satunya lagi "oh iya, gays ini Abang gue." ucap Gita mengenalkan pada teman-temannya...Rion hanya tersenyum. Lalu berjalan menuju kamar nya...
(bang Rion) kenapa nggak mau lihat Abang.
(my love) apa
( bang Rion) kenapa nunduk aja dari tadi sayang? Nggak mau lihat ke arah Abang
(my love) nggak papa kok
( bang Rion) ok kalau gitu Abang bersih-bersih dulu
Dea, tak lagi membalas pesan Rion... tak lama Rion keluar dari kamar nya, dia mengenakan celana pendek dan kaos polo berkerah melewati anak-anak yang masih asik bercerita. "Abang kok tumben pulang cepet?"tanya Gita. "kerjaan Abang udah selesai."jawab Rion lalu berjalan ke meja makan "ayo pada ikut makan semuanya, git ajak temen-temennya, makan"ucap Rion. "iya, yuk gays kita makan bareng-bareng." ajak Gita"makasih tapi nggak usah Gita ini kita udah makan cemilan banyak."sahut Nina..
"nggak boleh nolak ayo kita makan bareng."paksa Gita dan akhirnya mereka mengikuti Gita ke meja makan.
Dea,duduk tak jauh dari Rion,ia mulai mengambil nasi dan lauk bergantian dengan teman-temannya, mereka mulai makan tanpa Dea, tau bahwa di salah satu sayur yang dia ambil menggunakan bawang goreng Dea, alergi bawang goreng... baru makan sesuap Dea, sudah merasa tak nyaman.."kenapa De,?"tanya Gita yang duduk di depan nya, menyadari itu.."nggak papa"jawab Dea...lalu Dea, batuk-batuk.."ma'af"ucap Dea, Rion masih mengamati Dea, tak lama muncul ruam merah dan gatal "aduhhh,,kok gatal-gatal ya.."ucap Dea. Menggaruk tangan dan pipinya...
"kenapa sayang? Ini kenapa badan kamu merah-merah?"tanya Rion dan membuat tiga orang lainnya terkejut mendengar perkataan Rion.
"nggak tau Abang biasanya Dea, kaya gini kalau ada makan bawang goreng.."ucap Dea yang masih berusaha menggaruk bagian-bagian yang gatal tapi tangan nya di tahan Rion. "jangan di garuk sayang nanti luka-luka."tahan Rion di tangan Dea. "mbak...mbakk..."Rion memanggil pembantu yang memasak makanan ini tadi "iya,mas Rion ada apa manggil saya..?" tanya si mbak. "mbak tadi masak lauk ini ada yang pakai bawang goreng?"tanya Rion..."ada mas di sayur yang ini saya kasih bawang goreng.."tunjuk mbak di salah satu sayur yang memang di makan Dea.
"Kita ke rumah sakit sekarang"ucap Rion..
"tapi Abang masih makan.."ucap Dea,yang kembali menggaruk tangan nya karena di bagian tangan yang tampak lumayan parah bintik-bintik merah nya..
"kalian lanjut makan aja, saya bawa Dea, ke rumah sakit ayo, sayang"ucap Rion "Gita nanti nyusul ya bang." ucap Gita.."lihat gimana nanti keadaan Dea, nya"jawab Rion.
Mereka sampai di rumah sakit dan Dea, langsung di periksa oleh dokter.. setelah di periksa Dea,di beri obat pereda nyeri dan gatal..dan di oleskan salep untuk obat luarnya,, Dea,sudah muntah dan sesak nafas di perjalanan menuju rumah sakit jadi mau tak mau ia harus di rawat untuk beberapa hari..
"Dea, mau pulang aja bang"pinta Dea.
"nggak boleh sayang kamu harus di rawat dulu biar nggak makin parah udah muntah dan sesak nafas kan tadi di mobil nurut yaa, Abang temani kok"jawab Rion.
Dea, hanya menghela nafas panjang dia bosan tiap alergi nya kambuh harus di rawat.
Rion mengabari Gita kalau Dea, harus di rawat dan minta tolong bawakan keperluan Dea.
Di perjalanan menuju rumah sakit Dean,bertanya apa maksud panggilan sayang Abang nya ke Dea.
"ada hubungan apa antara Abang Lo sama Dea, Git kenapa dia manggil sayang ke Dea,?" tanya Dean.
"karena sebenarnya bang Rion pacaran sama Dea,"jawab Gita. Tersenyum kaku melihat ekspresi Dean.
Lalu mereka terdiam hingga sampai di rumah sakit mereka langsung menuju ke ruangan dimana Dea, di rawat..