NovelToon NovelToon
Masuk Ke Dunia Kultivasi Lebih Dahulu Dari Teman Sekelasku

Masuk Ke Dunia Kultivasi Lebih Dahulu Dari Teman Sekelasku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Transmigrasi / Fantasi Isekai / Time Travel / Sistem / Iblis
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: EGGY ARIYA WINANDA

Lu Changzu dan teman temannya terlempar ke dimensi lain, Namun Tanpa Lu Changzu sadari ia masuk ke dunia tersebut lebih awal dari teman teman sekelasnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EGGY ARIYA WINANDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Benua Yanming 4

Matahari sore di Lembah Merah membiaskan cahaya oranye keemasan yang memantul pada tumpukan botol giok di atas meja batu. Di sana, di beranda istana Tetua Agung, Lu Changzu duduk dengan kaki disilangkan, menatap Tetua Agung Douma yang sedang berlutut dengan mata berbinar-binar seolah melihat dewa kekayaan.

Di hadapan Douma, tersusun rapi dua kotak peti yang terbuat dari Kayu Penahan Jiwa.

"Tetua Douma," suara Lu Changzu tenang, namun memotong desau angin lembah. "Di dalam peti kiri, ada 60 butir Pil Akar Kaisar. Di peti kanan, ada 600 butir Pil Sumsum Api King. Ini adalah amunisi kita untuk perang ekonomi lima tahun ke depan."

Douma menelan ludah, tangannya gemetar saat menyentuh tutup peti itu. "Tuan Muda... jumlah ini... jika dilepas sekaligus, harga pasar akan hancur. Nilainya bisa membeli separuh kekayaan negara tetangga!"

"Justru itu, Bodoh," Lu Changzu tersenyum miring, mengetukkan jarinya ke sandaran kursi. "Hukum ekonomi dasar: Kelangkaan menciptakan nilai. Jika kau membanjiri pasar dengan berlian, berlian itu hanya akan seharga batu kali."

Lu Changzu mencondongkan tubuh ke depan, tatapan matanya yang memiliki cincin ganda menembus jiwa Douma.

"Dengar instruksiku baik-baik. Serahkan ini pada Kamar Dagang Chaoming. Tapi, buat kontrak darah dengan Han Shuang. Keluarkan hanya satu butir Pil Kaisar per bulan dan sepuluh butir Pil King per bulan. Tidak lebih."

"Biarkan para kultivator di luar sana kelaparan. Biarkan mereka saling bunuh demi mendapatkan nomor antrian lelang. Biarkan mereka menggadaikan sekte mereka hanya untuk mencium aroma pil ini. Kita tidak menjual obat, Douma. Kita menjual harapan dan keputusasaan dalam dosis kecil."

Mata Douma melebar, lalu seringai licik yang mengerikan merekah di wajah tuanya yang penuh luka bakar. Dia bersujud dalam-dalam, dahinya menyentuh lantai.

"Tuan Muda... Kekejaman Anda adalah seni. Saya mengerti! Saya akan pastikan setiap butir pil ini ditukar dengan darah dan gunung emas! Saya akan memeras mereka sampai kering!"

"Bagus. Pergilah. Jangan kecewakan aku."

Douma memeluk kedua peti itu seperti memeluk anak kandungnya sendiri, lalu melesat terbang meninggalkan puncak, tertawa gila sepanjang jalan menuju ibukota.

Sepeninggal Douma, Lu Changzu berdiri. Dia menatap ke arah utara. Langit di sana tampak gelap, bukan karena malam, tapi karena aura kematian yang pekat.

"Yanran, Yuwen," panggilnya tanpa menoleh.

Dua sosok wanita cantik muncul dari balik tirai. Yanran dengan gaun merah darahnya yang menggoda, dan Yuwen dengan jubah biru esnya yang dingin. Keduanya menunduk patuh.

"Siapkan diri kalian. Kita akan mengasingkan diri ke tempat berbahaya."

Perjalanan menuju Utara bukanlah tamasya. Mereka menaiki Bahtera Kristal Hitam—sebuah kapal kecil yang dibentuk Lu Changzu dari pemadatan Api Logam Kristal Hitam dan materi Dark Universe. Kapal itu tidak memiliki layar; ia bergerak dengan memanipulasi gravitasi di sekitarnya, meluncur tanpa suara menembus awan.

Tujuan mereka: Gunung Beruang Racun (poison bear mountain).

Terletak di perbatasan paling utara Kekaisaran Great Ming, tempat ini adalah zona terlarang (Forbidden Zone) yang bahkan dihindari oleh pasukan patroli kekaisaran. Legenda mengatakan bahwa gunung ini adalah bangkai dari Beast Dewa Beruang Kuno yang mati keracunan setelah memakan bintang yang terkutuk.

"Tuan," Yuwen bertanya dengan suara sedikit bergetar saat mereka melintasi perbatasan udara yang mulai berubah warna menjadi ungu kehijauan. "Kenapa kita harus ke tempat seberbahaya ini? Bukankah Gua Kristal di sekte sudah cukup aman?"

Lu Changzu berdiri di haluan kapal, jubah hitamnya tidak bergerak meski kecepatan mereka menembus suara.

"Aman?" Lu Changzu terkekeh pelan. "Yuwen, sayangku... apa yang akan kulakukan dalam lima tahun ini bukanlah sekadar meditasi pernapasan. Aku akan merobek segel tubuhku. Aku akan menantang hukum dunia ini."

