NovelToon NovelToon
Man Jadda Wajada

Man Jadda Wajada

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Cinta Murni
Popularitas:102.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

IG Rahma_ar77
TIKTOK RahmaAR

Bagi Hasan, mencintai harus memiliki. Walaupun harus menentang orang tua dan kehilangan hak waris sebagai pemimpin santri, akan dia lakukan demi mendapatkan cinta Luna.

Spin of sweet revenge

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MJW32

Faris terpana melihat gadis yang dibawa Hasan. Begitu juga para santri yang ada di sana. Tatapan mereka sama. Mengagumi kecantikan Luna dan juga heran melihat Gus Hasan berjalan bersama seorang perempuan yang tidak mengenakan pakaian syar'i dan berjilbab panjang.

Tapi Faris akui, penampilan Luna masih sopan dan anggun, walaupun dia hanya mengenakan scarft sebagai penutup kepalanya.

"Kenalkan, ini adikku, Faris," ucap Hasan begitu tiba di depan adiknya yang kini sudah tersenyum sopan.

Luna tau adab bersalaman dengan para santri, jadi dia menyatukan kedua telapak tangannya di depan dadanya sambil tersenyum tipis.

"Halo, kak." Dalam hati Faris akui kenapa abangnya begitu tergila tergila dengan Luna. Cantiknya tidak bisa dibandingkan dengan Laila. Juga aura konglomeratnya bersinar banget.

"Halo, juga.," balas Luna dengan senyum ramahnya.

"Silakan masuk, kak. Umi sudah masak yang spesial buat Kak Luna," ucap Faris ramah.

Luna melihat Hasan yang tertawa pelan.

"Hari ini umi bisa masak yang pedas pedas."

Faris bengong melihat perubahan sikap abangnya. Lebih hangat.

Mana abangnya yang kaku, kalem dan datar?

Bukan hanya Faris yang terpaku melihat perubahan sikap Hasan, beberapa santri yang ada di sana juga melakukan hal yang sama..

Faris sampai lupa menyampaikan berita penting kalo kakek nenek mereka sudah datang dan sedang menunggu kedatangan Hasan dan Luna juga

Luna semakin gugup ketika langkahnya kian dekat.

"Tenang, saja. Jangan gugup begitu," ujar Hasan yang melihat Luna beberapa kali menggenggam kesepuluh jari jarinya ngga tenang.

Awalnya Hasan juga tenang, tapi setelah melihat kehadiran kakek neneknya dan tatapan tajam kedua sepuh itu, hati Hasan bergetar juga.

*

*

*

Siti Azizah langsung saja mengajak Hasan dan Luna, juga suami dan mertuanya ke ruang makan.

Dia sudah mengucapkan terimakasih pada Luna atas cake yang diberikan gadis itu.

Dalam hati uminya Hasan menyukai outfit yang dikenakan Luna.

Gadis kaya raya tapi mengerti di mana dia berada, batinnya.

Sementara mertuanya masih diam membeku, terutama umi suaminya.

"Umi masak ayam balado, nih. Agak pedas, spesial buat kamu." Dengan keibuan Umi Siti Azizah memberikan sepotong paha ayam yang berlumuran sambal ke piring Luna.

"Terimakasih, umi." Luna tersenyum lega melihat sambutan hangat uminya Hasan.

"Kamu tau kesukaan Luna?" tanya Nyai Hafiza heran.

"Hasan yang memberitau, umi," jawab Siti Azizah lembut.

Luna jadi teringat cerita Hasan. Semua berawal dari bakmi goreng pedas yang dipesan Luna untuk keluarga Hasan.

"Oooh....."

Perasaan Luna kurang nyaman dengan respon neneknya Hasan. Dari tadi neneknya Hasan mengamatinya demgan sangat serius dan terkesan kurang menyukainya. Entahlah, Luna merasa begitu.

Khusus untuknya, Hasan memberikannya pisau tipis, dari koleksi uminya.

