Laura Rivas 22 tahun, seorang bintang film dewasa Spanyol dengan nama panggung Karen Monroe di L.A., diasingkan ke Portugal oleh calon kakak iparnya, Diego Torres, setelah skandalnya menjadi "gadis penghibur" Kartel Meksiko menghancurkan reputasi sosial kakaknya, Julia Rivas, dan membatalkan pernikahan Julia.
Asisten utama Diego, Pablo Reyes (32), ditugaskan mengurus Laura di pengasingan, namun Laura yang selalu bermasalah terus melanggar protokol keamanan. Untuk mengatasi kekacauan ini, Diego menyetujui keputusan drastis Pablo untuk menikahi Laura Rivas.
Pernikahan ini, yang mencakup perjanjian pra-nikah dengan klausul properti dan kewajiban kegiatan ranjang, bertujuan memberikan Laura status, perlindungan, dan memindahkan seluruh tanggung jawab pengawasannya ke tangan Pablo.
Awalnya hubungan intim sebagai tugas untuk pengamanan Laura agar tak liar, namun Pablo kecanduan pada kemahiran Laura di ranjang, mengubah "tugas" menjadi candu bak kokain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla Ice Creamm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Kebohongan Pablo
Sementara di Aranjuez, Laura kembali ke meja kerja Pablo, merasa frustrasi.
"Ah, sial, Wi-Fi-nya mati," gerutu Laura sambil mencoba memindai jaringan dengan ponselnya. Wajahnya langsung mengeras.
"Sama saja. Pablo tahu sepertinya."
"Robert! Robert!" panggil Laura, cukup keras dan nada perintah.
Langkah Robert yang tegap langsung memasuki ruangan. "Ada apa, Nyonya?"
suaranya tenang.
"Apa Wi-Fi-nya mati?" Mata hazelnya menyiratkan kecurigaan.
"Gangguan dari pusat, Nyonya," Naadanya tenang.
Laura berjalan mengitari Robert dengan bersedekap, sikapnya menantang. Robert yang tinggi dan kekar berdiri tegak, membuat wanita hamil itu tampak kecil di hadapannya, tetapi aura Laura terasa kuat.
"Ya, Nyonya. Saya baru saja menghubungi teknisi dari provider langganan rumah ini," jelas Robert meyakinkan.
"Kapan bisa diakses kembali?" nada suaranya tidak sabar.
"Belum ada konfirmasi lebih lanjut, Nyonya. Saya akan memantau secara berkala."
Mata Laura menyipit dan sinis. "Kau tidak berbohong?"
Robert mengangguk mantap, "Saya tidak berbohong, Nyonya."
"Baiklah, aku punya tugas untukmu," ujar Laura, suaranya kembali dikuasai oleh nada otoritas.
"Tugas apa, Nyonya?" tanya Robert, intonasinya tetap datar dan patuh.
"Tugasmu bukan hanya menjagaku, tapi Aku ingin kau menemukan koneksi Wi-Fi eksternal apa pun yang bisa kupakai. Gunakan ponselmu, atau beli kartu data baru jika perlu. Aku butuh internet, Robert. Sekarang juga."
"Pinjam ponselmu... dan hidupkan hotspot-nya." pinta Laura.
"Tapi, Nyonya..." Robert merasa waswas karena perintah itu. Ia tahu Pablo sengaja mematikan Wi-Fi rumah. Robert khawatir Pablo tidak mengizinkan penggunaan data seluler untuk keamanan.
"Kau pelit sekali, aku hanya butuh menyambung internet sebentar." Laura mengulurkan tangannya, menunggu Robert memberikan ponselnya dengan suka rela.
"Baiklah, ini Nyonya."
"Bagus, sebentar." Tak ingin membuang waktu lama. "Kata sandinya... tolong tekan." Dengan berat hati Robert mematuhi.
"Gawat, Tuan Pablo bisa membunuhku," monolognya dalam hati. Entah apa yang dilakukan Laura dengan ponselnya, dan benar saja, istri majikannya itu membeli paket data, Laura memang jarang membeli paket data karena waktunya selalu dihabiskan di rumah dan jika bepergian selalu bersama bodyguard.
Begitu transaksi berhasil, Laura melonjak kecil dengan tawa sumringah. Namun, tidak dengan Robert; pria itu hanya menghela napas karena dihantui dilema.
"Baiklah, terima kasih. Ini aku berikan kompensasi karena meminjam paket datamu." Laura mengambil beberapa lembar euro di laci Pablo.
"Tidak, terima kasih. Saya sudah digaji Tuan. Saya permisi, Nyonya." Tentu saja, menerima uang dari Laura itu sama saja menerima suap, dan itu merusak integritasnya.
Laura melirik jam digital di meja kerja Pablo, dan berpikir ini waktunya mandi sore. Namun, kesempatan mengungkap rahasia masa lalu Pablo tidak akan datang untuk kedua kalinya. Laura kembali mencoba pin yang lain.
"Jika bukan 312012, apa?" Laura memasukkan tanggal, bulan, dan tahun pernikahannya, dan ternyata berhasil.
Laura berhasil mengakses akun perbankan dan catatan pembukuan Pablo. Ia menemukan kode A.R. yang dicantumkan sebagai dana perwalian selama tiga tahun terakhir ini.