Dia menunjuk ke arah cakrawala, di mana siluet raksasa mulai terlihat menembus atmosfer.

"Jika aku melakukan terobosan di Lembah Merah... Tribulasi yang akan turun nanti tidak hanya akan menghancurkan sekte kita, tapi mungkin akan membunuh banyak orang tidak bersalah. Aku butuh tempat yang cukup kuat untuk menjadi samsak tinju Dao Langit."

Mereka mendekat. Pemandangan di depan mereka membuat napas Yanran dan Yuwen tercekat.

Gunung Beruang Racun.

Tingginya tidak masuk akal—3 juta kilometer vertikal, ujung puncaknya menembus lapisan atmosfer planet dan masuk ke ruang hampa. Diameternya diperkirakan 100 kali lipat luas Benua Asia di bumi. Ini bukan gunung; ini adalah paku pasak dunia.

Hukum Gravitasi di gunung ini berbeda dengan dunia luar , perbandingannya adalah 50 kali gravitasi bumi. Bahkan tetesan hujan disini selain mampu mengkorosi kulit hidup juga dapat meremukan kulit makhluk fana, setiap tetesan hujan racun, beratnya bisa mencapai 10 hingga 50 kilogram, akibat hukum gravitasi.

Kabut di sekitarnya bukan uap air, melainkan gas neurotoksin yang bisa mencairkan tulang Grandmaster dalam hitungan detik.

"Pegangan," perintah Lu Changzu.

Bahtera Kristal Hitam menembus lapisan kabut pertama.

HISSST!

Suara desisan korosif terdengar saat kabut racun mencoba memakan perisai kapal. Namun, kapal itu terbuat dari materi Void. Racun itu tidak bisa menyentuhnya, dan malah di serap oleh kapal tersebut.

Sosok serigala ranah king tahap 4 akhir memandang dengan tatapan ingin memangsa, namun dengan kecepatan tinggi lu changzu menebasnya tanpa tersisa, tanpa suara, tanpa noda darah, tanpa teriakan nama teknik atau apapun itu.

Seketika senyap, tebasan tersebut di lesatkan melalui mata ke 4 lu changzu yang berada di kehampaan ,'overlord sword eye'.

Membuat yanran dan yuwen terkejut, sosok monster ratusan tahun mati dalam sekali tebasan, keduanya menelan ludah mereka sendiri, karena rasa takut yang dalam.

"Kita akan tinggal di sini selama lima tahun?" Yanran menatap ngeri ke arah hutan di lereng gunung yang pepohonannya terbuat dari tulang belulang dan daunnya meneteskan lendir ungu.

"Tepat," Lu Changzu berbalik, di tangannya muncul dua butir pil berwarna hijau lumut yang berdenyut menjijikkan.

"Ini adalah Pil Adaptasi Racun Seribu Vena. Aku membuatnya dari empedu Ular Sembilan Kepala dan sedikit materi tubuhku sendiri."

Dia melemparkannya pada kedua istrinya.

"Makan. Mulai hari ini, menu sarapan kalian adalah racun, pil murni dan daging binatang iblis disini. Jika kalian ingin berdiri di sampingku saat aku menaklukkan dunia, tubuh kalian tidak boleh selemah tahu. Kalian harus berevolusi."

Yuwen memegang pil itu dengan wajah pucat. "Tuan... ini akan sakit?"

Lu Changzu tersenyum, senyum yang sangat manis namun menjanjikan penderitaan. "Sakit itu relatif, Sayang. Rasanya seperti seluruh darahmu diganti dengan asam lambung, lalu dipanaskan. Tapi hei, kulitmu akan jadi lebih halus setelahnya."

"Makan, atau aku suapi dengan cara kasar?"

Yanran, dengan fanatisme buta, langsung menelan pil itu tanpa ragu. "Demi Suamiku!"

Sedetik kemudian.

"KYAAAHHHH!"

Yanran jatuh ke lantai kapal, tubuhnya kejang-kejang, kulitnya berubah ungu, lalu merah, lalu hitam. Uap panas keluar dari pori-porinya.

Yuwen menatap horor, lalu melihat tatapan dingin Lu Changzu. Dengan tangan gemetar, dia pun menelan pilnya.

Jeritan kedua wanita itu menjadi musik latar perjalanan mereka mendaki gunung raksasa itu. Lu Changzu hanya duduk santai, mengemudikan kapal sambil sesekali mencatat data reaksi tubuh mereka.

"Subjek 1: Reaksi cepat. Subjek 2: Resistensi lambat. Perlu peningkatan dosis besok," gumamnya sambil tersenyum.

Dua Bulan Kemudian setelah pembiasaan tubuh pada racun.

Bahtera itu mendarat di sebuah dataran tinggi di ketinggian 500.000 kilometer. Tempat ini dinamakan Puncak Beruang Ungu.

Di sini, konsentrasi racunnya begitu pekat hingga udara terlihat seperti cairan kental. Batuan di sini bukan batu biasa, melainkan kristal racun yang memadat selama jutaan tahun.

Namun, Yanran dan Yuwen melangkah turun dari kapal tanpa masalah.

Kulit mereka kini memiliki kilau samar seperti mutiara. Mereka tidak lagi bernapas dengan cara biasa; pori-pori mereka menyaring racun, mengubahnya menjadi Qi murni. Siksaan dua bulan telah mengubah konstitusi tubuh mereka menjadi Poison-Immune Jade Body.