Siti Azizah tersenyum melihat cara makan Luna yang elegan. Dia jadi teringat saat dulu bekerja di restoran terkenal di Paris. Rata rata gadis gadis kaya kelas atas yang jadi pengunjung tetap restorannya memiliki cara makan yang sama elegannya dengan Luna.

"Sudah lama mengenal Hasan?" tanya nenek Hasan lagi.

"Teman waktu SMA." Luna berusaha tetap tenang sambil mengiris tipis daging pada paha ayam balado dengan pisau. Kemudian menusuknya dengan garpu sebelum memasukkan ke mulutnya.

Luna juga ragu memanggil nenek atau kakek pada keduanya yang telanjur bersikap kaku dengannya.

"Sekarang masih hanya teman?" tanya Umi Hafizah lagi dengan intonasi yang agak ditekan.

Luma belum menjawab, dia menatap Hasan.

Jawab apa?

Masa aku yang ngasih tau mau diseriusin cucunya? Batin Luna berdebat dalam hati.

"Aku mau menjadikan Luna sebagai istri, Nek." Seakan mengerti isi pikiran Luna, Hasan segera menjawab pertanyaan neneknya.

Kakek dan neneknya saling tatap. Ada riak terkejut di gestur tubuh mereka.

"Luna mau jadi istri Hasan?"

Pertanyaan itu terdengar diucapkan dengan nada meremehkan di liang pendengaran Hasan.

"Sebenarnya Hasan sudah kami jodohkan."

Hasan menggenggam garpu dan sendoknya dengannya lebih kuat. Dia melirik Neneknya yang tampak sedang menatap Luna.

Sementara Luna berhenti mengunyah sesaat, kemudian dia tetap dengan tenang melanjutkannya. Sebenaranya dia tidak terlalu kaget karena sudah memprediksi kalo hal ini akan terjadi. Dia juga tau siapa yang dimaksud nenek Hasan sebagai jodoh laki laki itu.

"Umi.....," panggil Ali Wahab pelan.

"Jangan salah paham." Nyai Hafizah mengabaikan tatapan protes cucunya dan juga putranya.

"Hasan sudah disiapkan menjadi pimpinan pondok ini. Kamu sudah siap menjadi istrinya dan memikul tanggung jawab besar bersama Hasan?"

Luna masih mengiris dagingnya perlahan, menusuknya dengan garpu dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Dia tidak mau merasa diintimidasi.

Hening, belum juga mendengar jawaban dari Luna.

"Karena itu kami sudah mempersiapkan Laila sebagai istrinya Hasan. Tugas Laila bukan hanya sebagai istri, tapi dia juga akan berinteraksi dengan banyak orang sambil membagikan pengetahuan agamanya." nenek Hasan menghela nafas panjang sebelum meneruskan ucapannya.

"Karena itulah saya bertanya, apakah kamu benar benar mau jadi istri Hasan."

Hening.

Luna sadar kalo nenek Hasan tau kelemahannya. Memang dia belum siap menjadi istri dari pimpinan pondok. Dia hanya mau jadi istri Hasan. Bukannya Hasan juga sudah mengatakan kalo menginginkannya jadi istrinya saja, tanpa memintanya untuk berubah?

Tapi Luna tau kalo dia akan jadi sangat egois jika membiarkan Hasan melakukan itu. Luna juga tidak boleh asal bicara, karena hanya melihatnya saja Luna bisa tau nenek Hasan-wanita seusia omanya itu, sepertinya mengidap penyakit jantung yang cukup parah.

"Aku tidak apa apa tidak menjadi pemimpin pondok, nek. Ada Faris yang bisa menggantikan aku. Aku hanya ingin menikah dengan Luna."

Luna menatap Hasan yang barusan berucap begitu.

"Kamu tidak bisa begitu, Hasan." Suara Nyai Hafizah naik satu oktaf. Dia terkejut mendengar ucapan tak terduga cucunya.

"Tenanglah," bujuk Kyai Mukhtar pada istrinya.

Orang tua Hasan sama sama menghela nafas panjang.

"Saya akan belajar."

Kini semua tatap beralih menatap Luna.

Hasan menggelengkan kepalanya.