Laura terdiam, menarik napas dalam. Penemuan itu mengkonfirmasi semua desas-desus dari Bernad. Wajahnya mengeras kini ia memiliki semua bukti, dan tekadnya untuk mencari kebenaran yang sebenarnya.
****
Di tengah urusan genting di Barcelona, ponsel Pablo bergetar, menampilkan notifikasi bahwa salah satu perangkatnya telah berhasil diakses.
Wajah Pablo sempat menegang sesaat, menyadari potensi pelanggaran keamanan tersebut. Namun, ia segera mengacuhkannya. Urusan yang sedang ia hadapi di Barcelona hal jauh lebih urgen menuntut seluruh perhatian dan fokusnya. Pablo menyimpan kembali ponselnya dan kembali pada situasi utama.
****
Saat berendam di bak mandi, Laura mengulang pikirannya.
"Jadi, A.R. itu anak rahasia Pablo? Dan tertera lahir tiga tahun lalu."
Merunut kembali ke tiga tahun yang lalu (2022), saat itu Laura baru memulai kariernya sebagai bintang dewasa di Amerika, dan ia belum mengenal Pablo. Laura lantas teringat Sabrine, mantan kekasih Pablo, yang hubungan mereka berakhir dua tahun lalu (2023).
Dari sini, Laura mengambil kesimpulan: Saat menjalin hubungan dengan Sabrine, apakah Pablo sudah mendanai A.R.? (Atau, dengan kata lain, apakah Pablo sudah membiayai anak rahasia itu ketika ia masih bersama Sabrine?)
Dalam perenungannya di bak mandi, Laura menyimpulkan bahwa jika dana perwalian A.R. telah diatur sejak tiga tahun lalu (2022), maka anak rahasia itu bukan hasil hubungannya dengan Sabrine, yang baru berakhir pada 2023. Kesimpulan ini memperjelas bahwa Pablo memiliki masa lalu yang jauh lebih tertutup; ia telah menyembunyikan fakta penting mengenai keturunannya dari hubungan singkat dan kacau yang terjadi sebelum ia menjalin hubungan serius dengan wanita mana pun, termasuk Sabrine. Bagi Laura, ini mengkonfirmasi bahwa pernikahannya jauh lebih rumit daripada sekadar kontrak bisnis, melainkan sebuah proyek perlindungan yang berlapis untuk menyembunyikan rahasia besar Pablo.
Sebuah pikiran lain tiba-tiba menyusup ke benak Laura, bahkan lebih tajam dari rahasia Pablo: Apakah Diego Torres, kakak iparnya, mengetahui semua kerumitan masa lalu Pablo ini? Jika Diego, pengusaha properti nomor satu di Spanyol, tahu dan terutama jika Pablo bekerja di bawahnya atau sangat dekat dengannya maka itu berarti Diego juga ikut menutupi rahasia tersebut. Artinya, Pria itu adalah bagian dari siasat besar yang melindungi Pablo, asistennya, sekaligus suami Laura. Kecurigaan Laura kini meluas, melibatkan orang-orang terdekat di lingkaran elit suaminya.
Laura menekan nomor telepon Pablo, ingin melihat bagaimana sikap suaminya setelah ia mengetahui rahasia itu.
"Halo..." Suara Pablo terdengar dingin, tak ada lagi kehangatan seperti biasanya.
"Kamu sudah di Barcelona, Pablo?"
"Ya, aku baru mendarat 20 menit yang lalu. Ada apa? Kau berhasil menemukan sesuatu?"
"Tentu saja. Kamu harus menjelaskan semuanya padaku setibanya di rumah."
"Kalau begitu, siapkan hati dan mentalmu."
"Tentu, aku sudah tidak sabar. Kapan kamu kembali? Tengah malam ini, kan?"
"Akan kuusahakan."
Laura meletakkan ponselnya, senyum tipis yang sarat kepuasan terukir di bibirnya. Suara dingin Pablo, alih-alih membuatnya takut, justru memberikan konfirmasi dan energi. Ia tahu ia benar, dan ia telah menerima tantangan suaminya. Laura bangkit dari bak mandi, air membasahi lantai marmer, tetapi ia tidak peduli. Dengan tatapan tajam dan penuh perhitungan, ia bersiap. Pertarungan sesungguhnya akan dimulai tengah malam nanti.
Di Barcelona, Pablo mengakhiri panggilan itu dengan desahan yang panjang dan lelah. Ia tidak terkejut istrinya berhasil menemukan sesuatu. Ia tahu betul kemampuan Laura akan tetapi ia kesal karena momen konfrontasi itu datang di waktu yang paling tidak tepat. Pablo mengantongi ponselnya tanpa memedulikannya lagi. Situasi genting yang sedang ia tangani di Barcelona, yang menuntut konsentrasi penuh, jauh lebih penting daripada persiapan untuk menghadapi kemarahan istrinya.
double up kapan nih?
terima masih sudah hadir sebagai silent readers 😍🙏
dan... akhirnya /hr 5 bab selama 4 hari done!
dari karakter Laura, Laura ini blak-blakan dan grusa grusu ya... cocok sm karakter Pablo yg disiplin spy lbh terarah.