"Kita sampai," kata Lu Changzu.

Dia menghentakkan kakinya.

BOOM!

Cairan hitam keluar dari tubuhnya, membentuk ratusan ribu jarum hitam pekat.

"Darkness Dimensional Needle : absolute formation."

Jarum-jarum hitam itu menembus tanah, tebing, dan langit-langit gua raksasa di depan mereka, menjahit realitas dengan kegelapan.

"Formasi Pertahanan: Jaring Laba-laba Void."

"Formasi Ilusi: Cermin Seribu Bayangan."

"Formasi Pengumpul Qi: Pusaran Sembilan Neraka."

Dalam hitungan jam, puncak gunung yang tandus dan mematikan itu berubah menjadi benteng yang tak tertembus.

"Lu Zhou, keluar."

Seketika belalai Lu Zhou keluar dari dalam void dan meretakan ruang ,seperti tangan yang meninju kaca tipis seukuran tubuhnya, retakan kaca ruang tersebut menghisap ribuan makhluk beracun di radius 10 kilometer tanpa sisa , kemudian ruang tersebut menutup seperti semula.

PROOOOT!

Suara lengkingan gajah purba mengguncang gunung. Lu Zhou, Mammoth Pelahap Api setinggi 200 meter, mendarat. Kakinya yang besar menghancurkan batu kristal.

Aura Emperor Tahap 9 Akhir milik gajah itu membuat monster-monster racun yang tersisa di gunung itu lari ketakutan.

"Jaga pintu depan," perintah Lu Changzu. "Makan apa saja yang mendekat. Racun di sini... rasanya seperti permen untukmu, kan?"

Lu Zhou mengangguk, belalainya menyedot kabut racun ungu dalam jumlah besar, lalu menghembuskannya kembali sebagai api hijau. Dia menyukainya.

Di Dalam Gua Utama.

Gua itu telah disulap menjadi istana mewah dengan perabotan yang diambil dari jarahan Sekte Giok Abadi. Ranjang besar dari bulu Binatang rubah awan terletak di tengah.

"Yuwen," panggil Lu Changzu.

Yuwen, yang sedang merapikan jubahnya, tersentak. "Ya, Tuan?"

"Giliranmu. Kita perlu memadatkan fondasi es-mu yang sempat retak. Aku punya Pil Spiritual Es Tingkat Kaisar yang kubuat khusus untukmu."

Lu Changzu duduk di ranjang, menepuk tempat di sebelahnya.

Yanran, yang sedang menata bunga racun di vas, langsung cemberut. Bibirnya manyun, matanya memancarkan kecemburuan yang tidak ditutupi.

"Lagi? Tuan, bukankah minggu lalu sudah gilirannya? Energi Yin-nya akan membekukan 'adik kecil' Tuan jika terlalu sering!" protes Yanran.

"Jangan bawel. Pergi jaga pintu gua bagian dalam. Jangan mengintip," perintah Lu Changzu.

Yanran menghentakkan kaki, berjalan keluar dengan kesal sambil bergumam sumpah serapah pada Yuwen.

Malam itu—atau siang, sulit dibedakan di gunung ini—menjadi sesi kultivasi ganda yang intens.

Lu Changzu tidak bermain-main. Dia menyalurkan energi Yang murninya yang bercampur dengan sifat Dark Universe ke dalam tubuh Yuwen. Dia membimbing energi itu untuk menghancurkan sisa-sisa trauma dan membangun ulang meridian Yuwen dengan struktur kristal es yang lebih sempurna.

"Ah... Tuan... ini... terlalu penuh..." desah Yuwen, keringat dingin membasahi tubuhnya. Sensasi panas dan dingin bertabrakan di dalam Dantian-nya.

"Telan pilnya. Sekarang," perintah Lu Changzu, memasukkan pil biru bersinar ke mulut Yuwen melalui ciuman.

GLUP.

Energi es tingkat Kaisar meledak.

Yuwen melengkungkan punggungnya, mencakar punggung Lu Changzu. Kenikmatan spiritual dan fisik bercampur menjadi satu gelombang pasang yang menghanyutkan kesadarannya.

"Fokus! Putar energinya! Jangan biarkan bocor!"

Proses itu berlangsung selama seminggu penuh tanpa henti.

Di balik dinding batu gua, Yanran duduk memeluk lutut, menggigiti kukunya. Telinganya bergerak-gerak mendengar suara desahan dan lenguhan Yuwen yang semakin menjadi-jadi.

"Wanita es sialan... dia berisik sekali," gerutu Yanran, wajahnya memerah padam. "Dia pasti sengaja berteriak keras supaya aku dengar. Dasar munafik! Dulu sok suci, sekarang mendesah seperti kucing kawin!"

Di akhir minggu, sebuah ledakan aura dingin menyapu gua.

KRAK!

Yuwen terbaring lemas di atas dada Lu Changzu, napasnya tersengal namun wajahnya berseri-seri penuh kepuasan.

Ranahnya stabil. Master Tahap 7 Akhir.

Dia menatap pintu gua tempat Yanran menguping, lalu tersenyum tipis penuh kemenangan sambil mengecup dada Lu Changzu. Rasa kepemilikan mulai tumbuh di hati Yuwen. Pria ini... adalah sumber kekuatannya.

Tiba-tiba, pintu batu didobrak.