"Kamu sudah cukup belajarnya, Luna," sanggah Hasan sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku akan belajar agama sama kamu," jawab Luna. Mungkin sekarang, ganti dia yang mensupport laki laki itu. Apalagi Hasan sudah berani menyeberang, tidak seragu dulu.

Hasan masih menggeleng.

"Aku pasti akan membimbingmu, karena memang tugasku nanti sebagai suami kamu. Sebagai imam kamu. Tapi aku ngga akan membuat kamu merasa terpaksa dan tertekan. Kamu sudah membanggakan sebagai dokter."

Pipi Luna memanas mendengar ucapan lembut Hasan. Jantungnya pun berdegup kencang. Apalagi tatap teduh itu seakan ingin masuk lebih dalam.

"Kamu dokter?" tanya kakeknya Hasan-Kyai Mukhtar, agak terkejut. Dia sempat berprasangka kalo Luna gadis kaya raya yang hidup bermewah mewah di bawah bayang bayang keluarganya. Tanpa perlu bekerja, karena keluarganya sudah sangat mencukupkannya.

"Iya, kek. Luna dokter spesialis anastesi. Dia sudah terlalu sibuk di rumah sakit. Aku tidak ingin Luna direpotkan dengan urusan pondok. Aku juga mulai sibuk di pekerjaanku, karena itu aku mau mengundurkan diri jadi calon pimpiman pondok ," ucap Hasan panjang lebar.

1
Herman Lim
aduh klo langsung mati ga seru hrs y cacat minimal 🤪🤪
caramelate_
Astagfirullah..
Ini nenek nenek 2 mulutnya pada kagak pake saringan apa ya
zahrahaifa
moga mampooos deh tuh cegil ... takutnya ntar pas dia sadar malah nyalahin hasan
Lusi Hariyani
nah kena karma tu si laila
Lia Kiftia Usman
ya Allah ... laila, innalillahi
Diyah Saja
wes modar aja Laila nya mbk Rahma biar riyas jodoh nya sama mbk jenna😄
Diyah Saja
aaaaaammmmmiiiiiiiin 😍😍
Diyah Saja
capek deh Bu nyaiii. Bu nyai tapi suudzon mulu😄
Paksi Winatha
modar aja sekalian,kn nanti bisa reunian ama Ratna n bu.lilis dneraka sama² sakit jiwa alies edan🫣🫣🫣🫣🫣🤭🤭🤭🤭🤦🤦🤦🤦🤦
Riana Efendi
Alhamdulillah akhirnya laila dapet musibah🤣 maaf ya Allah udh dzolim🙏🤣🤣
mom'snya devadhamian
lah tabrakan dah ntar pas bangun dia histeris dah🤣🤣🤣mungkin pas bangun nanti si Laila buat drama lagi dah😏
dwi ka
Ternyta bkn ke rsj, laila mlh dimasukin ke rumkit. Rikues dong bkin dia cacat aja, mukanya ancur jd jelek sejelek tabiatnya 🤣🤣
maret
Laila oh Laila...

hati merasa pilu..
iri hati yg bertalu-talu...

ohhh Laila...
matahari tertelan kelabu...
ngga mati kan kamu..??🙄😅
Tri Handayani
luna hasan kalian kalau sedang berduaan selalu lucu dan bikin gemes
Tri Handayani
laila...laila
cinta membuat kamu jadi gila dan berujung malapetaka.
Yana Phung
kira2 si laila selamat nggak ya??
atau cacat??
lagian memaksakan jodoh dg cara yg salah
bukannya tobat malah keterusan jeleknya
aku berharap banget fitnah laila ini terbongkar
sweet heart9
kapokla🤣🤣🤣
Tri Handayani
makanya nyai hafiza jangan menilai orang dr penampilan'nya saja'
Zea Rahmat
rasainnn lu.. puas lah hati ini.. sekalian bikin cacat trs masuk RSJ🤭🤣🤣🤣🤣
Tri Handayani
makanya jadi orang jangan terlalu percaya diri jadi rugi sendiri kan'
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!