Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepatuhan Zeline
" Ayah kenapa ada disini ? " Tanya Zeline yang terkejut dengan kehadiran ayahnya Edward yang kimi sedang melihat ke arah jendela kamar Zeline
Dan ternyata Edward yang terkejut dengan kehadiran Roy yang tiba tiba menyusul Sela ke bali membuat Edward kalang kabut hinga mau tak mau Edward keluar dari kamar Sela melalui balkon dan menyelinap masuk ke dalam kamar Zeline
" sussttttt, Zeline jangan keras keras ngomong nya " ucap Edward yang mencoba menenangkan Zeline agar tidak bersuara keras
" Ada apa ayah? " kembali tanya Zeline dengan suara pelan
" Di luar ada ayah Roy, Zeline harus ikuti apa kata ayah ya nak "
Dengan patuh nya Zeline mengangguk mematuhi perintah ayahnya Edward.
" Ayok Zeline antar ayah keluar, Zeline liat liat di luar ada orang tidak " kembali ucap Edward yang berusaha keluar dari rumah itu melalui perantara anaknya Zeline
Zeline yang masih kecil dan begitu sayang pada Edward dengan patuh nya mengikuti apa yang di katakan oleh Edward
Dengan kaki mungil nya iya mengendap-endap keluar dan melihat setiap ruangan memastikan bahwa di luar tidak ada orang
Melihat kondisi di luar ruangan yang sepi Zeline pun hanya melambaikan tangannya kepada Edward bahwa di luar tidak ada siapapun, hingga bergegas nya Edward keluar dari kamar Zeline dengan perlahan
" Zeline sayang, maafin ayah ya nak, Zeline harus disini dulu sama ibu Zeline, ayah masih harus kerja, Zeline gak noleh nakal harus ikuti apa kata Sela " ucap Edward yang berbicara sangat pelan
" apa dia sungguh ibu Zeline ayah ? " Kembali tanya Zeline memastikan bahwa apa yang di katakan oleh Sela kemarin itu benar
" Iya nak, maafin ayah karna gak cerita sama Zeline, ayah pergi dulu ya, suatu saat kita pasti berkumpul lagi " kembali ucap Edward yang berpamitan pada Zeline dan tak lupa mengecup kening Zeline dengan singkat
Melihat Edward yang berjalan menuju pintu keluar kimi Zeline hanya mematung menatap kepergian ayahnya hingga dengan mata berkaca-kaca karna tak bisa di pungkiri bahwa ia masih merindukan ayahnya Edward yang dulu selalu ada di samping nya
" Ayah hikss~ " tak kuasa menahan air mata nya kini butiran air mata Zeline menetes dari mata nya hingga membasahi pipinya
" Zeline kamu udah bangun ? " tanya Sela yang baru saja keluar dari kamarnya
Melihat Sela yang baru saja keluar dari kamar entah mengapa Zeline malah kembali masuk ke kamarnya menghindari Sela ibunya
" Zeline kamu kenapa nak ? " tanya Sela yang kini berdiri tepat di depan pintu kamar Zeline
.
Sesampainya Edward di garasi mobil kini iya hanya mematung memikirkan bagaimana cara keluar dari rumah Sela sedangkan mobil Roy menghalangi motornya yang tepat berada di depan mobil Roy
" Sialan Roy, kaya gini gimana motor gue bisa keluar! AGHHHH ~ " Ucap Edward yang merasa geram dengan keadaan nya saat ini hingga ia menendang ban mobil dan memukul mobil Roy dengan tangan nya hingga tanpa di sadari ternyata perbuatan itu membunyikan alarm mobil Roy yang sangat nyaring
" Sialan bunyi lagi mobilnya,gue harus cepet keluar dari sini " kembali ucap Edward hingga dengan terpaksa ia berlari keluar dari rumah Sela tanpa membawa motor nya yang masih di garasi
.
" Sayang, kenapa mobil mas bunyi ? " tanya Roy pada Sela yang terbangun dari tidurnya karna mendengar suara peringatan dari mobilnya
Mendengar tidak ada jawaban dari Sela yang tak berada di kamarnya membuat Roy terpaksa harus bangun dan menatap ke arah jendela memastikan keadaan di bawah sana