"CUKUP!" Yanran berdiri di sana, rambutnya acak-acakan, matanya berapi-api. "Sudah seminggu! Aku sudah lumutan menunggu! Kapan giliranku, Tuan?!"

Lu Changzu tertawa lepas, memindahkan Yuwen yang lemas ke samping.

"Kemarilah, Kucing Liar. Kau tidak sabaran sekali."

Yanran tidak menunggu dua kali. Dia melompat ke arah Lu Changzu.

"Aku akan menghisap Tuan sampai kering! Biar si Es itu tahu siapa istri favorit!"

Tiga minggu berikutnya adalah neraka kenikmatan bagi Yanran. Lu Changzu tidak menggunakan metode lembut seperti pada Yuwen. Dia menggunakan metode Tempaan Api Iblis. Dia mengukir ulang jalur Qi di tubuh Yanran, membuatnya lebih agresif, lebih eksplosif.

Suara teriakan Yanran jauh lebih liar, lebih tak tertahan, membuat Yuwen yang sedang bermeditasi di sudut gua mengernyit kesal.

"Dasar wanita murahan, suaranya seperti babi disembelih," gumam Yuwen, namun ada rona merah di pipinya. Dia menyadari, dia cemburu. Dia ingin Lu Changzu kembali padanya.

Sebulan berlalu.

Lu Changzu berjalan keluar dari gua dalam, menggendong Yanran yang sudah pingsan karena kelelahan bahagia di lengan kirinya, sementara tangan kanannya merangkul pinggang Yuwen yang menyambutnya di pintu.

Mereka bertiga duduk di tepi tebing Puncak Beruang Ungu, memandang lautan awan beracun di bawah.

Lu Changzu menarik napas panjang. Udara beracun itu terasa segar di paru-paru logamnya. Dia membelai rambut kedua istrinya yang bersandar di bahunya.

"Ini... damai," bisiknya.

Untuk sesaat, dia melupakan rencana penaklukannya. Melupakan tujuan untuk kembali ke bumi. Melupakan Alam Atas. Dia hanya seorang pria dengan dua wanita cantik dan seekor gajah raksasa di halaman rumahnya.

Namun, otak jeniusnya tidak bisa diam.

"Waktu adalah uang. Dan aku sedang boros."

Lu Changzu memejamkan mata.

Teknik Pembelahan Sel Mutlak: Penta Clone.

SPLAT. SPLAT. SPLAT. SPLAT.

Empat gumpalan materi hitam keluar dari punggungnya, memadat menjadi empat Lu Changzu yang identik.

Clone Alkemis: Langsung berjalan ke sudut gua, mengeluarkan Tungku Trinitas, mulai meracik pil untuk suplai kultivasi mereka.

Clone Pengumpul: Melompat terjun ke hutan di bawah, tugasnya memburu Beast racun dan mencari tanaman langka.

Clone Refiner: Duduk di depan tumpukan bangkai logam, mulai merakit Boneka Iblis generasi baru.

Clone Pendekar: Berdiri di ujung tebing, menghunus Pedang Malam Abadi, mulai melatih tebasan pedang berulang-ulang untuk memahami Dao Pedang lebih dalam.

Sementara Tubuh Asli tetap duduk memeluk istri-istrinya, menikmati kehangatan.

"Multitasking yang efisien," batin Lu Changzu.

Setiap kali Clone Pendekar memahami sudut tebasan baru, informasi itu langsung terkirim ke otak Lu Changzu secara realtime. Rasanya seperti dia sedang melakukan lima hal sekaligus tanpa harus bergerak.

"Mode Auto: Aktif."

Malam tiba. Langit di atas gunung itu tidak memiliki bintang karena tertutup kabut, tapi batu-batu kristal racun bersinar memberikan iluminasi alami yang indah.

Kedua istrinya sudah tertidur pulas di dalam gua, kelelahan namun bahagia.

Lu Changzu (Tubuh Asli) duduk sendirian di atas batu meditasi di luar. Dia mengamati para clone-nya yang bekerja tanpa lelah bagai robot biologis.

"Hidup ini... tidak terlalu buruk," ucapnya pelan, menyesap arak racun buatannya sendiri. "Punya dua istri cantik seperti bidadari, kekuasaan di balik layar, kekayaan, dan pengetahuan alam atas dari gelang ouroboros."

"Aku bisa saja berhenti di sini. Hidup sebagai raja gunung sampai tua."

Namun, dia menggelengkan kepalanya. Senyum di wajahnya memudar, digantikan oleh tatapan tajam yang tertuju pada Jari Telunjuk Tangan Kanan-nya.

Jari itu tampak normal. Tapi di balik kulitnya, ada tulang putih susu yang memancarkan aura kuno yang menekan. Tulang Jari Naga Void—pusaka upper realm tingkat 2.

"Masalahnya adalah... kau."

Selama ini, dia hanya menggunakan jari itu sebagai 'penunjuk arah' atau 'penghancur fisik' sederhana.

"Benda ini diberikan oleh Leluhur Wang yang merupakan Entitas Tingkat 5. Kenapa monster seperti itu hanya memberikan barang Tingkat 2?" Lu Changzu tersenyum sinis, menatap tulang jarinya.

"Jawabannya sederhana: Fisika. Jika Artefak Tingkat 3 dibawa masuk ke Dunia Tingkat 1 ini, gravitasinya saja akan merobek hukum alam dan menghancurkan planet ini seketika. Tingkat 2 adalah batas aman maksimal yang bisa ditoleransi dunia ini tanpa kiamat."

"Meski begitu..." matanya menyipit. "Segel yang ada di dalamnya bukan mainan. Ini adalah Segel Buatan dar leluhur keluarga wang."

Keluarga Wang memasang kunci brankas bank sentral pada kotak bekal anak TK. Mereka tidak ingin orang luar menggunakan potensi penuh manipulasi ruang dari jari ini.

"Mereka pikir segel ini bisa menghentikanku? Mereka tidak tahu aku insinyur gila."

Dia berdiri. Matanya berkilat dengan kegilaan yang sudah lama tidak muncul.

"Jika aku tidak bisa membukanya dengan kunci... aku akan membongkar pintunya. Atau lebih baik lagi... menghancurkan rumahnya."

Dia mulai merancang teknik baru di dalam kepalanya. Sebuah teknik bunuh diri.

"Teknik Katalis Pemotong Ruang: Self-Severing Void."

Idenya sederhana dan brutal: Menggunakan ketajaman alami jari itu untuk memotong dirinya sendiri secara konseptual, lalu memaksa regenerasi Dark Universe untuk menyatukan kembali jari itu dengan kode genetik barunya, sedikit demi sedikit mengikis segel lama.

"Ini akan sakit. Sangat sakit."

Lu Changzu mengirim transmisi suara ke dalam gua.

["Yanran, Yuwen. Jangan keluar. Jangan mencariku. Aku akan dalam masa kritis meditasi di gua terdalam , 3 kilometer di bawah. Aktifkan semua formasi pertahanan kalian. Apapun yang kalian dengar... jeritan, ledakan, atau suara langit runtuh... JANGAN KELUAR."]

Tanpa menunggu jawaban kedua istrinya, Lu Changzu melesat masuk ke dalam perut gunung.

Di Kedalaman Gua.

Lu Changzu duduk. Dia mengangkat jari telunjuk kanannya.

"Mulai."

Dia menggerakkan jarinya, menebas ke arah lehernya sendiri.

SHING!

Kepala Lu Changzu terpenggal. Jatuh ke tanah.

Cairan hitam keluar menyembur.

Namun, di detik yang sama, jari itu bersinar. Segel Tingkat 5 di dalamnya bereaksi terhadap materi Dark Universe Lu Changzu yang mencoba menginvasi saat proses pemotongan. Segel itu melawan.

ZZZZTTT!

Tubuh tanpa kepala Lu Changzu kejang-kejang. Cairan hitam keluar dari leher, membentuk kepala baru dalam hitungan detik.

Lu Changzu yang baru tumbuh kepalanya langsung terengah-engah, matanya merah.

"Sakit... Ini bukan sakit fisik..." desisnya.

Rasa sakit itu tidak masuk akal. Jari Naga Void itu tidak sekadar memotong daging atau tulang; ia memotong konsep keberadaannya di titik itu. Rasanya seolah-olah sejarah dan eksistensinya di dunia ini dihapus paksa selama satu detik sebelum dipulihkan kembali.

Jika Lu Changzu dijepit oleh dua gunung hingga tubuhnya meledak hancur seperti balon air ke tanah oleh kekuatan mutlak tanpa hukum khusus, dia akan bangkit kembali sambil tertawa tanpa luka sedikitpun, layaknya air yang tumpah lalu berkumpul kembali. Tapi tebasan jari ini... ini meninggalkan hantu rasa sakit pada jiwanya yang abadi.

"Lagi!"

SHING!

Dia memotong lengan kirinya.

Dia memotong kakinya.

Dia membelah perutnya sendiri.

Setiap tebasan menggunakan Jari Naga Void. Setiap tebasan memaksa interaksi antara Dark Universe Body dan Segel jari Naga void.

Ini adalah metode Brute Force Hacking secara biologis. Dia membombardir segel itu dengan kematian dan regenerasi brutal.

Satu Minggu Kemudian.

Gua itu banjir oleh cairan hitam yang mengeras. Lu Changzu sudah mati dan hidup kembali lebih dari seribu kali.

"Retak..." desisnya, melihat retakan halus pada aura putih di jarinya.

Dua Minggu Kemudian.

Segel itu mulai retak. Ia tidak pernah menghadapi makhluk gila seperti ini.

DOOOOOR!

Sebuah ledakan dahsyat terjadi saat Lu Changzu menusuk inti kristalnya sendiri dengan jari itu. Bukit batu di depan Lu Changzu hancur menjadi debu.

Yanran dan Yuwen yang berada 3 kilometer di atas merasakan getaran itu. Mereka berpelukan ketakutan, berharap untuk suami gila mereka.

Minggu Ketiga.

Segel itu hancur.

Dan saat itu terjadi... Langit marah. Benar-benar marah.

Tribulasi turun. Tapi kali ini, bukan awan hitam.

Langit di atas Gunung Beruang Racun terbelah. Sebuah Mata Raksasa Berwarna Putih Emas (Mata Heavenly Dao) terbuka.

Ini adalah Tribulasi Kenaikan Paksa.

Petir Putih Murni—yang mampu menghapus ingatan dan eksistensi—turun menghantam puncak gunung setinggi 3 juta kilometer itu.

BLARRRRRRRRRRRR!

Puncak gunung itu... terpotong.

100 kilometer bagian teratas gunung itu lenyap seketika, diuapkan oleh tribulasi.

Tapi di tengah kawah pijar itu, Lu Changzu berdiri. Dia mengangkat tangan kanannya.

Tulang Jari telunjuknya kini tidak lagi berwarna kulit. tulang itu telah berubah menjadi Kristal Transparan yang memancarkan aura ketiadaan, kuku lu changzu berubah menjadi bening dengan corak kristal lalu memanjang sekitar 1,5 centimeter.

Jari naga void Dia telah menyatu sempurna.

Energi dari jari itu, dikombinasikan dengan tribulasi yang diserap oleh tubuhnya, memicu reaksi berantai pada kultivasinya.

BOOM!

King Tahap 4 Awal.

King Tahap 4 Menengah.

King Tahap 5 Akhir.

"Masih kurang! Aku belum kenyang!" raung Lu Changzu pada langit.

Dia mengarahkan jari telunjuknya ke arah Mata Raksasa di langit.

"Kau mau menghukumku? Sini kumasukkan jari ini ke matamu!"

Dia menembakkan Void Slash dari kuku nya , lalu kuku tersebut melesat ke atas membelah dimensi ruang sekitar, membelah awan tribulasi menjadi dua.

Langit ketakutan. Energinya tumpah ruah ke bawah.

Namun, saat energi murni itu membanjiri tubuhnya, Lu Changzu merasakan retakan. Bukan pada tulangnya, tapi pada Waktu-nya sendiri. Fusi dengan Jari Naga Void (Artefak Tingkat 2 Puncak) terlalu membebani eksistensi 3-Dimensi-nya. Tubuhnya mulai bergetar antara ada dan tiada, tidak sinkron dengan aliran waktu dunia ini, kekuatan tersebut tidak dapat di tampung oleh tubuhnya sendiri.

"Fondasiku terlalu cepat... tubuhku terlalu lemah," desis Lu Changzu, melihat tangannya yang mulai memudar menjadi partikel cahaya.

Dia teringat sesuatu. Benda rongsokan yang dia beli di Lelang Chaoming.

Cring.

Sebuah pecahan logam berkarat melayang keluar dari cincinnya. Pecahan Cermin Waktu.

Benda itu bergetar hebat saat bertemu dengan aura Void dari jari Lu Changzu.

"Kau lapar, kan? Kau ingin kembali utuh?" Lu Changzu tersenyum gila. "Aku tidak bisa memperbaiki bentukmu, tapi aku bisa memberimu rumah baru."

Dia tidak melebur pecahan itu dengan api. Dia menusukkan Jari Naga Void-nya langsung ke tengah pecahan cermin itu.

KRAK!

Pecahan itu hancur menjadi debu perak yang bersinar. Debu itu bukan materi; itu adalah Pasir Waktu.

"Teknik Pemurnian Tubuh: Penempaan Waktu (Time Forging)."

Lu Changzu menghirup debu perak itu.

WHOOOSH!

Di dalam Dantian-nya, Akar Spiritual Kristal-nya yang tertusuk dan berlubang diselimuti badai pasir perak.

Rasa sakitnya berbeda. Bukan sakit fisik. Rasanya seperti menua seribu tahun dalam satu detik, ingatan saat menjadi bayi kembali. Ingatan masa lalunya di Bumi, masa-masanya di sekte, semuanya berputar cepat.

"Stabilkan!" perintah Lu Changzu.

Debu perak itu menyatu dengan Dark Universe.

Hasilnya: Aliran Sel hitam di tubuh Lu Changzu kini memiliki kilauan dao waktu samar.

Dia membuka matanya. Dunia di sekitarnya tampak melambat. Debu yang jatuh, angin yang bertiup... semuanya bergerak dalam Slow Motion.

Dia telah menyerap Hukum Waktu.

"Dengan ini, satu detik meditasiku setara dengan sepuluh detik di dunia. Efisiensi absolut."

Pondasinya yang goyah kini terkunci rapat oleh jangkar waktu.

Lu changzu mulai memperkokoh pondasinya.

Satu Tahun Kemudian.

Lu Changzu tidak berhenti berkultivasi. Dia duduk diam seperti patung, menyerap esensi alam semesta melalui tiga titik , titik pertama di kepalanya inti dark universe dimention, titik kedua di dadanya yaitu inti cristal miliknya , titik ketiga ada di tulang naga void di jarinya.

King Tahap 6... 7... 8...

King Tahap 9 Akhir.

Tubuhnya bergetar. Dinding Emperor ada di depan mata.

"TERUSKAN! TUBUHKU MASIH KUAT!" teriak Lu Changzu. Suaranya mengandung gelombang kejut yang membuat ribuan makhluk beracun di hutan bawah mati meledak seketika.

Dia memadatkan seluruh energinya ke satu titik.

Membentuk dantian yang padat bewarna perunggu (bronze) seperti bola namun masih memiliki sedikit retakan tipis.

KRAAAK!

Pintu gerbang Emperor hancur.

Emperor Tahap 1 Awal.

"Cukup."

Tiba-tiba, sensasi aneh menjalar di seluruh tubuhnya. Bukan sakit, tapi... pembebasan.

[Peringatan: Syarat Terpenuhi. Ranah Emperor Tercapai.]

[Mengaktifkan: Tubuh 1000 Domain (Thousand Domain Physique) - Fase 1.]

Selama ini, tubuhnya hanya meniru. Tapi sekarang... tubuhnya menciptakan.

Lu Changzu tertawa. Tawa yang mengguncang benua.

"Akhirnya! Aktif!"

Di dalam dantian-nya, Akar Spiritual Kristal mulai membesar, mencair seperti lilin, lalu mengeras lagi menjadi bentuk geometris yang mustahil—sebuah Tesseract (Kubus 4 Dimensi) yang berputar.

Sementara itu, sel-sel tubuhnya yang dibangun dari Dark Universe Dimension berevolusi.

Mereka tidak lagi sekadar menyimpan energi. Mereka mulai menciptakan ruang.

Lu changzu terus bermeditasi , sementara clonenya melakukan tugas masing masing , membuat pil, mencari sumber daya dan penjagaan.

Dua Tahun Kemudian.

Lu Changzu membuka matanya.

Dia melihat ke dalam dirinya sendiri. Dia tidak melihat organ tubuh apapun lagi.

Dia melihat Alam Semesta.

Di dalam tubuhnya, tercipta sebuah Alam Rahasia Pribadi (Internal World). Ukurannya saat ini sekitar 100.000 kilometer kubik.

Di sana tidak ada daratan. Tidak ada matahari. Hanya ada Lautan Hitam Kental yang berombak tenang di bawah langit hitam.

Setiap tetes air di lautan hitam itu... beratnya setara dengan sebuah gunung.

Itu adalah evolusi dari Dark Universe Dimension.

"Gila..." bisik Lu Changzu. "Satu tetes cairan tubuhku sekarang bisa menghancurkan kota jika kujatuhkan. Satu tetes bisa menciptakan clone abadi. Satu tetes bisa menyimpan memori peradaban."

Dia bisa memasukkan makhluk hidup ke dalamnya sekarang. Para budaknya, bonekanya, bahkan Lu Zhou si gajah, kini bisa tinggal di dalam tubuhnya, bukan di cincin.

Lu Changzu mengangkat tangannya, mata Crystal Universe-nya bersinar.

"Lu Zhou. Coba Masuk!!."

Di luar gua, Mammoth Pelahap Api raksasa itu meraung. Tubuhnya berubah menjadi cahaya merah dan tersedot masuk ke dalam dada Lu Changzu. Gajah raksasa itu muncul kembali di dalam Inner World, berenang gembira di lautan hitam yang berat.

"Boneka-bonekaku."

Lu Changzu membuka Cincin Naga Void-nya. Ribuan boneka tempur baru yang dibuat oleh Clone refiner selama hampir lima tahun berhamburan keluar, lalu langsung diserap masuk ke dalam Inner World. Mereka tenggelam ke dasar lautan hitam, menjadi tentara abadi yang menunggu panggilan.

"Dan terakhir... bumbu rahasia."

Mata kiri (Dark Universe Eye) Lu Changzu berputar liar. Dia mengaktifkan teknik yang selama ini dia sembunyikan rapat-rapat, dari para sekte ortodoks.

"Teknik Demon Refening : teknik budak roh."

Dari dalam Cincin Penyimpanan khususnya, ratusan ribu jiwa—sisa dari pembantaian di Lembah Iblis, perang perbatasan, dan jiwa-jiwa liar yang dia kumpulkan—dilepaskan. Mereka menjerit, menangis, dan meraung.

"Jangan berisik. Kalian bukan lagi hantu. Kalian adalah pupuk."

Lu Changzu menghisap ratusan ribu roh itu ke dalam mulutnya.

SWOOOSH!

Roh-roh itu masuk ke dalam Inner World. Mereka tidak mati. Mereka menyatu dengan Lautan Hitam. Lautan itu bergolak hebat. Kehidupan mulai terbentuk. Evolusi terjadi. Dunia di dalam tubuhnya mulai memiliki "Nyawa".

"Sempurna."

DOOOR!

Kultivasinya naik lagi karena evolusi tubuhnya.

Emperor Tahap 2 Menengah.

Pemadatan berlangsung selama berbulan bulan.

Emperor tahap 2 akhir.

lu changzu kembali menyerap ribuan inti monster yang dibawah oleh clone nya, pemadatan inti menuju core formation terus berlanjut.

Tiga Tahun Kemudian.

Lu Changzu mulai melihat lautan hitam di tubuhnya semakin memadat namun ukuran diameternya semakin meluas , roh yang ada didalam mulai membentuk tubuh fisik , dengan tubuh yang terbuat dari dark universe dimention, ia mulai menciptakan sebuah teknik bernama.

"Teknik Necromancer tahap 1: pelahap roh"

"Tahap 2 : pengendali roh"

"Tahap 3 : Pembangkit roh"

"Tahap 4 : ingkarnasi roh"

"Tahap 5 : segel roh"

Dan terus menciptakan teknik yang berhubungan dengan necromance , hingga menguasai sebuah hukum Dao Penghapus sebab akibat.

Ranah lu changzu mulai naik pesat hingga.

Emperor Tahap 3 Akhir, namun pondasinya sangat tidak stabil.

"Gawat," Lu Changzu mengerutkan kening.

"Naik terlalu cepat. Pondasiku mulai goyah. Lautan ini terlalu berat untuk wadahnya."

Dia butuh pilar penopang.

"Panggil Clone!"

Dari empat penjuru Gunung Beruang Racun, empat bayangan melesat datang. Keempat clone-nya (yang juga sudah mencapai Emperor Tahap 3 akhir berkat koneksi jiwa) mendarat di depannya.

"Kembali."

Keempat clone itu tersenyum, lalu tubuh mereka mencair menjadi cairan hitam. Mereka masuk ke dalam pori-pori Lu Changzu.

Penggabungan kembali. Pengalaman, pemahaman Dao Pedang, Teknik Alkimia, semuanya menyatu menjadi satu kesatuan utuh yang kokoh.

Pondasinya stabil kembali. Sekeras berlian abadi.

Sementara itu, di Gua Utama.

Yanran dan Yuwen sedang mondar-mandir dengan cemas. Lima tahun telah berlalu.

Mereka berdua telah berubah drastis. Berkat pil, racun, tenuk dan bimbingan Lu Changzu (serta kerja keras mereka sendiri).

Liu Yanran kini adalah Grandmaster Tahap 9 Awal. Auranya mematikan, penuh pesona racun dan api.

Lin Yuwen kini adalah Grandmaster Tahap 3 Akhir. Auranya dingin membeku, setajam pedang es.

Mereka adalah dua wanita terkuat di generasi muda benua ini sekarang. Tapi saat ini, mereka hanya istri yang khawatir.

"Dia belum keluar..." gigit Yanran. "Sudah hampir 5 tahun. Bagaimana kalau eksperimen gila itu membunuhnya?"

"Jangan bicara sembarangan!" bentak Yuwen, meski tangannya juga gemetar. "Dia tidak mungkin mati. Dia monster."

Tiba-tiba, pintu batu ruang isolasi bergeser terbuka. Tidak ada suara ledakan. Hanya gesekan halus.

Langkah kaki terdengar. Tap. Tap. Tap.

Sesosok pria berjalan keluar dari kegelapan.

Dia tidak mengenakan busana. Tubuhnya terekspos sempurna.

Otot-ototnya dipahat dengan proporsi ilahi. Kulitnya seputih porselen namun sekeras bintang. Rambut hitam panjangnya terurai dan terbang seperti terhembus angin. Di jari telunjuk kanannya, ada naga cahaya putih kecil yang berputar melingkar di dekat cincin naga void miliknya.

Wajah lu changzu terkena cahaya dari pantulan atas gua ...

Yanran dan Yuwen terpaku. Mulut mereka terbuka, tapi tidak ada suara yang keluar.

Ketampanan Lu Changzu telah mencapai tingkat yang memabukkan. Itu bukan lagi ketampanan manusia. Hanya dengan melihat wajahnya, Yanran merasa lututnya lemas, seolah jiwanya ditarik keluar. Yuwen merasakan wajahnya memanas hingga ke telinga, jantungnya berdetak begitu kencang hingga sakit.

Mereka hampir tenggelam dalam kenikmatan visual hanya dengan memandangnya.

Lu Changzu tersenyum menampilkan gigi putihnya berkilau.

Dengan gerakan santai, dia menciptakan jubah hitam dengan motif naga emas dari kabut di sekitarnya untuk menutupi tubuhnya, memutus mantra pesona itu.

"Maaf membuat kalian menunggu, Istri-istriku."

Kedua wanita itu tersadar dari lamunan, lalu langsung berlari dan menubruk Lu Changzu.

"SAYANGKU!"

"SUAMIKU!"

Mereka memeluknya erat, merasa lega.

Lu Changzu memeluk pinggang mereka berdua, merasakan kekuatan Grandmaster di tubuh mereka. Dia tersenyum puas.

"Kalian bekerja keras. Aku bangga."

Dia menatap ke arah selatan. Ke arah Hutan Kematian Agung. Ke arah Alam Rahasia Tianyuan.

"Berapa lama lagi?" tanyanya pelan. "Sebelum acara utamanya dimulai?"

Yanran dan Yuwen mendongak, wajah mereka masih merah merona, mata mereka basah namun penuh gairah dan antisipasi.

Mereka menjawab serempak, suara mereka berpadu dalam harmoni yang intim dan menggoda, bibir mereka hampir menyentuh dada bidang Lu Changzu.

"Dua bulan lagi... Sayang."

Lu Changzu menyeringai. Mata heterochromia-nya bersinar. Kristal dan Kegelapan.

"Dua bulan. Waktu yang cukup untuk pemanasan."

"Rencana Penelanan Dunia... Dimulai."

Lu Changzu melangkah maju ke tepi tebing. Dia menatap sebuah puncak gunung di kejauhan—Puncak Beruang Hitam—yang tingginya mencapai 10.000 kilometer, menjulang menembus awan beracun.

"Sebagai tanda perpisahan..."

Lu Changzu tidak menggunakan teknik. Dia tidak menggunakan Qi.

Dia hanya menembakan cairan hitam dari tangannya yang berpose seperti menggunakan pistol.

"Door!!" Teriak lu changzu.

Cairan itu melesat dan mengandung getaran dari Inner World barunya. Menghasilkan Gelombang kejut tak kasat mata.

KRAK... BOOOOM!

Puncak setinggi 10.000 kilometer itu tidak meledak. Ia... tertelan terhisap kedalam cairan hitam tersebut dan menghilang tanpa meninggalkan tanda apapun.

Materi batu, racun, dan keberadaannya lenyap seketika, menyisakan ruang hampa yang rapi.

Yanran dan Yuwen ternganga, lutut mereka lemas melihat kekuatan yang melampaui akal sehat itu.

Lu Changzu tersenyum tipis, merangkul kedua istrinya.

"Ayo pergi, pertunjukan sebenarnya akan dimulai"

Bersambung...

1
EGGY ARIYA WINANDA
🔥🔥🔥🔥🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!